# Arisan Bodong KeluargaBab 18 ( Kesedihan Diki )Keluar dari rumah novia Diki segera masuk ke dalam mobil. Pandangannya tetap tak teralih pada novia. " Kenapa kamu gak mau pulang Vi, rumahmu bukan disini tapi bersamaku. Setelah mendapatkan pengganti uang arisan harusnya kamu mau pulang bersamaku. Tapi kamu malah menolak pulang padahal permasalahan kita sudah selesai. Kurang apa lagi aku rumah untuk berteduh ada, nafkah sudah kuberi ya walaupun harus berbagi dengan amah. Toh selama bertahun tahun kamu gak pernah protes. Tapi karena masalah arisan saja kamu sampai marah dan gak mau pulang. Ada apa gerangan, kenapa kamu berubah vi? " Diki membatin. " Sudah ngapain kamu melamun lihatin perempuan itu terus Amah gak suka. Gara gara dia Amah jadi kehilangan penghasilan bulanan hiks hiks " setiap mengingat kontrakan warung Bu Murni kembali terisak. " Ini semua salah Ayah, kenapa harus ngasih warung itu? Uang sewa tiap bulannya kan lumayan hiks hiks " kini Bu Murni menyalahkan suaminya.
# Arisan Bodong Keluarga Bab 19 ( Ide Licik Ayu ) Pov Bu Murni Turun dari mobil aku langsung berjalan menuju rumah tanpa mempedulikan yang lain, masuk kamar dan duduk di sisi ranjang. Bagaimana bisa warung itu jadi milik Novia. Padahal aku dulu membelinya dengan penuh perjuangan. Ku beli dari gaji Diki yang ku minta tiap bulan di tambah dengan uang kontrakan rumah yang ku punya. Aku pun sempat menggunakannya dengan membuka warung nasi tapi tak bertahan lama. Pembeli banyak yang protes katanya aku cerewet dan pelit sehingga mereka berpindah ke warung nasi di ujung jalan. Enak saja bilang aku pelit dan cerewet, ya wajar lah bahan bahan untuk masak saja kan mahal. Tapi mereka sering minta nambah nambah porsi. Pake banding bandingin aku sama warung ujung jalan. Belum lagi pegawai banyak yang minta berhenti. Paling lama sebulan kerja langsung minta keluar aku kan jadi kerepotan ngurusin warung sendiri. Kalau pas Novia libur sih enak, aku selalu memaksanya untuk membantuku di war
# Arisan Bodong Keluarga Bab 20 ( Masalah Baru ) Selesai sholat Shubuh Novia melihat ponselnya ada banyak pesan dari suaminya. Dibukanya beberapa pesan. [ Vi, kenapa kamu gak mau ikut pulang bersamaku ] [ Vi kamu masih marah ya? ] [ Vi aku kangen kamu dan anak anak ] Tak semua Novia baca karena malas. " Dasar gelaaayy, udah kayak abg putus cinta saja. Lebih baik aku cepat mandi tak berniat untuk membalas pesan pesan nya. Kini dia menuju ke dapur untuk membuat sarapan. Namun Ibunya melarang karena sudah ada Nania.dan dirinya yang menyiapkan sarapan. Lagipula semua sudah beres. Novia lebih memilih untuk mandi saja. Selesai mandi dia bergegas ke meja makan disana sudah ada segelas susu dan roti bakar kesukaannya. Selain itu ada nasi goreng dan teh manis hangat. " Mmmhhh ini pasti buatan ibu, emang ibu ini pengertian banget heheee " batinnya. Diantara yang lain jarak tempat kerja Novia paling jauh. Jadi dia bangun paling pagi, bahkan sebelum yang lain kemeja makan dia sudah
# Arisan Bodong Keluarga Bab 21 ( Kenangan Adrian Dan Novia ) Novia segera membalas kembali pesan kakaknya. [ Ya sudah teh biar aku saja kesana sepulang kerja, nanti aku kasih tahu ke Bu Ningsih sekarang warung itu punyaku. Makasih ya Teh ] send Pesan balasan sudah terkirim Novia kembali memasukan ponselnya ke dalam sakunya. " Kenapa Via kok mukanya masam gitu " Adrian berkata sambil menggoda Novia. Via merupakan panggilan khusus untuk Novia dari Adrian semasa mereka masih bersama. " Isshh kamu tuh berani ya manggil aku gitu, mentang mentang gak ada orang " Novia mengerucutkan bibirnya. " Kamu tuh masih tetap seperti dulu, kalau lagi marah nambah kelihatan manisnya " ucap adrian membuat hati Novia berbunga bunga. " Duh kakang jangan terus menggodaku bisa khilaf aku nanti hahaaa. Astagfirullah Novia ingat kamu masih istri orang. Lama lama disini imanku bisa terkikis " batin Novia dalam hati. " Ada masalah? kalau mau cerita saja sama aku pasti aku dengarin " lanjut Adria
#Arisan Bodong Keluarga Bab 22 ( Masih Dalam Kenangan ) Flash back on Hari itu sepulang dari acara perpisahan disekolah Adrian menghubungi Novia untuk bertemu. Niatnya ingin menyampaikan kalau Adrian sekeluarga akan segera pindah. Mungkin ini terasa mendadak, walau sebenarnya rencana ini sudah beberapa minggu kebelakang. Adrian bingung untuk menyampaikan pada Novia bahwa dia akan segera pindah. Mereka janjian di cafe tempat biasa makan berdua, Adrian datang lebih awal. 15 menit kemudian Novia sudah sampai dia berjalan menuju ke arah meja dimana Adrian menunggu. Kemudian dia duduk berhadapan dengan Adrian. " Hai Rian, maaf ya telat. Tadi aku harus membantu Ibu dulu. Oh iya selamat ya kamu berhasil meraih juara umum di sekolahmu. Ayahmu pasti bangga " Novia tersenyum manis sekali sambil mengacungkan jempolnya. " Ah iya gak masalah, makasih ya ini juga berkat dukungan kamu agar aku selalu giat belajar. Ayo Vi kita pesan makanan dulu " mereka pun memesan dan menyantap pesa
# Arisan Bodong Keluarga Bab 23 ( Perasaan Iri Ayu ) Pov Ayu Setahun jadi menantu di keluarga ini aku merasa tidak nyaman. Dulu sebelum menikah dengan Robi Amah begitu baik. Dia selalu memuji dan menyanjungku. Aku selalu di utamakan dan dinomor satukan. Sampai sekarang pun masih seperti itu Sebelum menikah aku bekerja menjadi resepsionis di sebuah hotel kecil, Robi pun sudah mengetahuinya. Tapi aku bilang pada Amah aku bekerja sebagai sekretaris di hotel besar. Aku yakin Amah pun tak akan paham. Aku terpaksa membohonginya karena menurut Robi Amah menginginkan menantu yang bekerja di kantoran. Amah orang yang gila hormat, sifat pamer dan ingin dipuji sudah jadi hal yang melekat di dirinya. Bahkan untuk memenuhi keinginannya kami sering kali harus berhutang. Contohnya seperti Cantika kakak Robi dia sampai rela menyicil mobil dengan harga yang tak sesuai dengan penghasilannya. Mungkin gajinya cukup untuk mencicil mobil saja, tapi dia juga kan butuh makan. Kadang ak
# Arisan Bodong Keluarga Bab 24 ( Diskon Untuk Ningsih ) Bu Murni sedang duduk menonton TV tapi dia tak fokus. Bibirnya terus tersenyum mengingat kejadian tadi pagi. Tak sabar menunggu besok untuk mengambil uang lagi Flash back On Pagi pagi jam 7 ponsel Bu Murni sudah berdering terus dari tadi. " Ada apa sih, gak tahu apa jam segini kan masih repot ngurusin kerjaan rumah? " Bu Murni segera mengambil ponsel miliknya. Di lihatnya ada pesan masuk dari Ayu. [ Amah udah liat grup belum, tuh si novia kirim kirim foto ] " Kirim foto? kirim foto apa ya, kok si Ayu heboh sampe berkali kali telepon. Coba kubuka dulu grupnya " gumam Bu Murni. " Ternyata benar Novia kirim beberapa foto. Novia mengirim foto bukti transfer dan foto perjanjian jual beli, huh dasar mantu kurang ajar bikin sengak saja. Menabur garam diatas luka, senang sekali sepertinya sudah ngambil hartaku. Untung pesannya baru aku lihat, coba kalau dari tadi pasti habis aku m@ki tuh menantu kurang aj@r " Ada
# Arisan Bodong Keluarga Bab 25 ( Bertemu Di Warung Ningsih ) " Gimana Vi, udah ke warungnya? " baru sampai kamar Novia sudah diberondong pertanyaan oleh Manda. " Bentar Teh aku masih cape, kepo amat sih hehee " ucap Novia pada kakaknya. Novia tahu Manda kepo sebab dia sedang mengincar Ayu pasti bawaannya kepo berharap ribut lagi. Karakter Manda dan Novia memang bertolak belakang. " Hahaaa, iya penasaran banget. Tadi lihat Ayu sama Amah di warung. Untung posisi Teteh diseberang. Bukan Teteh gak berani tapi kan harus tahu dulu ada apa. Takutnya mereka memang bener belanja. Masa iya diajak ribut " jawab Manda santai. Dugaan Novia benar, dia sudah hafal wataknya. Dengan mudahnya di tebak, pasti jiwa tarungnya berontak jika melihat yang diincarnya. Seperti Ayu, jangan harap akan di lepas begitu saja. " Tadi aku mampir ke warung, ketemu sama Bu Ningsih yang nyewa. Bu ningsih bilang amah datang buat minta sewa warung untuk 6 bulan ke depan. Amah juga bakal ngasih diskon kala