# Arisan Bodong Keluarga Bab 134 ( Hadiah dari Adrian ) Dua Hari sebelumnya " Nia, kiriman ke Ibu Leha sudah berangkat belum? barusan Bu Leha kirim pesan sama saya nanyain kirimannya " Novia saat ini sedang berada di tokonya, setelah pulang kerja dia biasa membantu sebisanya. " Belum Bu " jawab Nia sambil berjalan ke arah Novia. " Assalammu Alaikum " Suara laki laki yang sering Novia rindukan tiba tiba sudah ada di depannya. " Waalaikum Salam. Ryan? " senyum merekah terlihat di bibir Novia. Adrian mengambil bangku dan duduk di belakang Novia yang sedang berada di mejanya. " Maaf Bu barang buat Bu Leha belum dikirim karena menunggu kendaraannya penuh. Barang yang dipesannya enggak terlalu banyak kalau pakai mobil sayang Bu terus macet juga. Bagusnya sih pakai motor " Sampai sini Novia langsung paham maksud Nia " Oke saya ngerti, gini saja kamu panggil Kang Ahmad suruh dia kirim langsung barangnya ke Bu Leha pakai motor saya ini kuncinya. Dan Nia, maksud kam
# Arisan Bodong Keluarga Bab 135 ( Ancaman Nuri )Setelah keluar dari dealer Adrian langsung mencari tempat makan karena memang dia pun sudah merasa lapar.Di dalam mobil Adrian terus tersenyum sambil sekali kali melirik Novia. " Perasaan dari tadi kamu senyum senyum terus deh. Apa ada yang lucu ya? " Novia melihat curiga ke arah Adrian lalu dia mengambil cermin dan melihat wajahnya takutnya ada belek mungkin hahaaa." Gak ada kok, kamu cantik banget malam ini. aku ngerasa senang banget tadi ada yang minta aku buat menggandengnya terus. Tanganku di lingkarin ke pinggangnya, tapi aku bahagia banget. Jarang jarang kan bisa kayak gitu apalagi tanpa aku minta atau aku paksa heheee " Adrian terkekeh namun berubah jadi mengaduh." Aduuuhh jangan keras keras dong heheee "Rupanya Novia mencubit pinggangnya tapi sambil tersenyum karena malu." Habisnya aku sebal banget sama perempuan gitu, genit. Padahal dia lihat ada aku di samping kamu, kelihatan itu kegatalan. Sok kecantikan pokoknya aku
# Arisan Bodong Keluarga Bab 136 ( Kasihan Diki hahaaa ) Tok tok tok " Belum halal masuk masuk masuk " Ketukan di kaca mobil Adrian membuat Adrian dan Novia tersentak kaget. Novia langsung salah tingkah melihat kakaknya Manda sudah berada di luar pintu mobil. Adrian berpura pura tenang dan mengatur nafasnya. Kemudian membuka kaca mobil perlahan. " Kalian mau adegan dewasa ya, jangan di sini dong nanti di grebeg loh hahaaa " ucapnya sambil berlari. " Halahhh mengganggu saja " Adrian menggerutu tapi wajahnya tersenyum. Novia pun sama kesalnya seperti Adrian melihat tingkah kakaknya yang membuat mereka kaget lalu main pergi saja. " Ayo kita turun Vi " seru Adrian dan mengambil 4 kotak martabak di kursi belakang yang tadi sudah dibelinya. Mereka pun masuk ke dalam rumah beriringan. " Pada kemana kok sepi? " tanya Novia. " Semua pada nginap di rumah Bi Nania, suaminya kan sudah pindah kesini jadi sepertinya Bi Nania juga gak akan tinggal disini lagi " sahut Manda. " Wah gim
# Arisan Bodong Keluarga Bab 137 ( Mencoba Motor Baru )Pov NoviaSetelah Paman Arif masuk kamar, Teh Manda menyerahkan martabak itu pada satpam komplek. Sebelumnya dia menghubungi Satpam tersebut dan menyuruhnya untuk mengambil martabak di rumah.Sebenarnya bisa saja martabak tersebut diserahkan Adrian nanti sekalian pulang tapi sepertinya dia masih betah, apalagi ada Teh Manda jadi obrolan pun makin seru.Kalau martabaknya di biarkan lama nanti jadi dingin dan gak enak.Jadilah kami menikmati satu kotak martabak bertiga setelah satu potong di cicipi Paman Arif. Satu kotak lagi aku simpan di kulkas biar besok pagi di panaskan supaya bisa untuk sarapan. Tadi aku pesan martabak jumbo jadi satu kotaknya bisa di makan untuk 5 orang." Kamu kok kelihatan biasa saja pas ketemu Nuri. Teteh pikir kalian gak saling kenal " Teh Manda membuka percakapan kami sambil tetap menggigit martabak di tangannya." Aku juga sempat kaget cuma aku gak mau buka aib orang Teh. Lagian aku mikirnya mungkin di
# Arisan Bodong Keluarga Bab 138 ( Rumah Untuk Novia ) Satu jam perjalanan akhirnya mereka tiba di daerah tempat tinggal Bi Nania yang berada di kawasan kabupaten. Sepanjang perjalanan kami banyak di suguhi pemandangan alam terutama persawahan luas yang sudah siap panen. Bahkan ada banyak kolam ikan yang dibuat menjadi pemancingan umum. Tiba tiba Adrian menghentikan motornya di pinggir sawah namun di bawah pohon yang rindang. " Kenapa Yang kamu cape, mau gantian? " tanya Novia pada Adrian. " Duh malu dong Yang masa aku di boncengin cewek hehee " dia terkekeh lalu mengeluarkan sebotol air mineral. " Ya kali saja cape, Oh kamu haus ya " " Nggak juga, kebetulan saja sambil berhenti. Yang nanti kalau sudah menikah kita beli rumah disini ya. Sepertinya enak masih asri, udah gitu banyak kolam pemancingan jadi aku bisa mancing kalau lagi suntuk " tiba tiba saja terlintas di benak Adrian ingin membeli rumah di daerah itu. " Boleh juga sih, tapi aku gak mau kamu mancing ikan keserin
# Arisan Bodong Keluarga Bab 139 ( Pilihan Adrian ) Danu dan Adrian berboncengan, ada dua rumah yang saat ini di tuju Danu. " Belok kanan dulu A', kita lihat rumah punya Pak Wirya. Paman dengar rumahnya mau dijual murah karena sudah lama gak di isi padahal rumahnya bagus dan luas " titah Danu pada Adrian. " Iya Paman " sahut Adrian, diambilnya belokan ke kanan sesuai titah Danu karena rumah yang dituju ada di seberang jalan. Adrian dan Danu sudah tiba di depan rumah tersebut. Dari luar rumah tersebut nampak bagus walau sedikit tak terurus mungkin karena memang sudah lama tak di isi. Rumah dua tingkat dengan cat putih dan termasuk bangunan baru, pagar pun tak terlalu tinggi. Halaman depan luas sebagian di tanami rumput dan ada halaman menggunakan batu koral bisa digunakan untuk parkir 2 mobil dan 3 motor. Cukup luas menurut Adrian. Adrian berdiri di luar pintu pagar dan melihat ke arah dalam. Dilihatnya ada perempuan mengintip mereka dari balik gorden. Adrian menganggukan kep
# Arisan Bodong Keluarga Bab 140 ( Ngeri Ngeri Sedap ) " Hati hati " samar terdengar suara di telinga Adrian membuat bulu kuduk Adrian langsung meremang. Adrian sangat yakin mendengar suara itu, tapi sekuat hati tak ingin melihat ke belakang baik memalingkan wajahnya atau sekedar melihat lewat spion motor. Dengan kecepatan cukup tinggi dia membelah jalanan yang terasa sepi karena memang hari mulai sore. Dia ingin segera meninggalkan desa tersebut untuk saat ini. Setelah sampai di alun alun sekitar setengah 5 sore Adrian menghentikan motornya dan turun dari motor. " Kamu kenapa sih Yang kok bawa motornya ngebut gak sayang nyawa ya " ujar Novia sedikit ketus. " Eh ngga dong masa iya gak sayang nyawa. Aku mau hidup sampai tua bareng kamu. Melihat anak cucu kita nanti " ucap Adrian membuat hati Novia luluh. " Gombal " jawabnya pura pura ketus padahal hidungnya sudah kembang kempis. Adrian membuka botol air mineral kemudian dia meminumnya. Lalu dia menyerahkan botol itu pada No
# Arisan Bodong Keluarga Bab 141 ( Dapat Ganti sultan ) " Heheee gak kok, kami masih betah masih cape lah Yang perjalanan jauh dari sana " ujar Adrian sambil memelas. " Huhuu tadi saja nakutin kita " ucap Novia sambil mencebikan bibirnya. " Becanda Yang hehee" jawab Adrian sambil terkekeh. " Jangan marah dong masa marah gak kasian gitu sama aku hari ini mengalami hal seram " wajah Adrian memelas. Arif langsung duduk diantara mereka lalu bertanya " Memangnya ada apa? " " Seram Paman tadi Pas main ke rumah Bi Nania " ucap Manda. Kali ini Manda yang bercerita dan semua menyimak dengan serius. " Makanya kalian kalau ke tempat baru harus permisi. Walau bagaimana pun kita ini sebagai tamu harus bersikap sopan. Beruntung tadi Adrian langsung menemui Pak Ustadz. Sudah sekarang kita siap siap sholat maghrib ya " Semua mengangguk setuju, Arif langsung berdiri dua keponakannya pun ikut berdiri dan mengikutinya. Mereka seperti anak kecil yang mengikuti induknya. Bahkan mereka saling