Share

Chapter 95 : Belajar Melukis

    Sapuan kuas di tangan Richard sedikit tidak stabil. Wajahnya begitu serius, kedua alis bertaut. Aku tersenyum geli melihat keseriusannya belajar melukis. Elisabet pun turut mengawasi dari sebelah sana.

    Richard mengusap keringat di dahinya dengan punggung tangan. Aku benar-benar menahan tawa sampai terbungkuk. Cat bewarna kuning melintang di dahi Richard. Aku mengusap cat nyasar itu dengan sepotong kain.

    "Melihat cara kerja kalian satu lukisan pun nggak akan selesai," ledek Elisabet.

    "Mama...." Wajahku merah padam.

    Richard meringis, "Ternyata melukis nggak semudah yang terlihat."

    "Betul sekali. Perlu latihan dan kesabaran," ujar Elisabet.

    "Aku akan coba selesaikan lukisan ini di waktu luang," kata Richard.

    "Bagus. Kalau selesai akan kubawa ke galeri," kata Elisabet.

    "Lumayan kalau terjual," timpalku.

    R
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status