"Tanya saja," jawab George, nada bicaranya terdengar seolah-olah dia sudah tahu apa yang akan Selena tanyakan."Kita cuma pernah berinteraksi sebentar, tapi dulu kamu membantuku mencari orang semata-mata karena menghormati para nenek di pulau ini. Terus, setelah itu? Kamu diam-diam tetap membantuku, bahkan ikut serta membesarkan kedua anakku. Bahkan saat aku meminta bantuanmu untuk kabur, kamu juga menolongku dengan tulus tanpa basa-basi. Kita bukan keluarga, tapi kamu rela mempertaruhkan nyawa demi menolongku sampai sebegininya. Pasti ada alasan di balik keputusanmu, 'kan?"Tiba-tiba, muncullah cakar tajam di tangan George. Ini pertama kalinya Selena melihat senjata George, terlihat begitu tajam dan dingin mematikan.Sosok George yang seperti sekarang jadi terkesan misterius sekaligus kejam."Mungkin kamu sudah tahu tujuan kedatanganku ke sini?" tanya George dengan suara pelan. Ditambah dengan suasana malam hari seperti sekarang, rasanya bulu kuduk Selena meremang."Aku nggak tahu, ta
Selena menatap langit yang dipenuhi bintang, mimpinya barusan kembali terngiang dalam benaknya.Apa jangan-jangan calon bayinya bisa merasakan dilema Selena?"Entahlah.""Kak Selena, kamu harus menggugurkan kandunganmu." Tiba-tiba, Isaac angkat bicara. Dia pun berjalan menghampiri Selena, lalu duduk di samping Selena."Kak Selena sudah pernah menjalani kemoterapi, efek sampingnya nggak akan hilang untuk waktu yang lama. Nggak ada jaminan janin ini nggak akan terpengaruh. Kalau Kak Selena minum obatku setelah ini, kemungkinan besar janinmu akan mati atau setidaknya cacat."Selena pun mulai menghitung-hitung. Sudah tujuh bulan berlalu semenjak sesi kemoterapinya yang terakhir sebelum dia pergi. Setelah itu, Selena menghabiskan dua bulan di atas laut. Setelah kapalnya hancur akibat ulah bajak laut, Selena beristirahat di pulau selama sebulan lebih. Setelah setengah bulan melanjutkan perjalanannya lagi, barulah dia dikaruniai calon bayi.Jika dihitung-hitung, kurang lebih sudah satu tahun
Sudah satu tahun Selena tidak memeriksakan kondisinya paska menjalani kemoterapi. Selama ini, Selena merasa baik-baik saja.Efek samping kemoterapi sudah mulai menghilang, perutnya juga tidak terasa begitu sakit lagi. Selena merasa kankernya pasti sudah jauh berkurang.Selena menunggu hasil pemeriksaan dengan cemas dan khawatir. Rasanya kondisi fisiknya benar-benar menurun dan itu menjadi alasan yang sah untuk menggugurkan kandungannya.Tentu saja naluri ibu milik Selena ingin melindungi anaknya. Suka tidak suka, sudah ada kehidupan baru tumbuh di dalam rahimnya. Selena tidak rela jika harus menggugurkan kandungannya begitu saja.Di saat pikiran Selena sedang penuh dengan berbagai macam pemikiran, Isaac pun berjalan keluar sambil membawa laporan hasil pemeriksaan MRI milik Selena."Gimana hasilnya, Isaac?""Nggak begitu bagus, Kak Selena, kamu harus menggugurkan kandunganmu," jawab Isaac dengan ekspresi serius.Begitu melihat ukuran tumor yang tertera pada hasil laporan MRI, Selena ref
Isaac segera mematikan rokoknya dengan ekspresi yang terlihat agak panik. Selama ini, dia selalu bersikap patuh di hadapan Selena Bennett.Walaupun Selena sudah tahu bahwa Isaac adalah bagian dari Poison Bug, berapa banyak dari anggota organisasi itu benar-benar orang baik? Isaac memang pandai bermuka dua."Kak Selena dengar apa saja?""Perutku sakit. Toiletnya di mana? Tadi kalian bicara apa?" tanya Selena sambil memegang perutnya.Ekspresi Selena terlihat biasa-biasa saja, seolah-olah ada kemungkinan dia memang tidak mendengar pembicaraan Isaac dengan George barusan.Isaac pun menghela napas dengan lega. "Sakit banget? Mau diperiksa lagi?""Nggak usah, harusnya nggak kenapa-kenapa sih, aku 'kan juga barusan USG. Aku ke toilet saja dulu sebentar.""Oke, Kak Selena, sini biar kubantu."Isaac bersikap dengan begitu manis dan perhatian. Dia benar-benar terlihat seperti seorang pria dewasa sejati. Dia selalu bersikap penurut di hadapan Selena.Selena pun pergi ke toilet. Setelah menutup p
Tiga bulan pun berlalu. Harvey sudah menggunakan berbagai macam cara, tetapi belum berhasil mengetahui keberadaan Selena. Dia bahkan sudah menggunakan jaringan milik Afraska.Sebenarnya, Harvey berharap Selena akan menghubungi pihak asosiasi untuk melanjutkan penelitian medis gurunya, Remy Jiora. Dengan begitu, walaupun tidak bisa melihat Selena, setidaknya Harvey tahu di mana dia dan bagaimana kabarnya.Masalahnya, sekarang Harvey benar-benar tidak mendapatkan informasi apa pun.Di dalam ruangan, Harvey tidak bisa berhenti merokok. Di sisi lain, Yosef terus menenggak segelas demi segelas minuman keras. Suasananya terasa begitu tegang mencekam.Selama tiga bulan ini, Yosef akhirnya menyadari perasaannya terhadap Olga. Dia memang benar-benar menyayangi wanita itu. Sayangnya, dia terlambat menyadarinya. Olga sudah seolah lenyap dari muka bumi ini.Sekalipun Yosef berniat menggunakan keluarganya untuk mengancam Olga, itu percuma saja karena dia bahkan tidak bisa menghubungi Olga.Harvey b
Gara-gara tiga tahun yang lalu identitasnya disebarkan di situs gelap, ada banyak pihak yang ingin balas dendam kepada Harvey.Namun, karena tidak bisa membunuhnya, mereka pun menyerang Grup Irwin.Bahkan bisnis semua anak perusahaan Grup Irwin pernah mengalami krisis. Masyarakat tidak ada yang tahu penyebabnya, mereka menganggap para pengusaha lain sengaja bersaing dengan curang.Keluarga Irwin adalah keluarga konglomerat yang terkemuka, siapa juga yang berani terang-terangan menjatuhkan mereka?Walaupun kondisinya benar-benar gawat, Harvey tetap berkepala dingin. Dia menelusuri satu per satu petunjuk dan menyelidiki dengan saksama.Musuh Harvey bukan hanya beberapa organisasi bawah tanah, tetapi juga keluarga-keluarga kaya yang memanfaatkan situasi. Mereka seolah sudah siap menggantikan posisi Keluarga Irwin sebagai penguasa.Harvey selalu memimpin timnya sendiri untuk menghancurkan setiap organisasi yang dia temukan. Semua pelaku kejahatan ditindak sesuai dengan hukum, sementara pem
Pakaian Harvey sudah kotor dengan noda darah. Sebagian besar darah itu berasal dari musuhnya, dia sendiri hanya tergores sedikit di bagian lengan.Akan tetapi, Harvey seolah tidak merasakan sakit.Setelah tiga tahun berlalu tanpa ada kabar dari Selena, Harvey pun menjelma menjadi sosok yang haus darah."Hiu Emas kabur? Nggak masalah, aku sudah menghancurkan semua yang dia miliki. Kita lihat dia bakal lari ke mana lagi," sahut Harvey sambil tersenyum dengan keji."Bos, tangan Bos terluka.""Cuma tergores," jawab Harvey sambil melirik luka kecil di lengannya. Sepertinya, itu adalah bekas luka tusukan dari seorang wanita.Tadi dia melihat sosok seorang wanita yang lima persen mirip dengan Selena. Perhatian Harvey saat hendak menembak pun teralihkan. Harvey malah memperhatikan wanita itu.Di saat Harvey sedang lengah, tiba-tiba lengannya terasa sakit seperti digigit oleh ular berbisa.Harvey pun langsung menembak mati wanita itu, lalu berjalan pergi tanpa merasa bersalah sedikit pun.Orang
"Hei, kenapa tiba-tiba berhenti?" tanya Hiu Emas dengan kesal."Bos, kayaknya di depan sana ada mayat.""Aduh, nggak usah berlebihan. Lindas saja," jawab Hiu Emas sambil terus bergerak dengan ganas, sementara wanita yang dia tindih terus memohon belas kasihan.Sopir itu pun menjulurkan kepalanya keluar dari mobil untuk memperhatikan dengan lebih saksama, lalu berujar dengan suara yang terdengar gemetar, "Bos, itu ... itu kayaknya mayat Bos Kedua!"Mereka memang sudah mendapatkan kabar bahwa Harvey memenggal kepala si Buntal dan mengunggah fotonya di situs gelap.Sementara mayat yang tergeletak di depan sana adalah bagian bawah tubuh si Buntal."Kamu ngomong apa, sih? Dia itu berada ratusan kilometer jauhnya di sana, mana mungkin mayatnya mendadak muncul di sini?"Si sopir pun menghentikan laju mobilnya, lalu turun dari mobil dan memeriksa. sepertinya, mayat itu sudah tewas setengah hari. Begitu melihat tato naga biru di lengan mayat itu, si sopir langsung menangis."Bos! Ini benar-bena