Gara-gara tiga tahun yang lalu identitasnya disebarkan di situs gelap, ada banyak pihak yang ingin balas dendam kepada Harvey.Namun, karena tidak bisa membunuhnya, mereka pun menyerang Grup Irwin.Bahkan bisnis semua anak perusahaan Grup Irwin pernah mengalami krisis. Masyarakat tidak ada yang tahu penyebabnya, mereka menganggap para pengusaha lain sengaja bersaing dengan curang.Keluarga Irwin adalah keluarga konglomerat yang terkemuka, siapa juga yang berani terang-terangan menjatuhkan mereka?Walaupun kondisinya benar-benar gawat, Harvey tetap berkepala dingin. Dia menelusuri satu per satu petunjuk dan menyelidiki dengan saksama.Musuh Harvey bukan hanya beberapa organisasi bawah tanah, tetapi juga keluarga-keluarga kaya yang memanfaatkan situasi. Mereka seolah sudah siap menggantikan posisi Keluarga Irwin sebagai penguasa.Harvey selalu memimpin timnya sendiri untuk menghancurkan setiap organisasi yang dia temukan. Semua pelaku kejahatan ditindak sesuai dengan hukum, sementara pem
Pakaian Harvey sudah kotor dengan noda darah. Sebagian besar darah itu berasal dari musuhnya, dia sendiri hanya tergores sedikit di bagian lengan.Akan tetapi, Harvey seolah tidak merasakan sakit.Setelah tiga tahun berlalu tanpa ada kabar dari Selena, Harvey pun menjelma menjadi sosok yang haus darah."Hiu Emas kabur? Nggak masalah, aku sudah menghancurkan semua yang dia miliki. Kita lihat dia bakal lari ke mana lagi," sahut Harvey sambil tersenyum dengan keji."Bos, tangan Bos terluka.""Cuma tergores," jawab Harvey sambil melirik luka kecil di lengannya. Sepertinya, itu adalah bekas luka tusukan dari seorang wanita.Tadi dia melihat sosok seorang wanita yang lima persen mirip dengan Selena. Perhatian Harvey saat hendak menembak pun teralihkan. Harvey malah memperhatikan wanita itu.Di saat Harvey sedang lengah, tiba-tiba lengannya terasa sakit seperti digigit oleh ular berbisa.Harvey pun langsung menembak mati wanita itu, lalu berjalan pergi tanpa merasa bersalah sedikit pun.Orang
"Hei, kenapa tiba-tiba berhenti?" tanya Hiu Emas dengan kesal."Bos, kayaknya di depan sana ada mayat.""Aduh, nggak usah berlebihan. Lindas saja," jawab Hiu Emas sambil terus bergerak dengan ganas, sementara wanita yang dia tindih terus memohon belas kasihan.Sopir itu pun menjulurkan kepalanya keluar dari mobil untuk memperhatikan dengan lebih saksama, lalu berujar dengan suara yang terdengar gemetar, "Bos, itu ... itu kayaknya mayat Bos Kedua!"Mereka memang sudah mendapatkan kabar bahwa Harvey memenggal kepala si Buntal dan mengunggah fotonya di situs gelap.Sementara mayat yang tergeletak di depan sana adalah bagian bawah tubuh si Buntal."Kamu ngomong apa, sih? Dia itu berada ratusan kilometer jauhnya di sana, mana mungkin mayatnya mendadak muncul di sini?"Si sopir pun menghentikan laju mobilnya, lalu turun dari mobil dan memeriksa. sepertinya, mayat itu sudah tewas setengah hari. Begitu melihat tato naga biru di lengan mayat itu, si sopir langsung menangis."Bos! Ini benar-bena
Cuaca sangat panas, matahari bagaikan bola api yang memanggang permukaan bumi.Dengan suara berderit, sebuah pintu kayu dibuka.Hansen keluar dengan lesu, Chandra pun segera bertanya, "Bagaimana?""Kurang baik. Aku sudah mengambil sampel darah untuk diperiksa, kali ini Tuan Harvey terkena racun langka. Racun ini seharusnya adalah racun yang diekstraksi dari beberapa jenis racun mematikan.""Bisakah kamu mengetahui jenis racunnya?""Aku sudah menghubungi laboratorium untuk lembur dan mempercepat tesnya. Meskipun hasil tesnya keluar, mungkin solusinya nggak ada. Untuk sementara, aku hanya bisa menyuntikkannya obat untuk memperlambat racunnya mencapai jantung. Bukankah Tuan Harvey biasanya sangat berhati-hati? Kenapa kali ini dia ceroboh sekali?"Alex menghela napas. "Ini semua ulah para bedebah itu, mereka sengaja mencari wanita yang mirip dengan Nyonya. Kamu tahu sendiri, selama beberapa tahun ini Bos memang nggak mengatakan apa-apa, tapi sebenarnya dia sudah gila karena rindu pada Nyon
Desa Paisley adalah sebuah desa kuno yang terletak di pinggiran hutan primitif. Tempat ini tidak berada di bawah yurisdiksi negara mana pun, karena di sekitarnya terdapat banyak tanaman dan serangga beracun. Jarang juga ada orang yang mengganggu tempat ini.Waktu itu, Afraska secara kebetulan dibawa oleh gurunya ke dalam Desa Paisley. Dia masih ingat cara masuk ke desa tersebut.Di luar desa terdapat lapisan kabut beracun, sementara di sebelah utaranya terdapat tebing dan jurang.Jika orang biasa sembarangan masuk ke desa itu, maka orang itu akan mati entah karena digigit hewan berbisa atau keracunan oleh kabut beracun.Dengan persiapan yang telah lebih dulu disiapkan oleh Afraska, semua orang mengenakan pakaian pelindung dan masker gas. Mereka mengangkat Harvey dan dengan berani memasuki tempat tersebut.Kondisi Harvey makin memburuk, dia makin tidak sadarkan diri.Kembali ke tempat aneh seperti ini, Alex juga merasa cemas.Meskipun dia memakai perlengkapan lengkap, dia masih bisa mel
Kabut, hutan, ular raksasa dan seorang anak perempuan.Seberkas cahaya jatuh melewati pohon raksasa di atas dan menyinari tubuh gadis kecil itu.Kulitnya sangat putih, wajahnya kecil dan cantik. Yang paling istimewa adalah matanya yang berwarna hijau! Wajahnya sangat cantik dan mirip dengan wajah orang barat.Anak itu mengenakan pakaian berwarna cerah dengan gaya kuno. Anehnya, dia tidak memakai alas kaki dan hanya berjalan dengan kaki telanjang.Kakinya dihiasi dengan dua gelang yang terbuat dari benang sutra berwarna-warni, di gelang tersebut juga terdapat beberapa lonceng kecil.Gadis kecil ini sangat cantik dan berwajah seperti orang dari barat, tetapi dia memancarkan aura yang kuno dan misterius.Dia duduk tinggi di atas ular merah besar tersebut, wajahnya tidak menunjukkan kepolosan yang biasa dimiliki anak seusianya. Akan tetapi di samping keangkuhannya, dia tampak mulia seperti seorang dewi musik.Apalagi, cahaya yang jatuh di atas tubuhnya membuatnya terlihat lebih suci.Dia s
Meskipun kecil, dapat dilihat bahwa anak ini memiliki posisi yang tinggi di antara anak-anak desa. Penduduk desa yang lewat akan dengan sendirinya menyapa anak tersebut.Chandra menyadari bahwa orang-orang tidak memperlakukan gadis kecil itu seperti anak-anak, mereka semua memiliki ekspresi penuh hormat. Mereka berdiri tegak seolah-olah sedang menghormatinya, lalu memanggil, "Nona."Gadis kecil itu hanya menganggukkan kepalanya dengan lembut, tetapi dia masih tidak berbicara.Mereka semua mengikutinya ke sebuah hutan bambu. Sesampainya di sana, dia memberi isyarat kepada mereka untuk berhenti dan menunggu.Kemudian dia pun masuk ke dalam hutan bambu seorang diri. Di samping hutan bambu, ada sebuah sungai kecil dengan jembatan batu yang sangat indah.Tidak jauh dari sana, terdapat sebuah pohon yang sangat besar dan tua. Pohon tua itu tampak telah hidup selama ratusan tahun.Di pohon tersebut, tergantung beberapa pita merah. Di ujung pita diikatkan lonceng kecil yang berdenting saat angi
Michelle menyadari perubahan ekspresi Wilma dan segera berkata, "Nenek Wilma, apakah Nenek mengenalnya?"Wilma menatap wajah Michelle dan Harvey dengan ragu. "Apa hubungan kalian berdua?"Michelle segera menjawab sebelum Chandra dan yang lainnya sempat membuka mulut, "Aku adalah tunangannya, tolong selamatkan dia! Dia sangat penting bagiku, aku nggak bisa hidup tanpanya. Kalau perlu darah, ambillah darahku. Golongan darah kami sama."Chandra dan yang lainnya mengerutkan kening, mereka semua merasa bahwa jawaban Michelle kurang pantas. Akan tetapi, saat ini nyawa Harvey sedang dalam bahaya. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan hal-hal ini."Kamu sangat mencintanya?" Wilma lanjut bertanya.Entah apakah ini hanya imajinasi Afraska atau tidak, tetapi sejak tadi, rasanya ada yang tidak beres dengan raut wajah Wilma."Ya, aku sudah mencintainya selama bertahun-tahun. Walaupun aku harus mengorbankan nyawaku, aku akan menyelamatkannya.""Pasangan yang malang." Wilma hampir bertepu