Harvey tersenyum. "Aku tahu. Mau itu waktu tidur atau waktu bangun, aku nggak ingin melepaskan tanganmu."Wajah Harvey sangat pucat. Kulitnya memang sudah putih dan terlihat sakit.Dia baru saja berada di ambang kematian. Bahkan operasinya sendiri memakan banyak waktu, tetapi dia bangun seperti biasa."Katanya kamu nggak pakai obat bius?""Ya, soalnya aku takut mati dan nggak bisa melihat wajahmu untuk terakhir kalinya."Harvey menjawab dengan tenang. Sebenarnya dia hanya memikirkan satu hal. Selena punya kekebalan terhadap obat bius sejak lahir, jadi dia hanya bisa menahan rasa sakit setiap kali terluka.Melahirkan dengan pendarahan hebat, lengan dijahit, bahkan luka di pergelangan tangannya juga begitu.Harvey tidak menggunakan obat bius karena dia ingin mengingat semua penderitaan yang pernah dialami oleh Selena.Namun, yang lebih penting adalah dia ingin langsung melihat Selena begitu dia sadar.Kalau kemarin dia tidak selamat, dia akan meninggalkan dunia ini dalam tidurnya.Setela
Lebih baik Harvey tidak mengatakan apa pun, karena begitu dia mengatakan hal seperti itu, wajah Selena langsung berubah."Berapa lama lagi kamu akan terus bersikap egois dengan alasan demi kebaikanku?"Selena mengatakan semua ketidakpuasannya. "Dulu aku sangat mencintaimu, aku mengorbankan segalanya untukmu. Aku bahkan nggak pernah menanyakan pekerjaanmu yang misterius dan ke mana kamu pergi selama dinas. Aku pikir itulah cara aku mencintaimu, tapi pada akhirnya apa yang terjadi padaku?""Seli." Harvey mencoba meraih tangannya, tetapi ditolak oleh Selena."Kamu tahu segalanya tentangku. Waktu kamu senang, kamu bisa menghabiskan banyak uang untuk membelikanku hadiah dan memanjakanku mati-matian. Tapi waktu kamu sedih, kamu mengambil semuanya kembali, memutuskan semua jalan keluarku, dan menjatuhkanku ke neraka. Tapi aku? Selain tahu kalau kamu adalah Harvey, apa yang aku tahu tentangmu?""Dari awal, kamu mencintaiku seperti mencintai hewan peliharaan. Kamu pikir itu untuk kebaikanku, ta
Chandra terlihat serius. "Identitas bos terbongkar, jadi musuh-musuhnya yang dulu punya dendam pada bos pasti akan membalas dendam seperti serigala lapar. Seperti yang terjadi semalam, organisasi di balik mereka adalah tokoh sentral dari wilayah S sepuluh tahun yang lalu. Mereka mengirim pasukan bunuh diri yang tidak takut mati. Tujuannya adalah untuk menarik bos ke dalam masalah meski mereka harus mati."Selena ketakutan setelah mendengarnya. "Jadi sekarang, dia dalam keadaan bahaya, 'kan?""Di sini masih dianggap aman, tapi penuh bahaya di luar wilayah militer. Selain itu, saya menemukan ada seseorang yang memposting iklan hadiah anonim senilai 200 miliar rupiah untuk membunuh bos di situs gelap. Biasanya iklan hadiah bernilai tinggi seperti ini akan menarik beberapa pembunuh bayaran atau tentara bayaran yang berani mengambil risiko."Harvey justru memberikan nasihat kepada Selena seolah dia adalah orang yang tidak punya masalah, "Dulu aku membiarkanmu tinggal karena aku bisa melindu
Selena dengan serius belajar langkah-langkah mengganti perban dari perawat, setelah menunggu di dalam ruangan hanya tersisa dua orang ...Barulah kemarahan Selena meluap, "Sayang?""Kalau nggak memanggilmu begitu, mana mungkin dia mau pergi dari sini.""Tuan Harvey, buaya juga kamu ini," ucap Selena dengan dingin.Sembari berbicara, Selena mengangkat selimut Harvey dan memperlihatkan punggung Harvey yang diperban.Harvey menjelaskan, "Seli, dia cuma mengganti obatku sekali, itu pun cuma bagian lengan saja.""Kita sudah cerai, apa yang dia akan lakukan padamu nggak ada hubungannya denganku, aku juga nggak mau ikut campur." Selena menjawab sambil memotong perban.Saat dia berbicara, gerakan tangannya sangat lembut karena takut melukai Harvey."Seli, dari awal hingga akhir, hanya kamu yang pernah menyentuh tubuhku, nggak ada wanita lain." Harvey menghela napas ringan.Selena sebenarnya ingin menyindir dengan beberapa kata, tetapi luka di bawah perban mendadak terlihat di depan matanya.Se
Selena bingung mendengarnya, "Tolong jelaskan lebih jelas lagi, aku nggak paham."“Jadi begini, Kavin telah berlatih bersamaku sejak kecil, karena dia mirip denganku, dia salah satu penggantiku, kami bersama-sama menghadapi hidup dan mati, tapi dia nggak seharusnya jatuh cinta pada Agatha hingga membuatnya hamil. Dalam satu misi, dia menggantikanku menahan serangan fatal. Sebelum meninggal, Kavin mengkhawatirkan Agatha, jadi menyuruhku untuk menjaga mereka dengan baik-baik.""Dengan rasa terima kasih kepada Kavin, aku selalu memenuhi permintaan Agatha, waktu itu kebetulan ada salah paham tentang hubungan antara Keluarga Bennett dan adik perempuanku. Dua hal ini terjadi bersamaan, aku membalas dendam kepada Keluarga Bennett sekaligus merawat Agatha saat hamil, itu sebabnya kamu merasa aku sedang jatuh cinta pada orang lain, saat kamu menanyakan hal itu, aku nggak bisa menjelaskannya.""Agatha nggak mau anaknya yang belum lahir tumbuh dalam keluarga dengan orang tua tunggal, jadi dia ber
Ini adalah aliran air mata kebahagiaan, Selena sangat senang dan bersemangat, dia tidak tahu harus berkata apa, pikirannya penuh dengan wajah lucu Harvest.Selena sungguh bodoh, seandainya dia tahu, dulu seharusnya dia lebih banyak menghabiskan waktu dengan si kecil."Seli, jangan menangis lagi, aku tahu semua ini salahku."Selena menepuk bahu Harvey, "Tentu saja itu kesalahanmu."Meskipun menghindari luka, masih saja menepuk bagian yang luka, membuat Harvey meringis kesakitan.Dulu Selena sering membayangkan, betapa bagusnya jika Harvest adalah anaknya sendiri, sekarang semua itu bukanlah mimpi, Harvest memang buah hatinya.Selena merasa kebahagiaan datang terlalu cepat, tidak ada yang salah dia telah bertahan dengan keras sampai sekarang.Akhirnya dia mendapatkan kebahagiaan setelah mengalami banyak rintangan."Aku terus mengalah karena menghormati Kavin, tapi Agatha terus berbuat jahat dan telah menghabiskan semua budi baik dari Kavin. Itu sebabnya aku membatalkan pertunangan kami.
Rambut palsu Selena dibuat berantakan oleh Harvey, sedangkan Harvey tersenyum ringan, "Rambut yang dulu lebih baik, lembut dan harum.""Menyebalkan." Selena menggerutu sambil berjalan ke belakangnya untuk mengoleskan salep, lalu kembali membalut luka dengan perban.Selena merasa bahwa Harvey sedang merencanakan sesuatu yang penting, itu sebabnya menyuruhnya agar cepat-cepat pergi.Keduanya sudah bercerai, apa yang akan dilakukan Harvey tentu tidak perlu laporan pada Selena.Meskipun anak itu hidup, luka yang Harvey torehkan padanya sebelumnya sungguh nyata.Harvey mengorbankan Selena demi membalas budi pada orang lain, bagi Selena, ini termasuk ketidakadilan Harvey padanya.Keduanya tidak akan rujuk karena anak ini, satu-satunya hubungan di antara mereka hanyalah sebagai orang tua anak.Merawat Harvey selama tujuh hari, seolah-olah membayar utang kali ini karena telah menyelamatkan Selena.Mulai hari ini, hal yang tidak berhubungan harus benar-benar dipisahkan. Selena juga memiliki jal
Harvey bahkan tidak mengangkat kepalanya. Sesuap demi sesuap, sepenuhnya percaya pada Selena tanpa syarat.Tindakan Harvey mempermalukan Michelle dengan keras.Michelle merasa seperti orang konyol.Keduanya bekerja sama dengan baik, air buahnya yang banyak, saat Harvey menggigit, sedikit tumpah dari sudut mulutnya.Selena segera membersihkan mulutnya dengan tisu.Setelah selesai makan buah, Selena duduk diam-diam di sampingnya dan menunggu Harvey selesai sebelum berbicara, "Kalau memungkinkan, sekarang bisa ganti perban.""Hm." Harvey mengangguk sembari bersuara pelan.Selena mengambil sebuah mangkuk air hangat dan handuk panas dari kamar mandi, lalu berkata kepada Michelle, "Michelle, dia mau ganti perban.""Kak Owen seorang pria, memangnya nggak takut dilihat orang lain?"Michelle merasa seperti ada bara api di dalam hatinya, Harvey tidak memakan apel yang dia kupas, malah memakan habis semua yang dikupas si penggoda ini!Entah sihir apa yang digunakan Selena pada Harvey."Kecuali is