Share

Bab 77

Penulis: Jus Alpukat
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-22 19:30:26
Tanpa mengatakan apa-apa, Harvey menatap laporan yang ada di tangan Hansen dengan ekspresi dingin.

Tatapan Harvey membuat Hansen merasa sangat tertekan, sehingga dia segera tersenyum dan berkata, "Hasilnya sudah keluar, Pak Harvey jangan khawatir, sudah kubilang Nyonya akan baik-baik saja. Ini hasil pemeriksaannya."

Baik-baik saja?

Selena mengerutkan alisnya. Jika tumor yang dideritanya masih stadium awal, mungkin tidak dapat terdeteksi oleh CT scan.

Namun, dia sudah berada di stadium akhir. Menurut logika, penyakitnya itu sudah pasti terdeteksi.

Saat Selena merenung, hati Harvey akhirnya menjadi tenang, tetapi wajahnya langsung berubah menjadi lebih dingin lagi.

Dia menghampiri Selena selangkah demi selangkah, sedangkan Selena memandangi dirinya yang berjalan semakin mendekat itu seperti badai yang dingin.

Selena merasa gelisah dengan tatapannya yang seperti ini, entah apa yang sebenarnya telah dilihatnya.

Selena pernah membayangkan bagaimana ekspresi Harvey jika mengetahui kondisi pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Dhin Vyo Kar
knp cerita mlah melenceng, apakh ini smua ada hbngan x dgn si plakor itu
goodnovel comment avatar
Ryta Nataliana H
saya abis top up saldo rekening sdh berkurang namun saya buka kelanjutannya msh terkunci, bgm solusinya?
goodnovel comment avatar
Ae Ravenala
Membulet lagi ceritanya. Pasti ada orang yang menukar hasil tes nya, biar tidak diketahui Selena mengidap Kanker. Jadi kesal bacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 78

    Suasana di dalam kamar menjadi sangat tegang, bahkan udara pun terasa membeku.Menghadapi situasi yang seolah-olah akan terjadi peperangan, Hansen buru-buru berbicara untuk mengakhiri ketegangan tersebut, "Pak Harvey, yang penting Nyonya baik-baik saja, ini adalah hal yang membahagiakan."Harvey mengalihkan pandangannya dari Selena, seakan-akan Harvey tidak mau memboroskan sepatah kata pun untuk berbicara dengan Selena lagi. Harvey pun kemudian berbalik badan tanpa menunjukkan ekspresi di wajahnya."Jagalah sikapmu."Selena mencoba menahan diri, tetapi akhirnya amarahnya sudah tidak dapat terbendung lagi. Melihat pria sombong yang selalu merasa bahwa dirinya yang paling benar itu, Selana pun membanting bubur yang ada di tangannya."Dasar pria berengsek!"Jelas-jelas yang mengejarnya saat itu adalah Harvey, Harvey juga yang ingin menikahinya. Yang begitu posesif hingga membuat dia menyerahkan segalanya juga Harvey-lah orangnya.Sekarang setelah Harvey menyakiti dirinya hingga seperti in

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 79

    Saat teringat tatapan mata Harvey, Selena langsung menjawab, "Tidak.""Baguslah, itu hanya disebabkan oleh virus. Nyonya sudah bisa pulang setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit."Hansen merasa lega, lalu mencoba menghiburnya lagi. Melihat Selena terus menundukkan kepalanya tanpa memberi respons, Hansen pun akhirnya pergi.Selena sudah pernah menjalani biopsi kanker lambung, itu sudah menjadi penyakit yang tidak dapat dipungkiri lagi. Namun, hasil CT scan kali ini tidak mendeteksi sedikit masalah pun.Dia hanya pernah menjalani kemoterapi sekali. Meskipun hasilnya bagus, tetapi tumornya hanya akan perlahan-lahan mengecil, bukan hilang dalam semalam.Jelas sekali bahwa ada sesuatu yang salah dengan hasilnya pemeriksaannya. Satu-satunya orang yang bisa memanipulasi hasil pemeriksaan tersebut adalah orang dalam."Siapa orang yang begitu berani melakukan hal semacam ini di depan mata Harvey?" tanya Selena dalam hati."Siapa yang mungkin melakukannya? Agatha?"Dia sudah membuat onar t

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 80

    Dalam dua hari terakhir, Harvey tidak muncul lagi. Hanya Olga yang merawat Selena sambil mengumpat, "Apakah Harvey kerasukan? Kenapa dia berubah-ubah terus? Mau cerai, tapi juga tidak terima kamu bersama pria lain? Lalu sekarang dia bilang kamu pura-pura sakit? Apakah kamu perlu meminta jimat untuk mengusir setan dalam dirinya?"Selena tampak berkata dengan tak acuh, "Dia bukan kerasukan, tapi gila."Setelah dua hari istirahat, selain masalah lambung yang sudah merupakan penyakit lama, secara keseluruhan kondisi Selena telah kembali normal.Setelah itu, Darren mengusulkan untuk memeriksanya lagi, tetapi Selena tersenyum dan menolaknya. Selana hanya mengatakan bahwa dirinya telah diperiksa di rumah sakit lain dan juga sedang menjalani perawatan.Darren pun tidak terlalu memikirkannya lagi. Dia diam-diam telah melakukan penyelidikan selama dua hari ini dan telah mendapatkan jawaban."Olga juga ada di sini?" Darren mengenakan jas putih dengan kemeja putih dan dasi hitam di dalamnya, serta

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 81

    Wajah Selena menunjukkan rasa terima kasih. "Terima kasih, Darren," ucapnya."Terima kasih untuk apa? Memang kesalahan kami sejak awal. Jika masalah ini tersebar, aku tidak tahu seberapa besar dampak negatif yang akan ditimbulkan terhadap rumah sakit."Selena pun mengerti. "Yang menjadi target dari orang tersebut dalam masalah ini adalah aku, tidak ada hubungannya dengan rumah sakitmu. Jadi aku juga tidak mungkin menyebarkannya. Aku juga berharap kamu dapat merahasiakannya, bahkan dari Hansen sekalipun," ujar Selena.Darren menganggukkan kepalanya dan berujar, "Mari kita ke sampingkan masalah ini untuk sementara waktu. Saranku adalah kamu dapat menerima pemeriksaan sistematis lainnya, kali ini aku pribadi akan melakukannya untukmu. Jadi jika ada masalah, kita juga dapat menanganinya lebih awal."Selena tersenyum dan berkata, "Tidak ada masalah besar, tenang saja.""Baiklah, perangkat-perangkat ini adalah radioaktif, jadi memang tidak bisa dilakukan banyak pemeriksaan dalam waktu singka

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 82

    "Bagaimana, Dokter?" tanya Selena dengan sangat tegang hingga suaranya menjadi serak. Selena menarik lengan bajunya sendiri dengan erat. Dia takut mengetahui hasil yang akan dilihatnya."Untung saja kondisi ayahmu cepat diketahui, sehingga masih sempat diselamatkan. Selena, aku jujur saja padamu, kondisi ayahmu saat ini sangat kritis. Kita harus memanggil spesialis otak terbaik, yaitu Leo, sesegera mungkin, agar bisa menjalankan operasi kraniotomi. Jika tidak ... selanjutnya kami juga akan tidak berdaya lagi."Selena merasa dirinya bagaikan jatuh ke dalam jurang yang sangat dalam. Dirinya sendiri memang sangat berharap dapat menemukan keberadaan Leo.Namun, apa daya dirinya yang tidak mempunyai koneksi yang luas? Lewis juga pernah membantunya mencari Leo sebelumnya, tetapi juga tidak mendapatkan hasil.Melihat Arya didorong keluar dengan wajah yang tampak begitu lemah dan sepasang matanya yang tertutup rapat, Selena berseru, "Ayah!"Panggilannya seperti batu yang dilemparkan ke dasar s

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 83

    Harvey masih teringat tentang Selena yang melemparkan bubur padanya beberapa hari yang lalu.Murka, angkuh, seperti kucing yang pemarah.Tidak seperti sekarang, dia berdiri di pinggir dengan kepala tertunduk dan gelisah, seakan menyembunyikan semua senjatanyaDi hadapan Harvey, Selena menahan rasa janggal dan tidak nyaman di hatinya. Lalu, dia berkata dengan pelan, "Aku ingin meminta bantuanmu."Harvey tertawa sejenak, lalu menyilangkan kakinya dan mengambil sebatang rokok dari kotaknya. Tampak ekspresi sinis di wajahnya."Selena, kamu lagi main sandiwara apa hari ini?"Tak jauh dari sana, ada seorang anak muda kaya bernama Victor Marama. Pemuda ini bisa dikatakan memiliki pandangan yang tajam. Victor melihat bahwa Harvey bersikap berbeda kepada Selena, sehingga dia pun segera berjalan maju dua langkah."Semua orang di sini ingin meminta bantuan Pak Harvey? Nona, meminta bantuan orang lain mana boleh dengan cara tidak tulus begini? Kamu bahkan tidak menyalakan rokok untuk Pak Harvey."

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 84

    Segelas air panas dengan goji berry disodorkan ke hadapan Selena. "Jika tidak bisa minum, jangan dipaksa. Cinta bisa melukai hati, minuman keras bisa merusak tubuh. Nona sebaiknya jangan minum minuman beralkohol, minumlah segelas air hangat untuk menghangatkan perut."Suara Johan terdengar lembut, seperti sosok seorang kakak laki-laki. Dia tahu identitas Selena, jadi dia pun juga sangat memperhatikannya.Selena tersenyum dengan penuh rasa terima kasih ke arah Johan. Namun, sebelum sempat mengucapkan terima kasih, Harvey menatapnya dengan sorot mata yang lebih dingin lagi."Masih ada dua gelas," ujar Harvey mengingatkannya dengan nada suara yang dingin.Johan tahu betapa pentingnya Selena bagi Harvey, sehingga Johan pun langsung mengernyitkan keningnya. Ada hal tertentu yang sudah terjadi, bukan hanya melukai orang lain, tetapi juga melukai diri sendiri."Baik." Selena mengangkat gelas itu tanpa ragu-ragu, seperti seorang jenderal yang akan pergi berperang dan tidak akan pernah kembali.

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 85

    Kata-kata seperti itu sangat menyakitkan, tetapi Selena tidak punya pilihan lain.Selena terpaksa menurunkan tangannya yang sebelumnya hendak menghalangi Harvey. Tangan Harvey sudah mencapai jaket Selena yang di baliknya ada sweater. Di dalam sweter ada rompi bulu, dan di dalam rompi bulu masih ada pakaian penghangat.Harvey pun mengerutkan alis dan bertanya dengan bingung, "Apakah kamu seorang wanita tua? Kenapa kamu berpakaian begitu tebal?"Selena pun tersipu. Dia menggigit bibirnya dan menjawab, "Aku takut kedinginan."Harvey segera menyadari suatu hal. Tubuh Selena sangat kurus, sehingga dia tampak tidak gemuk meski mengenakan pakaian begitu tebal.Ketika telapak tangan Harvey menyentuh kulit Selena, terasa tulang punggungnya yang menonjol, seolah-olah hanya ada lapisan kulit tipis di atas tulang itu. Sejak kapan dia menjadi kurus seperti ini?Niat jahat Harvey tadi seketika menghilang sepenuhnya, bahkan digantikan oleh rasa bersalah yang tak tampak.Selena sendiri tidak tahu meng

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22

Bab terbaru

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1674

    Zane menatap Selena. Terlihat sedikit harapan di wajahnya yang pucat. "Selena, apa selama dua tahun lebih kita bersama, ada saat di mana kamu menyukaiku?"Selena menatapnya dengan dingin dan penuh kebencian."Nggak, aku selalu berharap kamu mati setiap saat."Zane tersenyum pahit. "Ternyata benar."Hukum alam berputar, segala sesuatu ada karmanya."Dor!"Burung-burung terbang melintasi langit dan darah segar tumpah ke tanah.Zane melihat foto dingin di atas batu nisan dan berkata dengan perlahan, "Lian, aku akan mengembalikan semua utangku padamu ... "Selena melihat orang-orang yang meninggal dengan hati yang terluka dan air matanya mengalir perlahan-lahan."Lian, aku sudah membalaskan dendam untukmu. Sekarang kamu bisa beristirahat dengan tenang."Dia sudah menunggu hari ini terlalu lama.Setelah benar-benar membalas dendam, Selena merasa hatinya kosong.Pada musim ini, bunga Canola mekar dengan indah. Dalam embusan angin sepoi-sepoi yang lembut, Winnie mengejar Ravi dan lonceng di t

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1673

    Namun Zane yang dibutakan karena cinta sama sekali tidak tahu kalau semua ini adalah perangkap yang disusun oleh Selena selama dua tahun.Saat dia melihat Selena bersandar di pelukan Harvey, dia baru menyadari kalau rencananya sudah terbongkar sejak awal.Semua ini juga harus diakhiri ...Meski Keluarga Bennett menang, tetapi selama bertahun-tahun menghadapi Andrew, Theresa, dan Shira, ada banyak yang terluka dan tewas. Pada kenyataannya, mereka tetap kalah.Kak Freya akhirnya menjadi korban dan meninggal dunia di usia muda.Selena menyalakan sebatang dupa di atas makamnya. "Kak Freya, kakak harus lebih berhati-hati di reinkarnasi berikutnya. Jangan khawatir, aku akan menjaga keluarga dengan baik."Angin sepoi-sepoi menerbangkan sehelai daun yang jatuh di bahu Selena seolah memberikan tanggapan padanya.Petra kembali dengan penuh kekuatan bersama anggota Keluarga Bennett dan Fanny akhirnya dimakamkan dengan tenang.Dia tidak memberi tahu pemakaman Fanny kepada siapa pun, tetapi Rudy da

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1672

    "Kak Sean, apa yang terjadi?" Selena tidak tahu situasinya. Sekarang dia masih tidak berani mendekati Louis dengan sembarangan.Dia hanya mengenal Sean dari antara orang-orang yang ada di sana."Selena, jangan datang ke sini. Tempat ini terlalu berbahaya." Sean terlihat khawatir.Louis juga menatap Selena. "Hei Tua Bangka, eksperimenku akan segera berhasil. Dia adalah keturunan Fanny, darah yang mengalir di tubuhnya sama seperti Fanny ... "Ekspresi Selena langsung berubah. Pantas saja dia selalu merasa kalau Louis sangat memperhatikannya.Pada saat itu, dia mengira kalau itu karena tubuh dan bakatnya sendiri. Dia tidak tahu kalau sejak awal Louis sudah mengetahui identitasnya.Program modifikasi manusia hidup ini adalah untuk menghidupkan kembali neneknya!Pria ini sangat menakutkan. Louis melakukan begitu banyak persiapan untuk menghidupkan kembali neneknya dan dia hampir saja ditipu karena percaya kalau Louis hanya melakukan program modifikasi saja.Meski Petra sudah berambut putih,

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1671

    Selena tiba di pulau itu. Kali ini, dia merasakan ada sedikit perubahan dari suasana di pulau itu.Meski pemandangannya masih sama, robot di seluruh pulau menghilang.Seharusnya dia akan bertemu dengan beberapa mata-mata robot setelah tiba di pulau.Ada banyak kapal yang berjejer rapi di tepi pulau. Banyak di antaranya adalah milik lembaga militer swasta dan tentara bayaran asing.Ada sejumlah besar orang yang mendarat di pulau!Apa yang terjadi?Apa sesuatu terjadi pada guru?Meski Louis ingin memodifikasi tubuh Selena, dia tetap berharap kalau gurunya masih hidup.Kalau ilmuwan sehebat Louis yang sangat berbakat di berbagai bidang meninggal, itu akan menjadi kerugian yang sangat besar.Guru!"Seli, jangan terburu-buru. Meski ada orang yang datang ke pulau ini, sepertinya nggak ada masalah besar." Harvey segera mengingatkannya.Kapal sebanyak ini pasti membawa banyak senjata berat, tetapi bunga dan bangunan di pulau ini masih utuh."Nggak, penduduk pulau ini memang nggak banyak. Sebag

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1670

    Hari itu, Rudy dan Richie berbicara berdua untuk waktu yang lama. Tidak ada yang tahu apa yang mereka bicarakan.Sebenarnya, hal ini juga tidak penting. Bagi Keluarga Bennett, itu hanya menambah satu anggota keluarga saja.Namun, Mira merasa agak gugup karena Keluarga Farrell tiba-tiba punya keturunan sebanyak ini. Kalau semuanya dimasukkan ke dalam Keluarga Farrell, harta milik putra dan putrinya akan berkurang banyak, 'kan?Setiap manusia itu adalah makhluk yang egois. Pada saat ini, siapa yang tidak memikirkan keuntungannya sendiri?Namun, hasil pembicaraan Richie dan Rudy justru mengejutkan.Meski Keluarga Bennett tidak mengakui identitasnya, Richie tidak berniat mengubah marganya menjadi Farrell.Ibunya menikah dengan Petra Bennett, jadi mereka adalah anggota Keluarga Bennett seumur hidup mereka. Namun, mereka bisa tetap menjaga hubungan keluarga dengan Keluarga Farrell.Meski merasa menyesal, Rudy memikirkan kalau Petra sangat baik pada keturunannya, jadi dia setuju dan memohon a

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1669

    Selena dan rombongannya kembali ke Kediaman Bennett yang sudah beroperasi dengan normal di bawah pengawasan Sean. Kaki Steve juga sudah jauh lebih baik. Dia tidak perlu lagi berpura-pura lumpuh dan bisa berjalan dengan bebas seperti orang normal.Tubuh Shane tidak bisa sembuh dalam waktu yang singkat, tetapi dia sudah terlihat jauh lebih baik.Richie juga menunjukkan pemulihan yang signifikan dibandingkan sebelum Selena pergi.Shira hampir saja menghancurkan seluruh Keluarga Bennett.Saat melihat Selena kembali, wajah Richie terlihat sangat khawatir. "Selena, aku dengar dari Sean kalau kamu kena serangga sihir? Gimana keadaanmu sekarang?""Jangan khawatir, Ayah. Aku sudah sembuh. Hanya saja, Shira mungkin mati di dalam laut."Richie memeluk Selena dengan erat. "Nggak apa-apa, yang penting kalian baik-baik saja."Selena merasa sedih saat melihat Richie terlihat lebih tua beberapa tahun dalam waktu singkat."Apa sudah ada kabar tentang ibu?""Sean menemukan beberapa informasi dan masih m

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1668

    Pasha berbicara dengan santai, tetapi membuat Melvin terkejut dan membayangkan bagaimana kehidupan putranya dulu.Lingkungan yang keras, dari berbagai latar belakang, tidak pernah mendapatkan apa-apa, jadi tidak takut kehilangan.Sejak istrinya meninggal, Melvin sebenarnya tidak terlalu memperhatikan Alan, tetapi dia selalu cukup dermawan dalam hal materi.Namun, saat dia menemukan anak kandungnya, dia langsung merasakan perasaan sayang.Kalau ini adalah satu-satunya keinginan anaknya, dia akan melakukan apa pun untuk membantu anaknya mencapainya.Selena berdiri di tepi laut sambil memandang matahari terbenam di cakrawala.Meski Shira seharusnya sudah mati di dasar laut, hatinya tidak merasa senang sedikit pun.Dalang utamanya sudah mati, tetapi Keluarga Bennett masih berantakan. Ibunya masih hilang hingga sekarang.Selena menghela napas pelan-pelan."Masih muda, tapi kenapa menghela napas?" Entah sejak kapan Markus sudah berjalan ke samping Selena.Dia duduk di sebelah Selena tanpa me

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1667

    Melvin merasa lelah. Dosa apa yang telah dia buat?Daripada mengatakan dia mendapatkan seorang putra, lebih tepatnya dia justru mendapatkan seorang ayah.Mana ada anak di dunia ini yang sudah tidak bertemu dengan orang tuanya selama 30 tahun, tetapi saat bertemu bukannya peduli pada keluarga, malah berteriak ingin menikah?Kalau wanita yang ingin dinikahi putranya hanyalah seorang gadis biasa, itu tidak masalah. Namun, sayangnya putranya ingin menikahi seorang wanita yang sudah menikah dan punya empat anak.Itu semua juga tidak masalah. Hal yang paling penting adalah mantan suami Selena adalah anak kandung adik perempuannya dan keduanya masih terikat satu sama lain.Telapak tangan dan punggung tangan semuanya darah dagingnya, jadi apa yang bisa dia lakukan?Dia juga sangat putus asa!Markus tidak memedulikan kesulitan Melvin dan memberikan sebatang rokok kepadanya, tetapi Melvin mengibaskan tangannya. "Ayah sudah berhenti merokok."Kemudian Markus duduk sendiri dan merokok.Putranya in

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1666

    Melvin yang selalu sakit-sakitan hingga hari ini tidak pernah membayangkan kalau suatu hari putra kandungnya yang hilang selama bertahun-tahun akan tumbuh menjadi pohon raksasa meski sudah mengalami banyak penderitaan.Dia memang pohon yang besar, hanya saja pohon ini sepertinya tumbuh agak miring?Bagaimanapun juga, sebagai ayah dan anak yang punya ikatan darah, saat kebenaran terungkap, bukannya mereka seharusnya saling berpelukan dan mengungkapkan perasaan mereka setelah bertahun-tahun tidak bertemu?Kenapa anak sulungnya ini sama sekali tidak merasa senang menemukan ayahnya dan malah tertarik dengan gelar Tuan Muda Keluarga Davira?Tidak, lebih tepatnya dia tertarik pada putri Keluarga Bennett."Tunggu Anakku. Sekarang situasinya agak rumit. Kita harus berpikir panjang dulu ... ""Apa aku benar-benar anakmu?" Markus adalah orang yang pemarah, sama persis seperti ibunya. Dia sama sekali tidak mendengarkan saran apa pun.Dia hanya punya satu pikiran di kepalanya. Untungnya dia sudah

DMCA.com Protection Status