"Saya sudah memeriksa postingan berisi provokasi itu dan menemukan kalau alamat IP pemosting berada di tempat yang berbeda-beda dan tersebar di seluruh dunia, tapi semua postingannya diunggah dalam waktu yang bersamaan, sepertinya mereka adalah peretas profesional," ucap Chandra.Harvey yang mendengarnya pun merespon. "Berhasil membuat kekacauan sebesar ini hanya dalam waktu yang singkat, mereka jelas bukan orang biasa."Ekspresi Chandra menegang setelah mendengar perkataan Harvey. "Tuan, apa Anda berpikir kalau penipu itu adalah dalang dari pembunuhan ini?" tanyanya."Iya, dia pasti menghabiskan uang miliaran untuk membayar kelompok gangster X dan memerintahkan peretas profesional untuk bergerak secara online tepat setelah kejadian. Selain kekuasaan dan uang, orang itu juga pasti mempunyai niat jahat dan akan menghalalkan segala cara untuk mewujudkannya."Harvey berkata sambil mengernyitkan keningnya. Dia sudah menyelidiki kasus ini cukup lama, tetapi masih belum mendapatkan hasil.Or
Harvey yang mendengarnya pun berkata dengan ekspresi dingin. "Ada hal penting yang harus segera kutangani. Jika ada sesuatu, silakan sampaikan pada asistenku."Namun, Prabu langsung mencegatnya begitu dia hendak melanjutkan langkah. "Maaf, tuan. selain kasus pembunuhan, ada juga laporan bahwa perusahaan Anda terlibat dalam kasus penggelapan pajak dan beberapa kasus lainnya. Anda harus ikut dengan kami untuk mengikuti proses penyelidikan."Sepertinya ada seseorang yang senagaja menjebaknya. Harvey mulai tidak sabar dan kembali berkata, "Kalau ada yang ingin disampaikan, kalian bisa berbicara dengan pengacara dan asistenku. Tolong menyingkir.""Tuan Harvey, mohon maaf kami harus mengambil tindakan tegas kalau Anda tetap tidak mau bekerja sama," ucap Prabu sambil mengeluarkan borgolnya. "Kami juga merekam semua ini dengan kamera penegakan hukum, tolong ikuti aturan.""Aku bilang pergi!" teriak Harvey memberontak.Dia kemudian mengangkat tangannya untuk menyerang Prabu. Namun, Prabu tidak
Meskipun Selena tidak mengenal mereka, tetapi entah kenapa hatinya berdebar kencang hanya dengan mendengar suara tangisan bayi itu.Dia perlahan berjalan ke arah pria jangkung itu dan bertanya, " Apa kamu butuh bantuan?"Enntah ilusi atau bukan, tetapi Selena merasa tubuh pria itu tiba-tiba membeku begitu mendengar suaranya.Namun, pria itu berdiri membelakanginya. Selain itu, dia juga mengenakan masker. Jadi, Selena tisak bisa melihat ekspresinya dengan jelas.Dia pun segera berkata, "Tuan, jangan salah paham. Saya hanya kasihan melihat Anda mengasuh dua orang anak sendirian."Namun, pria itu tetap diam dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun, Di sisi lain, bayi yang masih berada di kereta dorong justru menangis semakin kencang.Suaranya pun menarik perhatian Selena.Di atas kereta dorong berwarna putih, terlihat seorang bayi perempuan yang mengenakan jumpsuit berwarna merah muda terus menangis hingga wajahnya mengkerut merah.Selena pun segera menggendongnya. Tanpa disangka, pria jan
Pria itu jelas mengenalnya. Namun, entah kenapa dia terlihat sengaja menyembunyikan dirinya dan membuatnya terlihat menyeramkan.Akan tetapi, pria aneh itu menggendong dua orang bayi di pelukannya sehingga menghilangkan kesam seram yang ada pada dirinya.Kalau dibilang pedagang manusia, pedagang manusia mana yang membeli begitu banyak pakaian anak?Selena melirik label harga baju-baju yang ada di toko itu. Ternyata harganya relatif mahal, bahkan untuk baju anak saja harganya bisa mencapai ratusan ribu. Selain itu, pria itu juga membeli popok bayi dan susu formula sampai dua keranjang belanjanya penuh.Totalnya pasti sampai jutaan rupiah. Mana ada pedagang manusia seperti itu?Kedua bayi yang ada digendongan pria itu terus menangis. Namun, dia sama sekali tidak terlihat kesal dan dengan tenang mengeluarkan dua dot susu dari saku bajunya.Kedua dot itu dimasukkan dalam kantong steril yang mana menunjukkan kalau pria itu sudah mensterilkannya sebelumnya.Dia kemudian memasukkan dot itu ke
Benita hanyalah seorang pelayan dapur dan sudah berusia tua, dia jelas tidak tahu-menahu mengenai keributan yang ada di internet.Selena pun hanya tahu kalau Alex ditangkap oleh polisi dengan tuduhan tidak berdasar. Namun, dia tidak tahu seberapa besar permasalahan yang ada di luar.Ketika seseorang meneriakkan namanya, dia dan Benita pun kebingungan.Semua orang yang mendengar teriakkan tadi pun segera memutar kepala mereka ke arah Selena. Terlihat beberapa pria dan wanita bergerombol sambil memegang spanduk dan ember berisi cairan warna-warni yang tampak seperti cat.Begitu menyadari kehadiran Selena, mereka pun segera mengepungnya seperti zombie.Di sisi lain, para pengawal bergegas menghentikan mereka dan melindungi Selena serta Benita."Cepat pergi, nyonya," ucap Benita cemas."Dasar orang kata kejam! Matilah dan bayar nyawa Denisa dengan nyawamu!" seru seseorang pada Selena.Terdengar juga seruan-seruan marah lainnya dari belakang Selena. Begitu dia menoleh, orang-orang langsung
Apa yang baru saja terjadi benar-benar mengerikan. Polisi pun segera datang ke tempat kejadian dan meringkus para pembuat onar.Selena juga harus segera pergi ke rumah sakit untuk mengobati lukanya sehingga tidak bisa memberikan kesaksian secara langsung.Untung saja lukanya tidak luas dan segera diobati. Kalau tidak, semuanya pasti akan menjadi semakin kacau.Benita baru bisa bernapas lega setelah pihak rumah sakit memberikan perawatan lebih lanjut untuk Selena."Untung saja kali ini nyonya bereaksi sangat cepat. Kalau tidak, sesuatu yang fatal pasti akan terjadi," ucap Benita.Selena yang mendengarnya pun menepuk bahu Benita dan berkata, "Jangan khawatir, bukankah aku baik-baik saja? Kamu ini, malah berdiri di depanku saat situasi berbahaya seperti tadi. Bukankah akan jadi bencana kalau kamu sampai tersiram asam sulfat."Benita sangat marah mendengar perkataan Selena. "Siapa yang mengira kalau anak-anak muda tadi ternyata sekejam itu? Saya mengira cairan tadi hanyalah cat, bukan asa
Harvey kemudian mengantarkan Selena yang masih syok pulang ke rumah. Selena teringat dengan apa yang terjadi di mal tadi dan tidak tahan untuk berkata, "Harvey, hari ini aku bertemu dengan ... "Namun, Harvey terlihat sangat sibuk. Ponselnya sedari tadi berdering tanpa henti dan menyela ucapan Selena."Oke, aku akan segera datang," ucap Harvey pada orang di seberang telepon.Setelah mengangkat telepon Harvey pun akhirnya menoleh ke arah Selena dan bertanya, "Seli, apa yang barusan mau kamu katakan? Apa yang terjadi padamu di mal tadi?"Selena hanya bisa menghela napas dan berkata, "Itu tidak begitu penting. Pergi saja dan selesaikan pekerjaanmu dulu. Pulanglah lebih awal.""Oke," jawabnya.Harvey kemudian mengusap rambut Selena dengan lembut sebelum akhirnya berbalik pergi.Selena kembali teringat dengan pria aneh di mal tadi. Meskipun dia bukan orang jahat, apa yang ingin disampaikannya mungkin juga tidak begitu penting.Selena hanya sedikit khawatir, masalah ini sudah semakin membesa
Vanya perlahan berdiri. Barulah saat itu Harvey tersadar bahwa di balik mantel wol panjang itu, dari lutut hingga ke bawah kaki Vanya adalah mekanik."Kakimu ... " Harvey tampak sedikit terkejut.Vanya menyunggingkan senyuman pada bibir yang dipoles dengan lipstik merah itu, "Memangnya aneh? Kamu harusnya tahu segala kemungkinan bisa terjadi saat saat kamu membuangku dulu."Ucapan seperti ini membuat Harvey tidak puas, bahkan malas untuk memperbaiki apa pun, dia dengan dingin bertanya, "Katakan, kamu maunya gimana?"Vanya tidak menyangka bahwa setelah Harvey melihat kakinya, Harvey masih bisa begitu acuh tak acuh, sedikit ketidakpuasan terlihat samar di dalam pupilnya.Dia menekan ketidakpuasan dalam hatinya, senyum di sudut mulutnya jelas terlihat, "Aku tahu Tuan Harvey nggak kekurangan uang, jadi aku nggak butuh materimu itu, aku mau kamu menemaniku selama satu malam."Jari tangan Harvey yang mengangkat foto itu terdiam sejenak, seperti dirinya sedang salah dengar."Apa maksudmu?"Va