Sosok jangkung itu sudah berjalan mendekatinya, kemudian mengulurkan tangan pada Selena. "Ayo, ikut aku."Suaranya yang lembut terdengar bagai sedang membujuk anak kecil, tetapi mampu membuat orang ketakutan.Lian, yang ikut merasa adanya kejanggalan, bahkan langsung berdiri di hadapan Selena. "Tuan Harvey, Nona Selena sudah selesai diperiksa. Saya akan mengantarnya pulang," tegasnya.Harvey mengalihkan pandangan dari Selena ke Lian. "Minggir."Harvey sangat berbahaya sekarang. Karena itu, Selena enggan menyeret Lian dalam masalah."Kak Lian, tunggu aku di luar saja. Ada hal yang mau kubicarakan padanya," jelas Selena, berusaha menenangkan Lian.Lian menatap Selena, lalu beralih pada Harvey. Sepertinya ada hal penting yang harus mereka bicarakan, jadi dia pun melambaikan tangan dan pergi.Setelah tak ada orang lain lagi di sekitar, Selena segera berkata, "Harvey, ayo kita bahas masalah anak."Harvey menatapnya dengan tenang, lalu berujar dengan nada dingin, "Jangan bilang kalau anak da
Selena menatap Harvey dengan wajah putus asa sebelum kembali merapal pinta, "Harvey, aku nggak punya apa-apa lagi selain mereka. Kalau kamu nggak memercayai kata-kataku hari ini, kamu bisa tunggu sampai mereka lahir. Nggak, aku bisa lakukan prosedur amniosentesis dan tes DNA denganmu dalam empat sampai lima bulan lagi.""Seli, kamu berubah. Kamu nggak pernah membohongiku sebelumnya. Kalau masih harus menunggu, tubuh mereka pasti sudah terbentuk. Terlepas dari tega atau nggaknya, menggugurkan mereka hanya akan berdampak buruk pada tubuhmu. Aku sudah berkonsultasi. Katanya, kalau operasi saat ini akan berisiko paling minim bagi tubuh sang ibu."Harvey menenangkan dengan lembut, "Seli, kata siapa kamu nggak punya apa-apa? Keadaan Ayah makin membaik, bahkan dia akan pulih dalam satu atau dua tahun lagi. Dia bisa kembali mengelola bisnis keluarga Bennett. Kalau Agatha membuatmu merasa nggak nyaman, kutegaskan padamu kalau aku hanya bertanggung jawab padanya. Orang yang kucintai sedari awal
Selena dibawa ke meja operasi, sementara Harvey berdiri di sampingnya. Hatinya ikut sakit ketika menyaksikan kesedihan dan keputusasaan Selena."Seli, jangan menangis. Sudah kubilang kamu masih bisa punya anak lagi. Kamu masih bisa melahirkan banyak anak di masa depan. Aku dan anak-anak akan selalu menemanimu.""Harvey, aku sudah nggak punya masa depan lagi. Kedua anak ini adalah harapan terbesarku."Secercah harapan terakhir hadir di hatinya. "Harvey, tolong tunggu sebentar lagi. Kamu akan tahu kalau aku nggak bohong, setidaknya tunggu sampai tiga bulan," pinta Selena."Seli, aku nggak akan berubah pikiran. Menurut saja, operasinya akan cepat selesai."Harvey takut goyah bila terus berada di sini, sehingga dia memilih pergi.Melihat hal itu, Selena buru-buru memohon, "Harvey, jangan pergi. Percayalah padaku! Kenapa kamu nggak percaya sama omonganku?""Harvey, ini anakmu. Kamu pembunuh!""Harvey, kamu akan menyesal, kamu pasti akan menyesalinya!"Kemudian, terdengar suara pintu dibanti
Selena yang tadinya merasa gelisah dan takut, sontak murka usai mendengar perkataan Qiara. "Jadi, begini etikamu? Profesimu hanya kamu jadikan senjata untuk menyerang orang lain? Tahu apa kamu tentangku? Kamu tahu cerita yang sebenarnya? Apa hakmu untuk menghinaku?"Qiara melipat tangannya di dada. "Menghina? Kamu sebut fakta itu sebagai penghinaan? Yah, kalau begitu aku nggak bisa apa-apa. Siapa yang nggak tahu kalau Tuan Harvey akan segera menikah? Tapi, dia justru membawamu ke sini untuk melakukan aborsi. Lalu, siapa kamu kalau bukan simpanannya?"Qiara menilik Selena penuh penilaian sembari berkata, "Para wanita muda zaman sekarang memang nggak tahu aturan. Bukannya fokus bekerja atau belajar, malah sibuk merayu suami orang. Wanita sepertimu pantas untuk aborsi. Kamu nggak pantas untuk punya anak. Kelakuanmu sama seperti binatang. Akan lebih baik kalau kamu mandul dan hidup sebatang kara selamanya!""Plak!" Tiba-tiba, suara tamparan menggema di ruangan. Selena berhasil melepaskan d
Alex juga bingung. Bukankah ini pemeriksaan pra operasi, ya? Bagaimana bisa jadi seperti ini?"Kenapa kalian memukulnya?"Para perawat di sekitar langsung ketakutan. Hubungan antara dokter dan pasien sudah cukup riskan. Namun, Kak Qiara malah terlibat perkelahian hari ini!Meskipun lawannya adalah simpanan Harvey, tetapi dia masih bagian dari keluarga Irwin!Kalau benar-benar mau diusut, kata-kata Kak Qiara tadi sudah lebih dari cukup untuk mempersulit masalah ini meski tanpa melibatkan perkelahian.Qiara belum menyadari betapa seriusnya masalah ini. Pikirnya, tidak ada satu pun pria yang terima bila wanitanya berselingkuh. Mungkin Harvey sangat membenci Selena dan akan berbalik memujinya."Apa aku salah jika ingin memberi pelajaran pada wanita muda ini? Saat masih muda saja, dia sudah nggak bisa jaga diri. Entah hal memalukan apa lagi yang akan dia lakukan di masa depan. Bilang pada Tuan Harvey, nggak perlu khawatir. Aku akan memberinya pelajaran," jelas Qiara penuh percaya diri.Alex
Harvey merasa marah sekaligus sedih saat melihat Selena yang tampak tertekan.Melihat Selena yang menangis tersedu-sedu, mana mungkin dia diperiksa dalam keadaan seperti ini?Bahkan, dia sudah terluka sebelum operasi dimulai. Bagaimana bisa Harvey memercayakan Selena pada dokter ini?"Tuan Harvey, ini semua salah paham. Saya pikir wanita ini ... dia ..."Qiara berusaha menjelaskan dengan terbata-bata, terutama ketika melihat penampilan menyedihkan Selena yang sengaja ingin menjatuhkannya."Nggak, situasinya nggak seperti ini tadi. Tuan Harvey, dialah yang memukul saya lebih dulu. Dia yang salah," adu Selena.Selena terisak pelan sebelum melanjutkan, "Apa kamu masih belum mengerti kenapa aku melakukan itu? Kita nggak saling kenal, tapi kamu langsung menyebutku wanita murahan yang sudah disentuh banyak pria. Kamu bilang aku nggak tahu aturan karena hamil. Salahku di mana?"Ekspresi Harvey makin geram. Bisa dibilang, kata demi kata yang diucapkan Qiara sangat menusuk hatinya."Beraninya k
Selena tak terlihat senang sedikit pun. Dia justru menatap Harvey dengan sorot mata dingin. "Walaupun aku nggak mau mengakui, mereka memang anakmu."Ekspresi Harvey langsung berubah senang dalam sekejap. Dia bahagia sekaligus terkesiap.Selena menambahkan dengan nada datar, "Tapi, kamu hampir membunuh mereka tadi. Aku nggak akan membiarkan orang sepertimu menjadi ayah mereka.""Seli, maafkan aku."Saat ini, hanya kata maaf yang bisa Harvey lontarkan."Nggak semua permintaan maaf bisa diterima, Harvey. Lihat wajahku. Tamparan ini bukan dari orang lain, tapi darimu."Selena bersandar di kursi, mengistirahatkan seluruh tubuhnya yang lemas dan lelah.Semenjak hamil, beban tubuhnya makin bertambah. Masalah tadi sudah menguras banyak tenaganya, jadi dia sungguh lelah saat ini.Melihat ekspresi Harvey yang terlihat tak percaya, dia pun malas menjelaskan panjang lebar.Harvey membuka mulut, hendak mengatakan sesuatu. Namun, dia mengurungkannya kala melihat wajah lelah Selena. Kemudian, dia mem
Harvey sudah pergi, sementara Selena menjadi sangat murung.Lian menyadari binar mata Selena yang meredup. Wanita itu duduk diam di depan jendela. Meskipun semburat merah dan bengkak di wajahnya sudah memudar, wajahnya begitu pucat seperti tidak dialiri darah sama sekali.Selena menatap hujan di luar dengan pandangan kosong."Selena, kamu pasti lapar, 'kan? Koki sudah memasakkan sesuatu. Tadi kamu mau makan mi saus kacang goreng, ya? Coba cicipi, apa rasanya sudah sesuai dengan seleramu?""Taruh saja, aku nggak lapar.""Kamu harus makan sedikit walau nggak lapar, demi anak-anak."Hanya anak-anak yang bisa mengendalikan Selena. Melihat jarinya yang sedikit bergerak, Lian dengan sigap menyerahkan alat makan ke tangan Selena."Makanlah selagi panas. Aku sudah cicipi tadi, rasanya lumayan enak."Lian menjulurkan lidahnya, lalu berkata sungkan, "Maaf, ini permintaan Tuan Harvey. Mulai sekarang, apa pun yang akan kamu makan harus diperiksa dulu. Harus ada yang mencicipinya."Awalnya, Lian in
Zane menatap Selena. Terlihat sedikit harapan di wajahnya yang pucat. "Selena, apa selama dua tahun lebih kita bersama, ada saat di mana kamu menyukaiku?"Selena menatapnya dengan dingin dan penuh kebencian."Nggak, aku selalu berharap kamu mati setiap saat."Zane tersenyum pahit. "Ternyata benar."Hukum alam berputar, segala sesuatu ada karmanya."Dor!"Burung-burung terbang melintasi langit dan darah segar tumpah ke tanah.Zane melihat foto dingin di atas batu nisan dan berkata dengan perlahan, "Lian, aku akan mengembalikan semua utangku padamu ... "Selena melihat orang-orang yang meninggal dengan hati yang terluka dan air matanya mengalir perlahan-lahan."Lian, aku sudah membalaskan dendam untukmu. Sekarang kamu bisa beristirahat dengan tenang."Dia sudah menunggu hari ini terlalu lama.Setelah benar-benar membalas dendam, Selena merasa hatinya kosong.Pada musim ini, bunga Canola mekar dengan indah. Dalam embusan angin sepoi-sepoi yang lembut, Winnie mengejar Ravi dan lonceng di t
Namun Zane yang dibutakan karena cinta sama sekali tidak tahu kalau semua ini adalah perangkap yang disusun oleh Selena selama dua tahun.Saat dia melihat Selena bersandar di pelukan Harvey, dia baru menyadari kalau rencananya sudah terbongkar sejak awal.Semua ini juga harus diakhiri ...Meski Keluarga Bennett menang, tetapi selama bertahun-tahun menghadapi Andrew, Theresa, dan Shira, ada banyak yang terluka dan tewas. Pada kenyataannya, mereka tetap kalah.Kak Freya akhirnya menjadi korban dan meninggal dunia di usia muda.Selena menyalakan sebatang dupa di atas makamnya. "Kak Freya, kakak harus lebih berhati-hati di reinkarnasi berikutnya. Jangan khawatir, aku akan menjaga keluarga dengan baik."Angin sepoi-sepoi menerbangkan sehelai daun yang jatuh di bahu Selena seolah memberikan tanggapan padanya.Petra kembali dengan penuh kekuatan bersama anggota Keluarga Bennett dan Fanny akhirnya dimakamkan dengan tenang.Dia tidak memberi tahu pemakaman Fanny kepada siapa pun, tetapi Rudy da
"Kak Sean, apa yang terjadi?" Selena tidak tahu situasinya. Sekarang dia masih tidak berani mendekati Louis dengan sembarangan.Dia hanya mengenal Sean dari antara orang-orang yang ada di sana."Selena, jangan datang ke sini. Tempat ini terlalu berbahaya." Sean terlihat khawatir.Louis juga menatap Selena. "Hei Tua Bangka, eksperimenku akan segera berhasil. Dia adalah keturunan Fanny, darah yang mengalir di tubuhnya sama seperti Fanny ... "Ekspresi Selena langsung berubah. Pantas saja dia selalu merasa kalau Louis sangat memperhatikannya.Pada saat itu, dia mengira kalau itu karena tubuh dan bakatnya sendiri. Dia tidak tahu kalau sejak awal Louis sudah mengetahui identitasnya.Program modifikasi manusia hidup ini adalah untuk menghidupkan kembali neneknya!Pria ini sangat menakutkan. Louis melakukan begitu banyak persiapan untuk menghidupkan kembali neneknya dan dia hampir saja ditipu karena percaya kalau Louis hanya melakukan program modifikasi saja.Meski Petra sudah berambut putih,
Selena tiba di pulau itu. Kali ini, dia merasakan ada sedikit perubahan dari suasana di pulau itu.Meski pemandangannya masih sama, robot di seluruh pulau menghilang.Seharusnya dia akan bertemu dengan beberapa mata-mata robot setelah tiba di pulau.Ada banyak kapal yang berjejer rapi di tepi pulau. Banyak di antaranya adalah milik lembaga militer swasta dan tentara bayaran asing.Ada sejumlah besar orang yang mendarat di pulau!Apa yang terjadi?Apa sesuatu terjadi pada guru?Meski Louis ingin memodifikasi tubuh Selena, dia tetap berharap kalau gurunya masih hidup.Kalau ilmuwan sehebat Louis yang sangat berbakat di berbagai bidang meninggal, itu akan menjadi kerugian yang sangat besar.Guru!"Seli, jangan terburu-buru. Meski ada orang yang datang ke pulau ini, sepertinya nggak ada masalah besar." Harvey segera mengingatkannya.Kapal sebanyak ini pasti membawa banyak senjata berat, tetapi bunga dan bangunan di pulau ini masih utuh."Nggak, penduduk pulau ini memang nggak banyak. Sebag
Hari itu, Rudy dan Richie berbicara berdua untuk waktu yang lama. Tidak ada yang tahu apa yang mereka bicarakan.Sebenarnya, hal ini juga tidak penting. Bagi Keluarga Bennett, itu hanya menambah satu anggota keluarga saja.Namun, Mira merasa agak gugup karena Keluarga Farrell tiba-tiba punya keturunan sebanyak ini. Kalau semuanya dimasukkan ke dalam Keluarga Farrell, harta milik putra dan putrinya akan berkurang banyak, 'kan?Setiap manusia itu adalah makhluk yang egois. Pada saat ini, siapa yang tidak memikirkan keuntungannya sendiri?Namun, hasil pembicaraan Richie dan Rudy justru mengejutkan.Meski Keluarga Bennett tidak mengakui identitasnya, Richie tidak berniat mengubah marganya menjadi Farrell.Ibunya menikah dengan Petra Bennett, jadi mereka adalah anggota Keluarga Bennett seumur hidup mereka. Namun, mereka bisa tetap menjaga hubungan keluarga dengan Keluarga Farrell.Meski merasa menyesal, Rudy memikirkan kalau Petra sangat baik pada keturunannya, jadi dia setuju dan memohon a
Selena dan rombongannya kembali ke Kediaman Bennett yang sudah beroperasi dengan normal di bawah pengawasan Sean. Kaki Steve juga sudah jauh lebih baik. Dia tidak perlu lagi berpura-pura lumpuh dan bisa berjalan dengan bebas seperti orang normal.Tubuh Shane tidak bisa sembuh dalam waktu yang singkat, tetapi dia sudah terlihat jauh lebih baik.Richie juga menunjukkan pemulihan yang signifikan dibandingkan sebelum Selena pergi.Shira hampir saja menghancurkan seluruh Keluarga Bennett.Saat melihat Selena kembali, wajah Richie terlihat sangat khawatir. "Selena, aku dengar dari Sean kalau kamu kena serangga sihir? Gimana keadaanmu sekarang?""Jangan khawatir, Ayah. Aku sudah sembuh. Hanya saja, Shira mungkin mati di dalam laut."Richie memeluk Selena dengan erat. "Nggak apa-apa, yang penting kalian baik-baik saja."Selena merasa sedih saat melihat Richie terlihat lebih tua beberapa tahun dalam waktu singkat."Apa sudah ada kabar tentang ibu?""Sean menemukan beberapa informasi dan masih m
Pasha berbicara dengan santai, tetapi membuat Melvin terkejut dan membayangkan bagaimana kehidupan putranya dulu.Lingkungan yang keras, dari berbagai latar belakang, tidak pernah mendapatkan apa-apa, jadi tidak takut kehilangan.Sejak istrinya meninggal, Melvin sebenarnya tidak terlalu memperhatikan Alan, tetapi dia selalu cukup dermawan dalam hal materi.Namun, saat dia menemukan anak kandungnya, dia langsung merasakan perasaan sayang.Kalau ini adalah satu-satunya keinginan anaknya, dia akan melakukan apa pun untuk membantu anaknya mencapainya.Selena berdiri di tepi laut sambil memandang matahari terbenam di cakrawala.Meski Shira seharusnya sudah mati di dasar laut, hatinya tidak merasa senang sedikit pun.Dalang utamanya sudah mati, tetapi Keluarga Bennett masih berantakan. Ibunya masih hilang hingga sekarang.Selena menghela napas pelan-pelan."Masih muda, tapi kenapa menghela napas?" Entah sejak kapan Markus sudah berjalan ke samping Selena.Dia duduk di sebelah Selena tanpa me
Melvin merasa lelah. Dosa apa yang telah dia buat?Daripada mengatakan dia mendapatkan seorang putra, lebih tepatnya dia justru mendapatkan seorang ayah.Mana ada anak di dunia ini yang sudah tidak bertemu dengan orang tuanya selama 30 tahun, tetapi saat bertemu bukannya peduli pada keluarga, malah berteriak ingin menikah?Kalau wanita yang ingin dinikahi putranya hanyalah seorang gadis biasa, itu tidak masalah. Namun, sayangnya putranya ingin menikahi seorang wanita yang sudah menikah dan punya empat anak.Itu semua juga tidak masalah. Hal yang paling penting adalah mantan suami Selena adalah anak kandung adik perempuannya dan keduanya masih terikat satu sama lain.Telapak tangan dan punggung tangan semuanya darah dagingnya, jadi apa yang bisa dia lakukan?Dia juga sangat putus asa!Markus tidak memedulikan kesulitan Melvin dan memberikan sebatang rokok kepadanya, tetapi Melvin mengibaskan tangannya. "Ayah sudah berhenti merokok."Kemudian Markus duduk sendiri dan merokok.Putranya in
Melvin yang selalu sakit-sakitan hingga hari ini tidak pernah membayangkan kalau suatu hari putra kandungnya yang hilang selama bertahun-tahun akan tumbuh menjadi pohon raksasa meski sudah mengalami banyak penderitaan.Dia memang pohon yang besar, hanya saja pohon ini sepertinya tumbuh agak miring?Bagaimanapun juga, sebagai ayah dan anak yang punya ikatan darah, saat kebenaran terungkap, bukannya mereka seharusnya saling berpelukan dan mengungkapkan perasaan mereka setelah bertahun-tahun tidak bertemu?Kenapa anak sulungnya ini sama sekali tidak merasa senang menemukan ayahnya dan malah tertarik dengan gelar Tuan Muda Keluarga Davira?Tidak, lebih tepatnya dia tertarik pada putri Keluarga Bennett."Tunggu Anakku. Sekarang situasinya agak rumit. Kita harus berpikir panjang dulu ... ""Apa aku benar-benar anakmu?" Markus adalah orang yang pemarah, sama persis seperti ibunya. Dia sama sekali tidak mendengarkan saran apa pun.Dia hanya punya satu pikiran di kepalanya. Untungnya dia sudah