Harvey membanting sendoknya ke atas meja. "Ngomong yang jelas, diculik apanya!"Alex buru-buru menjawab, "Sekitar setengah bulan yang lalu, tiba-tiba nyonya menambah pasukan penjaga di sana. Waktu itu aku tidak menggubrisnya. Tapi, sekarang kalau dipikir-pikir, mungkin pada saat itu seharusnya nyonya sudah menduga kalau akan ada orang yang mengusik Tuan Arya. Saat kami tiba di sana, mereka semua sudah bertarung. Ada banyak perawat yang terluka, sementara pihak rumah sakit sendiri juga tidak bisa dimintai keterangan apa-apa.""Di mana Arya?""Beliau dibawa pergi oleh salah satu kelompok. Kalau saya hitung, maka ada total empat kelompok ditambah dengan kita sendiri."Selain Selena dan kelompoknya sendiri, kelompok lain bernama Poison Bug. Kalau begitu, masih ada satu kelompok lagi. Siapakah kelompok ini?Sebenarnya, siapakah yang menculik Arya?Harvey terlihat menyadari sesuatu saat mendengar suara Alex yang agak lemah. "Kamu terluka, ya?"Alex menekan lengannya sekuat tenaga. Terlihat d
Bibi perawat itu tidak pernah mengira akan bertemu dengan Harvey dalam situasi seperti ini.Harvey sedikit terkejut dan tidak menyangkal, "Ya, benar."Perawat itu terlihat berpikir, sepertinya dia melibatkan Selena. Dia buru-buru menjelaskan, "Anu, bukan Nona Selena yang memberitahuku, aku menebak-nebak sendiri, kok! Beberapa hari yang lalu kabar pertunangan Anda jadi gosip panas. Meskipun mata Nona Selena disensor, tetapi aku bisa mengenalinya hanya dengan sekali lihat.""Apa kalian sudah menemukan Nona Selena?" tanya perawat itu sambil memelankan suaranya.Harvey tidak ingin membicarakan hal ini. "Dia pasti akan baik-baik saja.""Ya, Nona Selena pasti akan selamat, dia pasti akan baik-baik saja."Perawat itu mengusap air mata di wajahnya. "Tuan Harvey, silakan tanya saja apa pun yang ingin Tuan tanyakan. Aku akan memberitahu Tuan tentang apa pun yang berkaitan dengan Nona Selena."Sebenarnya ada banyak hal yang ingin Harvey katakan, tetapi entah mengapa saat ini tenggorokannya terasa
Tubuh Harvey terasa dingin begitu keluar dari kamar bibi perawat itu.Harvey dan bibi perawat berbincang tentang banyak hal setelah itu. Namun, hanya ada satu kalimat yang terus terngiang-ngiang di kepalanya.Mengapa yang mati bukan dirinya, tetapi malah Selena.Tiba-tiba, Harvey juga teringat kalau dia juga pernah mengatakan hal yang sama kepada Selena.Mengapa orang yang meninggal adalah Lanny, bukan dia.Ternyata kalimat ini bisa membuat orang mendengarnya merasa begitu sedih.Bagaimana caranya Selena bisa bertahan pada saat itu?Harvey menatap ke arah lorong yang panjang dan melihat seorang wanita dengan mata berkaca-kaca yang menatap pintu ruang operasi lekat-lekat. Momen ini membuat Harvey membayangkan seolah-olah yang ada di sana adalah Selena yang sedang hamil besar."Tuan Harvey, Anda sedang lihat apa?"Chandra mengikuti arah pandang Harvey dan melihat wajah yang asing di lorong.Harvey tidak menggubris pertanyaan Chandra. "Berikan rekaman kamera CCTV milik Selena padaku.""Ba
Selena sedang memulihkan kesehatan tubuhnya di halaman kecil rumah Keluarga Stellar. Akhir-akhir ini cuaca sedang cerah, dia sedang berjemur di bawah pohon sakura sambil memeluk Bonbon.Angin berhembus, menggugurkan sebagian besar bunga sakura yang ada di atas pohon.Beberapa kucing putih berlarian di halaman, kadang diam kadang bergerak, mereka semua terlihat sangat indah.Meskipun sudah dihadapkan dengan pemandangan yang damai seperti ini, hati Selena tetap tidak bisa tenang. Saat ini, dia hilang tanpa kabar dari dunia luar, dan membuat seluruh jagad maya jadi heboh.Netizen mengutuk Agatha yang sudah mengganggu keutuhan rumah tangga orang lain, dan mengutuk Maisha yang dengan sengaja menyuruh anaknya melakukan hal itu.Keluarga Wilson menghabiskan banyak uang untuk menghapus kabar-kabar yang sudah beredar itu, tetapi tiap kali dihapus, kabar itu akan langsung tumbuh lagi dengan cepat.Sebaliknya, informasi pribadi Selena malah terjaga dengan sangat baik dan tidak ada sedikit pun yan
Tiba-tiba, Selena mendongak dan langsung menatap Isaac lekat-lekat, "Benaran? Kamu benaran bisa menemukan Leo?" tanyanya.Awalnya dia tidak begitu percaya saat mendengarnya, karena orang seperti Harvey sekalipun bahkan tidak bisa menemukannya.Tetapi sepertinya Isaac bukan tipe anak yang pandai berbohong, di dalam hati seperti masih ada api yang menyala."Hmm, dulu aku minta orang untuk cari tahu. Sementara ini Leo bersembunyi karena dia membuat beberapa masalah di luar negeri, orang biasa nggak akan bisa menemukan dia, tapi kebetulan aku punya beberapa kenalan."Selena jelas mengetahuinya, ternyata Harvey memang jujur mengatakan bahwa tidak bisa menemukannya."Terus operasi Ayahku ... ""Kak Selena, kalau kamu di dalam negeri, kamu belum tentu aman, karna orang itu bisa saja membunuhmu atau mencoba membunuhmu lagi, bahkan Paman Arya juga bisa ikut terancam. Maksudku, kamu dan Paman Arya ke luar negeri saja, menghindari bahaya sekaligus mengobati Paman Arya."Selena mengernyit, dia tid
Sebenarnya, Selena tidak berniat untuk memberi tahu orang lain tentang masalah ini, tetapi karena Isaac selalu membantunya, bahkan untuk membuat rencana ke depannya, Selena jadi menceritakan semuanya.Isaac terkejut setelah mendengarnya. "Jadi orang itu datang cuma untuk membuat Tuan Harvey memilih antara Kak Selena dan Agatha?""Ya, Isaac, rencana yang kamu buat membuatku tersentuh, tapi satu-satunya hal yang nggak bisa aku tinggalkan adalah hal ini. Dia telah merugikan Keluarga Bennett, merugikan ayahku, membuat hidupku terancam, dan membuat nama baik ayahku hancur. Tapi sampai saat ini aku bahkan nggak tahu siapa dia, lalu gimana aku rela pergi dari sini?"Tanpa sadar, Selena mengepalkan tangannya erat-erat. "Setelah sekian lama dia merencanakan semua ini, baru sekarang dia berhasil menjalankannya. Dia sudah mengorbankan begitu banyak orang. Hatiku selalu terasa sakit tiap kali aku memikirkannya. Entah dosa apa yang sudah kuperbuat."Isaac berkata dengan enteng, "Mungkin yang salah
Selena tahu bahwa Isaac sudah melakukan persiapan yang lengkap dan dia juga sudah menghubungi beberapa orang sebelumnya. Namun, saat proses pemindahan Arya masih saja terjadi hal yang tidak terduga.Isaac masih belum kembali pada waktu yang sudah ditentukan.Malam ini gelap gulita bagaikan terendam oleh warna tinta, tidak ada satu bintang pun yang terlihat di langit.Di dalam halaman masih hangat, bunga sakura terbang di bawah cahaya lampu yang lembut. Selena khusus membuat bola doa dan menggantungkannya di cabang pohon.Angin membuat lonceng yang tergantung di bola doa berayun ke kiri dan ke kanan. Suara lonceng yang terus-menerus berbunyi membuat Selena gelisah dan berkeringat dingin untuk Isaac."Ting, ting, ting ... "Saat lonceng berayun dengan keras, bola merah kecil yang seharusnya tergantung dengan kokoh di cabang pohon terlepas oleh angin dan mengeluarkan suara yang membuat orang merasa tidak nyaman.Bola merah menggelinding di jalan batu putih. Sebelum Selena bisa menangkapny
Selena menghentikan tangisnya sejenak, dengan mata berkaca-kaca dia menatap mata jernih Isaac.Di dalam mata Isaac terpantul jelas wajah Selena. Wajah tampan tanpa jejak kekanak-kanakan, tetapi jarang terlihat dewasa dan serius.Khawatir?Arya sudah berhasil diatasi oleh Isaac. Selama Selena masih hidup, urusan balas dendam cepat atau lambat akan Selena balas.Sekelebat muncul wajah Harvey di dalam benaknya, Selena pun dengan cepat menyingkirkan wajah itu."Nggak khawatir, hanya saja sebelum pergi, aku mau melihat ayahku. Leluasa, nggak?""Bisa, aku akan mengaturnya."Selena lanjut merawat luka Isaac, dia melilitkan kain perban di sekitar punggung kuat Isaac.Selena terkejut mendapati banyak luka di tubuh Isaac, "Isaac, kok bisa tubuhmu banyak luka?"Isaac terkekeh pelan, "Kak Selena, aku sepertinya belum pernah cerita padamu tentang keluargaku, ya? Mau dengar?""Ya."Selena membawa sebaskom air panas, lalu dengan lembut membersihkan noda darah di tubuh Isaac.“Ibuku mati muda, tapi ak