Selena sedang memulihkan kesehatan tubuhnya di halaman kecil rumah Keluarga Stellar. Akhir-akhir ini cuaca sedang cerah, dia sedang berjemur di bawah pohon sakura sambil memeluk Bonbon.Angin berhembus, menggugurkan sebagian besar bunga sakura yang ada di atas pohon.Beberapa kucing putih berlarian di halaman, kadang diam kadang bergerak, mereka semua terlihat sangat indah.Meskipun sudah dihadapkan dengan pemandangan yang damai seperti ini, hati Selena tetap tidak bisa tenang. Saat ini, dia hilang tanpa kabar dari dunia luar, dan membuat seluruh jagad maya jadi heboh.Netizen mengutuk Agatha yang sudah mengganggu keutuhan rumah tangga orang lain, dan mengutuk Maisha yang dengan sengaja menyuruh anaknya melakukan hal itu.Keluarga Wilson menghabiskan banyak uang untuk menghapus kabar-kabar yang sudah beredar itu, tetapi tiap kali dihapus, kabar itu akan langsung tumbuh lagi dengan cepat.Sebaliknya, informasi pribadi Selena malah terjaga dengan sangat baik dan tidak ada sedikit pun yan
Tiba-tiba, Selena mendongak dan langsung menatap Isaac lekat-lekat, "Benaran? Kamu benaran bisa menemukan Leo?" tanyanya.Awalnya dia tidak begitu percaya saat mendengarnya, karena orang seperti Harvey sekalipun bahkan tidak bisa menemukannya.Tetapi sepertinya Isaac bukan tipe anak yang pandai berbohong, di dalam hati seperti masih ada api yang menyala."Hmm, dulu aku minta orang untuk cari tahu. Sementara ini Leo bersembunyi karena dia membuat beberapa masalah di luar negeri, orang biasa nggak akan bisa menemukan dia, tapi kebetulan aku punya beberapa kenalan."Selena jelas mengetahuinya, ternyata Harvey memang jujur mengatakan bahwa tidak bisa menemukannya."Terus operasi Ayahku ... ""Kak Selena, kalau kamu di dalam negeri, kamu belum tentu aman, karna orang itu bisa saja membunuhmu atau mencoba membunuhmu lagi, bahkan Paman Arya juga bisa ikut terancam. Maksudku, kamu dan Paman Arya ke luar negeri saja, menghindari bahaya sekaligus mengobati Paman Arya."Selena mengernyit, dia tid
Sebenarnya, Selena tidak berniat untuk memberi tahu orang lain tentang masalah ini, tetapi karena Isaac selalu membantunya, bahkan untuk membuat rencana ke depannya, Selena jadi menceritakan semuanya.Isaac terkejut setelah mendengarnya. "Jadi orang itu datang cuma untuk membuat Tuan Harvey memilih antara Kak Selena dan Agatha?""Ya, Isaac, rencana yang kamu buat membuatku tersentuh, tapi satu-satunya hal yang nggak bisa aku tinggalkan adalah hal ini. Dia telah merugikan Keluarga Bennett, merugikan ayahku, membuat hidupku terancam, dan membuat nama baik ayahku hancur. Tapi sampai saat ini aku bahkan nggak tahu siapa dia, lalu gimana aku rela pergi dari sini?"Tanpa sadar, Selena mengepalkan tangannya erat-erat. "Setelah sekian lama dia merencanakan semua ini, baru sekarang dia berhasil menjalankannya. Dia sudah mengorbankan begitu banyak orang. Hatiku selalu terasa sakit tiap kali aku memikirkannya. Entah dosa apa yang sudah kuperbuat."Isaac berkata dengan enteng, "Mungkin yang salah
Selena tahu bahwa Isaac sudah melakukan persiapan yang lengkap dan dia juga sudah menghubungi beberapa orang sebelumnya. Namun, saat proses pemindahan Arya masih saja terjadi hal yang tidak terduga.Isaac masih belum kembali pada waktu yang sudah ditentukan.Malam ini gelap gulita bagaikan terendam oleh warna tinta, tidak ada satu bintang pun yang terlihat di langit.Di dalam halaman masih hangat, bunga sakura terbang di bawah cahaya lampu yang lembut. Selena khusus membuat bola doa dan menggantungkannya di cabang pohon.Angin membuat lonceng yang tergantung di bola doa berayun ke kiri dan ke kanan. Suara lonceng yang terus-menerus berbunyi membuat Selena gelisah dan berkeringat dingin untuk Isaac."Ting, ting, ting ... "Saat lonceng berayun dengan keras, bola merah kecil yang seharusnya tergantung dengan kokoh di cabang pohon terlepas oleh angin dan mengeluarkan suara yang membuat orang merasa tidak nyaman.Bola merah menggelinding di jalan batu putih. Sebelum Selena bisa menangkapny
Selena menghentikan tangisnya sejenak, dengan mata berkaca-kaca dia menatap mata jernih Isaac.Di dalam mata Isaac terpantul jelas wajah Selena. Wajah tampan tanpa jejak kekanak-kanakan, tetapi jarang terlihat dewasa dan serius.Khawatir?Arya sudah berhasil diatasi oleh Isaac. Selama Selena masih hidup, urusan balas dendam cepat atau lambat akan Selena balas.Sekelebat muncul wajah Harvey di dalam benaknya, Selena pun dengan cepat menyingkirkan wajah itu."Nggak khawatir, hanya saja sebelum pergi, aku mau melihat ayahku. Leluasa, nggak?""Bisa, aku akan mengaturnya."Selena lanjut merawat luka Isaac, dia melilitkan kain perban di sekitar punggung kuat Isaac.Selena terkejut mendapati banyak luka di tubuh Isaac, "Isaac, kok bisa tubuhmu banyak luka?"Isaac terkekeh pelan, "Kak Selena, aku sepertinya belum pernah cerita padamu tentang keluargaku, ya? Mau dengar?""Ya."Selena membawa sebaskom air panas, lalu dengan lembut membersihkan noda darah di tubuh Isaac.“Ibuku mati muda, tapi ak
Malam sudah tiba, namun Selena sama sekali tidak merasa mengantuk.Dia bersandar di jendela sambil memandang bunga sakura. Bonbon meregangkan tubuh dengan malas dan menggaruk-garuk dengan cakarnya di bawah pohon.Selena sudah setuju untuk pergi bersama Isaac. Namun, entah mengapa, dirinya masih saja merasa cemas dan gelisah.Dia sangat yakin bahwa saran dan pilihan yang diajukan oleh Isaac adalah yang terbaik untuknya.Jika ditunda lebih lama lagi, kondisi kesehatan ayahnya akan semakin dalam bahaya. Isaac bisa menemukan Leo, dan juga bisa mencari orang lain untuk mengobati kanker perutnya. Kepergian Selena adalah hal yang baik.Tapi Selena merasa berat hati setelah membuat keputusan ini, seperti ada kabut yang mengelilinginya dan tidak kunjung mereda.Dia terus merasa seperti ada sesuatu yang tidak beres.Tiba-tiba terdengar suara jeritan yang memilukan dari kamar Isaac."Jangan pukul saya!"Selena buru-buru membuka pintu. Kamar Isaac sangat berantakan, dan Isaac bersembunyi di sudut
Selena berpikir sejenak, "Aku ingin melihat teman baikku, tidak perlu berpamitan, melihatnya dari jauh saja sudah cukup."Olga Christopher baru-baru ini sepenuhnya menjadi pekerja keras, sibuk bekerja lembur setiap hari. Selena menduga Olga pasti sudah melihat berita dan mungkin sedang sibuk mencari dirinya selama beberapa waktu terakhir.Selena tidak memiliki keberanian untuk mengucapkan selamat tinggal pada Olga. Selena juga takut Olga dikelilingi banyak mata-mata.Selena telah bersusah payah untuk bisa sampai ke tahap ini, dia tidak ingin rencananya dikacaukan siapa pun."Baik, aku akan membantumu."Isaac selalu siap mewujudkan setiap permintaannya.Pada saat jam istirahat siang, Selena pergi melihat Olga.Olga mengenakan seragam kerja yang sebelumnya pernah mereka berdua ejek bersama. Olga, yang terlihat seperti boneka yang kehilangan semangat, berjalan dengan lesu menuju kafe.Setelah memesan makanan, Olga langsung menjatuhkan diri di salah satu kursi. Sesekali ponselnya bergetar,
"Selena."Olga menggosok matanya. Beberapa hari terakhir ini, dia sudah beberapa kali berhalusinasi seperti ini. Ketika dia kembali sadar, sosok Selena sudah menghilang.Ternyata pada akhirnya memang hanya khayalannya sendiri.Olga menggelengkan kepalanya dengan putus asa dan berjalan ke kerumunan dengan payungnya. Tiba-tiba selembar kertas jatuh dari rangka payung, yang kebetulan ditangkap oleh Olga.Tulisan tangan yang dikenalnya."Jaga diri kamu baik-baik."Satu kalimat yang begitu sederhana dan ditulis dengan terburu-buru, jika dilihat dari coretannya yang berantakan.Olga menutupi wajahnya dengan payung. Air mata masih mengenang di pipinya, tapi seulas senyuman juga muncul di wajahnya.Selena masih hidup dan ini caranya memberitahu Olga.Olga tidak bodoh. Dia tahu bahwa Selena pasti tidak bisa menghubungi dirinya dengan cara biasa, jadi Selena menggunakan cara seperti ini untuk memberitahu Olga bahwa Selena masih hidup.Setelah mengetahui bahwa Selena baik-baik saja, Olga merasa l