Share

Bab 155

Penulis: Jus Alpukat
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-06 22:00:28
Akhirnya, Selena tahu alasan mengapa Harvey begitu yakin bisa menemukannya. Walaupun Harvest tidak bisa bicara, tetapi dia tidak bodoh, dia pernah tinggal di pulau ini selama seminggu, jadi dia mengenal pulau ini!

Karena itu, Harvey tidak perlu membuang-buang waktu untuk mencari pulaunya satu per satu, dia hanya perlu menemukan pulau yang paling membuat Harvest bersemangat.

Seperti sekarang ini, sebelum turun dari helikopter, Harvest sudah mengayunkan lengan dan kaki kecilnya dengan penuh semangat sambil terus berteriak, "Ibu, Ibu, Kakak, kucing ... "

Dia mengucapkan semua kata yang dia tahu.

Sembari merangkul Harvest, Harvey tersenyum tipis dengan dingin, "Sepertinya, ini tempatnya," ucapnya.

Semua orang sudah bersiap, bagaimanapun juga, lawannnya pernah menggunakan pistol, mereka tentu tidak boleh meremehkannya.

Sementara itu, Alex juga menjadi serius, kemudian entah berbicara apa melalui protofon. Tak lama, muncul beberapa kapal perang yang mengepung pulau dari segala arah.

Penembak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 156

    Harvey membuka pintu kayu, ruangan itu memiliki perabotan yang sederhana yang terbuat dari kayu.Selain sebuah tempat tidur kecil, di sampingnya ada sebuah papan gambar.Di papan gambar itu, terlukis pohon sakura di bawah sinar bulan, pulau itu terlihat sangat tenang di bawah sinar bulan.Pelukisnya sangat terampil, Harvey langsung tahu bahwa lukisan itu dibuat oleh Selena.Saat ini, dia merasa begitu gembira, akhirnya dia menemukannya.Di sebelahnya, ada setumpuk lukisan yang tebal, Harvey pun memeriksanya dengan tenang.Saat matahari terbenam, para pria yang memancing kembali pulang, sementara wanita dan anak-anak tersenyum semringah menyambutnya.Ada pemuda yang membuat belalang dari rumput, yang melukis di bawah sinar matahari pagi, dan ada juga seorang pria dengan topeng logam yang bersandar di bawah pohon sakura.Mungkin suasana hatinya sedang buruk saat melukis, tapi lukisan ini memiliki makna yang lebih dalam di mata Harvey.Pria itulah yang membawanya pergi.Aura dingin pun te

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 157

    Selena mendongak menatapnya, sementara sinar matahari menyinari tubuhnya, namun tatapannya dingin.Di dalam tatapan itu ada kemarahan, ejekan, dan penghinaan."Harvey, sebenarnya kamu itu mau apa dariku? Apa aku ini nggak berhak punya kehidupan sendiri?"Walaupun keduanya sudah bercerai, pria ini malah semakin terobsesi padanya dibandingkan saat sebelum bercerai, bahkan sudah mencapai tingkat yang tidak wajar.Mata Harvey tertuju pada tangan besar yang menggenggam erat pergelangan tangan Selena, sementara George yang merasakan tatapan itu tanpa sadar menghalang di depan Selena.Saat keduanya bertatap mata, George tidak menunjukkan ketakutan dalam tatapannya, "Kalian sudah bercerai, dia nggak mau ikut denganmu," jelasnya.Tindakan dan perkataan ini sungguh membuat Harvey marah.Harvey menatap lekat-lekat mata George dan ketidakpuasan yang kuat pun muncul di wajahnya.Bahkan udara di sekitarnya juga terdengar bising, angin laut bertiup kencang, meniup rambut Selena yang agak lebih panjan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 158

    Suhu tubuhnya yang begitu panas seakan menyebar dari punggung tangannya ke seluruh bagian tubuhnya, membuat Selena merasa ketakutan."Harvey, semua orang di pulau ini sangat baik dan sangat menjagaku, bahkan Harvest dan yang lainnya juga nggak melukaiku sama sekali. Harvest suka sekali tempat ini ... lalu, masalah penculikan itu cuma salah paham, aku bisa menjelaskannya padamu ... ""Aku akan pulang bersamamu, tapi tolong lepaskan mereka, oke?" ucap Selena memohon tanpa memberontak."Seli, kenapa sih kamu selalu membuatku marah? Kalau dari dulu kamu nurut, kita 'kan nggak mungkin sampai seperti ini?" ujar Harvey dengan dingin seraya mengelus lembut kepala Seli dengan jari yang memegang rokok.Sembari menahan penghinaan, senyuman paksa muncul di wajah kecil Selena yang pucat, air mata pun juga hampir menetes."Baiklah, mulai sekarang aku nggak kabur, aku nggak akan kabur lagi.""Ini kamu yang mengatakan sendiri ya, tapi kalau sampai kamu kabur lagi, bagaimana?"Selena manatap Harvey dal

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 159

    Selena sadar dia tidak bisa menghindari masalah hari ini, jadi dia bertekad untuk berhenti berhati-hati seperti dulu, dan menghadapi tatapan Harvey serta meninggikan suaranya.“Aku benci sikapmu yang selalu merasa paling benar, aku benci sikapmu yang berubah-ubah, jelas-jelas kamulah yang mengusirku, tapi sekarang kamu juga yang nggak melepaskanku. Kamu bilang ayahku berutang nyawa karena adikmu, keluarga Bennett bangkrut, ayahku berkali-kali kritis, dan aku sudah mengorbankan pernikahanku dan anakku, apa itu masih belum cukup? Kalau masih belum cukup, bunuh saja aku.Selesai bicara, tatapan Harvey menjadi semakin dingin, Selena pun menjadi gugup, dan jantungnya berdegup kencang di tengah emosinya yang semakin meluap-luap."Waktu kamu senang, kamu mengusirku dan memberiku uang sebanyak 2 triliun rupiah, tapi waktu kamu susah, kamu kembali mencariku. Harvey, aku ini manusia, bukan mainanmu. Tahu nggak kenapa aku lebih suka tinggal di pulau terpencil daripada kembali ke kota yang ramai?

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 160

    George tentu menyadari bahwa orang gila seperti Harvey, kalau sekarang dia terlalu mengkhawatirkan Selena, itu hanya akan menyakiti Selena.Dengan segera, pintu kamar terbuka dan dia melihat Harvey menarik Selena keluar, padahal tubuh Selena sangat lemah, tetapi pria itu tidak merasa kasihan sama sekali.Tanpa sadar, George hendak menghampiri, namun Chandra mengingatkannya dengan dingin, "Diam."Melihat mulut Selena menganga tanpa berucap, George menjadi khawatir.Harvey memegang sebuah pistol di tangannya, seolah seperti dewa yang sangat berkuasa, yang dapat menentukan hidup dan mati seseorang."Seli, lihat baik-baik, dia mati karena kamu."Selena begitu ketakutan, entah apa yang harus dia lakukan untuk menghentikan Harvey.Karena semakin memohon, itu hanya akan semakin memicu niat Harvey untuk membunuh, tetapi kalau dia tidak memohon, Harvey juga akan bertindak.Bagaimana ini? Apa yang sebenarnya harus dia lakukan?Tepat pada saat ini, terdengar suara yang jelas dan nyaring, "Mati sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-07
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 161

    Selena menggelengkan kepala sembari terus memohon, "Hanhan, aku ... "Satu tangan Harvey menggendong anak, dan satu tangannya lagi menyeka air mata Selena sembari berkata dengan dingin, "Seli, kalau kamu mengatakan hal baik tentangnya lagi, aku akan kembali menembaknya, kamu mau coba melihatnya?"Selena segera diam, psikopat ini bisa melakukan apa saja.Selena hanya bisa menangis dengan pasrah, lalu Harvey berkata dengan lembut, "Setiap tetes air mata yang kamu keluarkan untuknya akan menjadi darahnya."Selena merasa seperti ada batu besar yang mengganjal di hatinya. Ada ribuan kata-kata yang ingin dia utarakan, namun semuanya tidak bisa dia katakan.Dia hanya bisa terus menggelengkan kepalanya, Harvey mengulurkan tangannya untuk menutup matanya. "Patuhlah, jangan lihat. Setelah hari ini kita bisa bersama seperti dulu lagi."Jarren yang ditutup mulutnya mengumpat dan Yesa tiba-tiba muncul dan berkata, "Bunuh saja aku, jangan bunuh Kak George, dia hanya ingin memperbaiki kondisi pulau i

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-07
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 162

    Semua orang merasa tegang, itu hanya suara yang keluar dari mulut Harvey, yang membuat pemuda itu mengerutkan kening.Harvey melepaskan pistolnya dengan tatapan memuji, "Bagus kamu seorang pria sejati. Hanya saja nyawanya nggak bisa ditukar."Dia mendekati George dan saat ini George segera menodongkan pistol ke kepalanya."Jangan bergerak!" Beberapa orang di sekitar menodongkan pistol ke arah George, ternyata sejak tadi dia sedang mencari waktu yang tepat untuk bertindak."Nyawa murahanku ini, nggak akan rugi kalau diganti dengan nyawa Tuan Harvey." George menyeringai di balik topengnya.Kemudian dia menatap Selena dengan dalam, seolah tatapannya sedang mengatakan 'mulai hari ini kamu bebas.'George tahu bahwa begitu dia menembak, peluru akan datang dari segala arah dan dia tidak bisa melarikan diri.Selena bodoh, tidak ada yang mengira akan terjadi perubahan mendadak ini.Dia baru mengenal George selama setengah bulan, bagaimana mungkin dia bisa mengorbankan nyawanya?"Jangan, jangan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-07
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 163

    Setelah melewati Jarren dan Yesa, kedua anak ini menatap Selena dengan tatapan tak rela.Selena tersenyum untuk menghiburnya.George hanya terus menatap Selena yang menaiki helikopter tanpa mengatakan apa pun, dia tahu sekarang bukanlah kesempatan yang tepat.Harvey tidak boleh mati di sini, dia tidak boleh menyebabkan masalah bagi pulau ini.Namun begitu meninggalkan pulau ini ...Tatapan George memancarkan kekejaman, kebetulan Harvey menoleh karena merasakan sesuatu.Keduanya saling menatap di udara, bagaikan singa jantan dan harimau ganas, pandangan mereka bertemu dan terpisah seketika.Mereka mengerti bahwa hari ini bukanlah akhir dari segalanya.Selena meninggalkan pulau itu tanpa sempat berpamitan, dia melihat rumah kayu kecil itu, pohon sakura yang besar, Nenek, Bibi Cian, dan para anak yang di depan pintu sedang menatap kepergiannya.Dan burung hantu George yang tiba-tiba menghilang, sinar matahari hanya menangkap bayangannya, seperti serigala yang kesepian, perlahan-lahan menj

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-07

Bab terbaru

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1674

    Zane menatap Selena. Terlihat sedikit harapan di wajahnya yang pucat. "Selena, apa selama dua tahun lebih kita bersama, ada saat di mana kamu menyukaiku?"Selena menatapnya dengan dingin dan penuh kebencian."Nggak, aku selalu berharap kamu mati setiap saat."Zane tersenyum pahit. "Ternyata benar."Hukum alam berputar, segala sesuatu ada karmanya."Dor!"Burung-burung terbang melintasi langit dan darah segar tumpah ke tanah.Zane melihat foto dingin di atas batu nisan dan berkata dengan perlahan, "Lian, aku akan mengembalikan semua utangku padamu ... "Selena melihat orang-orang yang meninggal dengan hati yang terluka dan air matanya mengalir perlahan-lahan."Lian, aku sudah membalaskan dendam untukmu. Sekarang kamu bisa beristirahat dengan tenang."Dia sudah menunggu hari ini terlalu lama.Setelah benar-benar membalas dendam, Selena merasa hatinya kosong.Pada musim ini, bunga Canola mekar dengan indah. Dalam embusan angin sepoi-sepoi yang lembut, Winnie mengejar Ravi dan lonceng di t

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1673

    Namun Zane yang dibutakan karena cinta sama sekali tidak tahu kalau semua ini adalah perangkap yang disusun oleh Selena selama dua tahun.Saat dia melihat Selena bersandar di pelukan Harvey, dia baru menyadari kalau rencananya sudah terbongkar sejak awal.Semua ini juga harus diakhiri ...Meski Keluarga Bennett menang, tetapi selama bertahun-tahun menghadapi Andrew, Theresa, dan Shira, ada banyak yang terluka dan tewas. Pada kenyataannya, mereka tetap kalah.Kak Freya akhirnya menjadi korban dan meninggal dunia di usia muda.Selena menyalakan sebatang dupa di atas makamnya. "Kak Freya, kakak harus lebih berhati-hati di reinkarnasi berikutnya. Jangan khawatir, aku akan menjaga keluarga dengan baik."Angin sepoi-sepoi menerbangkan sehelai daun yang jatuh di bahu Selena seolah memberikan tanggapan padanya.Petra kembali dengan penuh kekuatan bersama anggota Keluarga Bennett dan Fanny akhirnya dimakamkan dengan tenang.Dia tidak memberi tahu pemakaman Fanny kepada siapa pun, tetapi Rudy da

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1672

    "Kak Sean, apa yang terjadi?" Selena tidak tahu situasinya. Sekarang dia masih tidak berani mendekati Louis dengan sembarangan.Dia hanya mengenal Sean dari antara orang-orang yang ada di sana."Selena, jangan datang ke sini. Tempat ini terlalu berbahaya." Sean terlihat khawatir.Louis juga menatap Selena. "Hei Tua Bangka, eksperimenku akan segera berhasil. Dia adalah keturunan Fanny, darah yang mengalir di tubuhnya sama seperti Fanny ... "Ekspresi Selena langsung berubah. Pantas saja dia selalu merasa kalau Louis sangat memperhatikannya.Pada saat itu, dia mengira kalau itu karena tubuh dan bakatnya sendiri. Dia tidak tahu kalau sejak awal Louis sudah mengetahui identitasnya.Program modifikasi manusia hidup ini adalah untuk menghidupkan kembali neneknya!Pria ini sangat menakutkan. Louis melakukan begitu banyak persiapan untuk menghidupkan kembali neneknya dan dia hampir saja ditipu karena percaya kalau Louis hanya melakukan program modifikasi saja.Meski Petra sudah berambut putih,

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1671

    Selena tiba di pulau itu. Kali ini, dia merasakan ada sedikit perubahan dari suasana di pulau itu.Meski pemandangannya masih sama, robot di seluruh pulau menghilang.Seharusnya dia akan bertemu dengan beberapa mata-mata robot setelah tiba di pulau.Ada banyak kapal yang berjejer rapi di tepi pulau. Banyak di antaranya adalah milik lembaga militer swasta dan tentara bayaran asing.Ada sejumlah besar orang yang mendarat di pulau!Apa yang terjadi?Apa sesuatu terjadi pada guru?Meski Louis ingin memodifikasi tubuh Selena, dia tetap berharap kalau gurunya masih hidup.Kalau ilmuwan sehebat Louis yang sangat berbakat di berbagai bidang meninggal, itu akan menjadi kerugian yang sangat besar.Guru!"Seli, jangan terburu-buru. Meski ada orang yang datang ke pulau ini, sepertinya nggak ada masalah besar." Harvey segera mengingatkannya.Kapal sebanyak ini pasti membawa banyak senjata berat, tetapi bunga dan bangunan di pulau ini masih utuh."Nggak, penduduk pulau ini memang nggak banyak. Sebag

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1670

    Hari itu, Rudy dan Richie berbicara berdua untuk waktu yang lama. Tidak ada yang tahu apa yang mereka bicarakan.Sebenarnya, hal ini juga tidak penting. Bagi Keluarga Bennett, itu hanya menambah satu anggota keluarga saja.Namun, Mira merasa agak gugup karena Keluarga Farrell tiba-tiba punya keturunan sebanyak ini. Kalau semuanya dimasukkan ke dalam Keluarga Farrell, harta milik putra dan putrinya akan berkurang banyak, 'kan?Setiap manusia itu adalah makhluk yang egois. Pada saat ini, siapa yang tidak memikirkan keuntungannya sendiri?Namun, hasil pembicaraan Richie dan Rudy justru mengejutkan.Meski Keluarga Bennett tidak mengakui identitasnya, Richie tidak berniat mengubah marganya menjadi Farrell.Ibunya menikah dengan Petra Bennett, jadi mereka adalah anggota Keluarga Bennett seumur hidup mereka. Namun, mereka bisa tetap menjaga hubungan keluarga dengan Keluarga Farrell.Meski merasa menyesal, Rudy memikirkan kalau Petra sangat baik pada keturunannya, jadi dia setuju dan memohon a

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1669

    Selena dan rombongannya kembali ke Kediaman Bennett yang sudah beroperasi dengan normal di bawah pengawasan Sean. Kaki Steve juga sudah jauh lebih baik. Dia tidak perlu lagi berpura-pura lumpuh dan bisa berjalan dengan bebas seperti orang normal.Tubuh Shane tidak bisa sembuh dalam waktu yang singkat, tetapi dia sudah terlihat jauh lebih baik.Richie juga menunjukkan pemulihan yang signifikan dibandingkan sebelum Selena pergi.Shira hampir saja menghancurkan seluruh Keluarga Bennett.Saat melihat Selena kembali, wajah Richie terlihat sangat khawatir. "Selena, aku dengar dari Sean kalau kamu kena serangga sihir? Gimana keadaanmu sekarang?""Jangan khawatir, Ayah. Aku sudah sembuh. Hanya saja, Shira mungkin mati di dalam laut."Richie memeluk Selena dengan erat. "Nggak apa-apa, yang penting kalian baik-baik saja."Selena merasa sedih saat melihat Richie terlihat lebih tua beberapa tahun dalam waktu singkat."Apa sudah ada kabar tentang ibu?""Sean menemukan beberapa informasi dan masih m

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1668

    Pasha berbicara dengan santai, tetapi membuat Melvin terkejut dan membayangkan bagaimana kehidupan putranya dulu.Lingkungan yang keras, dari berbagai latar belakang, tidak pernah mendapatkan apa-apa, jadi tidak takut kehilangan.Sejak istrinya meninggal, Melvin sebenarnya tidak terlalu memperhatikan Alan, tetapi dia selalu cukup dermawan dalam hal materi.Namun, saat dia menemukan anak kandungnya, dia langsung merasakan perasaan sayang.Kalau ini adalah satu-satunya keinginan anaknya, dia akan melakukan apa pun untuk membantu anaknya mencapainya.Selena berdiri di tepi laut sambil memandang matahari terbenam di cakrawala.Meski Shira seharusnya sudah mati di dasar laut, hatinya tidak merasa senang sedikit pun.Dalang utamanya sudah mati, tetapi Keluarga Bennett masih berantakan. Ibunya masih hilang hingga sekarang.Selena menghela napas pelan-pelan."Masih muda, tapi kenapa menghela napas?" Entah sejak kapan Markus sudah berjalan ke samping Selena.Dia duduk di sebelah Selena tanpa me

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1667

    Melvin merasa lelah. Dosa apa yang telah dia buat?Daripada mengatakan dia mendapatkan seorang putra, lebih tepatnya dia justru mendapatkan seorang ayah.Mana ada anak di dunia ini yang sudah tidak bertemu dengan orang tuanya selama 30 tahun, tetapi saat bertemu bukannya peduli pada keluarga, malah berteriak ingin menikah?Kalau wanita yang ingin dinikahi putranya hanyalah seorang gadis biasa, itu tidak masalah. Namun, sayangnya putranya ingin menikahi seorang wanita yang sudah menikah dan punya empat anak.Itu semua juga tidak masalah. Hal yang paling penting adalah mantan suami Selena adalah anak kandung adik perempuannya dan keduanya masih terikat satu sama lain.Telapak tangan dan punggung tangan semuanya darah dagingnya, jadi apa yang bisa dia lakukan?Dia juga sangat putus asa!Markus tidak memedulikan kesulitan Melvin dan memberikan sebatang rokok kepadanya, tetapi Melvin mengibaskan tangannya. "Ayah sudah berhenti merokok."Kemudian Markus duduk sendiri dan merokok.Putranya in

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1666

    Melvin yang selalu sakit-sakitan hingga hari ini tidak pernah membayangkan kalau suatu hari putra kandungnya yang hilang selama bertahun-tahun akan tumbuh menjadi pohon raksasa meski sudah mengalami banyak penderitaan.Dia memang pohon yang besar, hanya saja pohon ini sepertinya tumbuh agak miring?Bagaimanapun juga, sebagai ayah dan anak yang punya ikatan darah, saat kebenaran terungkap, bukannya mereka seharusnya saling berpelukan dan mengungkapkan perasaan mereka setelah bertahun-tahun tidak bertemu?Kenapa anak sulungnya ini sama sekali tidak merasa senang menemukan ayahnya dan malah tertarik dengan gelar Tuan Muda Keluarga Davira?Tidak, lebih tepatnya dia tertarik pada putri Keluarga Bennett."Tunggu Anakku. Sekarang situasinya agak rumit. Kita harus berpikir panjang dulu ... ""Apa aku benar-benar anakmu?" Markus adalah orang yang pemarah, sama persis seperti ibunya. Dia sama sekali tidak mendengarkan saran apa pun.Dia hanya punya satu pikiran di kepalanya. Untungnya dia sudah

DMCA.com Protection Status