Share

Bab 148

Penulis: Jus Alpukat
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-05 22:00:27
Saat ini, Selena yang baru keluar dari terowongan bawah tanah melihat bahwa dia hanya bisa masuk dan keluar dari pusat perbelanjaan yang sedang ditutup. Harvey jelas tidak berniat untuk membiarkannya pergi.

Sekarang Harvey pasti berpikir dia sedang berada di pusat perbelanjaan dan langsung menutup pusat perbelanjaan itu untuk menghalanginya.

Tanpa sepengetahuan siapa pun, Selena sudah berganti baju dan pergi lewat jalan yang aman.

Sesampainya di tempat yang telah disepakati dengan George, Selena pergi ke pasar terdekat dari pelabuhan untuk membeli barang-barang yang dia inginkan.

Harvey mencari Selena untuk waktu yang lama dan tidak menemukan jejaknya. Harvey menahan amarahnya dan memeriksa tiap kamera pengawas yang tak diawasi hingga akhirknya menemukan Selena di persimpangan jalan.

Meskipun hanya terlihat punggungnya, Harvey langsung mengenalinya, begitu juga dengan punggung pria yang berjalan di dekatnya.

Harvey memukul layar itu hingga berbunyi 'Brak'.

Suara monitor yang pecah itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 149

    Dia tidak dapat melihat ekspresinya dengan jelas, tetapi dia yakin bahwa pria itu tersenyum.Setelah selesai berbicara, dia menatap Chandra dengan dingin, "Perahu cepatnya belum siap?"Dia tidak akan pernah membiarkan Selena pergi. Begitu selesai berbicara, tiba-tiba matanya menggelap dan tubuhnya ambruk.Beberapa hari ini, Harvey sama sekali tidak tidur, tidak makan, dan sedang mengalami demam tinggi, jadi tidak mengherankan jika dia pingsan.Chandra melihat perahu cepat yang semakin menjauh dan menghela napas dengan sedih.Nyonya, larilah.Perkataan Harvey terus terputar di pikirannya, bahkan setelah perahu cepat itu sudah jauh pergi, tubuhnya tetap tidak bisa terasa hangat.Dia duduk bergelung di tempatnya, seakan-akan jiwanya sudah terisap habis.George berjongkok di depannya dan menyodorokan segelas teh susu yang hanya terasa hangat sesaat, "Kalau kau takut, aku bisa mengantarmu pulang."Selena minum seteguk dan kegelapan dalam hatinya sedikit memudar karena manisnya minuman itu.

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 150

    Dia akan merasa lebih baik jika tetap tinggal di pulau ini.Apa pun alasannya, dia tidak akan pergi untuk sementara waktu.Selena membuka matanya dan melihat langit berubah dari gelap menjadi terang dan dari ujung langit muncul cahaya putih. Selena pun memutuskan untuk berjalan-jalan mengelilingi pulau.Semua orang menyambut baik kehadirannya, mereka dengan antusias mengundangnya untuk sarapan di rumah mereka sendiri dan berterima kasih atas persediaan barang yang dia bawa.Yesa mendahuluinya dengan duduk di tepi laut dan melukis dengan alat-alat gambar yang dia belikan.Wajah tampan remaja itu penuh kegembiraan, "Kak Selena, bagus, 'kan?"Remaja yang tidak pernah belajar melukis secara sistematis ini memiliki aura yang tidak dimiliki orang lain. Dulu gambar hitam putihnya saja sudah cukup memukau, sekarang tambahan warna lain membuatnya semakin menarik.Selena mengangguk dengan senang hati, "Gambarmu sangat bagus."Bakat yang bagus seperti ini jika diasah lebih dalam akan membuatnya m

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 151

    Sambil menggandengnya, George bergegas membawa Selena ke dalam hutan. Di sana, ada sebuah rumah pohon yang pernah dikunjungi Selena saat diajak Yesa dua hari yang lalu.Namun setelah membersihkan dedaunan, George membawanya ke markas rahasia bawah tanah.Di bawah tanah yang gelap gulita, George menyalakan lampu parafin, cahaya yang lembut pun segera menerangi seluruh markas, sementara Selena kaget saat melihat barang-barang yang ada di dalamnya."Ini semua punyamu?" tanya Selena seraya menunjuk pistol dan senjata yang tergantung di dinding.Tanpa memberikan banyak penjelasan, George hanya menjawab dengan pelan, langsung mengambil sebuah pistol kecil dan meletakkannya di tangan Selena."Kebenaran akan selalu berpihak pada orang yang tangguh. Apa pun yang akan terjadi kedepannya, kamu perlu senjata untuk melindungi diri."Saat meraba pistol yang berat itu, Selena menjadi gugup, kemudian dia menelan air liur, "Kamu memberikan ini padaku?" tanyanya.Tatapan mata di balik topeng George berk

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 152

    "Benar, seperti itu, matamu harus lebih fokus. Kalau kamu nggak tega, nanti kamu yang akan terluka sendiri, pikirkan masa lalumu."Setelah menembak, lengannya terasa kaku, dia masih belum terbiasa dengan tolak balik yang begitu kuat.Walaupun tidak tepat sasaran, setidaknya masih mengenai papan target."Bagus sekali, kamu harus percaya pada dirimu sendiri kalau kamu bisa."George kembali berdiri di belakang Selena, membenarkan posturnya yang terbaik, lalu berbicara dengan lembut di telinganya, "Selena, semoga mulai hari ini kamu menjadi mataharimu sendiri, jangan bergantung dengan cahaya orang lain. Kamu dilahirkan untuk menjadi kuat, kenapa mau untuk ditindas?"Selena melihat target yang jauh itu, memikirkan seolah-olah itu adalah dirinya saat ini.Entah dari kapan dia berubah dari dirinya yang bercahaya menjadi sasaran yang selalu tunduk pada orang lain.Jangankan Harvey, dirinya sendiri saja juga sangat membenci dirinya yang seperti ini."Dor!"Peluru melesat, mengenai tepat sasara

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 153

    Sebuah tubuh berotot yang telanjang terlihat enak dipandang. Kulit George agak lebih gelap daripada Harvey, berwarna sawo matang.Dengan bahu yang lebar dan pinggang yang kecil, kontur otot di dadanya terlihat sangat jelas. George sama seperti Harvey, dia juga memiliki beberapa luka di tubuhnya.Saat tetesan air mengalir di perut berotot yang terlihat jelas, gerak-gerik pria ini penuh dengan pesona maskulin yang liar.Sembari membawa jebakan ikan, pantulan sinar matahari menghasilkan cahaya yang berkilauan di permukaan laut di belakangnya. Walaupun wajahnya tidak kelihatan, dari rahang bawahnya yang kurus terlihat kebahagiaan."Panen banyak."Dengan kaki telanjang, George berjalan ke daratan. Air laut mengalir dari celana kerja yang dikenakannya, sementara otot perutnya yang bagus terlihat sangat jelas dari gerak tubuhnya.Tanpa sadar, Selena memalingkan tatapannya, "Aku mau membuat api untuk memanggang ikan," ujarnya."Hmm, aku akan membersihkan isi perutnya. Kita beruntung, ada beber

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 154

    "Aduh, kamu belum tahu, ya? Dengar-dengar dua hari terakhir ini ada beberapa helikopter yang bolak-balik terbang di dekat sini, orang-orang di dalamnya semua mengenakan pakaian hitam dan kacamata hitam, seperti yang kita lihat di televisi."George yang berada di sampingnya pun merasa khawatir, pasti Harvey yang datang mencarinya.Dengan segera, dia masuk ke sebuah apotek kecil di sebelah dan membeli barang yang dibutuhkan, sementara itu, Jarren buru-buru masuk, "Kak George, gawat, helikopternya terbang, sepertinya terbang ke arah pulau kita," jelasnya.Setelah mengambil barang itu, George berkata dengan dingin, "Ayo cepat pergi, kita harus sampai lebih dulu daripada mereka."Melihat helikopter yang terbang di atas kepala mereka, Jarren menggigit akar rumput dengan kesal, "Sialan, mereka terbang jauh lebih cepat daripada berenang di laut. Baru sebentar saja sudah tertinggal jauh sekali. Kak George, kamu harus ... ," ujarnya.Sebenarnya, Jarren ingin meminta George agar melaju lebih cepa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 155

    Akhirnya, Selena tahu alasan mengapa Harvey begitu yakin bisa menemukannya. Walaupun Harvest tidak bisa bicara, tetapi dia tidak bodoh, dia pernah tinggal di pulau ini selama seminggu, jadi dia mengenal pulau ini!Karena itu, Harvey tidak perlu membuang-buang waktu untuk mencari pulaunya satu per satu, dia hanya perlu menemukan pulau yang paling membuat Harvest bersemangat.Seperti sekarang ini, sebelum turun dari helikopter, Harvest sudah mengayunkan lengan dan kaki kecilnya dengan penuh semangat sambil terus berteriak, "Ibu, Ibu, Kakak, kucing ... "Dia mengucapkan semua kata yang dia tahu.Sembari merangkul Harvest, Harvey tersenyum tipis dengan dingin, "Sepertinya, ini tempatnya," ucapnya.Semua orang sudah bersiap, bagaimanapun juga, lawannnya pernah menggunakan pistol, mereka tentu tidak boleh meremehkannya.Sementara itu, Alex juga menjadi serius, kemudian entah berbicara apa melalui protofon. Tak lama, muncul beberapa kapal perang yang mengepung pulau dari segala arah.Penembak

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 156

    Harvey membuka pintu kayu, ruangan itu memiliki perabotan yang sederhana yang terbuat dari kayu.Selain sebuah tempat tidur kecil, di sampingnya ada sebuah papan gambar.Di papan gambar itu, terlukis pohon sakura di bawah sinar bulan, pulau itu terlihat sangat tenang di bawah sinar bulan.Pelukisnya sangat terampil, Harvey langsung tahu bahwa lukisan itu dibuat oleh Selena.Saat ini, dia merasa begitu gembira, akhirnya dia menemukannya.Di sebelahnya, ada setumpuk lukisan yang tebal, Harvey pun memeriksanya dengan tenang.Saat matahari terbenam, para pria yang memancing kembali pulang, sementara wanita dan anak-anak tersenyum semringah menyambutnya.Ada pemuda yang membuat belalang dari rumput, yang melukis di bawah sinar matahari pagi, dan ada juga seorang pria dengan topeng logam yang bersandar di bawah pohon sakura.Mungkin suasana hatinya sedang buruk saat melukis, tapi lukisan ini memiliki makna yang lebih dalam di mata Harvey.Pria itulah yang membawanya pergi.Aura dingin pun te

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06

Bab terbaru

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1674

    Zane menatap Selena. Terlihat sedikit harapan di wajahnya yang pucat. "Selena, apa selama dua tahun lebih kita bersama, ada saat di mana kamu menyukaiku?"Selena menatapnya dengan dingin dan penuh kebencian."Nggak, aku selalu berharap kamu mati setiap saat."Zane tersenyum pahit. "Ternyata benar."Hukum alam berputar, segala sesuatu ada karmanya."Dor!"Burung-burung terbang melintasi langit dan darah segar tumpah ke tanah.Zane melihat foto dingin di atas batu nisan dan berkata dengan perlahan, "Lian, aku akan mengembalikan semua utangku padamu ... "Selena melihat orang-orang yang meninggal dengan hati yang terluka dan air matanya mengalir perlahan-lahan."Lian, aku sudah membalaskan dendam untukmu. Sekarang kamu bisa beristirahat dengan tenang."Dia sudah menunggu hari ini terlalu lama.Setelah benar-benar membalas dendam, Selena merasa hatinya kosong.Pada musim ini, bunga Canola mekar dengan indah. Dalam embusan angin sepoi-sepoi yang lembut, Winnie mengejar Ravi dan lonceng di t

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1673

    Namun Zane yang dibutakan karena cinta sama sekali tidak tahu kalau semua ini adalah perangkap yang disusun oleh Selena selama dua tahun.Saat dia melihat Selena bersandar di pelukan Harvey, dia baru menyadari kalau rencananya sudah terbongkar sejak awal.Semua ini juga harus diakhiri ...Meski Keluarga Bennett menang, tetapi selama bertahun-tahun menghadapi Andrew, Theresa, dan Shira, ada banyak yang terluka dan tewas. Pada kenyataannya, mereka tetap kalah.Kak Freya akhirnya menjadi korban dan meninggal dunia di usia muda.Selena menyalakan sebatang dupa di atas makamnya. "Kak Freya, kakak harus lebih berhati-hati di reinkarnasi berikutnya. Jangan khawatir, aku akan menjaga keluarga dengan baik."Angin sepoi-sepoi menerbangkan sehelai daun yang jatuh di bahu Selena seolah memberikan tanggapan padanya.Petra kembali dengan penuh kekuatan bersama anggota Keluarga Bennett dan Fanny akhirnya dimakamkan dengan tenang.Dia tidak memberi tahu pemakaman Fanny kepada siapa pun, tetapi Rudy da

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1672

    "Kak Sean, apa yang terjadi?" Selena tidak tahu situasinya. Sekarang dia masih tidak berani mendekati Louis dengan sembarangan.Dia hanya mengenal Sean dari antara orang-orang yang ada di sana."Selena, jangan datang ke sini. Tempat ini terlalu berbahaya." Sean terlihat khawatir.Louis juga menatap Selena. "Hei Tua Bangka, eksperimenku akan segera berhasil. Dia adalah keturunan Fanny, darah yang mengalir di tubuhnya sama seperti Fanny ... "Ekspresi Selena langsung berubah. Pantas saja dia selalu merasa kalau Louis sangat memperhatikannya.Pada saat itu, dia mengira kalau itu karena tubuh dan bakatnya sendiri. Dia tidak tahu kalau sejak awal Louis sudah mengetahui identitasnya.Program modifikasi manusia hidup ini adalah untuk menghidupkan kembali neneknya!Pria ini sangat menakutkan. Louis melakukan begitu banyak persiapan untuk menghidupkan kembali neneknya dan dia hampir saja ditipu karena percaya kalau Louis hanya melakukan program modifikasi saja.Meski Petra sudah berambut putih,

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1671

    Selena tiba di pulau itu. Kali ini, dia merasakan ada sedikit perubahan dari suasana di pulau itu.Meski pemandangannya masih sama, robot di seluruh pulau menghilang.Seharusnya dia akan bertemu dengan beberapa mata-mata robot setelah tiba di pulau.Ada banyak kapal yang berjejer rapi di tepi pulau. Banyak di antaranya adalah milik lembaga militer swasta dan tentara bayaran asing.Ada sejumlah besar orang yang mendarat di pulau!Apa yang terjadi?Apa sesuatu terjadi pada guru?Meski Louis ingin memodifikasi tubuh Selena, dia tetap berharap kalau gurunya masih hidup.Kalau ilmuwan sehebat Louis yang sangat berbakat di berbagai bidang meninggal, itu akan menjadi kerugian yang sangat besar.Guru!"Seli, jangan terburu-buru. Meski ada orang yang datang ke pulau ini, sepertinya nggak ada masalah besar." Harvey segera mengingatkannya.Kapal sebanyak ini pasti membawa banyak senjata berat, tetapi bunga dan bangunan di pulau ini masih utuh."Nggak, penduduk pulau ini memang nggak banyak. Sebag

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1670

    Hari itu, Rudy dan Richie berbicara berdua untuk waktu yang lama. Tidak ada yang tahu apa yang mereka bicarakan.Sebenarnya, hal ini juga tidak penting. Bagi Keluarga Bennett, itu hanya menambah satu anggota keluarga saja.Namun, Mira merasa agak gugup karena Keluarga Farrell tiba-tiba punya keturunan sebanyak ini. Kalau semuanya dimasukkan ke dalam Keluarga Farrell, harta milik putra dan putrinya akan berkurang banyak, 'kan?Setiap manusia itu adalah makhluk yang egois. Pada saat ini, siapa yang tidak memikirkan keuntungannya sendiri?Namun, hasil pembicaraan Richie dan Rudy justru mengejutkan.Meski Keluarga Bennett tidak mengakui identitasnya, Richie tidak berniat mengubah marganya menjadi Farrell.Ibunya menikah dengan Petra Bennett, jadi mereka adalah anggota Keluarga Bennett seumur hidup mereka. Namun, mereka bisa tetap menjaga hubungan keluarga dengan Keluarga Farrell.Meski merasa menyesal, Rudy memikirkan kalau Petra sangat baik pada keturunannya, jadi dia setuju dan memohon a

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1669

    Selena dan rombongannya kembali ke Kediaman Bennett yang sudah beroperasi dengan normal di bawah pengawasan Sean. Kaki Steve juga sudah jauh lebih baik. Dia tidak perlu lagi berpura-pura lumpuh dan bisa berjalan dengan bebas seperti orang normal.Tubuh Shane tidak bisa sembuh dalam waktu yang singkat, tetapi dia sudah terlihat jauh lebih baik.Richie juga menunjukkan pemulihan yang signifikan dibandingkan sebelum Selena pergi.Shira hampir saja menghancurkan seluruh Keluarga Bennett.Saat melihat Selena kembali, wajah Richie terlihat sangat khawatir. "Selena, aku dengar dari Sean kalau kamu kena serangga sihir? Gimana keadaanmu sekarang?""Jangan khawatir, Ayah. Aku sudah sembuh. Hanya saja, Shira mungkin mati di dalam laut."Richie memeluk Selena dengan erat. "Nggak apa-apa, yang penting kalian baik-baik saja."Selena merasa sedih saat melihat Richie terlihat lebih tua beberapa tahun dalam waktu singkat."Apa sudah ada kabar tentang ibu?""Sean menemukan beberapa informasi dan masih m

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1668

    Pasha berbicara dengan santai, tetapi membuat Melvin terkejut dan membayangkan bagaimana kehidupan putranya dulu.Lingkungan yang keras, dari berbagai latar belakang, tidak pernah mendapatkan apa-apa, jadi tidak takut kehilangan.Sejak istrinya meninggal, Melvin sebenarnya tidak terlalu memperhatikan Alan, tetapi dia selalu cukup dermawan dalam hal materi.Namun, saat dia menemukan anak kandungnya, dia langsung merasakan perasaan sayang.Kalau ini adalah satu-satunya keinginan anaknya, dia akan melakukan apa pun untuk membantu anaknya mencapainya.Selena berdiri di tepi laut sambil memandang matahari terbenam di cakrawala.Meski Shira seharusnya sudah mati di dasar laut, hatinya tidak merasa senang sedikit pun.Dalang utamanya sudah mati, tetapi Keluarga Bennett masih berantakan. Ibunya masih hilang hingga sekarang.Selena menghela napas pelan-pelan."Masih muda, tapi kenapa menghela napas?" Entah sejak kapan Markus sudah berjalan ke samping Selena.Dia duduk di sebelah Selena tanpa me

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1667

    Melvin merasa lelah. Dosa apa yang telah dia buat?Daripada mengatakan dia mendapatkan seorang putra, lebih tepatnya dia justru mendapatkan seorang ayah.Mana ada anak di dunia ini yang sudah tidak bertemu dengan orang tuanya selama 30 tahun, tetapi saat bertemu bukannya peduli pada keluarga, malah berteriak ingin menikah?Kalau wanita yang ingin dinikahi putranya hanyalah seorang gadis biasa, itu tidak masalah. Namun, sayangnya putranya ingin menikahi seorang wanita yang sudah menikah dan punya empat anak.Itu semua juga tidak masalah. Hal yang paling penting adalah mantan suami Selena adalah anak kandung adik perempuannya dan keduanya masih terikat satu sama lain.Telapak tangan dan punggung tangan semuanya darah dagingnya, jadi apa yang bisa dia lakukan?Dia juga sangat putus asa!Markus tidak memedulikan kesulitan Melvin dan memberikan sebatang rokok kepadanya, tetapi Melvin mengibaskan tangannya. "Ayah sudah berhenti merokok."Kemudian Markus duduk sendiri dan merokok.Putranya in

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1666

    Melvin yang selalu sakit-sakitan hingga hari ini tidak pernah membayangkan kalau suatu hari putra kandungnya yang hilang selama bertahun-tahun akan tumbuh menjadi pohon raksasa meski sudah mengalami banyak penderitaan.Dia memang pohon yang besar, hanya saja pohon ini sepertinya tumbuh agak miring?Bagaimanapun juga, sebagai ayah dan anak yang punya ikatan darah, saat kebenaran terungkap, bukannya mereka seharusnya saling berpelukan dan mengungkapkan perasaan mereka setelah bertahun-tahun tidak bertemu?Kenapa anak sulungnya ini sama sekali tidak merasa senang menemukan ayahnya dan malah tertarik dengan gelar Tuan Muda Keluarga Davira?Tidak, lebih tepatnya dia tertarik pada putri Keluarga Bennett."Tunggu Anakku. Sekarang situasinya agak rumit. Kita harus berpikir panjang dulu ... ""Apa aku benar-benar anakmu?" Markus adalah orang yang pemarah, sama persis seperti ibunya. Dia sama sekali tidak mendengarkan saran apa pun.Dia hanya punya satu pikiran di kepalanya. Untungnya dia sudah

DMCA.com Protection Status