Jena mengingat kembali kejadian itu, saat dia mendengar bahwa Selena juga ikut naik ke kapal itu, reaksi pertama Agatha adalah menuduh Selena."Sudah kubilang Selena itu jahat, pasti dia yang menyuruh orang untuk menculik anak kita! Harvey, kamu harus menyelamatkan Harvest!"Meskipun Harvey tidak memukul wanita, tetapi sekarang dia sangat ingin merobek mulut Agatha.Orang yang berakal sehat tidak akan mengatakan kata-kata yang tidak masuk akal seperti itu.Dia menahan amarahnya, "Usir dia keluar."Chandra sudah mulai menyelidiki, Harvey merasa tersentuh ketika melihat Selena mengejar para penjahat itu tanpa memikirkan keselamatannya sendiri.Dia lebih tahu daripada siapa pun, jika Selena benar-benar ingin melukai Harvest, dia pasti sudah melakukannya dari awal.Selena sangat menyukai anak ini, dia tahu para penjahat tersebut memiliki senjata api, tetapi dia tetap mengejarnya.Chandra tampak khawatir, dia berkata dengan nada rendah, "Tuan Harvey, mungkinkah identitas Anda sudah terbongk
Sebelum matahari terbit, kapal pesiar sudah berlabuh, para tamu masih tidak tahu apa yang terjadi, jadi bagaimana mungkin mereka akan mengakhiri perjalanan ini lebih awal?Ketika semua orang sudah turun dari kapal, Agatha langsung membuat keributan."Kamu masih belum menyuruh orang mencari Selena, dia adalah orang jahat yang bersekongkol dengan orang asing untuk menculik anakku, dia ...."Chandra ingin menamparnya ketika mendengar kata-kata itu, dia menendang orang yang bertanggung jawab yaitu Erwin dari luar pintu ke dalam.Melihat itu, Agatha langsung marah, "Apa maksudmu? Kamu tidak pergi menangkap Selena, untuk apa kamu menangkap Pamanku?""Untuk apa? Aku juga ingin tahu apa yang ingin kalian lakukan?"Harvey yang duduk di sofa dengan ekspresi muram melemparkan tumpukan daftar belanja dari meja."Aku mengeluarkan uang dua ratus juta untuk mengadakan pesta ulang tahun Harvest, berapa banyak uang yang sudah dia korupsi?"Erwin adalah satu-satunya abang Erna, setelah Ibunya meninggal,
Agatha buru-buru menghampiri dan berkata, "Itu Selena, kamu lacak saja Selena, kalau tidak kita masih punya Arya, kita mengancamnya dengan Arya, dia pasti akan mengembalikan Harvest."Harvey berhenti dan berbalik menatap Agatha dengan tatapan tidak yakin."Harvey, aku ....""Agatha, terkadang aku benar-benar penasaran apa yang ada di dalam pikiranmu?"Harvey sedikit membungkuk dan berbicara dengan nada rendah di telinga Agatha, "Kalau tidak demi Kavin, aku benar-benar ingin membuka otakmu dan melihat isinya."Suara yang suram itu membuat Agatha terkejut gemetar, dia melihat Harvey dengan takut, tetapi yang dia temukan hanyalah kemarahan yang membara di mata Harvey seolah-olah ingin membakar dirinya.Pria ini sudah berada di ambang kegilaan, dia sedang menahan kemarahannya dengan sekuat tenaga.Namun matanya itu tidak menyembunyikan rasa jijik dan marah terhadap dirinya."Sebaiknya kamu berdoa agar mereka baik-baik saja, jika tidak, bahkan Kavin sudah bangkit dari peti mati, dia juga ti
Tiba-tiba terdengar suara tawa. "Semua orang bilang kalau Harvey setia dan tidak akan berubah selama sepuluh tahun, tetapi tidak ada yang bilang dia punya mantan istri."Selena mengepalkan telapak tangannya dengan erat dan wajahnya dipenuhi kesedihan. "Bagi dia, aku hanya mainan yang bisa disingkirkan, tentu saja dia tidak akan membiarkan orang tahu tentang keberadaanku. Tadi malam adalah hari peringatan kematian bayi prematurku, aku diam-diam naik kapal dengan niat ingin menculik Harvest. Namun, tidak kusangka kalian melakukannya duluan.""Anakmu sendiri sudah mati, untuk apa kamu menculik anak orang lain?"Selena berkata dengan tegas, "Akan kubuat anaknya mati seperti anakku! Apa kamu tahu bagaimana aku menjalani hari sepanjang tahun ini? Aku tak bisa tidur saat malam dan begitu aku memejam kan mata, yang bisa kubayangkan hanya diriku yang berbaring di meja operasi. Aku ..."Ketika berbicara dengan oenuh emosi, Selena mulai menangis. Air matanya menetes ke bilah pisau dan mengalir tu
"itu mustahil," jawab Yesa, "Kita harus menahannya untuk meminta tebusan."Setelah selesai berbicara, kepalanya dipukul lagi oleh Jena. "Kamu ini bodoh ya? Kenapa kamu bicara sembarangan seperti itu? Kamu bahkan tidak menutupi sepatah kata pun."Selena sungguh tidak menyangka ada orang seberani itu, mereka hendak mengancam Harvey demi tebusan.Sepertinya orang-orang Harvey pasti akan menemukan tempat persembunyian mereka bahkan sebelum mereka sempat mengirimkan suratnya."Berapa banyak yang ingin kalian inginkan?" tanya Selena lebih lanjut.Jena mengulurkan satu jari, "Dia sangat kaya, dia harus memberi satu juta."Selena terlihat tidak percaya saat melihatnya dan berkata, "Satu juta?"Hanya demi satu juta, mereka nekat melakukan ini? Harvey mungkin mengira mereka sedang mencemooh dirinya.Jena menjadi agak tidak percaya diri ketika melihat tatapan Selena. "Bukankah dia sangat kaya? Tidak mungkin dia tidak bisa membayar satu juta, kan? Kalau begitu ... lima ratus ribus pun sudah cukup.
Jena terlihat senang dan berkata, "Iya, begitu aku mendengar bahwa aku bisa membawa beberapa orang naik ke kapal tanpa perlu membayar dan hanya perlu mengurus bagian makanan, Bos Freed sangat senang dan menyetujuinya. Kami makan banyak di dapur. Semuanya sangat lezat dan aku membawa pulang banyak ketika aku pergi."Selena sekarang mengerti mengapa orang-orang setengah hati seperti mereka bisa sukses.Hal ini adalah murni sebuah keberuntungan.Erwin tidak pernah menduga bahwa seseorang akan berani mengacau di kapal seperti ini dan bahkan sampai menculik Tuan Muda.Mereka tidak menyangka pengamanannya akan setidak berguna ini, sehingga mereka dapat berhasil dengan mudah.Bisa dibilang ini adalah perjalanan dua arah."Jadi kalian hanya mencari uangnya. Bagaimana dengan anak itu?""Nenekku akan membawa anak itu dengannya. Dia punya nafsu makan yang besar dan nyaris meminum semua susu yang diperah Ella," keluh Yesa.Ketika Selena bertanya kepada mereka, tatapan George terpaku padanya dalam
"Setuju."Awalnya Selena merasa bahwa dia terlalu yakin saat menyetujuinya. Ketika Selena membuka pintu kecil untuk mencari Harvest, dia terkejut akan apa yang dia lihat di depannya.Pemandangannya sungguh indah, langit dan laut yang biru dan pegunungan yang hijau.Ini adalah sebuah pulau yang dikelilingi laut, seakan-akan dikucilkan oleh dunia.Jadi dia tidak perlu mengancam Selena sama sekali, karena tidak ada sinyal di sini. Dia mencoba menelepon, tetapi tidak berhasil sama sekali.Selama mereka tidak bermaksud untuk menyakiti Harvest, Selena tidak akan melakukan sesuatu yang berbahaya.Ketika pintu kayu dibuka, Harvest sedang merangkak di lantai sambil mengejar anak kucing.Pakaian yang dia kenakan tampak kotor, tetapi dia terlihat sangat senang dan terus tertawa.Ada suara "Kucing, kucing" yang terdengar dari mulutnya."Anak ini tidak memiliki sifat seperti tuan muda sama sekali. Dia berperilaku sangat baik. Aku suka melihatnya."Selena yang ada di sebelahnya langsung berlari ke a
Dia berusaha untuk tersenyum dan berkata, "Pakai ini saja sudah bagus."Hanya dalam waktu setengah hari, Harvest sudah berubah drastis. Dia mengganti pakaian bermerek terkenal yang dikenakannya dan mengenakan pakaian milik anak Bibi Cian. Dia tidak tahu sudah berapa lama pakaian ini dipakai, yang jelas ada banyak jahitannya.Untungnya bahannya tebal dan cukup menghangatkan.Harvest sama sekali tidak merasakan ketidaknyamanan dan terus mengekori Selena.Sesekali dia juga akan mengejar kucing dan mencabut rumput di pinggir jalan. Semua yang ada di sini adalah hal yang baru baginya.Di sisi lain, Selena yang awalnya mengikuti perahu itu dengan tekad untuk mati, hanya dalam waktu setengah hari sudah terbiasa dengan pulau ini.Tidak ada kota yang maju di sini, tetapi jauh lebih bersih dibandingkan di kota.Angin laut bertiup saat dia memeluk Harvest. Pada saat itu, tiba-tiba muncul perasaan ingin menatap di sini untuk selamanya.Namun, dia tahu betul bahkan jika pulau kecil ini tidak ada di