Michelle mengedipkan mata. Saat ini, suasana hatinya sangat kacau. Melihat Hayden perlahan-lahan membungkukkan badan, dia mengira Hayden ingin menciumnya dan bulu matanya pun bergetar pelan.Namun, Hayden hanya memeluknya. Suhu tubuh Hayden perlahan-lahan menghangatkannya dan menghalanginya dari gumpulan salju yang turun dari langit. "Dengan begini, kamu nggak akan kedinginan."Sebelumnya, Michelle tidak tahu perasaan apa yang dia miliki pada Hayden, tetapi saat ini jantungnya berdebar kencang.Ini adalah pertama kalinya dia mengangkat tangan untuk membalas pelukan Hayden. Karena kepalanya terbenam di pelukan Hayden, dia dapat mendengar detak jantung Hayden. Entah mengapa hal ini membuatnya merasa tenang.Setelah mengejar Harvey untuk begitu lama, dia pun lelah.Saat dia mulai melupakan Harvey dan membuka hati untuk pria lain, dia malah merasa lega.Ternyata mencoba untuk menerima pria lain tidak sesulit yang dipikirkan.Malam ini, Hayden menemaninya. Mereka tidak mengonsumsi bir atau
Michelle tahu bahwa Hayden sangat mencintainya. Kalau dia mengutarakan isi hatinya di saat seperti ini, Hayden pasti akan sangat terluka."Nggak, aku hanya takut ayahku akan marah kalau tahu kita punya anak sebelum menikah.""Dia mungkin akan marah, tapi di dunia ini mana ada ayah yang nggak menyayangi anaknya? Paling-paling dia hanya akan menegurmu saja. Kemudian dia akan mengkhawatirkanmu dan mengutus orang untuk datang menjemputmu. Apalagi orang tua selalu mendambakan kehadiran seorang cucu. Sekarang Kak Jasper belum menikah dan belum punya anak. Kalau kamu bisa melahirkan seorang cucu untuk mereka, mereka pasti akan sangat gembira."Hayden seperti iblis yang terus menghasut Michelle. "Michel, aku begitu mencintaimu, lahirkan seorang anak untukku. Lihatlah Selena, dia baru berusia dua puluhan tahun, tapi anaknya sudah gede."Ketika membahas soal Selena, suatu hawa dingin melinas di wajah Michelle. Benar, Harvey terus mengabaikannya, lihatlah siapa yang akan mendonorkan darah pada Ha
Molin membuka kancing baju Hayden. Melihat bekas yang ditinggalkan Michelle di tubuh Hayden, hatinya sangat terluka."Moli, aku kotor, bolehkah kamu membantuku membersihkannya?"Hayden memeluk Molin dengan penuh kasih sayang.Hingga salju di luar jendela mereda, dia baru bangkit dengan enggan dan membiarkan Molin tidur sebentar.Namun, Molin tetap berusaha bangkit untuk menyiapkan pakaiannya.Berbeda dengan Michelle, Hayden tidak meninggalkan bekas apa pun di tubuhnya, sedangkan tubuh Molin dipenuhi dengan bekas merah.Bahkan setelah berakhir, dia menggendong Molin pergi ke kamar mandi dan membersihkan tubuh Molin secara pribadi. Sikapnya terhadap Molin sangat tulus dan dipenuhi dengan kasih sayang."Moli, tunggu aku. Setelah aku memperoleh segalanya, nggak akan ada yang bisa mengancamku dan nggak akan ada halangan di antara kita lagi. Saat itu tiba, aku akan menikahimu."Mata Molin berlinang air mata. "Hayden, apa akan ada hari itu?""Pasti, aku nggak perlu mendengarkan perintah orang
Selena menundukkan kepala tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Jasper menghela napas sambil berkata, "Aku tahu kamu nggak ingin merepotkan kami, tapi ini hanyalah masalah kecil. Keluarga kita nggak kekurangan uang dan bawahan, dulu kamu harus menanggung semuanya sendirian, tapi sekarang sudah berbeda. Kamu punya rumah dan keluarga, nggak usah takut merepotkan kami. Aku malah takut kamu nggak merepotkan kami, itu artinya kamu nggak menganggap kami sebagai keluargamu."Perkataan Jasper membuat Selena terharu. Selain Arya, tidak ada yang memberinya kehangatan seperti ini."Paman, aku kurang pertimbangan. Aku menginginkan kamar yang lebih nyaman, nggak punya permintaan lain.""Oke, aku akan mempekerjakan arsitek.""Kalau boleh, aku ingin ... menanam pohon plum di pekarangan. Dulu di Kediaman Bennett terdapat pohon plum, aku sangat suka.""Oke, masih ada yang lain?"Selene menggelengkan kepala. "Itu saja.""Kelak nggak usah sungkan dengan kami. Kallau terjadi sesuatu, kita bisa mendiskusikan
Hasil pemeriksaan Michelle segera sampai di tangan Hayden.Asisten Hayden mengingatkan, "Tuan Hayden, dokter bilang peluang Nona Michelle untuk hamil dalam beberapa hari ini sangat besar.""Ya," jawab Hayden sambil mengusap keningnya.Dia bukan hanya tidak menyukai Michelle, bahkan Michelle adalah tipe wanita yang paling dia benci.Namun, inilah cara terbaik untuk mendapatkan kepercayaan Rudy.Rudy hanya memiliki seorang anak perempuan yang dia sayangi dari kecil. Kalau Michelle mengandung anak Hayden, sekalipun Rudy tidak menyukai Hayden, Rudy akan menyetujui pernikahan mereka.Meskipun koneksi Jasper cukup luas, dia sudah lama meninggalkan Kota Arama. Ditambah dengan faktor usia dan pengalaman hampir terbunuh sebanyak dua kali, dia ingin segera memiliki orang kepercayaan.Terbongkarnya identitas Selena bukanlah hal buruk. Hal ini membuktikan bahwa dia masih memiliki hubungan dengan Harvey. Dengan begitu, Michelle tidak mungkin menikah dengan Harvey.Sekarang, dia hanya perlu melakuka
Mira tercengang. "Apa? Tinggal di Kediaman Farrell untuk jangka panjang?""Ya, aku masih punya urusan lain, aku pergi dulu."Karena Mira tidak berani bertanya pada Rudy, hal ini pun berlalu begitu saja. Dalam dua hari berikutnya, dia tidak berani bersikap lancang pada Selena dan mencoba sebisa mungkin untuk mempertahankan ketenangannya.Namun, Selana dan Rudy menjadi makin dekat!Selain saat tidur, mereka terus bersama sepanjang hari. Dia beberapa kali melihat Rudy meraih tangan Selena sambil tersenyum ramah.Mira bahkan sempat mencurigai hubungan Selena dengan Rudy. Hasil penyelidikannya sama dengan Rudy.Arya tidak mungkin adalah anak Rudy. Keluarga Bennett sudah tinggal di Kota Arama selama bertahun-tahun, sedangkan Keluarga Farrell baru berkembang di Kota Arama belakangan ini, kedua keluarga ini tidak menjalin hubungan apa pun.Apa Rudy benar-benar hanya menganggap Selena sebagai dermawan yang pernah menyalamatkannya?Mira sangat gelisah. Untungnya beberapa hari ini Michelle tidak
Michelle berinisiatif melompat masuk ke dalam perangkap. Dia tidak pernah memikirkan soal masa depannya, dia hanya tahu bahwa dirinya akan makin bergantung pada Hayden.Kediaman Farrell sudah mulai direnovasi. Selena menyeduh segelas teh untuk Rudy, lalu berjalan memasuki ruang baca Rudy.Melihat Rudy mengerutkan kening, Selena pun berjalan menghampirinya. "Kakek, sudah waktunya istirahat."Terdapat setumpuk berkas merah di depan Rudy, raut wajahnya tampak sangat kusam."Nak, bukannya aku nggak mau tidur, tapi aku nggak bisa tidur.""Apa terjadi masalah besar?" tanya Selena."Kabar bahwa aku terluka sudah tersebar. Belakangan ini, Negara Arama diam-diam melakukan persiapan, Negara Batava menahan lima puluhan nelayanku di Pulau Naya dan ada yang mencoba untuk menimbulkan keributan di perbatasan Timur dan Barat ... "Rudy sangat pusing. Meskipun ini tidak termasuk masalah besar, raja singa pun akan merasa terganggu kalau terus diusik seperti ini.Setelah berjuang selama puluhan tahun, pe
Dalam beberapa hari berikutnya, bukan hanya Jasper yang tidak terlihat, bahkan Harvey pun sibuk tiada henti. Biasanya, dia selalu mengirimkan pesan pada Selena setiap hari. Sekarang, menjelang dini hari, dia baru sempat menanyakan apakah Selena sudah tidur.Sering kali Selena baru membaca pesan pada pagi hari. Dia membalas pesan Harvey, tapi entah kapan Harvey punya waktu untuk membalas pesannya.Dia malah menjadi lebih santai. Desainer Keluarga Farrell terus berdatangan, ada yang datang untuk membuatkan pakaian dan ada yang datang untuk merancang perhiasan.Selain pakaian yang dirancang secara khusus, setiap hari ada yang mengantarkan pakaian dan perhiasan bermerek. Seperti yang dikatakan Jasper, selain menebusnya dengan kasih sayang, mereka juga akan menebusnya dengan materi.Melihat tumpukan pakaian yang diantar ke kamar Selena, Mira mulai gelisah lagi.Perlu diketahui bahwa Rudy adalah orang yang hemat dan tidak mengizinkan mereka untuk hidup boros.Namun, Rudy malah membelikan beg