Tatapannya bertemu dengan mata Harvey yang dalam, lingkaran cahaya bayangan menari-nari di wajahnya yang tampan, membuat wajahnya menjadi setengah terang dan setengah bayangan..Seperti kepribadiannya yang kontradiktif, kadang-kadang dia seperti malaikat dan kadang-kadang dia seperti iblis.Selena juga tidak yakin saat mengajukan permintaan ini, karena itu adalah pesta ulang tahun yang diadakannya dengan wanita lain untuk anak mereka.Pesta pertunangan mereka ditunda dan Agatha mengaturkan pesta ulang tahun ini untuk mengumumkan identitas dan statusnya kepada dunia. Dia mengirim undangan kepada selebriti terkenal dengan harapan agar pesta tersebut menjadi perbincangan publik yang ramai.Selena yang menyandang status sebagai mantan istri Harvey jelas tidak cocok untuk menghadirinya.Meskipun Harvey tidak mengatakan apa-apa, tetap saja sikap sombongnya selalu memberikan tekanan, sehingga membuat Selena merasa sangat gugup.Dia bahkan tidak menyadari bahwa telapak tangannya yang terkepal
Harvey menopang kedua tangannya di kedua sisinya, tubuhnya yang tinggi sedikit membungkuk dan mengungkung tubuh Selena di dalam jangkauan yang dapat dikendalikannya.Harvey sangat suka perasaan mengendalikan seseorang di posisi atas.Selena tampak seperti mangsa, tidak ada tempat untuknya melarikan diri.Dia menatapnya dari atas dengan sangat agresif, menjulurkan tangannya untuk mengangkat dagunya dan menciumnya. "Kalau keberatan tahan dulu."Diktator, tidak manusiawi, bertindak semaunya.Selena ingin melarikan diri dari kungkungannya, tetapi dia mengangkat pinggangnya dengan lembut dan menaikkannya ke atas meja.Entah apa yang dia sentuh karena tergesa-gesa, tetapi Harvey berhenti karena sentuhannya.Selena baru melihat lengan kiri pria ini yang ternoda oleh darah berwarna cerah.Darah itu bagaikan bunga plum yang mekar di salju, sedikit demi sedikit menodai warna putihnya.Selena akhirnya menemukan alasan dan bergegas mendorong Harvey sambil berkata, "Kamu terluka."Harvey tanpa sada
Alana masih tidak bisa menerima perasaan bahwa Selena selalu menjadi pusat perhatian setiap kali dia muncul.Darren melangkah maju dengan sopan. "Selena, jarang sekali bisa bertemu denganmu di acara seperti ini.""Darren," sapa Selena Bennett dengan sopan. "Sebelumnya aku enggak suka menghadiri acara seperti ini, tapi setelah Keluarga Bennett bangkrut, aku juga tidak punya kesempatan untuk menghadiri.""Selena, kamu bahkan bisa menghabiskan 1 triliun dengan santai. Kalau kamu saja enggak punya kesempatan, maka enggak banyak yang punya kesempatan di kapal ini."Darren tahu kalau hubungannya dengan Harvey belum terungkap, jadi hanya bisa mengedipkan mata diam-diam.'Sepertinya pengawasan sebelumnya membuahkan sesuatu,' batin Selena.Baru saja hendak membuka mulut, suara Alana yang sinis terdengar, "Darren, aku 'kan sudah bilang padamu, dengan penampilan Selena, dia harus mencari kakek kaya untuk jadi pasangan hidupnya. Selena, aku belum mendengar kabar seorang kakek meninggal belakangan
"Kamu memanggilku apa?" Maisha menatap Selena dengan tidak percaya."Apakah Nyonya Maisha lupa bahwa Anda dan Ayahku sudah bercerai lebih dari sepuluh tahun yang lalu? Sekarang suami Anda adalah Tuan Calvin. Apakah salah kalau aku memanggilmu Nyonya Maisha?"Selena tidak pernah bersikap sedingin ini sebelumnya. Bahkan saat mereka bertemu setelah dia kembali ke negara ini, Selena masih cukup lemah lembut. Namun, dalam waktu singkat dia berubah bagaikan pisau yang tajam sekarang."Selena, kamu berubah. Bagaimana bisa kamu mengatakan hal seperti ini? Bagaimanapun aku tetaplah ibumu.""Aku sudah berubah. Baru sekarang aku tahu bahwa hati manusia penuh dengan kejahatan dengan sifat yang buruk dan egois. Kalau saja aku memahaminya lebih awal, aku bahkan enggak akan memikirkan Ibu di malam yang gelap dan menunggu seseorang yang enggak akan pernah kembali.""Selena, Ibu minta maaf padamu, sekarang Ibu sudah kembali dan akan berusaha sebaik mungkin untuk menebus semuanya."Selena menatap wajah
Dengan penjelasannya itu membuat Selena langsung teringat padanya. Meskipun dia telah bertemu banyak orang aneh, seperti teman baik Harvey yang sangat menjaga kesehatan dengan minum air es dan wolfberry yang direndam dalam cangkir termosnya.Di sebelah kirinya ada seorang gadis seksi dan di sebelah kanannya ada seorang putri. Dia memakai masker, merendam kakinya dengan daun mugwort dan masih sibuk berbicara, "Kalau kamu enggak menjaga kesehatanmu sekarang, kau akan sakit tahun depan!"Selain dia, hanya Isaac inilah yang paling aneh. Dia takut pada hewan berbulu dengan gigi tajam sejak kecil.Pada saat itu, dia datang bersama Tuan Yoharja untuk memberi ucapan selamat ulang tahun pada Arya. Namun, dia malah dikejar kucing dan naik ke pohon lalu tidak berani turun.Sejumlah anak-anak kecil di bawah mengejeknya, hanya Selena yang mengangkat leher belakang kucing putih itu dengan satu tangan dan melihatnya sambil tersenyum, "Jangan takut, aku sudah menangkapnya. Ulurkan tanganmu, aku akan m
"Diam.""Harvey, hanya aku yang paling cocok denganmu. Selena hanya menyukai uangmu. Selama kau memberinya uang, siapa pun juga bisa melakukannya."Harvey mengabaikannya dan langsung pergi.Agatha yang kesal lantas menggoyangkan gelas anggur merahnya ke sisi lain dan membisikkan beberapa kata ke telinga Alana.Alana terbiasa membual saja. Bahkan belum melakukan apa pun wajahnya sudah gugup. "Be ... benaran mau melakukan seperti itu?"Agatha tersenyum dan berkata, "Alana, sebenarnya aku selalu percaya padamu. Kupikir kamu adalah orang yang bisa melakukan hal-hal luar biasa. Kalau kamu melakukan ini untukku, aku bisa berjanji bahwa Rumah Sakit Cintagatha bisa menjadi bagian dari keluargamu.""Jangan khawatir, aku pasti enggak akan mengecewakanmu, Kak Agatha."Agatha tersenyum puas. Manusia akan melakukan apa pun demi uang seperti burung melakukan apa pun demi makanan. Inilah kenyataannya.Selena, bagaimana kamu bisa melawanku dengan tangan kosong?Selena dan Isaac duduk selama beberapa s
Isaac tidak tahu bagaimana harus meresponnya. Dia jelas sedang merencanakan sesuatu untuk kucing itu, tetapi kehampaan di wajahnya membuat Isaac merasa bahwa Selena sedang merencanakan hal itu untuk dirinya sendiri."Kak Selena, aku mengerti.""Aku mau pohon terbesar yang ada di halaman. Setiap musim salju, bunga plum akan mekar di ranting dan daunnya dengan aroma yang sangat wangi. Aku akan menunggunya di sana."Tidak akan ada yang berpikir bahwa itu adalah untuk orang mati."Baiklah, Kak Selena juga bisa datang untuk melihatnya kalau sedang enggak sibuk."Selena meraih anting-anting berliannya dan memberikannya kepada Isaac. "Aku enggak membawa apa pun ketika keluar hari ini. Tolong berikan anting-anting ini padanya. Ia menyukai mainan kecil yang berkilauan sejak kecil.""... Baiklah, kalau Kakak enggak bisa datang, berikan saja alamat Kakak, aku bisa membawa Bonbon datang untuk menemuimu. Kalau ia melihatmu, ia pasti senang.""Enggak usah."Ketika Harvey mengikuti, secara tidak seng
Pelukan pemuda ini memang tidak sekuat pria dewasa, karena tubuhnya juga sedikit kurus.Begitu memikirkan sifat Harvey yang posesif, seusai dapat berdiri tegak, dia langsung menjauh dari Isaac."Terima kasih, di luar sedikit dingin, ayo masuk.Selena masuk ke restoran, Harvey sudah tidak ada di tempat tadi dia berdiri.Dia baru saja duduk ketika Isaac pergi untuk mengambilkan makanan untuknya. Selena mengangguk ketika melihat Darren masuk.Darren duduk di seberangnya dengan segelas anggur merah di tangan, tampaknya dia sedang berbincang-bincang dengan teman sekelas.Selena memelankan suaranya dan bertanya, "Darren, sudah ketemu?""Hmm, itu sudah dikirim sebelum kita naik ke kapal, tetapi aku belum sempat memberitahumu. Seperti yang kita duga sebelumnya, ada seseorang yang mengganti laporan pemeriksaan kesehatanmu. Meskipun dia terus menundukkan kepala, aku masih berhasil mengambil beberapa foto. Lihatlah, siapa tahu kamu mengenalnya."Darren mengirimkan foto yang telah diambil, diperba