Tidak mungkin.Harvey, si manusia anjing ini, apa sudah dirasuki orang lain?Coba lihat, apa kamu orang yang sama seperti sebelumnya? Karaktermu benar-benar berbeda.Akan tetapi, harga diri tidak ada apa-apanya dibanding dengan istri. Jika istri pergi, apa gunanya harga diri?Tanpa menunggu jawaban dari Selena, Harvey pun buru-buru kembali melanjutkan kata-katanya, Maaf. Permintaanku ini agak nggak sopan. Anggap saja kamu nggak pernah mendengarnya. Cepatlah beristirahat. Aku nggak apa-apa sendiri."Selena jelas tahu jika Harvey memang sengaja berkata seperti itu. Namun, Harvey buta, terkena racun, dan jatuh ke dalam sarang ular adalah fakta yang tidak terbantahkan.Selena menggaruk kepalanya dengan kesal. Akhirnya dia menyerah. Selena membawa selimut dan selimutnya sendiri, lalu membentangkannya di sebelah Harvey. "Aku di sini. Kamu bisa tidur sekarang.""Terima kasih, Seli."Tak lama kemudian, saat Selena sudah hampir tertidur, orang di sebelahnya lagi-lagi berteriak, "Jangan mendekat
Malam itu, Harvey sama sekali tidak bisa tidur.Perlu diketahui. Butuh berapa lama bagi Harvey untuk bisa memeluk Selena? Harvey menghabiskan begitu banyak waktu untuk bisa menemukan kembali 'barang berharga'-nya itu. Tentu saja, Harvey tidak rela untuk melepaskannya.Meskipun Harvey sama sekali tidak bisa melihat Selena dengan jelas, dia tidak ingin menutup matanya. Harvey memeluknya dengan hati-hati dan tatapan matanya penuh dengan kasih sayang.Selena tidur dengan nyenyak dan baru bangun saat subuh tiba.Ketika membuka mata dan langsung bertatapan dengan tatapan kosong Harvey, Selena pun menjadi terkejut. "Kamu nggak tidur semalaman?"Harvey berkata dengan suara serak, "Aku merasa takut saat memikirkan ular-ular itu. Lagi pula, kamu memelukku begitu erat, hingga aku benar-benar nggak bisa tidur."Selena menundukkan pandangannya. Dia melihat bahwa dirinya tengah memeluk Harvey erat-erat dengan menggunakan tangan dan kakinya, seperti gurita.Wajah Selena langsung memerah. Dia buru-bur
Pintu terbuka dengan suara berderit. Selena datang dengan membawa obat. Dia melihat Harvey sedang berbaring di tempat tidur dengan wajah yang pucat dan tampak sakit."Dia kenapa?"Nolan tidak berani melihat Harvey. Nolan takut, dia akan membongkar kebohongan Harvey.Nolan mengucapkan kata-kata yang sudah diajarkan oleh Harvey, "Akhir-akhir ini, Bos nggak bisa tidur di malam hari. Kapan pun menutup mata, Bos akan teringat kejadian malam itu. Istirahatnya nggak cukup, jadi pemulihannya juga lambat."Selena mengerutkan kening. Dalam beberapa hari terakhir, dia menjaga jarak dengan Harvey. Kecuali memberikan obat, Selena hampir tidak ada kontak dengan Harvey."Kamu masih nggak bisa tidur di malam hari?" Selena melihat lingkaran hitam yang tebal di bawah mata Harvey.Perlu diketahui. Setiap malam, Harvey tidak bisa tidur karena terus memikirkan Selena. Harvey takut, dia akan diusir oleh Selena keesokan harinya. Setiap malam, Harvey merisaukan hal itu hingga menjadi cemas. Akhirnya, dia memi
Selena belum merasakan apa pun. Itu sebabnya, dia membungkuk sedikit dan tepat mendarat di dahi Harvey.Begitu lembut.Harvey memejamkan mata dan dengan panik melafalkan mantra dalam hati, "Isi adalah kosong, kosong adalah isi."Untungnya, acara cukurannya itu cepat selesai dan Harvey pun bisa bernapas dengan lega.Selena mencuci tangannya hingga bersih. Kemudian, dia mengoleskan minyak esensial dan memijat kepala Harvey. Teknik pijat Selena jauh lebih terampil dibanding sebelumnya.Awalnya Harvey tidak mengantuk. Namun, karena Selena memijatnya seperti ini, ditambah mencium aroma yang harum, tanpa sadar Harvey pun akhirnya tertidur.Melihat Harvey tertidur, barulah Selena bisa menghela napas lega.Selena berdiri dan meregangkan tubuhnya. Kemudian, dia melihat kalender. Paling lama, masih ada satu minggu lagi sebelum racun di tubuh Harvey bisa dibersihkan 90%. Sisanya bergantung pada Harvey sendiri untuk merawat tubuhnya secara perlahan-lahan.Yang dikhawatirkan Selena adalah, apakah p
Pertanyaan yang tiba-tiba ini hampir membuat jantung Harvey melompat keluar dari mulutnya. Mengakui penglihatannya pulih dalam situasi seperti ini sama saja dengan bunuh diri.Tentu saja Harvey tidak akan mengakuinya!"Seli, aku juga ingin penglihatanku bisa pulih secepatnya, sehingga aku nggak perlu terlalu merepotkanmu," kata Harvey dengan wajah sedih dan cemas."Jangan bergerak. Aku akan mengambil tisu.""Baik."Harvey jelas melihat Selena mengenakan jubah mandi dengan santai, mengeluarkan belati dari bawah bantal, dan berjalan menghampiri Harvey.Pada saat yang bersamaan, tatapan mata Harvey tertuju pada wajah Selena. Harvey mencoba mencari tahu apa yang dipikirkan oleh Selena.Bagaimana mungkin Harvey tidak bisa menebak apa yang dipikirkan oleh Selena? Selena sudah mulai mencurigainya.Jika Selena sampai mengetahui bahwa dia berpura-pura buta untuk menipunya, akibatnya sudah bisa dibayangkan.Harvey merasa sangat gugup di dalam hati. Namun, dia tidak berani menunjukkan sedikit pun
Tidak ada hal di dunia ini yang tidak bisa dilakukan oleh Harvey. Terlebih lagi, Harvey dan Selena terikat oleh empat orang anak. Harvey berkata pada dirinya sendiri bahwa dia tidak boleh terburu-buru. Jangan terburu-buru.Balok es yang begitu tebal, tidak mungkin membeku dalam satu hari. Tidak mudah untuk mengatasi ketegangan antara dia dan Selena. Semua itu membutuhkan waktu dan kesempatan.Memikirkan senyuman tulus Selena barusan, Harvey pun teringat pada pepatah yang mengatakan, "Ketulusan dibalas dengan ketulusan." Harvey pun memiliki sebuah rencana."Seli, handuknya ada di mana?"Pakaian juga celana Harvey berlumuran darah dan tidak bisa dipakai. Oleh karena itu, Selena meminta Nolan membawakan pakaian untuk Harvey.Bahkan, demi menghindari kecurigaan, Selena meninggalkan ruangan dan membiarkan Nolan membantu Harvey berpakaian."Bos, Nyonya menyuruhku mengantar Bos ke kamar, begitu Bos selesai berpakaian."Wajah Harvey menjadi sedingin es. Dengan cara seperti ini, Selena memberit
Selena sedang menyiapkan gerobak sapi. Di desa ini, kendaraan yang tersedia hanyalah gerobak sapi atau kuda. Meskipun kondisinya sulit, Selena senang tinggal di sini. Tempat ini jauh lebih baik dibanding kehidupan di kota besar yang penuh dengan tipu muslihat."Biarkan Harvey pergi bersamamu. Berdua akan lebih cepat."Nolan baru saja mendapat perawatan akupunktur dan masih harus diobati. Jadi, dia tidak bisa bergerak untuk sementara waktu. Ditambah lagi, Wilma sangat ingin menjodohkan mereka berdua. Selena tahu apa yang dipikirkan Wilma dan tidak mampu menolaknya.Baiklah. Toh hanya tinggal beberapa hari lagi.Harvey dan Selena duduk bersebelahan di atas gerobak sapi. Guncangan pada gerobak sapi itu sangat kuat. Tubuh mereka akan tersentak dari waktu ke waktu.Harvey tiba-tiba tertawa. Selena menatapnya. "Kenapa kamu tertawa?""Aku hanya merasa kalau hari-hari seperti ini sangat menarik. Sebelumnya nggak pernah terpikirkan olehku kalau kita akan menjadi seperti sekarang ini. Kamu menge
Desa ini tidak terlalu besar. Selena mengenal hampir semua orang. Namun, dua orang di depannya itu bukanlah pasangan suami istri atau kekasih.Wanita itu bernama Susan. Dia adalah kakak ipar dari laki-laki itu. Dua tahun lalu, ketika suami Susan sedang mencari obat di gunung, dia jatuh dari tebing dan mengalami cedera parah. Cedera itu membuatnya lumpuh di tempat tidur dan kehilangan kemampuannya di bidang "itu".Susan pasti sulit menahan rasa kesepian, sehingga dia berselingkuh dengan adik laki-laki suaminya.Perselingkuhan semacam ini sangat umum terjadi di kota. Jika ketahuan, kemungkinan terburuknya adalah bercerai. Namun, adat istiadat di desa ini tidak ada perceraian, hanya ada kematian pasangan. Jika Susan ketahuan, nyawanya yang akan jadi taruhannya.Keduanya juga takut ketahuan di rumah. Itu sebabnya, mereka datang ke tempat seperti ini. Orang-orang yang bercocok tanam di tempat ini sudah pulang, kecuali Selena dan Harvey yang otaknya bermasalah."Se ... " kata Harvey.Baru sa