Pertanyaan yang tiba-tiba ini hampir membuat jantung Harvey melompat keluar dari mulutnya. Mengakui penglihatannya pulih dalam situasi seperti ini sama saja dengan bunuh diri.Tentu saja Harvey tidak akan mengakuinya!"Seli, aku juga ingin penglihatanku bisa pulih secepatnya, sehingga aku nggak perlu terlalu merepotkanmu," kata Harvey dengan wajah sedih dan cemas."Jangan bergerak. Aku akan mengambil tisu.""Baik."Harvey jelas melihat Selena mengenakan jubah mandi dengan santai, mengeluarkan belati dari bawah bantal, dan berjalan menghampiri Harvey.Pada saat yang bersamaan, tatapan mata Harvey tertuju pada wajah Selena. Harvey mencoba mencari tahu apa yang dipikirkan oleh Selena.Bagaimana mungkin Harvey tidak bisa menebak apa yang dipikirkan oleh Selena? Selena sudah mulai mencurigainya.Jika Selena sampai mengetahui bahwa dia berpura-pura buta untuk menipunya, akibatnya sudah bisa dibayangkan.Harvey merasa sangat gugup di dalam hati. Namun, dia tidak berani menunjukkan sedikit pun
Tidak ada hal di dunia ini yang tidak bisa dilakukan oleh Harvey. Terlebih lagi, Harvey dan Selena terikat oleh empat orang anak. Harvey berkata pada dirinya sendiri bahwa dia tidak boleh terburu-buru. Jangan terburu-buru.Balok es yang begitu tebal, tidak mungkin membeku dalam satu hari. Tidak mudah untuk mengatasi ketegangan antara dia dan Selena. Semua itu membutuhkan waktu dan kesempatan.Memikirkan senyuman tulus Selena barusan, Harvey pun teringat pada pepatah yang mengatakan, "Ketulusan dibalas dengan ketulusan." Harvey pun memiliki sebuah rencana."Seli, handuknya ada di mana?"Pakaian juga celana Harvey berlumuran darah dan tidak bisa dipakai. Oleh karena itu, Selena meminta Nolan membawakan pakaian untuk Harvey.Bahkan, demi menghindari kecurigaan, Selena meninggalkan ruangan dan membiarkan Nolan membantu Harvey berpakaian."Bos, Nyonya menyuruhku mengantar Bos ke kamar, begitu Bos selesai berpakaian."Wajah Harvey menjadi sedingin es. Dengan cara seperti ini, Selena memberit
Selena sedang menyiapkan gerobak sapi. Di desa ini, kendaraan yang tersedia hanyalah gerobak sapi atau kuda. Meskipun kondisinya sulit, Selena senang tinggal di sini. Tempat ini jauh lebih baik dibanding kehidupan di kota besar yang penuh dengan tipu muslihat."Biarkan Harvey pergi bersamamu. Berdua akan lebih cepat."Nolan baru saja mendapat perawatan akupunktur dan masih harus diobati. Jadi, dia tidak bisa bergerak untuk sementara waktu. Ditambah lagi, Wilma sangat ingin menjodohkan mereka berdua. Selena tahu apa yang dipikirkan Wilma dan tidak mampu menolaknya.Baiklah. Toh hanya tinggal beberapa hari lagi.Harvey dan Selena duduk bersebelahan di atas gerobak sapi. Guncangan pada gerobak sapi itu sangat kuat. Tubuh mereka akan tersentak dari waktu ke waktu.Harvey tiba-tiba tertawa. Selena menatapnya. "Kenapa kamu tertawa?""Aku hanya merasa kalau hari-hari seperti ini sangat menarik. Sebelumnya nggak pernah terpikirkan olehku kalau kita akan menjadi seperti sekarang ini. Kamu menge
Desa ini tidak terlalu besar. Selena mengenal hampir semua orang. Namun, dua orang di depannya itu bukanlah pasangan suami istri atau kekasih.Wanita itu bernama Susan. Dia adalah kakak ipar dari laki-laki itu. Dua tahun lalu, ketika suami Susan sedang mencari obat di gunung, dia jatuh dari tebing dan mengalami cedera parah. Cedera itu membuatnya lumpuh di tempat tidur dan kehilangan kemampuannya di bidang "itu".Susan pasti sulit menahan rasa kesepian, sehingga dia berselingkuh dengan adik laki-laki suaminya.Perselingkuhan semacam ini sangat umum terjadi di kota. Jika ketahuan, kemungkinan terburuknya adalah bercerai. Namun, adat istiadat di desa ini tidak ada perceraian, hanya ada kematian pasangan. Jika Susan ketahuan, nyawanya yang akan jadi taruhannya.Keduanya juga takut ketahuan di rumah. Itu sebabnya, mereka datang ke tempat seperti ini. Orang-orang yang bercocok tanam di tempat ini sudah pulang, kecuali Selena dan Harvey yang otaknya bermasalah."Se ... " kata Harvey.Baru sa
Sejak awal, Selena sudah merasakan garis-garis otot yang tegang di tubuh pria itu. Di udara yang panas dan pengap, mereka berdua bermandikan keringat karena bekerja di ladang. Aroma obat dari tubuh Selena yang makin kuat, bagaikan racun yang selalu menggoda Harvey.Selena menepuk tangan Harvey yang tidak terlalu tenang. "Jaga sikapmu."Kali ini, Harvey tidak begitu patuh. Dia membutuhkan kesempatan.Nison dan Susan adalah kesempatan bagi Harvey dan Selena untuk mencairkan suasana.Kedua orang itu sangat bergairah. Mungkin mereka sudah lama menahan diri. Melihat langit mulai gelap, semua orang yang berada di ladang tanpa cahaya ini terburu-buru pulang untuk makan. Tidak ada yang bersedia tinggal di tempat yang sepi ini.Oleh karena itu, suasana dan pemandangan seperti ini justru makin bisa membangkitkan nafsu primitif manusia. Batang jagung pun hampir patah karenanya!Napas Harvey berada tepat di telinga Selena. Bahkan, angin malam juga membelai mereka berdua dengan panas yang membakar.
Selena bersiap untuk bangun dari tubuh Harvey. Dia menyingkirkan daun jagung untuk melihat situasi di luar.Ternyata Nison mendorong Susan keluar dan mengubah posisi. Pakaian Susan digulung hingga ketiaknya dan bagian bawahnya telanjang.Kebanyakan orang di desa ini memiliki kulit yang gelap. Namun, Susan berbeda. Dia memiliki sifat bawaan yang tidak akan menghitam meskipun terpapar sinar matahari.Tubuh yang belum pernah melahirkan memiliki lekuk yang sempurna.Tubuh Nison gelap karena dia bekerja di ladang sepanjang tahun. Otot perutnya terlihat samar-samar di pinggangnya.Pada senja yang gelap, hitam dan putih beradu dengan penuh gairah.Di usia yang penuh semangat, berapa banyak orang yang mampu menahan rasa sepi?Selena diam-diam mengalihkan pandangannya. Ronde baru dimulai. Mungkin karena gelapnya malam, di tanah yang terbuka, keduanya merasakan kebebasan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Seakan-akan seluruh dunia ini adalah milik mereka.Masa muda adalah tentang keber
Sebenarnya, Selena bisa saja menggunakan teknik bela diri yang dipelajarinya untuk melawan Harvey. Namun, jika dia membuat keributan besar, Susan dan Nison akan menemukannya. Lalu, apa gunanya kesabarannya yang sebelumnya?Jika karena hubungannya sendiri, Susan merasa malu dan marah sehingga bunuh diri, Selena tidak akan pernah merasa tenang seumur hidupnya. Meskipun berselingkuh adalah kesalahan, tidak perlu sampai mengorbankan nyawa.Begitu banyak orang yang terluka dan kehilangan nyawa karena dirinya. Kaki Nolan masih belum sembuh betul setelah bertahun-tahun. Lian terkubur dalam tanah. Sementara, Bonbon jatuh dari atap di depan matanya sendiri.Bahkan, bekas luka di punggung Harvey juga disebabkan olehnya.Masing-masing dari kejadian itu menjadi beban di hati Selena. Selena tidak ingin orang lain kembali kehilangan nyawa karena dirinya."Harvey, sialan, lepaskan aku!" Selena berbisik pelan melalui giginya yang terkatup.Harvey menutup telinganya dan berkata dengan lembut, "Seli, ke
Selena merasa malu sekaligus marah. Dia menggigit bibirnya dan membantah, "Ini adalah naluri tubuh. Seperti serigala yang memakan domba. Semua ini bukan atas kemauanku sendiri. Jangan sama ratakan!"Harvey menjilat leher Selena, sementara Selena menegakkan lehernya dan berusaha keras untuk mengabaikan sensasi khusus di tubuhnya.Namun, Harvey ini benar-benar anjing. Dia tahu betul semua titik kelemahan di tubuh Selena.Harvey seperti penggemar sastra kuno. Dia menghabiskan hari-harinya dengan perlahan-lahan memainkannya, tanpa memedulikan berapa lama waktu berlalu.Setelah beristirahat sebentar, mereka mulai yang ketiga kalinya. Tampaknya, mereka ingin mengisi semua kekosongan yang telah lama terjadi. Setiap sesi berlangsung lebih lama dibanding sebelumnya dan suara Susan juga makin nyaring.Suhu tubuh Selena yang mulai normal, perlahan-lahan kembali naik. Matanya berkaca-kaca. Namun, mulutnya tetap terkatup rapat dan dia tidak mengeluarkan suara sedikit pun.Harvey mengusap bibirnya b