Share

Sisi Lain Bruce

Penulis: Yani
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-15 20:01:22

Suara gesekan marmer dan alas kaki mengudara, membuat beberapa orang yang berdiri di depan pintu langsung menundukkan pelana. Bersikap tegak dan hormat pada seseorang yang datang dengan aura mengerikannya. Tidak ada yang berani membuka suara, bahkan melirik pun hanya akan mengantar kepala.

“Dia sudah di dalam?” tanya suara itu dengan nada dingin. Tatapannya lurus pada pintu bercat cekelta itu. Banyak emosi dalam tatapan rumitnya yang membuat orang sekitar semakin takut.

“Iya, Sir.”

Pria yang tak lain adalah Bruce tersenyum dingin. Kedua tangan yang berada di samping tubuhnya mengepal. Rahangnya mengetat dengan emosi yang seperti magma, siap tumpah kapan saja. Dia sudah sangat menunggu waktu ini. Jiwa iblisnya berontak, meminta dikeluarkan secepat mungkin.

Setelah anak buahnya membuka pintu, Bruce masuk ke dalam. Setiap hentakan kakinya seperti malaikan pencabut nyawa yang siap menebas pedang kapan saja. Anak buahnya di luar sana hanya bisa meneguk lud

Yani

Jangan lupa berikan gem-nya, ya, Dear! Salam piu piuuu

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Antara Dendam dan Cinta   Fakta 1

    Kini Mulan kembali bertemu dengan Alex secara sembunyi. Mulan sedikit merasa longgar karena pengawal sialan itu selalu pergi dan keluarganya sibuk dengan masalah perusahaan. Sedangkan pengawal lain bisa dengan mudah Mulan kelabui. Dia menemui Alex karena ada hal yang akan mereka bahas bersama.Mereka berdua saling berhadapan dengan tatapan berbeda. Mulan tengah berpikir keras sampai lipatan di keningnya makin banyak. Sementara Alex masih duduk dengan tenang dan menyesap teh hangatnya. Pria itu diam-diam mengamati semua perubahan ekspresi yang Mulan tampilkan.‘Cukup menarik,’ batinnya dengan senyum yang terkulum.“Jadi, dugaanku benar,” kata Mulan setelah mengeluarkan napas panjang. Tatapannya kembali bertemu dengan Alex, “Jika memang kami kembar, bagaimana caranya kami terpisah?”“Maya diculik setelah persalinan ibumu.”“Dan Mom tidak curiga sama sekali?” tanya Mulan dengan mulut

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-16
  • Antara Dendam dan Cinta   Fakta 2

    “Jadi, ada apa?” tanya Mulan tanpa mau basa-basi. Dia berusaha bersikap tenang dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada. Tatapannya mengamati pria di depannya yang secara terang-terangan memberi sikap tak suka padanya.Mulan mendecih dalam hati. Ternyata seperti ini sifat asli pengawal itu. Pengawal yang jarang bicara dan bersikap dingin ternyata cukup menyebalkan dan menganggu. Padahal sejak awal, Mulan merasa tidak mengusik pria itu, bahkan tidak membuat masalah sedikit pun. Namun, sepertinya Bruce memang tidak pernah menyukainya karena permainan konyolnya dengan Maya. Peduli setan, bukan Mulan yang memulai. Dia hanya memanfaatkan keadaan.“Kapan permainan kalian berakhir?”Mulan menaikkan sebelah alisnya, pertanyaan itu lagi. Tanpa dijelaskan, Mulan tahu ke arah mana percakapan ini.“Kamu rindu Maya?” pancing Mulan yang mulai melancarkan dugaannya. “Jika kamu rindu, kenapa tidak temui Maya saja dan janga

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17
  • Antara Dendam dan Cinta   Percintaan Kedua (21+)

    Juan pulang saat waktu sudah sangat larut. Langkahnya pelan, penuh kehati-hatian memasuki sebuah kamar yang sekarang sering didatanginya. Entahlah, seperti ada magnet tersendiri yang membuat langkahnya kemari. Rasa lelah dan penatnya hilang saat melihat wajah damai wanita di atas ranjang itu.Kesibukan di kantor perlahan memang membuat pikirannya tersita. Bukan hanya itu, waktunya pun terpotong banyak dengan masalah yang belum juga selesai.Sepanjang dia turun ke dunia bisnis, ini pertama kalinya menghadapi masalah pelik yang seakan berdatangan bersamaan. Setelah beberapa pihak meretas keamanan perusahaan, laporan bocor, produk yang mengalami masalah dan terpaksa ditarik dari pasaran, sekarang bertambah dengan beberapa kerja sama yang batal dengan alasan yang di luar nalar.Juan menebak ada sebuah tangan penggerak di belakang masalah ini. Entah kenapa dia yakin, orang-orang ini hanya boneka yang menuruti perintah seseorang. PR besar bagi mereka adalah mencari ta

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-18
  • Antara Dendam dan Cinta   Robin Vs Kriss

    Kriss menatap bangunan di depannya dengan tenang. Setelah setengah jam hanya berdiam di dalam mobil, dia memutuskan untuk turun. Dia harus memangkas waktu karena masih banyak hal yang harus dilakukannya.Setelah meyakinkan diri, Kriss melangkahkan kakinya mendekati bangunan tersebut. Bunyi gesekan sepatu mahal dan lantai menggema, menarik perhatian beberapa orang yang dilewatinya. Kriss hanya menatap lurus ke depan, tidak menghiraukan tatapan penuh pertanyaan dari sekitar.Orang-orang yang tadinya sibuk dengan kegiatan masing-masing, menghentikan gerakannya. Mereka serempak menatap Kriss yang lumayan mencolok. Sebuah tempat kumuh di mana kegiatan gelap berlangsung. Judi, minuman, dan juga jual beli manusia.Kriss menahan diri untuk tidak mendengus jijik. Dia tidak suka dengan keadaan bangunan dan aromanya yang terlalu menyengat. Fokusnya hanya mencari Robin. Menurut informasi anak buahnya, lelaki itu sering berada di sini untuk berjudi.Kriss jadi berpiki

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-21
  • Antara Dendam dan Cinta   Ingin Pulang

    Mulan mengendap masuk ke dalam ruang kerja Kriss. Setelah memastikan lelaki tersebut berangkat kerja, Mulan tak membuang waktu sedikitpun. Dia mengeledah beberapa berkas dalam laci kerja dalam ruangan itu. Beruntung kunci masih tergantung di sana yang sekaligus memudahkan aksinya. Dia membaca beberapa berkas dengan cepat, melakukan scanning isi berkas siapa tahu hal yang paling dibutuhkannya. Mulan percaya tidak ada hal bersih di dunia ini, termasuk kinerja perusahaan milik Kriss. Dan inilah PR-nya. Mencari rahasia yang bisa menjadi senjatanya untuk menjatuhkan Kriss dan semua kekayaannya saat ini.Mulan terus membuka beberapa kertas, mengacak isi laci dengan tergesa-gesa, hingga tak sengaja menjatuhkan selembar foto. Mulan memungut foto tersebut dan terbelalak. Dadanya berdentum keras melihat siapa orang dalam foto tersebut.Dua lelaki mengampit satu wanita.Mulan mengerjap. Dia jelas sangat tahu siapa orang dalam foto tersebut. Kriss, Ro

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-22
  • Antara Dendam dan Cinta   Keputusan

    Di ruang kerjanya, Kriss tampak melamun. Dia mengetuk meja dengan pen di sela jarinya. Sedangkan tatapan lurus ke depan. Otaknya sedang memutar kilas balik kenangan masa lalu. Suasana yang sepi mendukung perasaan sendu dalam hatinya.Sejak pertemuannya dengan Robin kemarin, tidak ada sehari pun tanpa memikirkan Lucy. Otaknya seakan kembali diingatkan bagaimana hari terakhir mereka bertemu, sekaligus hari terakhir dia melihat tatapan sendu wanita itu.Tiba-tiba kenangan seakan berbondong dan menghajar ketenangannya selama ini. Kriss memejakan mata, menerima semua memori masuk ke dalam pikirannya.“Kita harus berpisah,” ujar Lucy di tengah tangisnya.Kriss diam dengan tangan yang mengepal. “Kenapa?” tanyanya berusaha menjaga intonasi suara agar tidak meledak saat ini juga. Demi Tuhan, sejak memutuskan bersama, perpisahan adahal hal yang sangat Kriss hindari. Dia sangat mencintai wanita ini, meski hubungan ini jelas salah

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-22
  • Antara Dendam dan Cinta   Positif

    Sudah beberapa hari ini Maya merasa badannya meriang. Kepalanya seakan diputar, dan perutnya sering bergejolak. Seakan ingin memuntahkan sesuatu. Namun tidak ada yang keluar, selain cairan bening. Maya benar-benar frustasi. Keringat dingin membasahi keningnya. Tubuhnya sudah sangat lemah setelah sepagi ini memuntahkan makanan dari dalam perutnya. Dengan tertatih, dia bergerak menuju ranjang. Meringkuk di sana sambil menekan perutnya sekuat tenaga. Dia mengerang, rasa nyeri teramat perih dirasakannya. Sudah beberapa hari keadaan tubuhnya lemah seperti ini. Kebiasaan muntah hebat di pagi hari dan indera penciumnya yang terlalu sensitif, menolak aroma yang terlalu menyengat. Keadaan tubuhnya ini jelas menghambat pekerjaannya. Maya tidak leluasa bekerja di bar, bahkan dia harus mati-matian menahan gejolak di perutnya karena aroma menyengat dari alkohol dan nikotin di sekitar

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-24
  • Antara Dendam dan Cinta   Sebelum Perpisahan

    Kriss kembali lagi ke tempat ini. Mengunjungi tempat di mana luka bersemayam dan membuat penyesalan yang tidak akan bisa ditebusnya. Tatapannya sangat sayu, seperti musim gugur berkepanjangan yang menantikan semi yang mustahil datang. Hatinya perih, entah kapan terakhir kalinya dia bahagia. Kriss lupa. Seingatnya, saat wanita ini meninggalkannya, saat itu pula senyumnya lenyap. Hatinya hampa, harinya kosong. Dia bagaikan mayat yang masih bernapas. Beruntung dia masih memiliki sekeping kenangan dari cintanya, Maya.Kriss menatap Lucy dengan sendu. Sudah berkali-kali dia kemari, tapi tidak ada satupun respon dari wanita itu. Dia juga sudah menanyakan tentang keluarga Lucy pada suster yang merawatnya. Beruntung, sekarang dia sudah mengantongi alamat di mana putrinya yang lain tinggal.“Lucy, Sayang,” panggilnya dengan suara lemah.Lidahnya terasa nyaman memangil nama wanita itu. Memang sejak dulu, lidahnya hanya terbiasa memanggil nama Lucy. Lucy dan Sa

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-24

Bab terbaru

  • Antara Dendam dan Cinta   Pergi

    Maya menatap minumannya dengan tatapan kosong. Tangannya menari di sekitar pinggiran gelas yang masih penuh. Baru seteguk, dan dia sudah merasa tidak berselera.Lagi, Maya beralih menatap sekitar, melihat hilir mudik orang-orang dengan koper besarnya. Suara mendayu resepsionis yang memberitahukan penerbangan menjadi pengisi suasana malam ini. Dirinya hanya duduk dan menikmati semua yang tertangkap matanya.Ya, Maya sudah membulatkan tekadnya untuk mengikuti Bruce ke Inggris. Selain untuk memulai hidup baru, tidak salahnya juga dia bersama pria itu. Sudah terbukti, hanya Bruce yang bisa menjaganya dan memberi rasa aman. Pria itu seakan menjamin sesuatu yang Maya cari; tempat berpulang.Keluarganya pun tidak ada yang melarang. Mereka seakan memasrahkan dirinya pada Bruce. Bahkan ayahnya berharap dirinya mau membuka hati segera. Kriss selalu menegaskan bahwa apa yang Bruce lakukan sejak dulu adalah ketulusan, bukti kesungguhan pria itu padanya. Maya hanya menjawab dengan senyuman kaku.D

  • Antara Dendam dan Cinta   Bisakah Berbaikan?

    Sedangkan di kamarnya, Mulan juga tak kalah sedih. Meski awalnya dia berusaha kuat, berpura-pura tidak peduli. Nyatanya dia sangat terpukul dengan kepergian Maya. Ada semacam beban di hatinya yang tidak terangkat, dan malah membuatnya terluka dari dalam. Bahkan mereka belum berbaikan. Mereka masih terlibat banyak masalah dan belum diselesaikan. Keduanya memiliki ego yang sama-sama tinggi tanpa ada satupun yang berniat mengalah."Sayang, jangan terlalu bersedih. Ingat anak kita," bujuk Juan yang mulai cemas dengan keadaan Mulan. Apalagi perempuan itu sampai terisak keras, bahunya bahkan bergetar hebat. Juan mulai khawatir berlebihan. Dia bukannya tidak ingin memahami kesedihan Mulan, tapi dia tidak ingin kesedihan wanita itu malah berakibat fatal pada calon buah hati mereka. "Aku hanya merasa bersalah pada Maya. Bagaimanapun secara tidak langsung aku yang sudah membuat hidupnya hancur. Andai dulu kami tidak pernah bertemu, mungkin Maya masih hidup bahagia. Maya tidak akan mengalami k

  • Antara Dendam dan Cinta   Pergilah, Sayang

    Saat mendengar Kriss sudah pulang, Bruce segera menemui lelaki itu di ruang kerjanya. Setibanya di sana ternyata sudah ada Juan yang tengah berbincang dengan Kriss."Ada apa?" Kriss langsung bertanya dengan sebelah alis yang dinaikkan.Bruce menatap Juan sekilas sebelum memusatkan pandangannya pada Kriss. "Saya akan membawa Maya segera," katanya mantap.Kriss dan Juan yang mendengarnya menampilkan ekspresi berbeda. Mereka menatap Bruce yang tampaknya tak masalah dengan pandangan mereka."Kenapa cepat sekali?" tanya Kriss yang masih belum rela jika Maya pergi. Padahal baru beberapa waktu mereka berkumpul, dan sekarang sudah ada yang harus pergi lagi."Ini demi kesehatan Maya juga. Dia membutuhkan tempat dan suasana baru untuk kesehatannya. Di sini dia selalu merasa tertekan dan itu tidak baik untuk kesehatan bayinya.""Tunggu! Apa yang kamu bicarak

  • Antara Dendam dan Cinta   Mari Bersama

    Dengan telaten, Bruce menguapi Maya. Bubur yang awalnya ditolak mentah kini sudah habis tanpa sisa. Lelaki itu tersenyum tipis, merasa bangga karena berhasil membujuk wanita itu. Setelah selesai, beberapa pelayan masuk dan mengambil piring kotor. Sementara Bruce membantu Maya minum."Sudah?" tanyanya dengan suara yang berusaha lembut. Meski Bruce merasa geli sendiri. Dia tidak terbiasa bersikap demikian, tapi demi Maya, dia akan belajar.Maya mengangguk pelan. Dia membetulkan posisi bersandarnya yang langsung dibantu oleh Bruce. Lelaki itu sangat sigap dan teliti pada hal kecil yang Maya butuhkan."Sudah nyaman, kan?""Iya."Setelah itu kepada hening. Maya hanya diam dengan tatapan lurus ke arah tembok. Suasana yang terlalu hening membuat keduanya mendengar deru napas masing-masing. Maya tidak berani menoleh saat merasakan tatapan intens dari sampingnya. D

  • Antara Dendam dan Cinta   Kegalauan Maya

    Dengan sekali dobrak, Bruce berhasil masuk. Dia langsung berlari ke dalam dan mencari keberadaan Maya. Ranjang dalam keadaan kosong, langkah kakinya makin terburu. Kali ini dia masuk ke dalam kamar mandi. Tanpa permisi membukanya dan menemukan Maya yang tergeletak di sana. Bruce melotot kaget.“Maya!” serunya dan segera berjongkok di dekat wanita itu. Wajah wanita itu pucat dengan penampilan yang basah kuyub. Entah berapa lama wanita itu berada dalam keadaan tersebut.Maya masih setengah sadar. Dia menatap Bruce dengan sayu dan tak bertenaga. “Bruce?” panggilnya dengn suara lirih.“Maya, kamu bisa mendengar saya?”Maya mengangguk lemah. Bruce segera membopong wanita itu keluar dari sana. Dia membawa Maya ke ranjang dan meletakkannya dengan hati-hati. Setelah itu dia mencari baju hangat untuk wanita itu dan memakaikannya tanppa malu. Beruntung Maya tidak melakukan pemberontakan. Mungkin karena tenaganya sudah sangat lema

  • Antara Dendam dan Cinta   Kecemasan Semua Orang

    Maya mengurung diri. Sejak pertengkarannya dengan Juan, wanita itu menolak orang yang ingin menjenguknya. Bahkan dengan sengaja mengunci pintu dan menutup semua akses masuk ke kamarnya. Makannya bahkan tidak teratur, Maya seakan tidak memikirkan kandungannya. Semua orang khawatir, tidak terkecuali Mulan dan Juan. Keduanya cemas dan merasa bersalah. “Jadi, bagaimana ini?” Mulan bergerak gelisah. Dia terus menatap ke arah kamar yang masih tertutup rapat. Juan segera merengkuh Mulan dan memeluknya dengan erat. “Jangan berdiri terus. Tidak baik pada baby kita,” tegurnya dan menggiring Mulan agar kembali duduk di sofa panjang bersama yang lain. Julian dan Joe pun hanya bisa diam tanpa tahu harus melakukan apa. Mereka sudah bergantian membujuk Maya, meminta wanita itu membuka pintu dan menyelesaikan masalah baik-baik. Namun bukannya menurut, Maya malah berteriak dan marah pada mereka. Empat orang di ruang tengah itu duduk dengan pikiran masing-masi

  • Antara Dendam dan Cinta   Nasehat Joe

    “Ada apa?” tanya Juan tak mau basa-basi.Kini mereka berada di ruang pribadi Joe. Ruangan yang berada di paling ujung dan tersendiri. Tempat yang biasanya digunakan hanya untuk sekadar berdiam dan menenangkan pikiran. Tidak banyak yang menginjakkan kaki di sini, karena sejak awal pun, Joe sudah memberi larangan keras.“Setelah kamu tahu semuanya, apa yang akan kamu lakukan?” tanya Joe dengan tatapan lurus pada sang kakak. Dia mengamati bagaimana setiap eskpresi lelaki itu yang tampak bingung dan frutasi sendiri. Kurang lebihnya, dia tahu apa yang dirasakan lelaki di depannya ini.Juan menarik napas panjangnya sebelum menjawab. “Yang jelas aku harus bertanggung jawab pada Mulan. Karena bayi dalam kandungannya adalah milikku,” jawabnya tegas.“Lalu Maya?”Kali ini Juan membalas tatapan Joe dengan lebih rumit. Tentang Maya, jelas dia belum berpikir lebih.“Kamu tahu kan dia juga sedang menga

  • Antara Dendam dan Cinta   Wanita Sebenarnya

    Kali ini Juan bangun lebih dulu. Dia merasakan sebuah beban di dadanya. Sata dia menoleh, seulas senyum terbit di pagi ini melihat siapa yang tengah memeluknya dengan erat, tak lupa kepala yang bersandar di dadanya.Jika kemarin dia sempat kecolongan, saat ini dia sengaja terbangun lebih dulu. Sekadar memastikan bahwa wanita itu tidak pergi seperti sebelumnya. Masih di sisinya, masih berada dalam pelukannya. Juan tidak akan membiarkannya lepas meski hanya sedetik pun. Mengingat dari pengalaman, wanita-wanita di sekitarnya terlalu cerdik membuat bualan yang membuatnya bingung sendiri.Saat ini Juan sudah tidak lagi bimbang. Dia sudah mendapatkan jawaban dari rasa penasarannya kemarin. Tentang perasaannya yang dipermainkan sedemikian rupa. Semalam adalah buktinya. Rasa wanita itu tidak pernah berubah. Masih sama, nikmat dan panas secara bersamaan.Juan merubah posisinya menjadi serong, agar makin leluasa menatap Mulan yang masih tertidur. Dia menyingkap anak rambu

  • Antara Dendam dan Cinta   I Got You, Again (21+)

    Mulan yang ingin masuk ke dalam kamar, terpaksa menghentikan langkahnya. Dia menatap Juan yang tiba-tiba berdiri di samping pintu tanpa disadarinya. Entah sejak kapan pria itu di sana. Mungkin Mulan terlalu asyik melamun sampai tak menyadari hal tersebut. “Bisa bicara?” Mendengar pertanyaan pria itu, Mulan mengangguk. Kembali melanjutkan langkah dan membuka pintu kamar. “Di dalam saja,” katanya, sekaligus mempersilahkan Juan masuk. Juan mengikuti Mulan ke dalam. Duduk di single sofa panjang yang membawa mereka dalam kebisuan. Belum ada yang angkat bicara. Juan masih mengamati seluruh ruangan, menghapal setiap sisi kamar wanita itu dalam kepalanya. Sedangkan Mulan memilih diam dan menunggu apa yang akan pria itu katakan. Jujur saja dia masih sedikit canggung berdua dengan Juan. Sisi jalangnya selalu meronta, apalagi dengan hormon sialan ini. Rasanya Mulan ingin mengulang kejadian terakhir mereka. Saling menyentuh, saling memuaskan. Buru-buru Mulan meng

DMCA.com Protection Status