Share

Bab 5

Penulis: reffarenaha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-22 14:18:47

Tepat siang hari ini, selepas ikut serta merayakan ulang tahun putra mahkota kerajaan Twirgien. Keluarga Erland langsung pulang dengan keterdiaman yang cukup lama.

Duke Erland sudah tahu permasalahan Adella saat di istana, ia kecewa pada dirinya sendiri karena tidak berada didekat Adella saat putrinya itu dirundung. Ia juga marah pada kedua putranya yang ikut merundung Adella. Seandainya Duke tidak diajak Raja dan putra mahkota berbicara diruang terpisah dengan beberapa orang lainnya, ia pasti akan tetap berada disamping Adella, menjaganya.

Didalam kereta kuda semuanya terdiam tak mengeluarkan suara.

Lagi pula Adella juga saat ini masih kesal dengan kejadian di istana. Tidak ada yang mempercayainya, nanti ia harus berjuang keras agar Rose dipandang buruk.

Saat mereka asik berpikir masing masing, kereta tiba tiba berhenti mendadak. Adella bahkan sampai terjungkal memeluk Yuand yang tepat berada didepannya, Adella berdecak melihat wajah Yuand menatapnya datar.

"Lemah," bisik Yuand pelan.

"Hm."

Duke Erland membuka pintu kereta, memastikan apa yang terjadi. Ia keluar bersama Vincent.

Didepan kereta ada seorang lelaki berpakaian hitam menatap mereka dengan mata merah. Beberapa prajurit dan kusir kereta sudah mati bercucuran darah, Duke langsung waspada.

Sepertinya lelaki berpakaian hitam itu adalah penyihir yang memberontak beberapa hari lalu. Raja dan putra mahkota tadi memberitahu nya jika beberapa penyihir memberontak merasa diperlakukan tidak adil.

Mereka melakukan ritual terlarang lalu mendapat kekuatan hitam yang begitu dahsyat. Bahkan sejenis Duke Erland yang memiliki kekuatan api pun akan sulit menyerang mereka.

Duke menatap Vincent khawatir, ia memberi instruksi agar putranya itu masuk kedalam kereta, beberapa prajurit yang tersisa mencoba melindungi bagian kereta dengan tubuh bergetar.

Adella yang berada didalam membuka sedikit tirai yang berhadapan langsung dengan Duke Erland. Ekspresi ayahnya terlihat khawatir, ditangan lelaki itu sudah ada tongkat elemen api, menandakan ada keadaan genting.

Yuand yang ikut melihat keadaan Duke langsung keluar menyisakan Adella. Biasanya Duke mengeluarkan tongkat elemennya jika ada bahaya terlalu besar. Ia yakin keadaan diluar sangat berbahaya.

"Jangan keluar, apapun yang terjadi kau harus tetap didalam." Ujar Yuand pada Adella saat akan menutup pintu kereta.

Apa yang terjadi? Adella tidak tahu, ia mengingat kembali isi novel. Kejadian seperti ini tidak pernah ia baca dalam novel. Ah, ia ingat! Dalam novel seharusnya Adella dan keluarganya masih di istana karena Adella membuat ulah besar. Ulang tahun putra mahkota seharusnya kacau karena Adella mengamuk menyeret Rose yang berada persis disamping putra mahkota.

Keadaan ini karena ulahnya, seharusnya ia membuat kekacauan lebih besar dari yang ia lakukan di istana.

Hawa didalam kereta mulai memanas, keluarga Erland memang memiliki elemen api tingkat tinggi sebagai elemen terdepan.

Dikerajaan Twirgien, para bangsawan memang memiliki kekuatan masing masing, dari tingkat terendah hingga yang tertinggi.

Duke Erland memiliki kekuatan elemen api tertinggi dikerajaan Twirgien, diikuti kedua putranya yang berada tepat dibawah Duke. Hanya Adella yang kekuatannya belum muncul.

Adella jadi ingat elemen para pemain Novel seperti putra mahkota yang memiliki dua elemen, es dan angin. Pemilik dua elemen memang langka, bahkan katanya bisa dihitung oleh jari, namun masih ada kemungkinan seseorang yang memiliki elemen lebih dari dua. Lalu Lady Rose memiliki elemen tanah tingkat menengah yang dikuasai keluarga Frolla turun temurun. Raja dengan elemen es nya, Vincent dan Yuand yang mengikuti sang ayah, dan si Second lead, si pecinta Lady Rose yang memiliki elemen air dan api.

Kira kira dimana si second lead? Adella belum pernah bertemu dengan sang second lead novel My Lady.

Adella kembali pokus menatap Duke yang mulai menyerang kebagian depan. Adella tidak tahu apa yang menghalangi kereta keluarga Erland dibagian depan. Ia hanya diam, lagi pula ia tidak bisa melakukan apapun selain berdiam diri di kereta.

Saat api yang Duke keluarkan sampai ke depan, Adella melihat secara langsung sebuah sihir hitam yang melahap habis serangan api Duke.

Adella sempat terkejut, ia tahu kekuatan Duke tidak bisa dibandingkan dengan sihir hitam kuat itu. Adella takut Duke kalah lalu mati.

Adella harus bagaimana? Ia tidak memiliki kekuatan seperti Duke, dalam novel kekuatannya akan keluar saat usia Adella tepat 20 tahun. Sial memang, disaat semua orang mencoba membangkitkan kekuatan mereka, Adella malah sibuk memperjuangkan cintanya untuk Putra mahkota.

Perkelahian kekuatan kembali terjadi, kini bukan hanya Duke Erland yang menyerang, Vincent dan Yuand juga ikut menyerang bersamaan.

Kembali lagi sihir hitam itu melahap habis api yang mereka keluarkan.

Adella jadi khawatir, gabungan kekuatan mereka saja tidak bisa melawan sihir hitam itu.

Sebenarnya apa yang menghalangi jalan mereka?

Adella menyaksikan secara langsung bagaimana ketiga lelaki bermarga Erland itu terpental jauh. Setelahnya barulah ia melihat seorang lelaki berpakaian hitam mendekat kearah Yuand.

Adella sih tidak peduli jika Yuand mati, namun ia yakin Duke tidak mungkin berhenti melindungi keluarganya.

Dengan cepat Adella turun dari kereta, ia berdoa agar elemennya keluar disaat genting seperti ini.

Lelaki berpakaian hitam itu mulai mengeluarkan kekuatannya menyerang tubuh Yuand yang sudah lemah.

Duke Erland melindungi tubuh Yuand dengan refleks yang cepat.

Tentu Adella syok, ia tidak ingin Duke terluka hanya untuk menyelamatkan bajingan yang tak pernah menganggap Duke sendiri ayahnya.

Sihir hitam mulai keluar dari tangan lelaki itu, Adella melotot marah, "TIDAK!" Teriaknya.

Seluruh tubuh Adella dipenuhi emosi yang tidak stabil, dulu ia tidak pernah se emosi ini setelah ayah aslinya meninggal. Adella merasa tubuhnya bergejolak menahan sesuatu yang ingin keluar.

Adella merentangkan tangan kanannya ke depan seakan ingin menarik lelaki berpakaian hitam itu menjauh dari keluarganya.

Para lelaki Erland hanya memperhatikan kejadian didepannya dengan raut terkejut. Tubuhnya mulai bersinar mengeluarkan cahaya biru muda, bola matanya berubah menjadi kuning keemasan, rambutnya berkilau lalu terkibas angin.

Indah, Duke Erland sampai terkejut dibuatnya.

Sekali hentakan elemen api keluar dari tubuh Adella menuju lelaki itu hingga hancur menjadi debu.

Tubuh Adella mulai mengeluarkan cahaya yang berpencar ke segala arah, Adella bahkan tidak bisa mengontrol dan memperhatikan dirinya sendiri, yang ia lihat hanya tatapan terkejut dari Duke.

Kepalanya sangat terasa sakit, sepertinya ia akan kembali mati. Sungguh terasa sangat menyakitkan.

Perempuan itu terduduk lalu cahaya yang ia keluarkan mulai meredup digantikan banyaknya darah yang keluar dari hidung dan mulutnya.

Rengkuhan terasa oleh Adella, ia menatap sang pelaku dengan senyuman. Jika ia benar benar mati, akankah tuhan mempertemukannya kembali dengan Duke Erland?

Ia sungguh bersyukur hidup dengan Duke walaupun hanya sementara.

"Ayah..."

Duke menggeleng pelan, air matanya mengalir begitu saja. Seorang ayah pastinya takut ditinggal putri berharganya.

Bahkan jika bisa memilih Duke lebih baik berada diposisi Adella dibanding melihat bagaimana keadaan putrinya itu yang berdarah darah.

Adella sekuat tenaga mengusap air mata Duke Erland, senyuman tak pernah luntur dari wajahnya. Ia tidak ingin mati jika melihat Duke menangis karenanya, sekali lagi Adella merasa masih ada orang yang menginginkannya hidup.

Ia ingin hidup, lalu membahagiakan Duke Ellington Erland yang telah memberinya kasih sayang layaknya seorang ayah asli untuk Adella palsu.

"Adella... Adella gak papa," bisiknya pelan. Ia meyakinkan dirinya sendiri jika ia bisa bertahan.

Matanya mulai meredup, Duke mengangkat tubuh ringan Adella menaiki kereta kuda. Lelaki itu tidak lagi mempedulikan kedua putranya yang duduk syok diatas tanah. Para prajurit yang tersisa membantu Vincent dan Yuand masuk ke kereta, mereka melajukan perjalanan secepat mungkin kekediaman Erland.

Mayat mayat prajurit yang gugur dalam sekejap mata mereka tinggal begitu saja. Biar nanti prajurit lain yang mengurusi para prajurit yang gugur itu.

Sampai mansion, Duke langsung turun berlari membawa putrinya dalam rengkuhan. Matanya bahkan terlihat sembab menangisi keadaan Adella.

Ia takut.

Adella adalah segalanya.

Ia tidak ingin Adella meninggalkan nya seperti sang istri dulu.

Duke bahkan akan bersedia jika menawarkan hidupnya agar Adella tetap hidup.

Bisakah ia saja yang menderita? Ia benar benar tidak ingin melihat Adella serapuh ini, melihat Adella seperti ini lebih menyakitkan baginya.

Bab terkait

  • Antagonis Princess    Bab 6

    Mata indahnya mulai terbuka perlahan. Orang yang pertama kali perempuan cantik itu lihat saat tersadar adalah Duke Ellington Erland yang menatap khawatir dengan menggenggam tangannya erat, dapat ia lihat mata panda sang ayah yang sangat sayu, ia bertanya tanya kapan lelaki itu bisa bahagia jika setiap saat matanya saja menampilkan kesuraman?Rasanya Adella benar benar mendapatkan semangat hidup kembali dengan tujuan membahagiakan lelaki itu.Ayah.Untuk kedua kalinya Adella merasa kata itulah yang menjadi penyemangat nya.Apa jadinya aku tanpa ayah? Harus apa aku jika ayah saja meninggalkan ku?Batinnya selalu bersuara jikalau mengingat kematian sang ayah, apakah Duke Erland juga akan meninggalkannya? Mengingat paragraf kematian tragis Duke karena depresi berat membuat Adella takut.Ia bertekad akan tetap hidup, membuat Duke Erland bahagia, lalu hidup bergelimang harta tanpa bekerja.Adella tersenyum manis, senyum tulus yang dulunya di sia siakan para penghianat. Perempuan itu mengusa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Antagonis Princess    Bab 7

    Adella POV...Di ruangan pengap ini aku dan semua manusia bermarga Erland berkumpul, garis bawahi bermarga Erland. Berarti termasuk Lady Rose dan Nicholas yang baru baru ini menjadi anggota keluarga Erland.Suasana sedikit aneh, ayah yang terdiam bersama Nicholas, lady Rose yang tersenyum bahagia, Vincent dan Yuand yang menatap ku tajam, dan tentunya aku yang memperhatikan mereka dengan raut datar.Sebenarnya ketiga keluarga kandung Adella asli itu sedang berdiskusi untuk hari esok, hari keberangkatan mereka ke menara sihir. Aku tentu ikut ikutan dan tak lupa kedua pendatang itu yang mengikutiku.Hah, jika bisa dicegah. Aku ingin ayah tetap disisiku, bersama sepanjang hari.Aku tentu mengutuk Raja dan putra mahkota yang bertindak semena mena pada keluarga Erland. Mereka memerintah kami tanpa mendengarkan bantahan kami.Namun sekali lagi, tanpa mereka bertiga aku lebih leluasa membalas perlakuan lady Rose, ditambah Nicholas yang akan membantuku.Lalu ada satu hal lagi, aku akan berusah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Antagonis Princess    Bab 8

    Adella POV...Tepat setelah mereka pergi, malam harinya aku mengadakan pertemuan dengan anggota baru Erland itu. Siapa lagi jika bukan Nicholas dan Rose?Dalam ruangan bernuansa abu abu menjadi saksi bagaimana aku tertawa melihat tatakrama Rose yang memang sangat amat lembut.Apakah dia merasa berkuasa tanpa ayah dan kedua kakakku?Seperti apapun dia, tetap akulah yang termasyur menjadi kepala keluarga jika ketiga laki laki bermarga asli Erland sedang tidak ada.Bahkan Nicholas sekalipun tak akan bisa menggantikan darah asli Erland sepertiku. Darah mereka tetap mengalir kebangsawanan Frolla yang memang lebih rendah dari darahku.Aku menyesap cokelat hangat dalam cangkir merasa puas melihat Rose bahkan Nicholas terkejut mendengar tawa kecilku."Maaf kami tidak menyambut kalian dengan benar," Kataku memulai pembicaraan. "Awalnya kami akan membuat pesta menyambut kedatangan kalian, namun waktu sepertinya tidak akan cukup untuk membuat pesta.""Tak apa, kak Adella."Aku menutup mata mende

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Antagonis Princess    Bab 9

    Adella tidak bisa tidur. Setelah Nicholas mengantarnya ke kamar tanpa makan lebih dulu hingga saat ini ia tidak bisa tidur. Mungkin satu jam atau dua jam Adella memikirkan anak lelaki bermata Ruby itu. Mengapa lelaki itu sampai di mansion Erland? Bukankah seharusnya ia akan terlibat setelah tak sengaja bertemu Rose? Lalu kenapa ia lebih awal bertemu pemeran lelaki kedua itu sebelum Rose? Adella beranjak saat mendengar suara dari jendela. Kamarnya ada dilantai dua, siapa orang yang berani mencari resiko membahayakan keluarga Erland? Jendela tiba tiba terbuka paksa, seorang lelaki berambut merah masuk dengan cepat. Adella yakin dia Edrick Jeremy, dilihat dari rambutnya lalu... Mata Ruby yang menatapnya tajam. Tubuh Edrick dalam keadaan dewasa, perlahan mendekatinya dengan seringaian menakutkan. Dalam keadaan seperti ini ia butuh Nicholas, hanya lelaki itu yang paling berpotensi besar menyelamatkannya jika Edrick membahayakan hidupnya. Tubuh Adella terjatuh keatas kasur, ia men

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Antagonis Princess    Bab 10

    Keluarga Erland kini berkumpul lengkap diruang keluarga.Vincent dan Yuand bahkan ikut hadir walau wajah mereka terlihat tak mengenakan, tatapan mereka pokus pada bibir dan leher Adella yang terdapat luka kecil karena ulah seseorang.Duke Erland duduk dihadapan mereka, sengaja mengubah posisi kursi yang berada di ruangan agar ia bisa langsung menanyai seluruh masalah leluarga pada para anaknya.Ada dua sofa besar dihadapan Duke, yang satu diduduki para anak kandungnya dengan Adella yang dihimpit ditengah lalu satunya lagi para pendatang dari keluarga Frolla."Kau sungguh baik baik saja, Putriku?"Adella mengangguk dengan menampakan senyuman manis yang jarang ia keluarkan."Aku sudah sangat membaik setelah meminum ramuan, ayah."Duke menghela napas, "Lalu Nicholas." Lelaki berperawakan tinggi itu menatap Nicholas, "Kau bisa membantuku mengurus berkas berkas, nak?"Awalnya Nicholas diam gugup, senyuman ia perlihatkan takut takut.Nak? Duke menganggap Nicholas anaknya, bukan?"Ba-Baik a-

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Antagonis Princess    Bab 11

    Larut malam yang gelap menjadi saksi kepulangan Adella yang keluar tanpa izin dari Duke Erland.Didepan gerbang mansion yang sudah hancur ada banyak prajurit menjaga dalam satu barisan, kuda yang Adella gunakan berlari cepat melewati mereka hingga berhenti dihadapan Duke Erland.Wajah Duke Erland terlihat cemas dan khawatir, Adella melompat dari kuda lalu memeluk Duke erat. Adella tak memperhatikan manusia disamping Duke yang menggenggam tangan Duke. Kakinya ia lilitkan dipinggang Duke dengan wajah yang bersembunyi tepat di cekungan leher Duke.Kesadarannya yang memang sudah sangat tipis karena mengantuk akhirnya menghilang saat Duke membalas pelukan juga mengusap punggung Adella hingga tangan yang digenggam Rose, orang disampingnya terlepas.Duke berbalik membawa tubuh Adella dalam pangkuannya bersama Rose yang setia mengikuti dari belakang. Berjalan perlahan dengan bulan yang menerangi perjalanannya.Dari semua sikap yang Adella miliki, Duke sangat menyukai sikap manjanya yang baru

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Antagonis Princess    Bab 12

    "Ayo ayah!"Hari Adella berlibur tiba. Persiapan yang Duke lakukan demi membuat Adella senang selesai dengan cepat.Duke juga memaksa kedua putranya agar ikut berlibur meninggalkan berkas berkas kerajaan yang menumpuk menunggu mereka kerjakan.Mereka setuju saja karena memang ucapan Adella tempo lalu membuat mereka selalu terpikirkan tidak ada salahnya mereka ikut berlibur.Adella berbeda, kini jika mereka mengacuhkan Adella maka Adella akan lebih mengacuhkan mereka.Bahkan adik mereka itu berharap datangnya kematian untuk kedua kakaknya.Ada yang aneh. Vincent dan Yuand hanya ingin tahu apa yang membuat Adella begitu membenci mereka. Mereka hanya memikirkan hal itu tanpa tahu bagaimana perasaan Adella saat mereka acuhkan dulu.Sekarang, saat diacuhkan kembali mereka bertanya tanya mengapa Adella mengacuhkan mereka? Apa salah mereka? Secepat itulah mereka lupa akan sikap mereka pada Adella dulu."Aku ingin bersama ayah! Berdua!" Adella berkata lantang saat melihat dua kereta kuda ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Antagonis Princess    Bab 13

    Siang hari terasa dingin bagi orang orang yang beraktivitas diluar rumah, cuaca ekstrem datang membuat banyak orang lebih memilih berdiam diri dirumah masing masing.Hujan lebat dengan angin yang ikut bergemuruh menabrak pohon pohon besar, petir bersautan menakut nakuti para anak kecil agar bersembunyi diperlukan sang ibu. Ditengah cuaca hujan lebat itu, putri seorang Duke Erland dengan sengaja ya keluar dari mansion berbekal jubah besar berwarna biru dengan tudungan yang menutupi kepalanya agar tidak terlalu basah. Kuda putih yang didapatnya beberapa waktu lalu dari seorang prajurit sudah siap berlari membawa berat tubuhnya.Adella bersiap seraya berdecak melihat Nicholas tepat berada dibelakangnya, memaksa ikut kemanapun Adella pergi. Ia berbalik dengan berkacak pinggang, menilai penampilan Nicholas yang memang terlihat sangat siap mengikutinya dengan kuda berwarna coklat disampingnya."Kau... Kembali ke mansion!" Perintah Adella kesal.Nicholas menggeleng seraya tersenyum lucu,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26

Bab terbaru

  • Antagonis Princess    Bab 17

    Adella POV..."Dari mana?""Bertemu penyusup Jackson, lalu bekerjasama.""Dan baru pulang sepagi ini?""... Iya."Keterdiaman cukup lama menyerang kami. Tentu Aku-Adella dan ayah, siapa lagi?"Hah..." Aku sedikit terperanjat saat ayah menghela napas segusar itu.Ayah kenapa? Aku baru melihat tatapan aneh dari mata ayah. Seperti pasrah, khawatir, takut, segalanya ada disana.Pagi ini aku memang baru tiba kembali di mansion, biasanya yang menemani kepulangan ku adalah tatapan khawatir."Kerajaan Wordans menyatakan perang." Mataku yang sedikit sipit membulat, aku tentu tahu kerajaan itu. Tapi... Mengapa hari ini? Bukankah seharusnya satu tahun mendatang saat beberapa hari kedewasaanku. Itupun setelah tak lama Adella.Kurasa Duke sangatlah tahu pikiran ku. Tapi buka itu yang ingin ku dengar. Astaga! Aku harus mencegah ayah berperang."Jenderal kerajaan tidak mampu mengalahkan mer

  • Antagonis Princess    Bab 16

    Bosan. Itulah yang Adella rasakan malam ini.Sehabis mengacau ia tertidur panjang hingga malam tiba, ia yakin tak akan mampu tertidur lagi setelahnya.Telunjuk kanannya ia gigit pelan mencari solusi kebosanannya dengan tubuh setia duduk bersandar dikursi dekat jendela kamarnya. Gemilang bintang terlihat indah diluar jendela yang sengaja ia buka, ada bulan bulat penuh berdiri sendiri.Sesekali Adella menghela napas gusar, sungguh rasa bosan sangat menyiksanya. Tubuhnya refleks berdiri, beranjak kelemari besar penuh gaun dan korset, ada beberapa pakaian lain disana.Tangannya mengambil jubah hitam dengan bulu di bagian sisi tudungan jubah itu. Memakainya lalu berlari cepat kearah jendela, melompat dari kamarnya tanpa rasa takut.Adella melayang tepat saat ia akan sampai menginjak tanah, ia putuskan mencari kesenangan kembali malam ini."Edrick? Hm... Tidak. Ada Duke Weria diperbatasan Utara, bisa bisa aku berhenti dan menginap lagi

  • Antagonis Princess    Bab 15

    Pagi hari tiba dengan cuaca secerah mentari, berbeda dengan cuaca kemarin yang seharian bergemuruh hujan lebat.Adella sudah siap dengan pakaian maid Weria. Tidak mungkin ia memakai gaunnya kemarin karena kotor dan basah. Berbekal jubah anti airnya yang berwana biru kemarin, pakaian maid yang ia pakai tertutupi dengan benar.Rambut pendeknya ia rapihkan saat akan memakai tudungan jubah. Bersiap menaiki kuda putihnya yang ia tinggal semalaman dipeteduhan. Duke Kaidar Puth Weria, nama panjang yang ia dengar tadi pagi dari pemiliknya. Lelaki itu mengantar kepergiannya dengan Raiden dalam pelukan.Sekali lagi ia mengusap kepala Raiden pelan, setelahnya berjinjit mencuri cium pada Duke Weria."Kau boleh berkunjung ke mansion ku. Bawa Raiden, aku akan merindukannya."Adella tak sanggup melihat tatapan sedih Raiden seakan bayi itu tahu ia akan meninggalkannya."Jika terjadi sesuatu pada Raiden tolong beri tahu aku. Aku pergi." ...Kuda putih Adella berlari kencang memasuki gerbang utama ma

  • Antagonis Princess    Bab 14

    "Raiden mommy yang manis, saatnya kita makan!""Mam..."Adella mengangguk seakan mengerti ucapan Raiden, "Iya, mam..." Katanya membawa Raiden kepelukannya."Daddy-nya Raiden dimana ya?"Adella celingak-celinguk mencari keberadaan Duke Weria, dimansion ini lebih banyak manusia berseragam prajurit dibandingkan maid.Didominasi lelaki, dari koki, tukang kebun, pembersih mansion dan lainnya. Dari saat ia sampai dimansion Duke Weria, Adella hanya dapat melihat beberapa maid yang dikhususkan menjaga Raiden, selebihnya laki-laki."Permisi..."Adella tergelak pelan. Kenapa harus permisi? Ia kan bisa langsung menanyai perihal Duke Weria pada prajuritnya."Eum... Duke Weria?" Prajurit didepannya menunduk sebentar saat melihat Raiden ada digendongan Adella."Tuan ada di kamarnya, Lady."Tentu prajurit Weria tahu kedatangan Lady Adella ke mansion tuan nya, ia bahkan bersyukur karena kedatangan Adella sedikit membuat area mansion tidak sesuram biasanya. Ada kehangatan yang Adella berikan baik un

  • Antagonis Princess    Bab 13

    Siang hari terasa dingin bagi orang orang yang beraktivitas diluar rumah, cuaca ekstrem datang membuat banyak orang lebih memilih berdiam diri dirumah masing masing.Hujan lebat dengan angin yang ikut bergemuruh menabrak pohon pohon besar, petir bersautan menakut nakuti para anak kecil agar bersembunyi diperlukan sang ibu. Ditengah cuaca hujan lebat itu, putri seorang Duke Erland dengan sengaja ya keluar dari mansion berbekal jubah besar berwarna biru dengan tudungan yang menutupi kepalanya agar tidak terlalu basah. Kuda putih yang didapatnya beberapa waktu lalu dari seorang prajurit sudah siap berlari membawa berat tubuhnya.Adella bersiap seraya berdecak melihat Nicholas tepat berada dibelakangnya, memaksa ikut kemanapun Adella pergi. Ia berbalik dengan berkacak pinggang, menilai penampilan Nicholas yang memang terlihat sangat siap mengikutinya dengan kuda berwarna coklat disampingnya."Kau... Kembali ke mansion!" Perintah Adella kesal.Nicholas menggeleng seraya tersenyum lucu,

  • Antagonis Princess    Bab 12

    "Ayo ayah!"Hari Adella berlibur tiba. Persiapan yang Duke lakukan demi membuat Adella senang selesai dengan cepat.Duke juga memaksa kedua putranya agar ikut berlibur meninggalkan berkas berkas kerajaan yang menumpuk menunggu mereka kerjakan.Mereka setuju saja karena memang ucapan Adella tempo lalu membuat mereka selalu terpikirkan tidak ada salahnya mereka ikut berlibur.Adella berbeda, kini jika mereka mengacuhkan Adella maka Adella akan lebih mengacuhkan mereka.Bahkan adik mereka itu berharap datangnya kematian untuk kedua kakaknya.Ada yang aneh. Vincent dan Yuand hanya ingin tahu apa yang membuat Adella begitu membenci mereka. Mereka hanya memikirkan hal itu tanpa tahu bagaimana perasaan Adella saat mereka acuhkan dulu.Sekarang, saat diacuhkan kembali mereka bertanya tanya mengapa Adella mengacuhkan mereka? Apa salah mereka? Secepat itulah mereka lupa akan sikap mereka pada Adella dulu."Aku ingin bersama ayah! Berdua!" Adella berkata lantang saat melihat dua kereta kuda ber

  • Antagonis Princess    Bab 11

    Larut malam yang gelap menjadi saksi kepulangan Adella yang keluar tanpa izin dari Duke Erland.Didepan gerbang mansion yang sudah hancur ada banyak prajurit menjaga dalam satu barisan, kuda yang Adella gunakan berlari cepat melewati mereka hingga berhenti dihadapan Duke Erland.Wajah Duke Erland terlihat cemas dan khawatir, Adella melompat dari kuda lalu memeluk Duke erat. Adella tak memperhatikan manusia disamping Duke yang menggenggam tangan Duke. Kakinya ia lilitkan dipinggang Duke dengan wajah yang bersembunyi tepat di cekungan leher Duke.Kesadarannya yang memang sudah sangat tipis karena mengantuk akhirnya menghilang saat Duke membalas pelukan juga mengusap punggung Adella hingga tangan yang digenggam Rose, orang disampingnya terlepas.Duke berbalik membawa tubuh Adella dalam pangkuannya bersama Rose yang setia mengikuti dari belakang. Berjalan perlahan dengan bulan yang menerangi perjalanannya.Dari semua sikap yang Adella miliki, Duke sangat menyukai sikap manjanya yang baru

  • Antagonis Princess    Bab 10

    Keluarga Erland kini berkumpul lengkap diruang keluarga.Vincent dan Yuand bahkan ikut hadir walau wajah mereka terlihat tak mengenakan, tatapan mereka pokus pada bibir dan leher Adella yang terdapat luka kecil karena ulah seseorang.Duke Erland duduk dihadapan mereka, sengaja mengubah posisi kursi yang berada di ruangan agar ia bisa langsung menanyai seluruh masalah leluarga pada para anaknya.Ada dua sofa besar dihadapan Duke, yang satu diduduki para anak kandungnya dengan Adella yang dihimpit ditengah lalu satunya lagi para pendatang dari keluarga Frolla."Kau sungguh baik baik saja, Putriku?"Adella mengangguk dengan menampakan senyuman manis yang jarang ia keluarkan."Aku sudah sangat membaik setelah meminum ramuan, ayah."Duke menghela napas, "Lalu Nicholas." Lelaki berperawakan tinggi itu menatap Nicholas, "Kau bisa membantuku mengurus berkas berkas, nak?"Awalnya Nicholas diam gugup, senyuman ia perlihatkan takut takut.Nak? Duke menganggap Nicholas anaknya, bukan?"Ba-Baik a-

  • Antagonis Princess    Bab 9

    Adella tidak bisa tidur. Setelah Nicholas mengantarnya ke kamar tanpa makan lebih dulu hingga saat ini ia tidak bisa tidur. Mungkin satu jam atau dua jam Adella memikirkan anak lelaki bermata Ruby itu. Mengapa lelaki itu sampai di mansion Erland? Bukankah seharusnya ia akan terlibat setelah tak sengaja bertemu Rose? Lalu kenapa ia lebih awal bertemu pemeran lelaki kedua itu sebelum Rose? Adella beranjak saat mendengar suara dari jendela. Kamarnya ada dilantai dua, siapa orang yang berani mencari resiko membahayakan keluarga Erland? Jendela tiba tiba terbuka paksa, seorang lelaki berambut merah masuk dengan cepat. Adella yakin dia Edrick Jeremy, dilihat dari rambutnya lalu... Mata Ruby yang menatapnya tajam. Tubuh Edrick dalam keadaan dewasa, perlahan mendekatinya dengan seringaian menakutkan. Dalam keadaan seperti ini ia butuh Nicholas, hanya lelaki itu yang paling berpotensi besar menyelamatkannya jika Edrick membahayakan hidupnya. Tubuh Adella terjatuh keatas kasur, ia men

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status