Sementara waktu, kami putuskan untuk tinggal bersama keluarga Van Deer. Serenada diajak oleh para perempuan disini membuat roti dan aneka masakan yang tidak berbahan daging. Sementara Dova malah jadi bahan permainan anak-anak disini.Kasihan Dova, tapi terkadang dia mengajari hal lain pada anak-anak disini. Mereka semua jadi menyukainya. Kurasa tak masalah anggota keluarga Van Deer mengenal moderenisasi. Primerose juga tak mempersoalkan itu, toh tidak mengganggu kehidupan utama mereka."Bagaimana dengan Asnee?""Biarkan Primerose mengajarinya banyak hal tentang keluarga dia yang sesungguhnya. Nah, ikutlah bersamaku Artemis."Khalua memang sudah berjanji akan melatihku dalam mengontrol kekuatanku. Apa dia sudah tahu kalau dalam tubuh ini ada dua sisi Artemis yang berbeda?Langkah kakiku terus mengikutinya, sampai kami berada di satu tempat yang cukup lapang. Pohon malah mengelilingi tempat ini. Sepertinya bagus untuk berlatih disini."Baiklah, kita akan berlatih disini Artemis. Fokus ut
Rasanya tak mungkin kalau Primerose menunjukkan jalan dengan berjalan menggunakan keempat kaki rusanya. Jadi, dia kami ajak menaiki SKYLAR dan harus mengubah wujudnya menjadi manusia biasa. Kalau tidak, penduduk di B-Neo City bisa kalang kabut melihatnya."Kalian menaiki benda besar ini? Azka tak pernah mengajakku menaiki kendaraan semacam ini.""Mungkin dia tidak punya, Primerose."Hm... kemana suara Serenada ya? Lama tak mendengar ocehan khasnya. Ternyata dia sangat suka wujud Asnee separuh manusia separuh rusa itu. Berulang kali memainkan bagian belakang yang disebut ekor. Memang nampak lucu juga menurutku."Hei, sudah dong!""Ah, kenapa kau kembali ke wujud normalmu! Ayo, kembali ke wujud yang tadi.""Aaaah...! Aku tidak mau!"Dova tak tahan lagi sampai akhirnya dia tertawa keras. Asnee kesal karena dia merasa dikerjai setelah memiliki wujud EARTHSEED Anima-nya. Primerose menyarankan Asnee agar tetap menjaga wujud manusianya selama berada di tempat penuh orang."Sebenarnya fungsi m
Kesibukan Azka sebagai ilmuwan yang bekerja dibawah naungan pemerintah memang tak seberapa. Sebab belum ada lagi proyek pengembangan untuk sektor teknologi khususnya transportasi. Lebih banyak waktu luangnya, bahkan dia bilang di kantor terasa membosankan."Hanya lakukan pemeliharaan sistem saja. Terkadang mengecek apakah ada yang berusaha meretas sistem kendaraan umum atau tidak.""Memangnya ada ya yang mau meretas sistem di kendaraan umum?""Ya, karena pernah ada kejadian satu pengguna dibawa entah kemana lalu uang elektroniknya dikuras habis. Untung saja orangnya selamat. Tapi yaah... kami jadi kena semprot dari pemerintah.""Hei, kau bilang punya rancangan alat....""Oh, soal itu Dova! Ya, aku punya tapi ada di laboratorium pribadiku di ruang bawah tanah. Hei, kalian sudah pakai kendaraan single use seperti ini?""Ya, ini memang biasa kami pakai."Dova menunjukkan Pentarec pada Azka. Laki-laki itu takjub melihatnya. Apalagi Pentarec milik kami dilengkapi dengan senjata."Untuk apa
Dasar Azka! Rupanya dia hanya masuk untuk absen, kemudian keluar lagi menemui kami semua. Malah aku yang khawatir bagaimana jika dia kena hukuman."Ayolah, Artemis! Aku sudah biasa seperti ini.""Aah! Kau saja yang terlalu rajin bekerja, Artemis.""Makanya sesekali kau coba seperti itu, aku saja pernah kok.""Kalau Serenada tak akan kena sanksi mau melakukan apa saja.""Enak saja! Tetap dulu aku bisa kena sanksi kalau melakukan pelanggaran. Gajiku pernah dipotong oleh Max.""Iya, tapi kan kau enak masih hidup di...hmmph!"Serenada gemas sekali dengan mulut Dova sampai dia menyumpali dengan bekas kertas yang entah dia dapatkan dari mana. Mereka berdua mulai lagi berantem. Azka sedikitnya penasaran dengan Serenada. Kujelaskan saja kalau dulunya dia adalah anak dari pemimpin Dome."Hm... begitu ya. Pantas saja terlihat dari sikapnya.""Eh, masih nampak ya! Padahal kami sudah melakukan perjalanan bersama.""Ya, biasanya sih anak-anak para pemimpin suka bersikap seenaknya.""Apa kau bilang
"Wuih...! Tadi rasanya aku benar-benar seperti di luar angkasa menyaksikan big bang meledak dhuaaaar...!""Hahaha... ya seru kan! Disini memang selalu ada sisi edukasi yang dikemas secara modern. Sudah diakui oleh orang-orang seantero Nuuswantaara ini."Hah! Asnee rasanya kembali seperti anak kecil saja. Dia terus bercerita soal film edukasi pembentukan alam semesta tadi. Memang seru sih, tapi teknologi itu juga sudah ada di dalam Dome. Makanya aku, Serenada dan Dova biasa saja.SPC akhirnya berhenti tepat di depan rumah Azka. Tak terasa hari sudah gelap ya. Perjalanannya memang jauh, belum termasuk Dova mengecek SKYLAR. Elina sudah menyambut kami semua, ternyata makan malamnya sudah siap."Wah, akhirnya yang ditunggu....""Hei, jangan lupa cuci tanganmu dulu Dova!""Iya, ya! Aah! Kau ini seperti inspektur kesehatan saja yang selalu mengingatkan tentang cuci tangan.""Menjaga kebersihan diri baru makan kan penting, Dova!""Iya, Artemis! Huh, dasar cerewet!""Artemis, mau kubantu pukul
Kurasa tak perlu berlama-lama lagi. Urusan Dova untuk alat terbaru juga sudah selesai. Rasanya tidak enak kalau kami menumpang terlalu lama di rumah seseorang. Apalagi kalau semuanya serba gratis."Hei, simpan emailku ya siapa tahu kita bisa komunikasi lagi dimanapun kita...ng....""Kau kenapa Azka? Hei, Azka!"Tak ada tanggapan dari Azka, tatapan matanya lurus tertuju pada Asnee. Apa yang... aduh gawat! Tanduk Asnee, kenapa orangnya masih santai menonton TV sih!"Hei, Asnee!""Apalagi kalian ini menggangguku saja! Aku belum... apa sih?"Aku, Serenada dan Dova memberikan kode yang sama. Kebetulan di dekat sini ada cermin, jadi saat dia menoleh bisa tahu sendiri. Bukannya berusaha disembunyikan tapi dia malah terkejut. Mungkin baru tahu bentuk tanduknya tidak seperti milik Primerose."Astaga! Bentuknya ternyata seperti ini ya. Kok jadi lucu ya hm....""Hah... dia....""Asnee! Hentikan perubahan wujudmu itu!""Iya tapi eeh... kakiku!"Azka akhirnya pingsan melihat itu semua. Bukannya dia
Kami bertiga mengendap menuju ke tempat tenda besar yang ditunjuk Dova tadi. Area ini tidak dikelilingi pagar tembok, hanya sekedar pagar biasa. Sepertinya ini terbuat dari bahan kayu."Kita bisa masuk ke dalam dan...uwooow!"Dova terpental ke arahku dan Serenada. Kami berdua mencoba membantunya berdiri. Astaga, ternyata pagar ini sudah diberi pelindung listrik. Kenapa tidak terlihat ya? Pantas saja Dova tadi tersetrum lalu terpental. Untung dia terpental, kalau tidak mungkin sudah gosong."Bagaimana caranya masuk kesana?""Hanya ada satu cara! Kita menyamar jadi pengunjung tempat ini.""Aku setuju usulan Artemis!""Hei, apa yang kalian lakukan disini?"Suara berat terdengar dari belakang kami bertiga. Sosok tinggi besar dan nampak sangar itulah yang baru saja berbicara pada kami. Glek! Bagaimana caranya melawan orang sebesar ini? Ah, tidak! Aku harus tenang, jangan sampai terjadi keributan malam ini."Kami mau masuk....""Sirkus baru buka besok! Pergi dan kembalilah besok jam delapan
Sorak sorai penonton membahana dari kursi belakang. Hanya kami yang serius menonton. Sebenarnya ini pertunjukkan model apa? Anak-anak tertawa saat muncul orang penuh riasan yang mereka sebut badut itu masuk ke arena."Mereka seperti orang konyol yang menjatuhkan diri begitu saja ke lantai.""Iya, aku juga berpikir seperti itu Artemis!""Astaga! Dimana letak lucunya sih? Mereka seperti orang bodoh saja!"Mungkin selera humor kami berbeda dengan orang disini. Tak pernah ada pertunjukkan semacam ini di dalam Dome. Baru muncul hewan yang disebut harimau masuk. Hewan ini katanya pemakan daging. Duh, aku tak peduli lagi! Jeruji besi didepan kami mulai naik dengan alasan keamanan agar hewan itu tak menyerang kami."Ayo, cepatlah!"Dova juga sudah tidak sabar lagi. Ini masih pertunjukkan hewan besar bernama gajah. Setelahnya acara diambil alih oleh pembawa acara tadi."Hadirin sekalian, hari ini kita semua beruntung. Ada satu koleksi kami yang bukan hanya menghibur. Tapi juga membuat kalian me