Beranda / Romansa / Anneth / 17. Ada Apa Dengan Sherly?

Share

17. Ada Apa Dengan Sherly?

Penulis: santy aysel
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-08 08:24:38

Sherly kali ini bertingkah agak berbeda dibanding sebelumnya, perasaan itulah yang dirasakan Anneth tatkala mereka berada di mall. Secara tak sengaja mereka berpapasan dengan Devaro saat memesan minuman boba yang sedang hits di salah satu stand penjual. Mereka saling menyapa dan tak ada perkenalan lagi karena Sherly dan Devaro sudah saling mengenal sekilas sebelumnya. Anneth melihat pipi Sherly merona, mudah menebar senyuman dan tampak salah tingkah dihadapan Devaro.

Ada apa dengan Sherly? Kenapa ia bertingkah tidak sewajarnya seakan bukan dirinya yang kukenal selama ini, benak Anneth.

Anneth berpikir keras dan langsung menutup mulutnya dengan jemari saat perlahan ia mulai menyadari dan dapat mengartikan tingkah yang ditunjukkan oleh s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Anneth   18. Kekonyolan di Hari Minggu

    Sherly kali ini bertingkah agak berbeda dibanding sebelumnya, perasaan itulah yang dirasakan Anneth tatkala mereka berada di mall. Secara tak sengaja mereka berpapasan dengan Devaro saat memesan minuman boba yang sedang hits di salah satu stand penjual. Mereka saling menyapa dan tak ada perkenalan lagi karena Sherly dan Devaro sudah saling mengenal sekilas sebelumnya. Anneth melihat pipi Sherly merona, mudah menebar senyuman dan tampak salah tingkah dihadapan Devaro. Ada apa dengan Sherly? Kenapa ia bertingkah tidak sewajarnya seakan bukan dirinya yang kukenal selama ini, benak Anneth. Anneth berpikir keras dan langsung menutup mulutnya dengan jemari saat perlahan ia mulai menyadari dan dapat mengartikan tingkah yang ditunjukkan oleh s

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-08
  • Anneth   19. Pelantikan Savvy

    Rahang Anneth sakit akibat kebiasaan buruknya menggertakkan gigi jika sedang gugup. Penyebab kegugupannya saat ini ialah ia menjadi salah satu staf terpilih yang akan menyaksikan langsung prosesi pelantikan Savvy sebagai Direktur baru Hotel Pandawa. Sebenarnya, alasan terpilihnya ia di acara itu bukan karena ia merupakan staff istimewa, melainkan hotel harus tetap beroperasi dan beraktivitas seperti biasanya. Ballroom besar yang biasanya dipakai untuk acara pernikahan dan pesta meriah menjadi saksi bisu acara pelantikan nantinya. Ruangan itu sudah disetting sedemikian rupa sehingga tampak tak berbeda jauh seperti ruangan untuk acara pemberian penghargaan untuk insan film, musik dan acara entertain lainnya. Layar besar sudah dipersiapkan untuk mengantisipasi penonton di kursi bagian belakang tak bisa melihat secara jelas. Kursi-kursi diatur berjejer rapi dan berbaris-baris mirip pasuka

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-08
  • Anneth   20. Pria di Masa Lalu Kembali

    Sherly memberikan informasi mengenai jadwal donor darah yang akan dilaksanakan di sebuah mall area selatan pada Anneth. Sebenarnya, Sherly tidak terlalu tertarik dengan acara donor darahnya tapi kegiatan berburu barang idaman di mall-lah yang menjadi incarannya, tak bisa dipungkiri. Anneth mengangguk setuju saja menanggapi tawaran Sherly, apalagi di poster itu juga tercantum pemberian sembako dan T-Shirt bagi pendonor yang berhasil mendonorkan darahnya. Sebagai perantau, tentu Anneth tak bisa melewatkan kesempatan itu. Siapa yang tak tertarik dengan pemberian sembako yang isinya cukup banyak, 5 kg beras, minyak, gula, mie dan barang lainnya, terkecuali Sherly, tentu saja. Aku bisa menghemat uangku dan menggunakannya untuk keperluan lain jika mendapatkan sembako itu, benaknya. Di hari-H, Sherly sudah keluar dari ked

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-08
  • Anneth   21. Temukan Bintang Aldebaran

    Anneth berdiri gelisah di bawah pohon besar rindang tepatnya di seberang sebuah klinik yang ditunjukkan Devaro. Sebuah papan nama besar tertempel di dinding bagian depan klinik itu "Klinik dan Lab Medika Center". Ia ragu memasuki klinik yang letaknya di kanan jalan itu. Sekalipun ia memutuskan untuk masuk ke dalamnya, ia tak tahu apa yang diperbuatnya disana. Anneth menggigit-gigit ujung kuku telunjuknya, kebiasaan lainnya jika dalam kondisi gugup. "Tolong, Anneth hanya kaulah yang bisa kuandalkan untuk membantuku." Kalimat itu terus mendengung kencang di telinganya. Di satu sisi dirinya tak mungkin mengabaikan permintaan tolong Devaro. Devaro kini telah menjadi sahabatnya karena gelang persahabatan darinya telah melingkar di pergelangan tang

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-08
  • Anneth   22. Keganjilan di Rumah Savvy

    "Apa yang terjadi benar-benar di luar nalarku, Ann." ujar Savvy gemetar. Masih terngiang di benak Anneth kala Savvy mengulangi perkataannya. Savvy mengatakan padanya, beberapa waktu berlalu setelah lukisan kuno berada di kediamannya dan tergantung di dinding ruang tamu, hal-hal ganjil dan di luar nalar kerap terjadi. Apa mungkin penyebab hal-hal ganjil yang terjadi di rumahnya karena lukisan itu? Namun, Savvy belum mengetahui secara gamblang sejarah lukisan itu. Aku juga belum bisa memberitahukannya saat ini, kurasa bukan saat yang tepat, benak Anneth. Anneth mengingat perkataan Savvy sebelumnya, sejak lukisan itu terpajang sempurna menghadap lukisan kapal pesiar yang letaknya di dinding seberang, rumahnya seakan berjalan tak normal seperti biasanya. Asi

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-08
  • Anneth   23. Terlibat Masalah yang Sial

    Anneth duduk berdua dengan Devaro di sebuah cafe bertemakan dua dimensi, seluruh interior dan perabotan kulinernya hanya berbalut dua warna yakni hitam dan putih. Mereka berdua mengobrol dan menghabiskan malam di hari sabtu yang seakan sudah menjadi kebiasaan baru sejak Anneth mengenal Devaro. Mereka membahas topik apapun tanpa batas dan cekikikan tanpa rasa sungkan atau malu saat menceritakan kejadian lucu bahkan saat melihat peristiwa lucu yang tak sengaja tertangkap mata saat di area. "Anneth." Panggilan nama itu seakan menghipnotis dirinya. Seketika ia menghentikan obrolannya dengan Devaro dan mendongak. "Varo, ayo cepat kita pergi dari tempat ini." "Tunggu, Ann, kenapa kau terus menghindariku.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-08
  • Anneth   24. Kekasih Brengsek!

    Di teras depan penginapan, Anneth membayangkan kembali kejadian yang baru saja dialaminya. Karena terbakar rasa ingin tahu, ia telah membuang waktunya dengan menemui Brandon. Brandon kembali dalam kehidupan Anneth untuk membahas masalah pribadi mereka, masalah percintaan. Bagi Anneth, sebenarnya ia sudah mengubur masa lalunya bersama Brandon sejak pria maskulin itu memilih meninggalkannya. Momen pertemuan kembali dengan Brandon seketika membuat jantungnya berdebar di balik tulang rusuk. Degupnya bertalu-talu sampai terdengar ke telinganya. Sama seperti dulu kala, ia masih merasa terintimidasi setiap kali bertatapan dengan Brandon. Mata coklat yang menyala-nyala tapi memesona, rambut lurus yang halus berkilauan, bahu yang semakin bidang dan berotot, tulang rahang wajah yang keras dan bidang serta aroma tubuhnya yang lembut dan eksklusif telah berhasil memacu adrenalinenya. Anneth merasakan semakin bertambah umur, pria yang duduk di hadapannya ini, sema

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-08
  • Anneth   25. Keputusan Mutlak

    Anneth akhirnya mendapat jawaban atas pertanyaan beberapa tahun silam yang menyelimuti hatinya. Alasan dibalik kepergian dan kehilangan sosok yang dikaguminya dan pernah mengisi relung hatinya yang kosong. Dengan aksen bahasa asing yang masih kental, Brandon menyingkap tabir rahasia kepergiannya meninggalkan Anneth kala masih menjadi kekasihnya. Perempuan lain yang tak lain adalah mantannya merupakan penyebabnya menghilangnya ia dalam kehidupan Anneth secara tiba-tiba. Bukan alasan kecantikan fisik yang membuat hati dan pandangannya teralihkan tapi karena perasaan kasih sayang yang belum sempat tercurahkan sepenuhnya. Sejak orang tua kekasihnya melarang keras Brandon menemui mantannya yang disebabkan Brandon yang masih suka mabuk-mabukan, berpesta hingga pernah terpergok mengkonsumsi narkoba hingga sempat direhabilitasi, maka hubungan asmara Brandon dan kekasihnya pun kandas. Rasa sakit hati karena perkataan orangtua kekasihnya yang menyudutkan diriny

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-08

Bab terbaru

  • Anneth   55. Gangguan

    TIK… TOK… TIK… TOK… Jam dinding kuno berdetak keras. Anneth terkesiap. Napasnya berderu kencang. Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Anneth masih saja duduk bertahan di ruang kerjanya seorang diri. KRUK… KRUK… KRUK… Perutnya yang kosong mulai keroncongan. Tak ada makanan atau cemilan yang tersedia di meja kerjanya. GLUK…

  • Anneth   54. Peraturan

    Anneth mengangkat jari-jemarinya yang gemetaran dan mulai mengigit-gigit kukunya. Dia tidak mampu lagi menyembunyikan kegelisahannya saat duduk di kursi. Anneth yang baru saja keluar dari ruangan Pak Devisser diselimuti penyesalan. Karena terus didesak Anneth terpaksa berterus terang mengenai pernikahannya dan menjelaskan kondisinya yang sedang hamil pada Pak Devisser dan Savvy. Sekarang Anneth hanya bisa pasrah menanti pengumuman yang akan disampaikan oleh Pak Devisser melalui atasannya Savvy mengenai statusnya di hotel Pandawa. "Akankah Pak Devisser memecatku?" tanya Anneth semakin tak tenang. Sambil memainkan gelang persahabatannya dengan Devaro alias Lea, Anneth memandang keluar melalui jendela kac

  • Anneth   53. Hampir Terkuak

    Aku akan menghibahkan lukisan anak kecil itu pada orang lain." ucap Savvy. "Apa?! Tapi kenapa?" tanya Anneth. "Rumahku jadi semakin sering mengalami kejadian-kejadian aneh, Ann. Bahkan asisten rumah tanggaku pernah hampir menghabisi nyawanya sendiri dengan pisau karena bisikan-bisikan gaib yang menghantuinya." jawab Savvy. Anneth seketika dibuat tercengang dengan penuturan Savvy. "Temanku yang seorang punya indra keenam pernah melihat keganjilan pada lukisan itu saat bertandang ke rumah. Katanya lukisan itu mengandung unsur dimensi dunia lain yang sulit dicerna dengan akal. Dulu aku juga pernah bilang padamu 'kan, sejak lukisan itu dipajang di dinding, rumahku menjadi semakin angker." lanjutnya.

  • Anneth   52. Tanpa Malam Pertama

    Tok … tok … tok … Terdengar pintu diketuk, Anneth yang sedang sibuk mencari keberadaan suaminya bergegas melangkah menuju ke depan pintu rumah yang sengaja dirancang secara otomatis dan modern oleh Brandon. Tujuan Brandon merancang pintu sedemikian rupa agar tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam rumahnya sesuka hati. Alangkah terkejutnya Anneth saat mendapati Brandon pulang dalam keadaan kacau dan berantakan dengan ditemani oleh seorang pria asing. Rupanya, pria asing itu yang mengantar pulang Brandon dengan mobil karena tidak mungkin bagi Brandon menyetir dalam keadaan mabuk. Anneth pun mengucapkan rasa terima kasihnya pada pria asing yang ditemuinya itu. "Syukurlah kau baik-baik saja, Bray." ujar Anneth.

  • Anneth   51. Dimana kau, Brandon?

    Pernikahan yang diinginkan Anneth akhirnya terjadi meski tanpa restu orang tua Brandon. Pernikahan mereka juga dilakukan dengan tertutup. Meskipun pernikahan yang diinginkan Anneth terwujud tapi pernikahan ini sama sekali bukanlah seperti pernikahan yang selama ini diidam-idamkannya. Hanya segelintir orang yang diundang dalam pernikahan ini, termasuk Devaro (Lea), Naomi dan Sherly. Bahkan, dari awal Brandon sudah mengatakan dengan tegas pada Anneth bahwa tidak akan ada resepsi pernikahan, hanya akad. Bagi Brandon, resepsi yang diadakan meskipun tertutup hanya akan membuat berita pernikahan semakin menyebar dan meluas. Berita pernikahan yang meluas apalagi sampai terdengar ke telinga orangtuanya, tentu akan membuatnya dimarahi habis-habisan. Konsekuensi terberatny

  • Anneth   50. Menghindar

    Dua bulan kemudian. "Apa-apaan ini, Ann?! Jelaskan padaku apa yang coba kau sembunyikan?" tanya Savvy dengan suara meninggi sambil menyodorkan sebuah foto pada Anneth di ruang kerjanya. Anneth mengambil foto dari jemari Savvy dengan tangan gemetaran. "Ti-tidak mungkin." gumam Anneth sambil mengernyitkan dahi dan mengatupkan mulut. "Apanya yang tidak mungkin?" tanya Savvy suara meninggi. "Ma-maaf, berikan waktu, aku akan menjelaskannya padamu nanti." jawab Anneth berusaha menghindar dari cercaan Savvy yang haus akan penjelasan. Anneth berdiri di ruang kerjanya sambil terus mengamat

  • Anneth   49. Pertemuan dengan Kakak Ipar

    "Oh, maaf, sepertinya aku salah masuk ruangan." ucap pria asing yang masih berdiri tepat di ambang pintu sambil mengedarkan pandang ke segala sisi ruangan termasuk ke sisi lantai yang tampak berantakan karena berkas-berkas yang berjatuhan. "It's ok. Anda sedang mencari siapa, by the way ?" tanya Samara. "Pak Devisser." jawab pria asing itu. "Baiklah, tunggu di luar sebentar, akan kuantarkan kau ke ruangannya." ucap Samara yang dilingkupi rasa malu karena ruangannya yang tampak tak beraturan telah dilihat oleh seseorang. Sambil melangkah mengayunkan kaki menuju ruangan Pak Devisser, Samara terlibat percakapan dengan pria asing yang ditemuinya secara tak sengaja itu.

  • Anneth   48. Bukan Wanita Jalang?

    Sorot mata tajam dan dingin Brandon kini berubah menjadi teduh dengan sepasang bola matanya begitu jernih bak lautan yang bening dan dalam bak samudra. Bola mata itu kini menatap lurus ke arah Anneth. Namun, Anneth masih merasakan aura ketegasan dan penuh kharisma yang seolah tak pernah luntur dari pria itu. "Kita tidak bisa menikah." tandas Brandon. "Apa maksudmu kita tidak bisa menikah, kau t'lah janji akan menikahiku, Brandon." ucap Anneth menimpali. "Papaku tidak menyetujui pernikahan kita, apa kau paham itu, hah?!" seru Brandon. "Lalu apa rencanamu, apa kau akan lepas tangan begitu saja, tidak mau bertanggung jawab atas janin?" tanya An

  • Anneth   47. Dilema Brandon

    Anneth tak menyangka Brandon akan meminta menikahinya secepat itu. Bahkan, pria berbadan tegap itu berjanji akan segera membicarakan persoalan ini dengan Papanya dan meminta restunya. Meskipun tak dipungkiri terselip keraguan dalam diri Anneth bahwa rencana ini akan berjalan mulus-mulus saja kedepannya. "Syukurlah kalau Brandon mau bertanggung jawab atas janin ini, tak ada yang perlu dirisaukan." gumamnya. Anneth yang masih bertahan di cafe seorang diri sambil merenung tentang masa depan dikejutkan oleh suara deringan ponsel. "Halo, Anneth, kau ada dimana, apa kau sudah ada di penginapanmu?" tanya Savvy. "Saya masih di cafe J&K, Pak, baru ketemu teman disini." balas Anneth.

DMCA.com Protection Status