Share

Part 61

Penulis: TheCalm
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-14 01:56:24

-Flashback on-

Carine yang sedang sibuk dengan segala aktivitas mengajar, menjadi dekan dan mengurus yayasannya. Tiba-tiba harus menginap di hotel karena kemalaman. Baru saja dia hendak menempelkan card pada sensor pintu digital kamarnya. Dia mendengar suara gaduh di dalam kamar sebelah dengan pintu yang sepertinya lupa ditutup penghuninya.

Carine mengendap-endap lalu merekam kejadian yang panas itu tanpa si pemain mengetahuinya. "Mau punya istri cantik, berkelas dan kaya! Kalau tukang selingkuh ya selingkuh saja!" ucap Carine menyimpan video tersebut.

Ucapan Carine terdengar oleh mereka yang di atas tempat tidur tiada lain adalah Raymond dan wanita belia.

"Hey! Kamu siapa?" kejut Raymond sambil menyudahi adegan itu.

Carine mengunyah permen karet sambil sedikit mengeringaikan senyuman. "Kamu lupa aku?" tanya Carine sambil membalikan badannya bermaksud untuk meninggalkan mereka.

"Kamu cepat pergi! Nanti aku transfer upahmu ke rekeningmu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ann The Innocent    Part 62

    Renata yang sekarang berusia lima tahun sedang berbicara pada Ann ditemani Lana. "Kak, kapan mau ajak Lana pulang ke rumah?" tanya sendu Renata sambil menatap wajah kakaknya yang ada di dalam layar handphone. "Kak Ann, betulkah ibu sudah meninggal dan yang membunuh ayah?" lagi-lagi Renata bertanya dan itu membuat Ann menahan tangis. Juan langsung mengambil handpone dan berbicara jelas tapi lemah lembut pada Renata, "Hey adik kecil...kamu sekolah dan bermainlah dengan Bibi Lana sekarang. Jangan memikirkan ibu dan ayah, mereka sekarang sedang tidak mau dibicarakan,okey?" Mata Juan pada Lana, Lana pun seolah mengerti dan langsung mematikan video callnya. Namun Renata masih penasaran dengan pembicaraan anak-anak penghuni asrama yang memberitahukan kalau ayahnya dipenjara karena membunuh ibunya. "Bi, kita temui ayah di penjara? Besok? Biar Rena tanya ayah kenapa membunuh ibu?" pertanyaan anak usia lima tahun membuat Lana menggertak, "Anak kecil itu tidak harus

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-15
  • Ann The Innocent    Part 63

    Alice jatuh hingga membuat kepalanya agak sedikit luka dan mengeluarkan darah, itu membuat Rita ibunya panik, "Sayang... kamu baik-baik saja kan?" "Aduh..." ringis Alice sambil memegang kepalanya. Rita langsung memapah Alice masuk ke dalam mobilnya, lalu membawanya ke rumah sakit. Saat bersamaan dia pun meminta report penganiayaan. "Kamu betul-betul mau melakukan tuduhan ini pada Ann?" Rita meyakinkan anaknya. Semua hanya karena Alice cemburu, dia pun ingin membuat Ann pergi dari Jerman agar dirinya leluasa tanpa saingan untuk mendapatkan hati Juan. Report penganiayaan sudah masuk ke dalam kepolisian, dan ditindaklanjuti dengan cepat. "Kita harus pergi ke dalam asrama putri sekolah SMA ANN, untuk minta pertanggungjawaban atas penganiayaan yang dilakukan anak ini!" tegas Pak Polisi yang menangani pada rekannya. "Tapi apa iya Ann ini melakukan seperti yang kalian tuduhkan?" sambungnya sangsi sambil menatap tegas pada wajah Rita dan Alice

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-15
  • Ann The Innocent    Part 64

    Tessa segera menyuruh yang ada di ruang agar kembali ke kamar masing-masing. Setelahnya dia pun berbicara agar Ann tenang, "Ibu akan temani kamu besok! Kalau kamu tidak melakukannya jangan panik! Okey?"Ann mengangguk dan menyimpulkan senyuman tipis, lalu masuk ke dalam kamarnya ditemani Sylvie. "Alice itu bukannya teman kamu masa di kampung, Ann?" tanyanya sambil memutar knop pintu. "Sepertinya dia menyukai Juan, tapi Juan itu menyukaimu, Ann!" tambah Sylvie memberitahu.Ann hanya merespond dengan datar, "Jangan terlalu banyak menebak, Alice suka sama Juan! Hanya Juan ini laki-laki dingin, dia tidak tahu caranya mengungkapkan cinta!"Sylvie hanya berbicara dalam hatinya, 'Aku berharap kamu akan tetap polos sampai cita-citamu tergapai Ann! Dan itu lebih baik untukmu!'Mereka masuk lalu naik ke atas tempat tidur masing-masing dan akhirnya tertidur pulas hingga pagi.Pukul 05:25 Ann sudah ada di halaman belakang asrama, seperti kebiasaannya berlari-l

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-16
  • Ann The Innocent    Part 65

    Tidak membuang kesempatan Jacob langsung menghampiri Cristin yang sudah siap ditempur. Baru saja Jacob hendak memerankan aksinya, pintu kamar sudah ada yang menggebrak. Seketika mereka pun saling memandang dan cepat sekali membetulkan pakaiannya. Brak! Pintu terdobrak. "Cristin? Kamu?" Raymond membentak sambil masuk ke dalam, kemudian dia pun menarik tangan Cristin lalu mengajaknya ke luar kamar dan hotel. Plak! Plak! Raymond menampar pipi mulus Cristin tepat di parkiran yang ada di basement. "Kamu!" Raymond menahan emosinya. Sedangkan Cristin melihat kemarahan suaminya bukannya takut, dia malah menertawakan. "Kamu apa?" Cristin balik tanya. "Bukankah kamu sudah melakukan itu terlebih dahulu?" tambahnya menyergah dengan fakta-fakta yang dia telah lihat. "Kamu mengabaikan aku begitu saja! Karena kamu sudah puas bersama wanita-wanita yang pantas menjadi adikmu!" sambung Cristin menyudutkan. Raymond membela diri, "Karena kamu terl

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-17
  • Ann The Innocent    Part 66

    -Kantor Polisi- Pagi sekali Ann dan Tessa sudah di dalam kantor polisi. Baru saja Tessa hendak berbicara pada Bapak yang sedang berdiri di meja respsionis Ann melihat Juan, Alice dan Rita ke luar dari ruangan komisaris. Mata ketiganya pun menatap Ann. Juan dengan cepat meraih tangan Alice dan agak kasar mendorong paksa badannya ke hadapan Ann yang bergeming heran."Juan! Kamu ternyata kasar sama perempuan!" Ann membentak sambil merarih cepat badan Alice yang hampir terjatuh. "Aku sekarang kasar pada wanita yang dengan sengaja menuduh orang tidak bersalah!" "Cepat minta maaf pada temanmu itu! Alice!!" Suara Juan membuat Ann menegaskan mata, sedangkan Alice spontan menepis tangan Ann lalu berlari ke luar dari kantor polisi. Rita sekilas menoleh pada wajah Ann dengan dingin dan langsung mengejar anaknya. "Tuan Juan? Kok, ada di sini?" kejut Tessa sopan karena dia kaget melihatnya ada di sini. "Disuruh Pak Vladimir?" tambahnya menebak.

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-17
  • Ann The Innocent    Part 67

    'Mereka itu siapa? Kode mana yang sama dengan riset mereka?' tanda tanya Ann sambil mengingat kembali apa yang telah ditulisnya.Erick Monterra beranjak dari duduknya, "Kamu harus ikut aku malam ini!" pintanya pada Ann yang sedang menunduk."Leo, Jovan!Kamu urus modul ini dengan seksama!" tambah Erick memerintah sambil pandangannya pada kedua pria yang dipanggilnya. Kemudian, "Mark! Alexander! Malam ini ke ruanganku di rumah!" tegasnya. Mereka yang diberikan tugas dengan sigap mengikuti arahan dari bossnya tersebut.Erick menatap wajah Ann beberapa saat. Setelahnya bertanya dengan tatapan sangat serius, "Ann, nama ayahmu Johan apa?"Bukan Ann yang menjawab tetapi Juan, "Ayah! Bukannya tidak sopan bertanya itu di depan orang lain?" Juan mengira ayahnya akan menginvestigasi ayah Ann yang semua orang tahu adalah pembunuh dan sekarang mendekam di penjara.Erick menegaskan pandangan pada anaknya."Ayahku, Johan! Tapi aku tidak tahu kepanjan

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-18
  • Ann The Innocent    Part 68

    Natalie berdiri setelah melihat Zayn akan pulang, "Terima kasih jalan-jalannya, Natalie seumur hidup baru tadi ke pantai. Itu sangat luar biasa!" ucapnya. Zayn langsung menghadap ke wajah Natalie yang memang sudah ada di belakangnya, "Kalau ada apa-apa hubungi aku! Jaga diri!" pamitnya dan kecupan pada kening pun didaratkan secara bersamaan juga spontan. Natalie terpaku kaget pada apa yang telah didapatkannya lalu menutup pelan pintu apartemen. Zean memperhatikan itu sambil tidak berkedip memandang wajah gadis yang pernah menjadi budak nafsu sesaatnya. Dia pun berkata agak menyinggung, "Perempuan itu sangat cepat jatuh cinta! Apalagi pada lelaki berwajah tampan!" Natalie yang tadinya hendak duduk pun dia mendelikan matanya sambil menyahut perkataan tersebut, "Wanita itu hampir semuanya mau dimengerti dan berlemah lembutlah padanya. Mungkin Nat salah satu wanita yang perlu itu, makanya waktu Bapak baik pada Nat, Nat sangat terkesan, sayangnya semua han

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-19
  • Ann The Innocent    Part 69

    Sepeninggalnya Adrian, Berriel memikirkan akan kelanjutan rumah tangganya. Seolah apa yang disarankan adiknya itu dengan otomatis sekarang ada di dalam pikirannya. Liza selaku teman baiknya memahami bagaimana perasaan dan pikiran Berriel. Dia pun menepuk bahu sambil memberikan satu album besar perkawinan miliknya dulu. "Riel, kalau saja Alvine tidak diambil wanita lain aku akan pertahankan pernikahanku waktu itu, walaupun aku juga tahu dia sudah beberapa kali tidur sama mantannya itu!" tegas Liza dan wajahnya sekarang nampak murung. Berriel yang dari tadi termenung pun meraih album perkawinan sahabatnya itu. Begitu dibuka di sana masih tersimpan lengkap photo-photo dari acara pertunangan, lamaran dan seserahan mewah antara Liza dan Alvine mantan suaminya. Sangat disayangkan pose-pose kebahagian waktu itu kini berubah menjadi benci dan sangat asing. Seperti cerahnya langit yang tiba-tiba gelap gulita lalu mengeluarkan gemuruh. Gemuruh itu adalah angkara murka

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-19

Bab terbaru

  • Ann The Innocent    Part 112

    Setelah pamitan pada ibu, ayah serta Renata yang baru pulang dari sekolah. Ann langsung masuk ke dalam mobil milik pribadinya, dan sopir pun sudah duduk di depan stir. Sementara Juan masih bergeming di dekat pintu mobil, "Ann, kamu ikut mobilku, aku mau mengantarkanmu." Pinta Juan sembari menatap wajah gadis yang sudah duduk di atas jok mobil belakang. Ann menggelengkan kepalanya. "Aku sama sopir saja!" singkatnya. "Ayo Pak, kita jalan agar tidak ketinggalan pesawat." Ann menambahkan dengan melirik ke arah sopir. Sementara Juan yang masih terpaku di depan pintu mobil, akhirnya duduk di sebelah Ann. Sopir bergegas melajukan mobil. Sedangkan Juan serta Ann saling membisu di belakang, setelah beberapa saat Juan memiringkan badannya menghadap Ann yang sedang membaca buku. "Yang kamu lihat minggu lalu tidak sesuai penglihatanmu!" jelasnya pelan dengan tangan hendak meraih tangan Ann, akan tetapi ditepis olehnya. Ann pun beraksi sama disertai menatap wajah Juan. Kemudian berbicara ketus,

  • Ann The Innocent    Part 111

    Pesawat pribadi Erick yang ditumpangi dirinya serta Ann sudah mendarat dengan selamat di kota terkenal akan bangunan bersejarahnya namun berarsitektur kuno ini. Hawa sejuk musim semi serta rintikan hujan menyambut kedatangan dua manusia yang berbeda usia ini. "Selamat datang di London, Sir!" ucap Pengawal dari kolega Erick dengan ramah. Ann semakin tajkub pada sosok Erick ini. Sosoknya bagi Ann adalah inspirasinya. Kemudian para pengawal membawa Erick dan Ann agak jauh dari perkotaan. Selama perjalanan pandangan mata Ann menembus kaca jendela mobil jauh ke luar sana. Ya, jauh tidak karuan, hatinya kini hampa karena di sampingnya tidak ada sosok penguatnya. Akan tetapi berbeda setelah melihat handphonenya penuh dengan pesan dari Juan. Pesan-pesan itu seolah asupan energi semangatnya dia pun akhirnya tersenyum. Mobil berhenti di depan bangunan dengan arsitek paling unik di antara bangunan ataupun rumah lainnya. "Ayo, Ann!" ajak Erick yang sedang memperhatikan gadis belia

  • Ann The Innocent    Part 110

    Alarm jam yang terdapat di atas nakas Jeanne berdering keras persis di sebelah kuping Ann. Suaranya yang memekakan hingga menusuk genderang telinganya, membuat dirinya dengan cepat meraih jam tersebut serta melihatnya. Di sana terlihat pukul 04:25, Ann pun menoleh ke arah samping dimana Jeanne dan Sylvie tidur. "Ke mana mereka?" ucap Ann pada diri sendiri, karena menampaki teman-temannya memang sudah tidak ada di sampingnya. Ann pun bergegas duduk serta memperhatikan ke seluruh ruangan, ranjang Sylvie pun kosong. Matanya hanya melihat ke arah tempat tidur Rania yang dirinya masih tertidur pulas. "Ke mana mereka sepagi ini?" lagi-lagi Ann berbicara sendiri. Cepat sekali Ann masuk ke dalam kamar mandi dan melakukan aktivitasnya. Setelahnya dia pun dengan segera berjalan ke arah dapur. "Juan? Jeanne? Sylvie?" ucap Ann agak terkejut karena mereka sudah ada di dalam dapur. "Pagi, Ann." Sapa Sylvie sambil memberikan secangkir susu coklat hangat. Ann tak

  • Ann The Innocent    Part 109

    Natalie beserta kecemburuan dan iri hatinya. Sementara Ruth dan Ann mereka berdua menikmati kebersamaan dengan saling bercanda tawa terkadang diselangi pelukan mesra. "Tante pinjam Ann sebentar!" ucap Juan pada Ruth. Juan melakukan itu agar Ruth tidak mencolok memperlakukan Ann hingga membuat Natalie cemberut. "Nat, temankan Tante Ruth sejenak!" Juan menoleh pada Natalie yang masih berdiri bergeming serta memasang muka tak bersahabat. Ruth sepertinya tidak mengerti dengan gelagat Natalie, dia malah berasumsi kalau Juan bereaksi seperti itu karena dirinya sudah tahu isi hati Juan pada putrinya. Kemudian menoleh pada Ann, "Ikutlah Ann, biar Juan tidak sewot melulu!" godanya. Ann mendelik ke arah Juan serta menghampiri, "Mau apa sih?" Juan tidak menjawab pertanyaan dari Ann, melainkan dengan cepat meraih jemarinya lalu menggenggamnya. Ann bertanya kembali, "Mau ke mana?" Juan berbisik ke petugas yang ada di depan pintu tad

  • Ann The Innocent    Part 108

    Ann menepuk pipinya pelan serta menggercapkan secara cepat kedua bola matanya."Iya, ini Kakak!" Natalie meyakinkan sambil menghampiri adiknya. Tangan kanannya meraih jemari gadis yang memakai pakaian adat Selandia Baru ini pelan sekali, sedangkan tangan kirinya mengelus halus pipi kirinya. "Kamu sangat cantik memakai pakaian ini, dan kamu memang cantik!" ucap Natalie dengan pandangan menatap tajam wajah adiknya.Ann tersenyum tipis serta langsung memeluk kakaknya ini. "Kakak kok bisa ada di sini?" desisnya tepat di kuping Natalie.Natalie merenggangkan pelukannya, dia menuntun adiknya ke arah sudut ruang ramah tamah yang sebelumnya Natalie memotong tart strawberri coklat dan menaruhnya di atas piring kecil lalu mengguyurkan coklat cair di atasnya. "Nih, dari pada colak colek seperti tadi! Jorok tahu!" sindir Natalie sambil memberikan piring kecil isi kue pada adiknya ini. Sumringah Ann mengambilnya serta langsung memakannya sembari dihayati.&n

  • Ann The Innocent    Part 107

    Napas Catherine tersengal melihat kesedihan saudaranya itu, dia pun turut merasakan bagaimana perasaan Ruth bertahun lamanya. Memahami kalau Ruth bukanlah seorang ibu yang melepaskan tanggung jawab begitu saja, akan tetapi beberapa alasan hingga membuat dirinya terpaksa melakukan semua, terlebih lagi demi keluarganya.Setegar-tegarnya Ruth, namun malam ini dia nampak rapuh. Air matanya mengalir deras di depan anak kandungnya yang sedang tertidur pulas. Tangan halusnya membelai rambut panjang Ann terhampar di atas bantal berbalut sarung berwarna putih. Satu kecupan hangat pun berlabuh di atas pipi mulus gadis belia ini. Kendati tertidur, Ann masih merasakan kecupan serta belaian dari ibu kandungnya ini. Akan tetapi dia berpura-pura memejamkan matanya.'Aku menyayangi kalian,Bu.' Bisik hati Ann dalam senyap. Ann mengerti semua kejadian ini terjadi karena ujian dari Tuhan. Mariez juga Ruth hanya sekedar korban dari para manusia yang telah dikendalikan hawa naf

  • Ann The Innocent    Part 106

    Ann masih membaca semua tulisan-tulisan tangan hasil dari nenek Ann. Dia merupakan saksi dimana Ruth melahirkan, serta hanya Ann inilah yang mendukung segala hal akan kelahiran putri dari Ruth ini. Nenek Ann tidak menceritakan kisah cinta Johan dan Ruth karena Ruth saat itu telah dijodohkan pada kerabat suaminya, walaupun akhirnya kandas begitu saja seiring penolakan halus dari Ruth sendiri. Ditambah lagi kisah kaburnya Ruth terdengar ke seluruh keluarga besar Arthurian. Thony bukan tidak tahu kalau putrinya sudah menikah juga telah memiliki putri, akan tetapi dia belum tahu siapa asal usul Johan. Hingga akhirnya Thoby menjelaskan semuanya. Namun, saat itu sudah terlambat. Terlebih lagi diketahui oleh Thony kalau Johan telah memiliki istri, dia tidak ingin jika putrinya disandang perusak rumah tangga orang. Thony sekeluarga seolah tega, walaupun kadang-kadang perasaan tidak tega menyelimuti mereka pada bayi yang putrinya secara paksa ditinggalkan begitu saja.

  • Ann The Innocent    Part 105

    Johan masih tidak percaya pada pernyataan dari Dean. Akan tetapi setelah dia mengingat ulang sikap Mariez dan tingkah lakunya sewaktu berumah tangga bersamanya. Mariez memang agak keras serta cerewet. Dia pun menyadari cerewetnya Mariez disebabkan oleh kelelahannya. Ya, sekarang perasaan Johan tersayat, menyadari bahwa dirinya tidak pernah memperlakukan almarhum istrinya dengan baik. "Maafkan aku, Mar." Ucapnya pelan sekali. Dean belum puas untuk membuat Johan agar merasa lebih bersalah, "Tahu tidak, Dean? Mariez istrimu itu jangankan mau berselingkuh denganku, kalau berpapasan saja sepertinya kalau ada jalan lain, dia akan menghindariku. Dia wanita luar biasa. Sayangnya, dia mendapat suami bangsat sepertimu!" "Cukup! Hentikan! Atau aku bunuh kamu!" ucap Johan sambil berusaha untuk menerjang Dean. Akan tetapi Antonio dan Erick melerainya, "Cepat pergi kamu Dean! Beritahu Ruth kalau suaminya telah ke luar dari penjara!" "Kamu beruntung Johan dicint

  • Ann The Innocent    Part 104

    "Kenapa? Karena sudah selingkuh dan membuat Natalie? Entah Renata juga bayi yang dikubur pun itu anakku atau bukan!" jawab Johan sinis. Ann menyolot, "Jadi, aku ini bukan anak ibu? Lantas, aku anak siapa?" Johan nampak meraba sakunya, lalu dikeluarkan dompet dari dalamnya. "Nih, ini ibumu! Ruth Arthurian!" tegas dan ketus Johan menjelaskan sedangkan tangannya memberikan secarik foto. Tubuh gadis ini gemetar tidak berani mengambil foto itu. Dadanya sesak dan tidak ada nyali untuk menghadapi kenyataan. Air matanya sudah deras membasahi pipinya, linangan itu ada karena bercampur antara emosi, sakit hati serta kaget. Seketika Ann pun masuk ke dalam kamarnya dengan cepat. "Kalau sekarang kamu mengatakan omong kosong, aku pun harus tahu semua omong kosong foto-foto yang berasal dari rumah kakek Thoby dan ayah Juan!" pikirnya sembari mengambil foto-foto tersebut dan kembali ke ruang makan. "Aku sudah mendengar omong kosongmu,

DMCA.com Protection Status