Share

Pie Apel

Penulis: Lysa_Yovita22
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-28 23:59:00

Ivy tak tahu kenapa tiba-tiba Jacob memintanya untuk datang ke ruang kerja. Ada ketakutan tersendiri diberhentikan dari pekerjaan menjaga Lake. Karena bocah itu sudah semakin besar.

Keterikatan di antara Ivy dan Lake sudah tak seperti dahulu. Saat bayi itu benar-benar bergantung sepenuhnya pada Ivy. Menempel erat seperti bayi koala yang manja.

Gemetar jemari lentik Ivy mengetuk pintu ruang kerja Jacob. Suara berat terdengar dari dalam yang menyuruhnya untuk masuk.

"Maaf, Tuan memanggilku?" Ivy berdiri canggung tak jauh dari meja kerja majikannya itu.

Tatapan Jacob masih belum beralih dari layar laptop. Tampak tumpukan berkas dokumen ada di sebelah kirinya.

Ivy hanya bisa berdiam diri sembari menunggu majikannya memberi perintah. Ivy menundukkan pandangan. Karena tak akan tampak sopan jika dia memindai sekeliling dalam kondisi Jacob ada di ruangan yang sama.

"Oke." Jacob berdeham. "Duduklah, Ivy."

Ivy mengangkat wajah lalu beranjak duduk di kursi yang membatasi meja. Jantungnya berd
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Marion yang Cemburu

    Sejak saat Lake berani mengemukakan sikap protesnya, Marion mendadak lebih peduli. Ada waktu yang sengaja dikhususkan untuk *quality time* bersama bocah kesayangan seisi mansion. Entah menemani menggambar, bermain atau menyusun Legoo.Ivy tak lagi kebagian waktu untuk menemani Lake. Walau ada rasa 'tersisih' sampai sedikit menganggap diabaikan, tetapi Ivy harus rela. Biar bagaimanapun, Marion adalah ibunya Lake. Hal itu akhirnya dimanfaatkan Ivy untuk mengurus dokumen demi mendaftar kuliah. Dia diizinkan pergi bersama Charlotte. Keduanya benar-benar larut dalam euforia menjadi mahasiswi baru.Keduanya saling mengulum senyum ketika berada di kereta bawah tanah. "Aku lega. Urusan kita seperti melewati jalan tol. Mulus, tanpa hambatan." Ivy mengiyakan. "Kita harus membuktikan dengan belajar bersungguh-sungguh, Charlotte. Tuan Jacob begitu murah hati."Charlotte menggembungkan pipinya lalu tertawa kecil. "Bibi Anne, Ivy. Dialah malaikat penolong kita.""Ya. Beliau seperti Ibu pengganti

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Hari Pertama Kuliah

    Ivy menatap ke arah bangunan yang menjulang tinggi. Kampus itu memang tidak terkenal dan menjadi incaran para mahasiswa di seluruh dunia. Hanya kampus biasa yang letaknya tidak begitu jauh dari mansion Jacob."Kau gugup?" tanya Charlotte yang berdiri tepat di sebelah Ivy."Ya. Aku juga tak percaya bisa kembali menjadi mahasiswi," jawab Ivy yang disusul dengan bibir tersenyum penuh.Charlotte mengiyakan. Karena sebelumnya memang Ivy pernah bercerita tentang itu. Hanya bagian mengenai kematian anak beserta siapa kekasih Ivy yang masih ditutupi. Dan Charlotte enggan bertanya lebih jauh."Heh, kalian berdua, kenapa malah bengong di sini?" Seorang gadis bertubuh besar melotot galak. Ivy langsung mengangguk sopan. "Maaf. Permisi." Lalu ditariknya tangan Charlotte agar segera menjauh dari gerbang masuk.Setelah memastikan jarak keduanya aman, barulah Ivy mengembuskan napas lega. "Astaga, aku tak mau mengalami perundungan seperti di kampus lama.""Ck! Tindakan *bullying* itu menyebalkan. Apa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06
  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Pertanyaan Sederhana

    Tidak mudah bagi Ivy untuk sekadar mengenyam pendidikan. Setiap pagi, dia harus pintar-pintar memilih waktu untuk menghilang. Jika Lake tahu kalau Ivy hendak pergi, bocah itu akan tantrum. Sepulang dari kampus, Ivy harus turun dari halte bus lebih dahulu daripada Charlotte. Karena Ivy harus membeli cake buah kesukaan Lake, sebagai permintaan maaf.Ivy kembali menunggu bus rute terakhir menuju jalan raya sebelum mansion milik Jacob. Senyumnya mengembang sepanjang berjalan kaki memasuki komplek mansion itu. Benar saja, Lake sudah menunggu kepulangan Ivy dengan wajah yang ditekuk masam. Ivy mengulum senyum. Di satu sisi, dia merasa dirindukan. Walau di sisi lain, ada rasa takut memantik kecemburuan Marion."Hai, Lake. Maaf, aku pulang terlambat." Ivy meletakkan kotak kue di atas meja.Lake duduk di sofa di ruang tamu. Bocah tampan itu sempat melirik sepintas ke arah kotak kue yang diletakkan Ivy."Ayo, kita makan kue. Ini kue buah kesukaanmu. Dengan buah strawberry dan kiwi." Ivy menco

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-19
  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Terlambat ke Kampus

    Cukup sulit bagi Ivy untuk membujuk Lake ketika hendak pergi kuliah. Karena Jacob dan Marion tidak pulang, Ivy dipaksa untuk tidur di kamar Lake.Bocah tampan itu menatap sendu. Matanya bengkak karena terus menangis. Ivy sudah kehabisan akal untuk membujuknya. "Sayang, jangan menangis lagi. Matamu sudah sebesar bola pingpong." Ivy mengusap wajah tampan itu. "Aku sudah membuatkan roti isi daging untukmu. Ada sosis juga di dalamnya."Charlotte sudah berangkat lebih dahulu karena Ivy yang memintanya. Ivy tak enak hati kalau temannya itu sampai datang terlambat ke kampus. "Aku tidak lapar, Bibi. Aku mau ditemani bermain." Lake menatap dengan berlinang air mata.Ivy menghela napas panjang. Tidak tega melihat bocah tampan itu terus menangis. "Ya sudah, aku tidak akan pergi kuliah hari ini. Tapi janji, jangan menangis lagi dan sarapan dahulu."Ajaib. Lake langsung menghapus air matanya, lalu tersenyum lebar. "Aku mau disuapi."Ivy mengacak rambut bocah itu sambil tertawa kecil. "Kau memang

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23
  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Lelaki Menyebalkan

    Mata sebiru lautan itu menatap tajam pada gadis yang terus saja menundukkan pandangan. Ada debar yang terasa aneh ketika mengingat bagaimana semesta pertama kali mempertemukan keduanya.'Sebenarnya siapa gadis ini? Dahulu, aku melihatnya di acara bayinya Jacob. Sekarang dia malah menjadi mahasiswi di kampus milik keluarga Alexavier.' Ocean masih terus menatap dengan tanya yang tak berkesudahan.Tak tahan dengan keheningan di antara keduanya, Ocean berdeham. "Siapa namamu?""Ivy Aurora, Tuan," jawab Ivy tanpa mengangkat wajah.Sesaat, Ocean terpana mendengar nama sebenarnya si gadis seratus dollar. 'Namanya secantik rupanya.' Tanpa bisa dicegah, batin Ocean memuji. Kenangan tentang malam paling indah dalam hidupnya kembali muncul di pelupuk mata."Apa kau hanya berstatus sebagai mahasiswi saja?" Ocean kembali melontarkan pertanyaan.Ivy merasa heran dengan pertanyaan itu. Namun, dia tetap harus menjawabnya, kan? "Saya ... bekerja sebagai baby sitter."Ocean diam. Begitu banyak yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-26
  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Sebuah Ancaman

    Ivy sudah biasa mendapatkan tatapan sinis, meremehkan juga cemooh dari orang lain. Hanya saja, tuduhan merebut calon suami orang, itu sungguh tak masuk akal.Ivy masih cukup waras untuk mengingat kalau calon suaminya yang pernah direbut oleh adik tirinya. Lalu setelah itu, Ivy tak pernah sekali pun terlibat hubungan asmara dengan laki-laki lain.Charlotte yang kembali keluar dari kantin karena menyadari Ivy tak ada di sebelahnya, pun mengernyitkan dahi. Apalagi menimbang sosok wanita nyaris sempurna yang ada di depan mereka. Harum parfum yang mengesankan mewah juga seksi itu saja tak akan mampu menandingi aroma Ivy. Apalagi setelah harus berlarian di area kampus. Bukan tubuh Ivy berbau tak sedap, tetapi tidak harum saja."Aku tak menyangka kalau gadis seperti ini, punya tingkat kepercayaan diri terlalu tinggi untuk menggoda calon suamiku." "Maaf, Nona. Apa Anda tidak salah mengenali orang?" Charlotte menatap bingung.Wanita cantik berkuku lentik itu menatap tajam, bergantian antara

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Sebuah Penawaran

    Ivy hanya bisa pasrah ketika petinggi kampus itu memerintahkannya untuk masuk ke mobil. Apalagi ketika melihat tatapan mata Charlotte yang kebingungan.Sudah pasti rekan kerjanya itu akan diberi banyak pertanyaan kenapa Ivy tidak pulang sesuai jadwal. Dan Ivy hanya bisa mengucap kata maaf ke Charlotte tanpa suara.Mobil masih belum melaju. Ivy menoleh dengan tatapan penuh tanya. "Ck! Merepotkan saja!" Ocean lalu mencondongkan tubuhnya ke arah Ivy.Sepotong ingatan muncul ketika Ocean mendekat persis di depan tubuh Ivy. Aroma parfum itu membuat Ivy seperti terlempar pada adegan panas dari masa lalunya yang kelam."Kau sangat mempesona, Sayang."Sekujur tubuh Ivy terasa membeku. Kalimat itu terngiang-ngiang di telinganya. Ivy bahkan kesusahan, walau hanya untuk sekadar menelan ludah. Ocean memang tidak melampaui batas. Ia hanya memasangkan sabuk pengaman saja. Walau ketika melihat wajah Ivy, ada keinginan lain yang muncul. Bibir milik Ivy tampak menggoda untuk dikecup.'Jangan gila, O

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Sepotong Ingatan

    Ivy menolak dengan tegas. Bukan masalah gaji semata. Akan tetapi, dia sudah terlanjur terikat dan sayang ke Lake. Apalagi sekarang, yang diasuhnya sejak bayi merah itu, mulai posesif. Ivy pulang sangat terlambat saja, Lake yang menyambut dengan wajah ditekuk masam.Untung saja, Ivy sudah membeli kue jahe kesukaan Lake. Sehingga aksi merajuk dan protes itu tidak bertahan lama. Hanya Ivy yang mampu meredam semua kekesalan Lake.Sayangnya, hal itu tidak berlaku ke Jacob. Majikannya itu menatap tajam. "Bawa Lake ke ruang bermain. Minta Charlotte menemani. Lalu kau ke ruanganku.""Ba-baik, Tuan." Cepat-cepat Ivy membawa Lake ke ruang bermain. Lalu menuruti perintah majikannya itu.Tergopoh-gopoh Ivy mencari Charlotte dan menjelaskan secara singkat. Jemari tangannya gemetar ketika sudah berada di depan ruang kerja Jacob. Tuannya yang baik hati itu, apakah akan memberi hukuman karena Ivy sangat terlambat kembali dari kampus, hari ini?Ivy mengetuk pintu dengan sisa-sisa keberanian yang sus

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-23

Bab terbaru

  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Melebur Rasa

    Ocean membimbing Ivy ke depan kaca. "Lihatlah. Betapa cantiknya wajah istriku."Ivy menggeleng. "Tidak. Kau memuji hanya untuk menyenangkan hatiku saja."Ocean mengecup pundak Ivy. "Kenapa bisa terpikir seperti itu, hm?""Entahlah. Mungkin karena beberapa bekas luka yang belum sepenuhnya sembuh. Atau kau bosan karena sudah terpisah sekian lama denganku." Sebenarnya, hati Ivy sakit saat mengutarakan rasa. Ocean tersenyum. "Apa kau ingin tau seberapa parahnya keadaanku saat kau pergi tanpa pesan?""Kau tampak baik-baik saja." Ivy masih bersikeras. Ocean menarik tubuh Ivy agar saling berhadapan. "Lihat baik-baik suamimu ini. Apa yang berubah sejak kau pergi, hm?"Ivy menelisik dengan teliti. "Kau lebih kurus. Cambangmu berantakan. Kau juga seperti lupa caranya bersisir dengan rapi.""Dan apa kau tak melihat kalau aku punya kantung mata?"Tatapan Ivy terkunci di sepasang bola mata sebiru lautan itu. "Apa kau tidak bisa tidur?"Ingin sekali Ocean mengigit bibir Ivy yang begitu ringan ber

  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Tak Menarik Lagi

    Ocean menatap lembut. Jemarinya terulur untuk merapikan rambut Ivy, lalu diselipkan di belakang telinga. "Kau adalah hal paling luar biasa yang bisa mengubah sudut pandangku tentang cinta."Ivy tak mampu menahan semburat merah yang hadir akibat rasa jengah karena pujian itu. Isi kepala dan hatinya bertentangan. Kedua organ tubuh itu sedang melakukan tugasnya masing-masing."Katakan, Sayang. Apa yang terjadi sampai kau bisa mengikuti acara lelang itu?" Ocean ingin memperbaiki semua dari awal pertemuan mereka. Lalu Ivy pun bercerita tentang pekerjaan sampingan yang diambilnya setelah pulang kuliah, yakni menjadi petugas katering. Saat itu, adik tirinya datang sebagai tamu. Salah satu pelayan yang juga bekerja di sana, memberi Ivy minuman. Setelahnya tubuh Ivy terasa aneh. Ivy pun mengadukan hal itu ke Lucy, adik tirinya. Lalu dia dibimbing masuk ke kamar milik penyelenggara pesta, Mike.Ocean tahu ada sesuatu yang dicampurkan dalam minuman itu. "Maaf, apa sebelum ini, kau pernah minu

  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Kejujuran

    Dokter sudah mengizinkan Ivy untuk pulang. Saat dia mengatakan harus mampir ke apartemen milik Joshua, Ocean hanya menggelengkan kepalanya. "Tapi barang bawaanku ada di sana, Ocean." Ivy hendak melepas seat beltnya."Aku sudah meletakkannya di bagasi belakang, Sayang. Kita hanya perlu pulang saja." Ocean berkata lembut. Sungguh, Ocean sudah berjanji akan benar-benar memperlakukan Ivy dengan sebaik-baiknya. Ocean berniat untuk membahas semua tentang masa lalu keduanya. Agar kelak tak akan ada lagi bahan bangkitan dari masa lalu. Ivy pun tak jadi membantah. Apalagi melihat sorot mata sebiru lautan itu begitu teduh menenangkan hati. Ivy terhipnotis."Kita belum boleh mengunjungi Kakek lagi. Dan sekarang, setiap aku dinas ke luar kota atau luar negeri, kau harus ikut."Nyali Ivy sudah tak seberani saat mengetahui kebenaran yang sengaja disembunyikan Ocean. Sekarang, dia hanya ingin hidup tenang sambil membesarkan anak dalam kandungan saja. Ke-empat orang itu berada di satu pesawat yan

  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Menyelesaikan

    Joshua tak menyangka kalau perempuan hamil yang menarik perhatiannya ternyata adalah istri konglomerat.Walau penampilan Ocean tampak dingin, tetap saja aura dirinya mampu mengintimidasi lawan bicara. "Maaf, aku tak tahu kalau Aurora punya suami. Dia sama sekali tidak pernah membahas tentang itu."Tanpa berkata apa-apa, Ocean mengeluarkan semua bukti. "Empat pekerjamu mengeroyok istriku. Seperti ini kondisinya sekarang."Joshua gusar bukan main. Apalagi melihat foto yang diam-diam diambil Ocean ketika pertama kali tiba di ruang pasien itu. "Ini ... astaga! Berengsek sekali.""Ya. Semua hanya karena kau memperlakukan istriku secara berlebihan di mata orang lain. Katakan, berapa yang harus aku bayar?" Kesombongan begitu kuat terpancar dari Ocean.Joshua tersenyum tipis. Lelaki di hadapan ini bukan sedang menantang harga dirinya sebagai atasan Ivy. Lelaki ini hanya sedang berusaha melindungi istrinya. "Tidak ada. Aku ikhlas melakukan hal itu. Dia adalah stafku yang berdedikasi tinggi."O

  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Dia Datang

    Masih dalam kondisi gemetaran, Ivy menekan tombol pemanggil suster. Tak lama kemudian, suster datang. "Ibu sudah siuman? Bagaimana? Apa yang Ibu rasakan?""Bayiku bagaimana?" Ivy tidak mencemaskan keadaannya. Masih ada yang jauh lebih penting."Bayi Ibu baik-baik saja. Luka lebam juga sudah diobati. Bukti visum juga sudah ada." Suster itu menatap iba. Paramedis yang menangani, mengira kalau Ivy menjadi korban perampokan."Boleh tolong ketikkan alamat lengkap rumah sakit ini? Keluargaku ingin berkunjung." Ivy menyodorkan ponsel berisi aplikasi pesan langsung ke nomor Charlotte."Oh, tentu saja boleh. Sebentar." Dengan sigap, suster membantu apa yang Ivy inginkan, lalu mengembalikan ponsel. "Terima kasih banyak, Suster. Maaf, di mana orang yang menolongku?""Beliau sudah pergi. Tapi dia meninggalkan nomor telepon. Nanti akan aku tanya di pihak resepsionis.""Baik. Sekali lagi terima kasih, Suster." Ivy mencoba tersenyum.Rahangnya masih terasa sakit. Pun lehernya agak nyeri. Cekikan di

  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Dikeroyok

    Biasanya, Ivy selalu tersenyum ketika berpapasan dengan para pekerja di restoran itu. Namun, sejak kejadian dengan beberapa waiters dipecat sepihak oleh Joshua, lebih banyak yang melengos atau pura-pura tidak melihatnya.Ivy hanya bisa mengelus dada. Bersikap sabar ada semua cobaan yang sedang di jalaninya. Isi tahu ada janin yang harus ditanggung secara mental dan fisik. Sepulang kerja, Ivy menyempatkan diri untuk mengunjungi salah satu gerai salad. Lidahnya tiba-tiba menginginkan makanan itu. Ivy sampai membawa pulang satu pack salad untuk dimakan di apartemen.Karena lokasi gerai salad itu dekat dengan taman, Ivy menyempatkan diri untuk menikmati senja. Dia duduk di bangku taman yang kosong. Sembari menatap keindahan semesta, Ivy mengelus lembut perutnya. "Bayiku, sedang apa di sana? Kau suka dengan rasa salad yang tadi Mama makan?"Sesekali Ivy tersenyum. Di bayangannya, ada anak yang terlahir dari rahimnya lagi. Dia bisa melupakan kerinduan kepada Lake yang sampai sekarang pun

  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Pengakuan Joshua

    Ivy tak bisa lagi bersikap seperti biasa ke Joshua. Pun lelaki itu seperti sengaja menjaga jarak. Ivy berusaha bekerja sangat profesional. Jika harus bersinggungan dengan Joshua, Ivy memasang sikap sangat formal. Hal itu membuat Joshua berang. Sepulang dari memeriksa laporan cabang-cabang restoran, Joshua sengaja mampir ke unit apartemennya. Walau sudah hafal luar kepala passcode, tetap saja Joshua harus menekan bel. Demi kesopanan, pikirnya. Ivy muncul dengan tampilan gaun tidur bermotif bunga dengan panjang selutut. "Ah, ternyata Anda. Maaf kalau aku sudah bersiap untuk tidur."Joshua tersenyum canggung. "Ada hal yang mengganggu pikiranku. Jadi aku putuskan untuk mampir.""Oh, begitu? Silahkan masuk. Toh ini unit milik Anda sendiri." Ivy membukakan pintu selebar mungkin.Joshua masuk dan mencium aroma teh. "Kau menyeduh teh?""Ya. Agar pikiranku bisa lebih rileks. Mau aku buatkan juga?""Sepertinya masih ada stok kopi di lemari. Aku akan membuatnya sendiri." Joshua berjalan cepat

  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Pemecatan

    Joshua menempatkan diri sebagai lelaki yang siaga. Bukan hanya membantu Ivy berbenah, tetapi juga membawakan barang-barang itu ke apartemen. Sedikit banyak, hati Joshua iba melihat apa yang Ivy bawa. Sangat sedikit jika dibandingkan dengan selayaknya orang pindah rumah. Pun sejak saat itu, kedekatan di antara keduanya terus terjalin. Membuat Ivy merasa begitu banyak berhutang budi. Semuanya mulai tampak berbeda. Saat Ivy berada di dalam salah satu bilik toilet, ada suara dari luar. "Kau tau kalau sekarang dia sudah tinggal bersama pemilik restoran ini.""Dia?" "Ya. Si Aurora. Apa mungkin bayi dalam kandungannya itu pun anaknya Tuan Joshua?"Ivy yang tadinya hendak keluar dari bilik toilet, langsung mematung. Rumor itu sangat oimengerikan. Tuduhan menyakitkan hati yang terkesan kalau Ivy adalah perempuan murahan. "Hush! Jangan menebar gosip. Kalau ternyata bukan, itu akan menjadi bumerang bagi mulutmu sendiri."Ivy tak bisa mengenali siapa saja yang ada di luar bilik toilet. Hanya

  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Unit Apartemen

    Sembari terisak-isak Ivy bercerita. Di seberang percakapan, Charlotte pun ikut menangis. "Katakan, apa yang harus aku lakukan?" tanya Charlotte di antara derai air mata."Tidak ada. Tolong rahasiakan keberadaanku. Juga nomor ponsel baru ini." Ivy sudah merasa jauh lebih baik setelah bercerita pada sahabatnya."Tapi, Sayang, dia berhak tau dan kau kejar pertanggung jawaban." Charlotte masih berusaha melunakkan hati Ivy."Biarlah. Aku hanya ingin hidup berdua dengan bayi ini." Ivy menyeka air mata. "Maafkan karena aku mengganggu tidurmu.""Hei, apa kau tau kalau belakangan ini aku jarang bisa tidur dengan nyenyak, hah? Aku terus teringat dan merindukanmu." Charlotte masih sempat mengomeli Ivy.Sungguh, Ivy merasa terharu. Disadarinya rasa rindu itu utuh untuk gadis cerewet yang dapat dibayangkan bagaimana raut wajahnya saat ini. "Aku rindu. Aku tak bersemangat kuliah karena kau tak ada. Apa kau tak ingin mencicipi cheese pizza di kantin kampus?" Air liur Ivy muncul membayangkan keju

DMCA.com Protection Status