Share

Lelaki Menyebalkan

Penulis: Lysa_Yovita22
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-26 19:58:40

Mata sebiru lautan itu menatap tajam pada gadis yang terus saja menundukkan pandangan. Ada debar yang terasa aneh ketika mengingat bagaimana semesta pertama kali mempertemukan keduanya.

'Sebenarnya siapa gadis ini? Dahulu, aku melihatnya di acara bayinya Jacob. Sekarang dia malah menjadi mahasiswi di kampus milik keluarga Alexavier.' Ocean masih terus menatap dengan tanya yang tak berkesudahan.

Tak tahan dengan keheningan di antara keduanya, Ocean berdeham. "Siapa namamu?"

"Ivy Aurora, Tuan," jawab Ivy tanpa mengangkat wajah.

Sesaat, Ocean terpana mendengar nama sebenarnya si gadis seratus dollar. 'Namanya secantik rupanya.'

Tanpa bisa dicegah, batin Ocean memuji. Kenangan tentang malam paling indah dalam hidupnya kembali muncul di pelupuk mata.

"Apa kau hanya berstatus sebagai mahasiswi saja?" Ocean kembali melontarkan pertanyaan.

Ivy merasa heran dengan pertanyaan itu. Namun, dia tetap harus menjawabnya, kan?

"Saya ... bekerja sebagai baby sitter."

Ocean diam. Begitu banyak yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Sebuah Ancaman

    Ivy sudah biasa mendapatkan tatapan sinis, meremehkan juga cemooh dari orang lain. Hanya saja, tuduhan merebut calon suami orang, itu sungguh tak masuk akal.Ivy masih cukup waras untuk mengingat kalau calon suaminya yang pernah direbut oleh adik tirinya. Lalu setelah itu, Ivy tak pernah sekali pun terlibat hubungan asmara dengan laki-laki lain.Charlotte yang kembali keluar dari kantin karena menyadari Ivy tak ada di sebelahnya, pun mengernyitkan dahi. Apalagi menimbang sosok wanita nyaris sempurna yang ada di depan mereka. Harum parfum yang mengesankan mewah juga seksi itu saja tak akan mampu menandingi aroma Ivy. Apalagi setelah harus berlarian di area kampus. Bukan tubuh Ivy berbau tak sedap, tetapi tidak harum saja."Aku tak menyangka kalau gadis seperti ini, punya tingkat kepercayaan diri terlalu tinggi untuk menggoda calon suamiku." "Maaf, Nona. Apa Anda tidak salah mengenali orang?" Charlotte menatap bingung.Wanita cantik berkuku lentik itu menatap tajam, bergantian antara

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Sebuah Penawaran

    Ivy hanya bisa pasrah ketika petinggi kampus itu memerintahkannya untuk masuk ke mobil. Apalagi ketika melihat tatapan mata Charlotte yang kebingungan.Sudah pasti rekan kerjanya itu akan diberi banyak pertanyaan kenapa Ivy tidak pulang sesuai jadwal. Dan Ivy hanya bisa mengucap kata maaf ke Charlotte tanpa suara.Mobil masih belum melaju. Ivy menoleh dengan tatapan penuh tanya. "Ck! Merepotkan saja!" Ocean lalu mencondongkan tubuhnya ke arah Ivy.Sepotong ingatan muncul ketika Ocean mendekat persis di depan tubuh Ivy. Aroma parfum itu membuat Ivy seperti terlempar pada adegan panas dari masa lalunya yang kelam."Kau sangat mempesona, Sayang."Sekujur tubuh Ivy terasa membeku. Kalimat itu terngiang-ngiang di telinganya. Ivy bahkan kesusahan, walau hanya untuk sekadar menelan ludah. Ocean memang tidak melampaui batas. Ia hanya memasangkan sabuk pengaman saja. Walau ketika melihat wajah Ivy, ada keinginan lain yang muncul. Bibir milik Ivy tampak menggoda untuk dikecup.'Jangan gila, O

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Sepotong Ingatan

    Ivy menolak dengan tegas. Bukan masalah gaji semata. Akan tetapi, dia sudah terlanjur terikat dan sayang ke Lake. Apalagi sekarang, yang diasuhnya sejak bayi merah itu, mulai posesif. Ivy pulang sangat terlambat saja, Lake yang menyambut dengan wajah ditekuk masam.Untung saja, Ivy sudah membeli kue jahe kesukaan Lake. Sehingga aksi merajuk dan protes itu tidak bertahan lama. Hanya Ivy yang mampu meredam semua kekesalan Lake.Sayangnya, hal itu tidak berlaku ke Jacob. Majikannya itu menatap tajam. "Bawa Lake ke ruang bermain. Minta Charlotte menemani. Lalu kau ke ruanganku.""Ba-baik, Tuan." Cepat-cepat Ivy membawa Lake ke ruang bermain. Lalu menuruti perintah majikannya itu.Tergopoh-gopoh Ivy mencari Charlotte dan menjelaskan secara singkat. Jemari tangannya gemetar ketika sudah berada di depan ruang kerja Jacob. Tuannya yang baik hati itu, apakah akan memberi hukuman karena Ivy sangat terlambat kembali dari kampus, hari ini?Ivy mengetuk pintu dengan sisa-sisa keberanian yang sus

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-23
  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Rindu Lake

    Ivy tak habis pikir. Bagaimana mungkin petinggi kampus itu yang sudah menghabiskan malam bersamanya? Lelaki itu tampak sangat sombong. Berbeda dengan malam saat semuanya terjadi. Lelaki yang ada bersamanya cukup lembut dan hangat. 'Kenapa kepalaku sakit setiap kali mencoba untuk mengingat seperti apa kejadian malam itu? Aku hanya ingat beberapa hal saja. Seperti kepingan puzzle.' Ivy mengaduk-aduk minuman di gelas.Ivy masih sibuk dengan upayanya mengingat semua yang terjadi di malam itu. 'Aku hanya ingat tatonya saja. Tak mungkin memaksa lelaki itu buka baju, kan?'Charlotte mengernyit. "Kau kenapa?"Ivy tergagap. "Hah? Kenapa?"Gadis yang menjadi sahabatnya itu malah tersenyum masam. "Kau sudah terkena sihir si Tampan itu, ya?"Ivy langsung mendengkus keras. "Jangan mulai! Kau tak sadar kita sedang ada di mana? Mau di-bully?"Charlotte malah terkikik pelan. "Tapi akui saja. Sejak awal mata kuliah, kau tak begitu fokus. Apa wajah tampan itu menari-nari di pelupuk matamu, Nona Ivy?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-25
  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Dipecat

    Jacob membawa pergi Lake dan Marion. Ada urusan pekerjaan yang ditugaskan Kakek Alexavier. Hidup Ivy benar-benar hampa. Gadis itu sering kedapatan melamun di depan kamar Lake. Tak hanya itu, Ivy sampai membawa selimut bayi yang masih dipakai Lake sampai sekarang, ke kamarnya. Hanya bermodalkan selimut bayi itu, Ivy bisa sejenak memejamkan mata. Walau di tengah malam, Ivy bisa sesekali tersentak, mencari keberadaan Lake. Setiap hari, Ivy menatap hampa ke arah ponsel. Berharap ada panggilan masuk atau video call dari Lake, si Tuan Muda kesayangannya itu. Sayangnya, nihil. Ivy rindu. Bahkan lebih parah ketimbang dahulu dia pernah berjauhan dengan mantan pacar. Charlotte sampai tak tega melihat lingkar hitam di bawah mata Ivy."Kau tidak bisa tidur nyenyak lagi?" Charlotte mencangklong ranselnya. "Begitulah. Aku selalu tersentak dan mencari keberadaan Lake. Astaga, Charlotte, kapan mereka pulang?" Ivy nyaris menangis.Charlotte mengedikkan bahu, sambil menatap iba. Jacob tidak mengat

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-03
  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Mau ke Mana

    Ivy sudah selesai mengepak barang pribadinya. Tidak banyak. Hanya satu koper penuh. Karena dia bukan tipe orang yang gemar mengoleksi sesuatu. Ivy yang sudah terbiasa hidup prihatin lebih pintar menyimpan uang ketimbang dahulu. Charlotte menghapus air mata. "Rasanya seperti mimpi."Ivy mengusap lembut seprai yang terpasang rapi. "Di kamar ini banyak sekali kenangan manis. Aku sering diam-diam membawa Lake tidur di sini. Apalagi saat dia masih bayi merah.""Kau Ibu yang baik, Ivy. Bukan salahmu kalau bayi dalam kandungan tidak bisa diselamatkan." Charlotte menggenggam jemari Ivy."Ya. Kau benar. Kalau dia hidup, pasti akan sangat tersiksa karena kondisi kami saat itu." Ivy sudah lama mengikhlaskan kepergian bayinya. Mungkin juga karena ada Lake di sisinya. Ada perasaan yang tak bisa Ivy terjemahkan saat pertama kali memeluk dan menyusui Lake. Seperti bayinya hidup kembali. "Aku ... patah hati, Charlotte," keluh Ivy di antara lelehan air matanya.Charlotte memeluk Ivy. "Oh, Sayang. A

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-11
  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Penthouse Milik Ocean

    Ocean menyalakan pemanas ruangan. Setelah melakukan itu, ia menoleh ke arah Ivy yang masih berdiri bingung di area foyer. "Masuklah. Atau aku perlu menggendongmu?"Ivy tersentak lalu memasang wajah masam. "Aku ... kenapa Tuan membawaku ke sini?""Karena kau akan tinggal di sini." Ocean berjalan ke arah kitchen island sambil menggulung lengan kemejanya. Dengan cekatan lelaki bermata sebiru lautan itu membuat dua cangkir teh. Lalu dibawanya kembali ke ruang tamu. Ada senyum tipis yang disembunyikannya karena berhasil memboyong pulang si gadis seratus dollar.Tidak mudah bagi Ocean untuk membujuk Jacob. Karena selama ini hubungan di antara keduanya bisa dikatakan tidak begitu akrab, Ocean terpaksa menggunakan metode lain agar niatnya terlaksana."Minumlah. Aku pikir sepertinya kau cukup lama berada di halte dalam kondisi kedinginan." Ivy melepas jas yang dipinjamkan Ocean. "Jasnya biar aku cuci saja, Tuan."Alis mata Ocean naik sebelah. "Tak perlu. Aku punya pelayan khusus yang menguru

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-19
  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Ocean yang Menyebalkan

    Ivy tidak bisa menolak ketika Ocean menggedor pintu kamar, memaksa agar menghabiskan makanan. Apalagi Ivy sempat berada di luar rumah dalam keadaan hujan deras.Tanpa menunggu, Ocean langsung naik ke kamarnya sendiri. Sengaja memberi ruang untuk Ivy dan dirinya sendiri. Karena belum mengantuk, Ocean berbaring terlentang berbantalkan tangan, sambil menatap langit-langit kamar."Aku masih penasaran dengan semua teka-teki terkait malam itu. Kenapa Ivy sama sekali tidak seperti gadis seratus dollar yang nakal dan penuh energi? Dia malah tampak ringkih dan ketakutan." Ocean masih mencoba mengingat tentang masa lalu. Semua kenangan panas di malam itu, masih terekam jelas. Namun, tidak ada tanda khusus dari tubuh Ivy yang bisa dijadikan bukti apakah Ivy punya saudari kembar."Mungkin aku bisa langsung bertanya. Daripada penasaran seperti selama ini. Lagipula aku sudah menyimpulkan kalau Ivy ini gadis munafik." Ocean mendengkus. Dibawanya rasa kesal itu sampai akhirnya tertidur. Sementara d

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-20

Bab terbaru

  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Melebur Rasa

    Ocean membimbing Ivy ke depan kaca. "Lihatlah. Betapa cantiknya wajah istriku."Ivy menggeleng. "Tidak. Kau memuji hanya untuk menyenangkan hatiku saja."Ocean mengecup pundak Ivy. "Kenapa bisa terpikir seperti itu, hm?""Entahlah. Mungkin karena beberapa bekas luka yang belum sepenuhnya sembuh. Atau kau bosan karena sudah terpisah sekian lama denganku." Sebenarnya, hati Ivy sakit saat mengutarakan rasa. Ocean tersenyum. "Apa kau ingin tau seberapa parahnya keadaanku saat kau pergi tanpa pesan?""Kau tampak baik-baik saja." Ivy masih bersikeras. Ocean menarik tubuh Ivy agar saling berhadapan. "Lihat baik-baik suamimu ini. Apa yang berubah sejak kau pergi, hm?"Ivy menelisik dengan teliti. "Kau lebih kurus. Cambangmu berantakan. Kau juga seperti lupa caranya bersisir dengan rapi.""Dan apa kau tak melihat kalau aku punya kantung mata?"Tatapan Ivy terkunci di sepasang bola mata sebiru lautan itu. "Apa kau tidak bisa tidur?"Ingin sekali Ocean mengigit bibir Ivy yang begitu ringan ber

  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Tak Menarik Lagi

    Ocean menatap lembut. Jemarinya terulur untuk merapikan rambut Ivy, lalu diselipkan di belakang telinga. "Kau adalah hal paling luar biasa yang bisa mengubah sudut pandangku tentang cinta."Ivy tak mampu menahan semburat merah yang hadir akibat rasa jengah karena pujian itu. Isi kepala dan hatinya bertentangan. Kedua organ tubuh itu sedang melakukan tugasnya masing-masing."Katakan, Sayang. Apa yang terjadi sampai kau bisa mengikuti acara lelang itu?" Ocean ingin memperbaiki semua dari awal pertemuan mereka. Lalu Ivy pun bercerita tentang pekerjaan sampingan yang diambilnya setelah pulang kuliah, yakni menjadi petugas katering. Saat itu, adik tirinya datang sebagai tamu. Salah satu pelayan yang juga bekerja di sana, memberi Ivy minuman. Setelahnya tubuh Ivy terasa aneh. Ivy pun mengadukan hal itu ke Lucy, adik tirinya. Lalu dia dibimbing masuk ke kamar milik penyelenggara pesta, Mike.Ocean tahu ada sesuatu yang dicampurkan dalam minuman itu. "Maaf, apa sebelum ini, kau pernah minu

  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Kejujuran

    Dokter sudah mengizinkan Ivy untuk pulang. Saat dia mengatakan harus mampir ke apartemen milik Joshua, Ocean hanya menggelengkan kepalanya. "Tapi barang bawaanku ada di sana, Ocean." Ivy hendak melepas seat beltnya."Aku sudah meletakkannya di bagasi belakang, Sayang. Kita hanya perlu pulang saja." Ocean berkata lembut. Sungguh, Ocean sudah berjanji akan benar-benar memperlakukan Ivy dengan sebaik-baiknya. Ocean berniat untuk membahas semua tentang masa lalu keduanya. Agar kelak tak akan ada lagi bahan bangkitan dari masa lalu. Ivy pun tak jadi membantah. Apalagi melihat sorot mata sebiru lautan itu begitu teduh menenangkan hati. Ivy terhipnotis."Kita belum boleh mengunjungi Kakek lagi. Dan sekarang, setiap aku dinas ke luar kota atau luar negeri, kau harus ikut."Nyali Ivy sudah tak seberani saat mengetahui kebenaran yang sengaja disembunyikan Ocean. Sekarang, dia hanya ingin hidup tenang sambil membesarkan anak dalam kandungan saja. Ke-empat orang itu berada di satu pesawat yan

  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Menyelesaikan

    Joshua tak menyangka kalau perempuan hamil yang menarik perhatiannya ternyata adalah istri konglomerat.Walau penampilan Ocean tampak dingin, tetap saja aura dirinya mampu mengintimidasi lawan bicara. "Maaf, aku tak tahu kalau Aurora punya suami. Dia sama sekali tidak pernah membahas tentang itu."Tanpa berkata apa-apa, Ocean mengeluarkan semua bukti. "Empat pekerjamu mengeroyok istriku. Seperti ini kondisinya sekarang."Joshua gusar bukan main. Apalagi melihat foto yang diam-diam diambil Ocean ketika pertama kali tiba di ruang pasien itu. "Ini ... astaga! Berengsek sekali.""Ya. Semua hanya karena kau memperlakukan istriku secara berlebihan di mata orang lain. Katakan, berapa yang harus aku bayar?" Kesombongan begitu kuat terpancar dari Ocean.Joshua tersenyum tipis. Lelaki di hadapan ini bukan sedang menantang harga dirinya sebagai atasan Ivy. Lelaki ini hanya sedang berusaha melindungi istrinya. "Tidak ada. Aku ikhlas melakukan hal itu. Dia adalah stafku yang berdedikasi tinggi."O

  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Dia Datang

    Masih dalam kondisi gemetaran, Ivy menekan tombol pemanggil suster. Tak lama kemudian, suster datang. "Ibu sudah siuman? Bagaimana? Apa yang Ibu rasakan?""Bayiku bagaimana?" Ivy tidak mencemaskan keadaannya. Masih ada yang jauh lebih penting."Bayi Ibu baik-baik saja. Luka lebam juga sudah diobati. Bukti visum juga sudah ada." Suster itu menatap iba. Paramedis yang menangani, mengira kalau Ivy menjadi korban perampokan."Boleh tolong ketikkan alamat lengkap rumah sakit ini? Keluargaku ingin berkunjung." Ivy menyodorkan ponsel berisi aplikasi pesan langsung ke nomor Charlotte."Oh, tentu saja boleh. Sebentar." Dengan sigap, suster membantu apa yang Ivy inginkan, lalu mengembalikan ponsel. "Terima kasih banyak, Suster. Maaf, di mana orang yang menolongku?""Beliau sudah pergi. Tapi dia meninggalkan nomor telepon. Nanti akan aku tanya di pihak resepsionis.""Baik. Sekali lagi terima kasih, Suster." Ivy mencoba tersenyum.Rahangnya masih terasa sakit. Pun lehernya agak nyeri. Cekikan di

  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Dikeroyok

    Biasanya, Ivy selalu tersenyum ketika berpapasan dengan para pekerja di restoran itu. Namun, sejak kejadian dengan beberapa waiters dipecat sepihak oleh Joshua, lebih banyak yang melengos atau pura-pura tidak melihatnya.Ivy hanya bisa mengelus dada. Bersikap sabar ada semua cobaan yang sedang di jalaninya. Isi tahu ada janin yang harus ditanggung secara mental dan fisik. Sepulang kerja, Ivy menyempatkan diri untuk mengunjungi salah satu gerai salad. Lidahnya tiba-tiba menginginkan makanan itu. Ivy sampai membawa pulang satu pack salad untuk dimakan di apartemen.Karena lokasi gerai salad itu dekat dengan taman, Ivy menyempatkan diri untuk menikmati senja. Dia duduk di bangku taman yang kosong. Sembari menatap keindahan semesta, Ivy mengelus lembut perutnya. "Bayiku, sedang apa di sana? Kau suka dengan rasa salad yang tadi Mama makan?"Sesekali Ivy tersenyum. Di bayangannya, ada anak yang terlahir dari rahimnya lagi. Dia bisa melupakan kerinduan kepada Lake yang sampai sekarang pun

  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Pengakuan Joshua

    Ivy tak bisa lagi bersikap seperti biasa ke Joshua. Pun lelaki itu seperti sengaja menjaga jarak. Ivy berusaha bekerja sangat profesional. Jika harus bersinggungan dengan Joshua, Ivy memasang sikap sangat formal. Hal itu membuat Joshua berang. Sepulang dari memeriksa laporan cabang-cabang restoran, Joshua sengaja mampir ke unit apartemennya. Walau sudah hafal luar kepala passcode, tetap saja Joshua harus menekan bel. Demi kesopanan, pikirnya. Ivy muncul dengan tampilan gaun tidur bermotif bunga dengan panjang selutut. "Ah, ternyata Anda. Maaf kalau aku sudah bersiap untuk tidur."Joshua tersenyum canggung. "Ada hal yang mengganggu pikiranku. Jadi aku putuskan untuk mampir.""Oh, begitu? Silahkan masuk. Toh ini unit milik Anda sendiri." Ivy membukakan pintu selebar mungkin.Joshua masuk dan mencium aroma teh. "Kau menyeduh teh?""Ya. Agar pikiranku bisa lebih rileks. Mau aku buatkan juga?""Sepertinya masih ada stok kopi di lemari. Aku akan membuatnya sendiri." Joshua berjalan cepat

  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Pemecatan

    Joshua menempatkan diri sebagai lelaki yang siaga. Bukan hanya membantu Ivy berbenah, tetapi juga membawakan barang-barang itu ke apartemen. Sedikit banyak, hati Joshua iba melihat apa yang Ivy bawa. Sangat sedikit jika dibandingkan dengan selayaknya orang pindah rumah. Pun sejak saat itu, kedekatan di antara keduanya terus terjalin. Membuat Ivy merasa begitu banyak berhutang budi. Semuanya mulai tampak berbeda. Saat Ivy berada di dalam salah satu bilik toilet, ada suara dari luar. "Kau tau kalau sekarang dia sudah tinggal bersama pemilik restoran ini.""Dia?" "Ya. Si Aurora. Apa mungkin bayi dalam kandungannya itu pun anaknya Tuan Joshua?"Ivy yang tadinya hendak keluar dari bilik toilet, langsung mematung. Rumor itu sangat oimengerikan. Tuduhan menyakitkan hati yang terkesan kalau Ivy adalah perempuan murahan. "Hush! Jangan menebar gosip. Kalau ternyata bukan, itu akan menjadi bumerang bagi mulutmu sendiri."Ivy tak bisa mengenali siapa saja yang ada di luar bilik toilet. Hanya

  • Anak Sang Mafia yang Dirahasiakan   Unit Apartemen

    Sembari terisak-isak Ivy bercerita. Di seberang percakapan, Charlotte pun ikut menangis. "Katakan, apa yang harus aku lakukan?" tanya Charlotte di antara derai air mata."Tidak ada. Tolong rahasiakan keberadaanku. Juga nomor ponsel baru ini." Ivy sudah merasa jauh lebih baik setelah bercerita pada sahabatnya."Tapi, Sayang, dia berhak tau dan kau kejar pertanggung jawaban." Charlotte masih berusaha melunakkan hati Ivy."Biarlah. Aku hanya ingin hidup berdua dengan bayi ini." Ivy menyeka air mata. "Maafkan karena aku mengganggu tidurmu.""Hei, apa kau tau kalau belakangan ini aku jarang bisa tidur dengan nyenyak, hah? Aku terus teringat dan merindukanmu." Charlotte masih sempat mengomeli Ivy.Sungguh, Ivy merasa terharu. Disadarinya rasa rindu itu utuh untuk gadis cerewet yang dapat dibayangkan bagaimana raut wajahnya saat ini. "Aku rindu. Aku tak bersemangat kuliah karena kau tak ada. Apa kau tak ingin mencicipi cheese pizza di kantin kampus?" Air liur Ivy muncul membayangkan keju

DMCA.com Protection Status