Share

Haruskah Minta Maaf?

“Anda jangan sering marah-marah, Tuan. Nanti semakin cepat tua.” Pembantu itu memijit kedua pundak Kevin yang baru saja selesai makan.

“Bagaimana aku tidak marah, jika Renata mendadak datang bahkan menginap dan mengambil perhatian Mama,” geram Kevin.

“Iya, saya tahu. Tapi dia bilang tidak ada niat kembali, paling besok sudah pergi. Anda jangan cemas lagi,” ujar pembantu itu membujuk.

Kevin tetap marah, baginya kehadiran Renata adalah sebuah masalah.

Pembantu itu melirik Kevin yang masih marah. Selama ini dia memang bisa bertahan dan betah karena mendapat perlakukan khusus dari Kevin, apalagi Kevin juga menginginkannya.

“Tuan, ibu saya di kampung sakit-sakitan. Saya butuh uang, apa Anda bisa memberi saya, tidak banyak kok.” Pembantu itu mulai merayu, apalagi tadi memberikan informasi yang penting untuk Kevin.

Kevin melirik pembantu itu, hingga kemudian tersenyum miring.

“Aku sedang kesal dan butuh hiburan. Layani aku dulu nanti aku beri uang yang kamu minta,” kata Kevin yang selama ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status