Beranda / CEO / Anak Kembar Milik Hot CEO / Bab 6. Kegelisahan Amber

Share

Bab 6. Kegelisahan Amber

Penulis: Miss Heaven
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-17 14:19:15

“Silakan lewat sini, Nona,” pandu Mark, mengantarkan Clara ke kursi Julian.

Kaki Clara menginjakkan diri di lantai marmer kafe elit yang terkenal di bandara Los Angeles karena suasananya yang tenang dan berkelas. Cahaya remang lampu kristal berpadu dengan alunan musik jazz lembut menciptakan atmosfer romantis yang kontras dengan badai emosi di dalam diri Clara. Di sudut ruangan, duduklah sosok pria yang selama ini Clara puja, Julian Kingston, pengusaha muda sukses yang disegani. Ketampanan Julian yang memikat dibalut setelan mahal tak mampu menyembunyikan aura arogan dan dingin yang menyelimuti dirinya.

Clara melangkah dengan anggun, setiap langkahnya diiringi rasa penasaran dan sinis. Ada angin apa Julian tiba-tiba berinisiatif menjemputnya? Selama ini, Julian selalu mengacuhkan Clara, bahkan ketika Clara mengejar-ngejar dia. Padahal perjodohan antara dua keluarga sudah di tentukan, tapi Julian seolah tak peduli dengan hal itu dan tetap mengabaikan Clara.

“Lama sekali, aku sampai berpikir pesawatmu jatuh di suatu tempat,” sapa Julian dengan nada datar, tanpa senyum.

Clara mendengus sinis. “Wah, tumben sekali. Siapa ini? Tiba-tiba kau menjemputku. Biasanya kau selalu sibuk dengan bisnis dan wanita-wanitamu, Ian.”

Julian menarik kursi, mempersilakan Clara duduk. “Aku ingin membicarakan sesuatu yang penting denganmu. Tentu saja, aku harus meluangkan waktu untuk datang ke sini dengan kakiku sendiri, untuk menjemputmu.”

Clara duduk di hadapan Julian, jantungnya berdegup kencang. Mereka memang dijodohkan sejak lama, tapi Julian tetap Julian, si lemari es dua pintu yang selalu bersikap dingin ke Clara. Julian bisa perhatian atau bersikap hangat hanya jika dia membutuhkan sesuatu, dan kali ini juga pasti dia menjemput Clara bukan tanpa kepentingan.

Apa yang ingin dibicarakan Julian? Apakah dia akhirnya akan mengakui perasaannya padaku?

“Seperti yang kau tahu, aku sedang mengerjakan mega proyek kota digital yang ambisius,” ungkap Julian, suaranya tegas dan penuh tekad. “Untuk mewujudkannya, aku membutuhkan dukungan dari Mouren Inc.”

Clara mengerutkan dahi. “Apa maksudmu? Jangan bilang kau ingin menikahiku hanya untuk mendapatkan dukungan dari Mouren Inc?”

Julian menatap Clara dengan tatapan dingin. “Tepat sekali. Aku ingin menikahimu karena itu, Clara.”

Clara ternganga. Hatinya hancur berkeping-keping. Jadi selama ini, Julian hanya ingin memanfaatkannya? Tapi kenapa dia harus seterang-terangan ini?

Apa dia sama sekali tidak memikirkan perasaanku?

“Kau tidak mencintaiku, Julian!” teriak Clara dramatis, air mata mulai mengalir di pipinya. “Harusnya kau tetap diam. Berpura-pura saja kau mencintaiku, itu lebih baik daripada berterus terang dan menghancurkan mimpi indahku.”

“Bangunlah, Tuan Putri.” Julian tetap tenang, tatapannya tidak menunjukkan rasa bersalah. “Cinta adalah kemewahan yang tidak bisa kita beli, Clara. Aku membutuhkan Mouren Inc, dan kau adalah kuncinya. Hanya itu alasan aku menerima perjodohan ini.”

Clara terdiam, hatinya diliputi rasa sakit dan dilema. Di satu sisi, dia terluka karena dimanfaatkan. Di sisi lain, dia masih sangat mencintai Julian. “Aku tidak mau.”

Julian mengangguk, melipat tangan di depan dada sambil berkata santai, “Well, kalau begitu akan kucari wanita lain yang bisa kunikahi untuk mendukung bisnisku. Katakan pada ayahmu untuk membatalkan perjodohan kita.”

“Kau brengsek, Julian,” kata Clara, suaranya bergetar.

“Pilihan ada di tanganmu.” Julian tersenyum miring. “Jadi, mau atau tidak?”

Tidak ada pilihan bagi Clara. Dia sangat mencintai Julian.

“Baiklah. Aku setuju. Kau bisa memanfaatkan aku sepuasmu, asalkan jangan pernah nikahi atau dekat dengan wanita lain!” Clara menundukkan kepalanya, air matanya terus mengalir. Dia telah membuat keputusan yang sulit, tapi Clara yakin, dia tidak akan pernah menyesali keputusan itu.

“Good girl.” Julian sedikit menyeringai, lalu menyesap kopinya. “Kalau begitu, mari bahas soal pertunangan.”

“Haruskah secepat ini? Aku bahkan belum bertemu orang tuaku setelah aku kembali dari Texas.” Clara melebarkan mata, ekspresi bingungnya sangat lucu, hingga Mark harus bersusah payah menahan tawa.

Entah terbuat dari apa hati Julian, pria itu bahkan tak merasa tertarik sedikit pun dengan perilaku Clara. “Justru itu, aku akan memberikan daftar hal-hal yang harus kau bicarakan pada ayahmu. Kalau kau mau perjodohan ini berlanjut, jangan buang-buang waktu lagi. Pertunangan kita dilaksanakan lusa, tidak banyak waktu tersisa. Gunakan otak kecilmu untuk menghapal semua dengan baik, Clara.”

“Kau—” Protes Clara dengan cepat dipotong oleh Julian.

“Mark akan membantumu.” Pria itu pergi setelah menyelesaikan kalimat terakhirnya. Menyisakan Clara dengan rahang yang nyaris jatuh ke lantai, dan Mark yang harus menyiapkan mental untuk menghadapi Clara dalam mode singa lapar.

***

Sebelum menemukan Victor dan Violet di area playground bandara, Amber sempat melihat sosok Julian yang duduk sambil menelepon seseorang dan memegang dokumen di sebuah kafe dengan dinding kaca. Masih jelas di ingatannya Amber, bagaimana Julian menjejalkan paksa kejantanan milik pria itu ke dalam dirinya. Malam nahas itu seperti peluru berkarat yang masih bersarang di dada Amber. Setiap kali kenangan akan Julian kembali ke benaknya, hati Amber luar biasa sakit. Untungnya pria itu tidak melihatnya tadi.

Jessie mendekati Amber sambil membawakan potongan apel yang telah dia kupas, dan dua cangkir teh. “Si kembar sudah tidur, mereka mungkin kelelahan.”

Amber terpaku pada wajah mungil Victor dan Violet, si kembar yang tertidur lelap di atas kasur. Kelelahan perjalanan panjang dari Dallas ke Los Angeles tampak jelas di wajah mereka. Hari ini, mereka baru saja tiba di apartemen Jessie, sahabat Amber yang akan menampung mereka selama di Los Angeles.

Jessie, duduk di kursi dekat jendela, mengamati si kembar yang tertidur dengan damai. “Violet cantik sekali, Amber, dan Victor juga sangat tampan. Anehnya, mereka sama sekali tidak mirip denganmu. Apakah mereka mirip ayahnya?” tanya Jessie, suaranya berbisik agar tidak mengganggu tidur si kembar.

“Kurasa juga begitu,” jawab Amber datar. Dia tidak akan menyangkal kalau gen Julian mendominasi wajah anak-anaknya, meskipun begitu sulit untuk Amber menerima bahwa Tuhan tetap saja tidak adil padanya. Mengapa dia yang bersusah payah hamil dan melahirkan, tapi justru Julian yang mendapatkan lebih banyak kemiripan dengan Victor dan Violet?

“Wow, sepertinya dia pria yang luar biasa.” Jessie jadi menerka-nerka, seperti apa wajah pria yang menitipkan spermanya pada Amber, hingga gen terbaik bisa dipanen Victor dan Violet.

Amber memasang muka agak merajuk. “Jadi, apakah aku bukan wanita yang luar biasa, Nona Swan?”

“Kau ibu yang luar biasa. Tentu saja. Hey, ayolah, masa begitu saja marah.”

Amber tersenyum, tapi matanya tiba-tiba berkaca-kaca. “Terima kasih, Jessie. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpa kau dan ibumu.”

Jessie meraih tangan Amber dan menggenggamnya erat. “Aku selalu di sini untukmu, Amber. Kau dan si kembar adalah keluargaku juga.”

Mereka berdua terdiam sejenak, menikmati kehangatan dan ketenangan di kamar Amber. Jessie kemudian menatap Amber dengan tatapan penuh selidik. “Amber,” bisik Jessie, “Kenapa kau tidak mau mencari ayah si kembar?”

Amber terdiam, ekspresinya berubah menjadi dingin. “Itu tidak perlu,” jawabnya singkat. “Aku bisa membesarkan mereka sendiri.”

Jessie menghela napas. Dia tahu Amber masih terluka oleh masa lalunya. “Aku mengerti,” katanya pelan. “Tapi, Victor dan Violet berhak mengetahui siapa ayah mereka.”

Amber menggelengkan kepalanya. “Tidak,” tegasnya. “Itu hanya akan membuat kami semakin terluka. Aku takut kau akan berpisah, siapa tahu pria itu menginginkan si kembar, dan berusaha merebut anak-anakku dariku.”

Jessie tidak bisa memaksakan Amber. Dia tahu Amber adalah wanita yang kuat dan mandiri. Dia yakin Amber akan mengambil keputusan terbaik untuk dirinya dan si kembar. “Baiklah,” kata Jessie akhirnya. “Aku mendukung semua keputusanmu, Amber. Tapi, jika kau berubah pikiran, aku selalu siap membantumu.”

Amber tersenyum tipis. “Terima kasih, Jessie. Kau sahabat terbaik yang pernah kumiliki.”

Bab terkait

  • Anak Kembar Milik Hot CEO   Bab 7. Ini Yang Terbaik

    Mouren Inc memang selalu sibuk. Sama seperti Amber yang sedang berusaha menyesuaikan diri dengan kesibukan Mouren Inc di meja kerjanya. Tentu saja ini adalah hari pertama Amber di kantor. Jadi dia berusaha menyelesaikan tugas-tugasnya dengan tekun. Namun, keheningan kantor seiring berjalannya waktu mulai membuatnya merasa tidak nyaman. Jam sudah menunjukkan pukul lima sore, dan Amber pikir, dia bisa segera pulang untuk menjemput Victor dan Violet di daycare.Namun, Tuan Parker, atasan Amber, tiba-tiba saja datang dan duduk di meja dekatnya dengan senyum genit. “Amber, bisakah kau menyelesaikan laporan ini sebelum pulang?”Amber mengernyit bingung, ah, dasar atasan menyebalkan, memangnya kami sedekat itu sampai dia bisa langsung memanggil nama depanku?!“Ta- tapi….”Amber mengepalkan tangannya di bawah meja, tapi aku harus menjemput anak-anakku yang lucu dan imut!“Laporan ini akan digunakan untuk meeting besok pagi. Kau tahu kan, Nona Clara, putri pemilik perusahaan yang baru kembali k

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17
  • Anak Kembar Milik Hot CEO   Bab 8. Mengapa Dia di Sini?

    Pesta pertunangan Julian dan Clara digelar megah di salah satu hall hotel bintang lima yang mewah di pusat kota Los Angeles. Ratusan tamu elit dari berbagai kalangan bisnis dan sosial hadir untuk merayakan persatuan antara Kingston Corporation dan Mouren Inc. Amber, salah satu karyawan Mouren Inc yang baru dipindahkan ke sana, tentu saja mendapatkan undangan ke pesta tersebut.Hari pesta pertunangan tiba. Amber duduk di depan meja rias di kamarnya, memandang dirinya sendiri di cermin dengan gaun malam yang elegan. Rambutnya dikepang indah, dan makeupnya dipoles dengan cermat. Namun, di dalam hatinya, Amber merasa gelisah. Dia sebenarnya tidak berniat datang ke pesta ini.“Jessie, aku rasa aku tidak bisa pergi,” kata Amber dengan cemas saat mengeluh pada sahabatnya.Jessie, yang sedang sibuk menyiapkan makan malam untuk si kembar, mendengus di telepon. “Amber, sudahlah. Ini kesempatan bagus untukmu bersosialisasi di perusahaan baru. Ayo, berikan senyum terbaikmu dan hadir di pesta itu.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-19
  • Anak Kembar Milik Hot CEO   Bab 9. Yang Selama Ini Dicari

    Julian menatap dengan mata terbelalak saat dia menyaksikan Amber berlalu di hadapannya. Sebuah rasa kebingungan menyelimuti pikirannya, tetapi saat Amber, Jessie, dan si kembar melangkah menuju pintu keluar, Julian tiba-tiba menyadari sesuatu.“Astaga, gadis itu. Sial, dia adalah gadis mabuk yang selama ini aku cari,” desis Julian pelan, seperti menyusur angin. Segera saja Julian memanggil Mark. “Itu ... itu dia.”“Siapa, Tuan?” tanya Mark, melirik ke arah Amber yang menghilang di tengah keramaian lobi hotel.Julian menggelengkan kepala, mencoba mengatasi kebingungannya. “Dia adalah wanita mabuk yang aku cari selama ini.”“Anda yakin, benar-benar gadis itu yang Anda lihat sebelumnya?” Mark mencoba memastikan.“Pernahkah mataku salah melihat atau salah menilai selama ini, Mark?”“Maaf, Tuan, bukan maksud saya—”Julian mendesah keras. “Sudahlah, nanti saja kita bicarakan. Pesta masih berlangsung, aku tidak boleh terganggu oleh hal lain.” Julian masuk ke dalam lagi setelah mengucapkan itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-19
  • Anak Kembar Milik Hot CEO   Bab 10. Ayah Si Kembar

    Setelah mengunci pintu apartemen Jessie dengan hati-hati agar tidak mengganggu Victor dan Violet yang sedang tidur, Amber dan Jessie duduk di ruang tamu yang redup. Dalam keheningan yang tegang, Amber merasa berat untuk membuka mulut.“Amber, kau berhutang penjelasan padaku. Apa yang terjadi tadi?” tanya Jessie dengan nada cemas. “Kenapa kau terlihat begitu gelisah? Apakah semuanya baik-baik saja? Benarkah kau melihat ayah si kembar?”“Satu-satu, Jessie.” Amber menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya sebelum mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi. “Iya, tadi di pesta ... aku bertemu dengan ayah si kembar.”Jessie menatap Amber dengan tatapan terkejut. “Ayah si kembar? Bagaimana itu bisa terjadi? Apa dia ....?”Amber mengangguk, wajahnya pucat. “Dia adalah tunangan dari putri keluarga Mouren, pemilik Mouren Inc.”“Putri perusahaan tempatmu bekerja…” Jessie mengerutkan kening, mencoba memahami implikasi dari apa yang baru saja diungkapkan Amber. “Jadi, ayah si kembar ad

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-22
  • Anak Kembar Milik Hot CEO   Bab 11. Ketemu!

    Di sebuah restoran mewah bintang lima di tengah kota, Julian dan Clara duduk bersama ibu Julian, Gracey, untuk makan siang. Suasana restoran tenang dan elegan, dengan pemandangan kota yang terhampar di luar jendela tinggi. Mereka dikelilingi oleh aura kemewahan yang memancar dari setiap sudut ruangan.Gracey tersenyum lembut sambil menatap anak dan calon menantunya bergantian. “Jadi, bagaimana kabar kalian berdua? Bagaimana persiapan pernikahan?”Clara, dengan senyuman manisnya, menjawab, “Kami sangat bahagia, Aunty. Persiapan pernikahan berjalan lancar dan kami berdua sangat menantikan hari spesial itu.”Julian bergeser di kursinya, menatap ibunya dengan penuh perhatian. “Dan bagaimana dengan Mom sendiri? Apa kabar sejak terakhir kali kita bertemu?”Gracey tersenyum tipis. “Aku baik-baik saja, Sayang. Hanya sedikit sibuk dengan pekerjaan dan urusan rumah tangga. Tidak apa-apa.”Saat percakapan mereka berlanjut, pintu restoran terbuka dan seorang tamu memasuki ruangan. Tamu itu membawa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-23
  • Anak Kembar Milik Hot CEO   Bab 12. Tolong Pergi Dariku

    Julian mendekati cubicle Amber dengan langkah mantap, menatapnya dengan tatapan tajam. “Amber Hayes, apakah kau pegawai baru yang dimutasi dari Dallas?” tanya Julian dengan nada yang tenang namun tegas.Amber terkejut dan gemetar saat mendengar pertanyaan tersebut. Dia mencoba menjawab dengan canggung, “I-i-ya, Tuan Kingston, s-saya baru saja dimutasi dari Dallas...”Ketika Amber berbicara, dia merasa ketakutan. Bagaimana Julian tahu tentang latar belakangnya? Sudahkah Julian menyelidiki dirinya? Amber semakin takut saat memikirkan kemungkinan bahwa Julian juga tahu bahwa Victor dan Violet adalah anaknya.Sementara itu, Julian melihat gelagat Amber dengan senang hati. Dia merasa mendominasi dalam situasi ini. “Baiklah Amber, aku baru saja membantu Clara memeriksa pekerjaanmu,” kata Julian dengan nada serius. “Ada banyak kesalahan yang perlu diperbaiki segera.”Amber menelan ludah, merasa tegang mendengar bahwa Julian telah memeriksa pekerjaannya. Semua karyawan di sekitar mereka tahu b

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24
  • Anak Kembar Milik Hot CEO   Bab 13. Tawaran Julian

    “Malam itu hanya kesalahan? Apa maksudnya? Sudah sejauh apa mereka? Julian bahkan tak pernah mau menyentuhku. Bisa-bisanya si jalang itu sudah menikmati tubuh calon suamiku!”Suasana di kantor Clara terasa tegang pagi ini. Semalaman dia tidak bisa tidur, dan seharian kemarin dia terus uring-uringan memikirkan kedekatan Julian dan Amber. Kini, Clara duduk di balik meja kerjanya, mata menatap layar komputernya dengan intensitas yang mengkhawatirkan. Di lubuk hatinya, perasaan cemburu dan ketakutan terus menggerogoti.“Amber Hayes, aku akan membalasmu dengan benar!” Clara merasa terancam oleh kehadiran Amber, asisten kepala cabang yang baru. Setiap kali Julian memberikan perhatian pada Amber, Clara merasa dirinya semakin terpinggirkan. Dengan cepat, Clara memutuskan untuk mengambil tindakan. Dia merencanakan untuk menyingkirkan Amber dari kehidupan Julian, tanpa memikirkan akibatnya. Ide jahat muncul di benaknya, dan dia mulai menyusun rencana sekejam mungkin.“Tuan Parker, aku ingin Ambe

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24
  • Anak Kembar Milik Hot CEO   Bab 14. Kehangatan Si Kembar

    Suasana di kantor semakin tegang seiring berjalannya waktu. Julian duduk di meja kerjanya, memikirkan Amber dan Clara. Dia merasa sulit untuk mendekati Amber, tetapi juga memahami bahwa Amber sulit dijangkau karena tekanan yang diberikan Clara padanya.“Amber terlalu sulit didekati. Tapi aku paham itu, karena Clara menekannya. Aku harus menemukan cara untuk membantunya.”Julian memikirkan situasinya dengan hati-hati. Dia tidak bisa langsung menegur Clara, karena itu akan terlihat aneh. Lagi pula, dia takut Clara akan mengadu pada ayahnya dan membatalkan persetujuan proyek yang sedang berjalan. Julian masih membutuhkan Clara, meskipun dia mengakui bahwa dia tidak bisa lepas dari bayang-bayang Amber.Julian menghela napas. “Apa yang seharusnya aku lakukan?”“Bagaimana kalau Anda menemui si kembar saja, Tuan?” usul Mark sambil menunjukkan foto si kembar yang Amber antarkan ke tempat penitipan anak.“Hmmm, kurasa ini ide bagus.” Akhirnya, Julian memutuskan untuk menghentikan kunjungannya k

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-25

Bab terbaru

  • Anak Kembar Milik Hot CEO   Extra Bab 6. Bahagia Selamanya

    Waktu berlalu dengan cepat. Sudah beberapa bulan sejak Hector dan Hugo lahir, dan hidup Amber kini penuh dengan kesibukan. Setiap hari, dia terfokus mengurus dua bayi kembar mereka, sementara Julian mengambil alih tugas mengasuh Victor dan Violet setiap kali ada waktu. Gracey sering mampir dan kadang menginap untuk membantu Amber, memberikan sedikit kelonggaran dari tugas berat sebagai ibu baru.Suatu malam, saat mereka akhirnya bisa duduk berdua di sofa setelah anak-anak tertidur, Julian memandang Amber dengan lembut. Wajah istrinya terlihat lelah, tetapi tetap memancarkan kehangatan dan kasih sayang.“Amber,” panggil Julian pelan, membuat Amber menoleh. “Ada yang ingin aku tanyakan padamu.”“Apa itu, Sayang?” Amber bertanya sambil menyesuaikan posisi duduknya, mencoba meredakan kelelahan di tubuhnya.“Aku ingin memberikanmu sesuatu sebagai hadiah,” kata Julian dengan serius. “Hadiah yang spesial.”Amber mengerutkan kening, sedikit terkejut. “Hadiah? Untuk apa?”Julian tersenyum han

  • Anak Kembar Milik Hot CEO   Extra Bab 5. Anggota Keluarga Baru

    Waktu berlalu dengan cepat, dan kehamilan Amber kini sudah mencapai bulan terakhir. Setiap hari terasa penuh dengan harapan dan kegembiraan. Ketika Amber dan Julian melakukan USG beberapa minggu sebelumnya, mereka terkejut dan senang mengetahui bahwa bayi yang dikandung Amber ternyata kembar. Namun, sebagai kejutan, mereka memutuskan untuk tidak mengungkap jenis kelamin bayi tersebut, menjaga agar momen kelahiran menjadi lebih spesial.Hari yang dinantikan akhirnya tiba. Amber merasakan kontraksi yang semakin intens, dan Julian segera membawa Amber ke rumah sakit. Ketegangan dan kegembiraan memenuhi udara saat mereka memasuki ruang bersalin. Julian menggenggam tangan Amber erat, memberikan dukungan dan cinta yang tak terbatas.“Grandma, sebentar lagi adik bayi akan lahir, ya?” tanya Violet dengan wajah polosnya.Gracey yang ikut ke rumah sakit mengangguk pelan, “iya sayang. Mommy akan melahirkan adik bayi untuk kalian.”“Apa prosesnya cepat?” tanya Victor dengan wajah khawatir, “bany

  • Anak Kembar Milik Hot CEO   Extra Bab 4. Terlalu Mencintaimu

    Pagi itu, Amber merasa tidak enak badan. Sudah beberapa hari terakhir tubuhnya lemah, disertai pusing dan mual yang semakin parah. Namun, hari ini, saat mereka mengunjungi rumah orang tua Julian, Gracey dan James, mual itu terasa lebih kuat. Amber dan Julian sengaja membawa si kembar, Victor dan Violet, untuk bermain di rumah kakek dan nenek mereka. Namun, suasana hangat yang biasanya menyelimuti mereka saat berkumpul kali ini terasa berbeda.Julian duduk di sebelah Amber di ruang tamu, matanya penuh kekhawatiran. “Sayang, kau terlihat pucat. Ada apa? Kau sakit?” tanyanya lembut.Amber mengerutkan kening, tangannya memegang perutnya. “Aku merasa pusing dan mual, tapi tidak demam.”Julian semakin cemas. “Ini sudah beberapa hari. Mungkin kita perlu ke dokter.”Sebelum Amber sempat menjawab, rasa mual itu datang lebih kuat. “Hoeekk!” Amber menahan muntah, lalu melambaikan tangan ke arah Julian. “Julian, tolong... menjauh sebentar,” pintanya dengan lemah.Julian mundur dengan bingung. Ini

  • Anak Kembar Milik Hot CEO   Extra Bab 3. Tidak Ada Harapan

    Setahun telah berlalu sejak Amber dan Julian mengikat janji suci dalam pernikahan mereka. Kehidupan mereka yang damai penuh dengan cinta, kebahagiaan, dan tawa anak-anak yang mengisi rumah mereka. Namun, di balik senyum Amber yang selalu cerah, ada kegelisahan yang tak kunjung hilang. Meskipun pernikahan mereka telah memasuki usia setahun, Amber belum juga hamil lagi. Rasa cemas dan bersalah mulai menghantui pikirannya, terutama karena Julian dan anak-anak pernah sangat menginginkan kehadiran adik bayi untuk Victor dan Violet.Hari itu, setelah mengantar Victor dan Violet ke taman kanak-kanak, Amber memutuskan untuk duduk sejenak di taman sekolah, menikmati ketenangan pagi. Saat dia duduk, Amber melihat seorang wanita di bangku lain yang tampak kelelahan dan sedih. Merasa iba, Amber menghampirinya.“Hai, kau baik-baik saja?” Amber menyapa dengan lembut.Wanita itu, yang terlihat terkejut dengan perhatian Amber, tersenyum kecil meski kesedihan masih terpancar di wajahnya. “Oh, hai… Iy

  • Anak Kembar Milik Hot CEO   Extra Bab 2. Ingin Adik 

    Sepulang dari bulan madu yang indah dan penuh kenangan di Eropa, Amber dan Julian kembali ke rumah mereka dengan hati yang hangat. Namun, kehangatan itu segera terganggu oleh dua sosok kecil yang sudah tak sabar menunggu di depan pintu.“Mommy! Daddy!” teriak Victor dan Violet serempak, wajah mereka bersinar-sinar penuh antusiasme.Gracey mengikuti dibelakang mereka. Kemudian memeluk Amber dengan hangat. “Bagaimana? Kalian menghabiskan waktu dengan baik di sana, kan?”“Sangat menyenangkan, Mom,” Amber mengurai pelukan, dia memberikan bingkisan yang terpisah pada Gracey. “Ini hadiah yang khusus aku bawakan dari setiap negara yang kami kunjungi.”“Tidak perlu repot-repot, Sayang.” Gracey menerima bingkisan itu, “tapi karena ini dari menantu kesayanganku, akan aku terima dengan senang hati.”“Mommy, Mommy!” Violet membentangkan tangannya, “peluk Vio! Aku sangat rindu pada Mommy!”Victor ikut membentangkan tangan, “jangan lupa aku juga anak kalian.” Ucapnya dengan malu-malu.Julian berde

  • Anak Kembar Milik Hot CEO   Extra Bab 1. Bulan Madu

    Segera setelah pesta pernikahan selesai, Julian membawa Amber pergi berbulan madu. Meninggalkan Victor dan Violet dibawah pengawasan Gracey dan James. Perjalanan mereka dimulai dari Paris, kota yang tak pernah kehilangan pesonanya sebagai tujuan romantis. Mereka tiba di Paris pada malam hari, disambut oleh gemerlapnya lampu kota dan Menara Eiffel yang menjulang megah, seakan mengucapkan selamat datang kepada mereka. Julian telah merencanakan segalanya dengan cermat. Dia memilih hotel yang elegan dengan pemandangan langsung ke Menara Eiffel.Malam pertama mereka di Paris dihabiskan dengan makan malam romantis di sebuah restoran mewah di tepi Sungai Seine. Di bawah sinar lilin yang redup dan dengan latar belakang Menara Eiffel yang berkilauan, mereka menikmati hidangan Prancis yang lezat, ditemani oleh alunan musik lembut yang dimainkan oleh musisi lokal.“Kita akhirnya di sini,” kata Julian sambil menggenggam tangan Amber di atas meja. “Ini adalah awal dari kehidupan baru kita, dan ak

  • Anak Kembar Milik Hot CEO   Bab 70. Cinta Suci

    Hari itu tiba. Hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang, terutama oleh Amber dan Julian. Pernikahan mereka diatur dengan sempurna, setiap detail dipikirkan dengan seksama untuk memastikan bahwa momen ini akan menjadi kenangan indah seumur hidup. Para tamu mulai berdatangan, mengenakan pakaian terbaik mereka, memberikan suasana mewah tetapi tidak menghilangkan kesan hangat di sekitar gereja besar yang dikelilingi taman penuh bunga berwarna-warni.Di ruang tunggu pengantin wanita, Amber berkumpul bersama Gracey dan kedua anaknya, Victor dan Violet. Dengan gaun pengantin putih yang anggun, Amber tampak seperti sosok peri yang tenang dan penuh cinta. Matanya bersinar, tetapi di balik itu, ada sedikit kegugupan yang wajar. Ini bukan hanya tentang pernikahan, melainkan awal dari kehidupan baru. Tidak hanya baginya, tetapi juga bagi Julian, terutama Victor dan Violet.Gracey, mengenakan gaun biru langit, menghampiri Amber dengan senyum penuh arti. Dia telah melihat banyak perubahan dalam

  • Anak Kembar Milik Hot CEO   Bab 69. Balasan Setimpal

    Hari-hari menjelang pernikahan Julian dan Amber terasa seperti mimpi yang hampir menjadi kenyataan. Setelah sekian lama dilanda berbagai cobaan, akhirnya momen bahagia itu tiba juga. Julian yang perfeksionis, tak ingin melewatkan satupun detail dalam persiapan pernikahan mereka. Dia ingin pernikahan ini menjadi simbol cinta yang tidak akan pernah terlupakan oleh siapapun.Pagi itu, matahari bersinar cerah, seakan turut merayakan kebahagiaan mereka. Julian, Amber, dan si kembar, berkumpul di butik tempat mereka akan fitting pakaian pernikahan. Butik tersebut telah disulap menjadi tempat yang penuh dengan keanggunan, dihiasi dengan bunga segar dan kain-kain sutra yang menambah kesan mewah.Amber berdiri di depan cermin besar, mengenakan gaun pengantin putih yang anggun. Gaun itu terbuat dari sutra lembut yang membalut tubuhnya dengan sempurna, dihiasi renda halus yang menyatu dengan kulitnya, serta manik-manik berkilauan yang memantulkan cahaya lampu kristal di atasnya. Saat Amber melih

  • Anak Kembar Milik Hot CEO   Bab 68. Hitam dan Putih

    Seminggu setelah kejadian yang mengguncang keluarga Kingston, Amber akhirnya diizinkan pulang. Kondisinya sudah jauh membaik setelah melewati masa pemulihan yang intensif. Hari itu, Julian, James, Gracey, dan si kembar menjemputnya di rumah sakit.Saat pintu rumah sakit terbuka, wajah-wajah penuh harapan menyambut Amber dengan sukacita. Sementara Amber yang berdiri di ambang pintu tersenyum tipis penuh kehangatan. Si kembar lantas berlari kecil menuju Amber, wajah mereka bersinar dengan kegembiraan yang tak terbendung.“Mommy!” seru Victor dan Violet serempak, keduanya melompat ke dalam pelukan Amber dengan semangat yang menggebu-gebu.“Mommy! Aku merindukanmu!” ujar Violet yang semakin mengeratkan pelukan.“Aku juga!” seru Victor tidak mau kalah.Amber tidak bisa menahan air matanya. Dia merindukan anak-anaknya lebih dari apa pun selama masa pemulihan ini. Pelukan mereka adalah sesuatu yang dia impikan setiap malam di rumah sakit. Dengan mata berkaca-kaca, dia membalas pelukan mere

DMCA.com Protection Status