Tubuh Damian bergetar, sebenarnya dia tidak ingin memperlihatkan jika dia sedang mengejar Andrea pada Lusiana. Selain menjaga perasaan Lusiana, dia juga tahu tentang perjanjian yang sudah dia tandatangani. Jika Lusi membeberkannya pada Andrea maka habis sudah kesempatannya untuk mendapatkan cintanya. "Jadi seperti ini kelakuan Kak Rea di belakangku? Sengaja berpura-pura meninggal tetapi diam-diam menggoda suamiku, iya?" Andrea tidak bereaksi dia hanya menatap Lusiana dengan datar. Ekspresi Andrea itu membuat Lusiana semakin terprovokasi, dia maju dan hendak menampar Andrea tetapi langsung dicegah oleh Damian. "Lusi jaga sikapmu, walau bagaimanapun dia adalah kakakmu. Jangan bersikap kasar," ujar Damian memperingati. Lusiana menarik tangannya dengan kasar, dia menatap sinis pada Damian yang membela Andrea. "Kalian benar-benar pasangan yang serasi tapi sayang sekali kalian tidak akan pernah bisa bersama," ucap Lusiana kemudian dia tersenyum manis pada Damian seakan dia sedang menge
Andrea pulang diantar Ayden dan Elov sedang mengamati dari rekaman CCTV di laptopnya. Bohong jika Elov tidak marah dan cemburu, tetapi dia memberikan waktu untuk Andrea memenangkan dirinya meksipun harus bersama lelaki itu. Melihat Andrea mau kembali pulang dia sudah sangat bersyukur.Saat orang-orang yang dia tempatkan untuk mengawasi Andrea memberi kabar jika Andrea turun dari taksi dan pergi ke sebuah taman dengan seorang lelaki, Elov hanya mengantar kedua anaknya ke rumah lalu pergi menyusulnya.Dia melihat bagaimana Andrea dipermalukan juga bagaimana Ayden membelanya serta tangan Andrea yang menarik tangan lelaki itu pergi.Elov juga tahu setelah itu mereka pergi ke mana, dia memperhatikan dari kejauhan dan pulang lebih dulu. Dia bisa melihat tidak ada gelagat mencurigakan Andrea dengan Ayden meskipun dia tahu lelaki itu menyukai Andrea.Elov duduk di sofa ruang tamu menunggu kedatangan Andrea sambil memainkan jarinya di atas keyboard laptop.Si kembar saat ini sedang istirahat d
Begitu Elov masuk, anak-anak bersama Andrea langsung menatapnya. Elov sebenarnya tidak ingin mengganggu momen antara ibu dan anak ini, tetapi pembicaraan mereka sangat mengganggunya. Mana mungkin dia membiarkan Andrea dan anak-anak kembali ke rumah Alvons, apalagi sampai membiarkan anak-anaknya berpikiran untuk menjodohkan Andrea dengan lelaki lain."Maaf jika Papa menerobos masuk, tetapi Papa mendengar pembicaraan kalian sudah menjurus pada sesuatu yang Papa nggak sukai. Bukan Papa marah atau mengatur kalian, tetapi selagi masih ada Papa, nggak akan ada lagi lelaki lain yang bisa kalian panggil Papa atau kalian jodohkan dengan Mama."Andrea menetap Elov sambil menggeleng pelan. Dia bisa melihat saat ini Elov tampak kecewa akan sikap kedua anaknya, sorot mata itu tidak bisa berbohong.Untuk menengahi, Andrea memilih berdiri di samping Elov. Dia tidak ingin berat sebelah meksipun hatinya saat ini memang sangat sakit dan setuju dengan ucapan anak-anaknya."Maafkan kami, Papa. Bukan maks
Pagi ini Geez sudah bersiap untuk bertamu lagi ke rumah keluarga Graff. Dia tidak puas dengan kejadian kemarin, apalagi melihat kedua anak itu yang jelas-jelas menatapnya penuh ketidaksukaan. Sudah pasti Geez merasa sangat terancam, sebab dengan adanya kedua anak itu mungkin saja Tuan dan Nyonya Besar keluarga Graff akan lebih memilih wanita yang bersama Elov ketimbang dirinya. "Aku akan membuktikan bahwa aku yang terbaik. Jika anak-anak itu tidak ingin denganku maka mereka tidak perlu ada di lingkungan keluarga Graff," ucap Geez sambil menatap pantulan dirinya di depan cermin. Satu senyuman manis diberikan untuk menghargai penampilannya hari ini. Semakin dia mempercantik diri maka dia yakin Elov akan tertarik padanya.Langkah Geez begitu pasti saat menuruni satu demi satu anak tangga. Dia berbelok ke arah ruang makan di mana kedua orang tuanya sudah menunggu. Serena yang melihat penampilan Geez yang begitu memukau langsung memanggil putrinya untuk bergabung dengan mereka. Morgan
Suasana kamar yang biasanya hidup dengan canda tawa, pertengkaran dan juga romansa antara Elov dan Andrea kini terasa begitu sepi.Pasangan yang sudah dikaruniai dua anak itu merasa canggung untuk memulai pembicaraan. Andrea ingin mandi tetapi dia tidak enak meninggalkan Elov yang terlihat sedang ingin berbicara sesuatu padanya.Begitupun dengan Elov, dia tidak suka saat suasana begitu sepi seperti ini. Dia tidak suka mereka hanya saling diam-diaman dan mencuri-curi pandang. Dia merasa cukup canggung dengan Andrea karena kejadian hari ini.Pertemuan pertama Andrea dengan ibunya tidak meninggalkan kesan baik, yang ada justru Andrea tersakiti oleh setiap kalimat yang dilontarkan Reyna. Sebagai anak dan sebagai pria yang ingin mengambil tanggung jawab untuk Andrea, Elov dihadapkan pada pilihan yang sangat sulit.Andrea yang duduk di sofa juga merasa bersalah pada Elov sebab dia sudah pergi bersama Ayden. Mereka berada di pikiran yang sama, hanya saja tidak berani mengucapkan sepatah kata
Sinar mentari perlahan menyelinap masuk dari jendela yang tirainya sejak semalam dibiarkan terbuka. Silaunya membuat mata Andrea tidak mampu lagi untuk tertutup dan larut dalam tidurnya. Perlahan mata indah dengan bulu mata panjang lentik itu terbuka.Dia mengatur pernapasannya, ingin beranjak dari tempat tidur tetapi dia tidak bisa bergerak sebab berada dalam dekapan Elov.Ditatapnya wajah tampan yang semalam membuatnya melayang itu. Awalnya dia pikir Elov akan mengajaknya untuk melakukannya tetapi ternyata Elov hanya sibuk menciuminya dan mampu menahan semua itu hingga mereka akhirnya tertidur.Tangan Andrea bergerak untuk menyentuh bibirnya yang semalam begitu bengkak karena menjadi bulan-bulanan Elov. Dia sangat andal dalam mencium dan juga menahan keinginan 'itu'.Dia tersenyum malu kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya.'Aku pasti sudah gila!'Kejadian semalam adalah momen yang sangat manis dan sayang untuk dilewatkan. Sepanjang malam dia tertidur dalam pelukan Elov dan bangun
Darah Brandon seolah mendidih mendengar persyaratan yang diberikan Elov. Seburuk-garuknya hinaan Reyna kepada wanita yang dicintai Elov, tidak sepantasnya anak itu menyuruh ibunya merendahkan diri pada Andrea."Elov jaga sikapmu! Wanita yang kamu suruh meminta maaf itu adalah wanita yang sudah melahirkan kamu ke dunia ini. Pantaskah kamu bersikap seperti ini padanya?" Brandon berkata lagi, "Sebagai suaminya, aku bahkan selalu meminta maaf kepadanya meskipun dia yang salah. Lantas kamu sebagai anak justru menyuruhnya meminta maaf kepada wanita itu. Di mana otakmu?" Elov tahu apa yang dikatakan sudah sangat keterlaluan, tetapi dia juga ingin menjaga hubungan baik antara anak-anaknya dengan kedua orang tuanya.Meskipun Elov kesal dan kecewa dengan sikap ibunya, tetapi dia juga tetap ingin mereka menyayangi kedua anaknya sebab si kembar juga merupakan cucu mereka. "Darling, sudahlah jangan terus memperkeruh suasana," ucap Reyna yang tidak suka melihat pertentangan antara kedua lelaki
Di sekolah si kembar .... Andrea menunggu kedua anaknya hingga mereka pulang sekolah. Dia tidak memiliki kegiatan lain, dia juga khawatir kedua anaknya di sekolah mendapatkan perundungan atau keluarga Elov datang untuk merebut mereka, sehingga Andrea siap menjaganya di sekolah. Saat ini Andrea memilih duduk di taman sambil memainkan ponselnya. Tiba-tiba di layarnya terlihat sebuah panggilan masuk dari Sarah. "Apakah kamu sangat merindukanku?" tanya Andrea dengan candaannya. "Ini nggak lebih penting dari rasa rindu, Rea. Apakah kamu tahu keluargamu sudah mencarimu ke mana-mana? Mereka bahkan menemukanku." Mata Andrea terbelalak. Dia tahu semua itu cepat atau lambat akan terjadi tetapi dia tidak siap bertemu lagi dengan keluarganya. Dia sudah merasa nyaman tanpa mereka. Pertemuannya dengan Lusiana dan Damian jelas akan sampai ke telinga ayahnya, Lusiana pasti akan mengadu dan mereka akan mencarinya sampai ketemu. "Apakah kamu baik-baik saja?" "Ya, aku baik-baik saja. Kamu yang ak