Asisten Alvons memberitahukan seseorang telah mencoba membobol data mereka, lebih tepatnya ada yang sedang mencari tahu data dua anak yang sedang diasuhnya.Alvons hanya tersenyum tipis. Dia sudah tahu siapa orang itu. Cepat atau lambat dia pasti akan menyelidiki si kembar.Dia hanya berpikir dalam hati mengapa Andrea ketahuan hanya dalam beberapa hari saja? Atau dia pun telah memikirkan sejak awal—sejak lelaki itu melihat sepasang anak kembar dia telah mendapatkan sebuah informasi tanpa mencaritahu.Alvons pun berkata, "Nggak apa, aku sudah tahu. Bukan sesuatu yang berbahaya. Dia pasti akan datang kepadaku cepat atau lambat."Asistennya yang bernama Surya hanya bisa mengangguk dalam kebingungan. Tetapi dia tidak jadi terlalu khawatir karena dia tahu seperti apa sifat tuannya.Setelah hari di mana Surya mengatakan tentang seseorang yang sedang menyelidiki mereka, malam harinya kediaman Alvons didatangi langsung oleh orang yang telah lama dia tunggu.Wajah Elov terlihat tenang tetapi s
Levin menipiskan bibirnya saat dia mengetahui dari beberapa asisten rumah tangga tentang kedatangan Elov ke rumah ini. Meksipun tidak berakhir seperti yang diharapkan tetapi dia merasa bahwa apa yang dia harapkan selama ini akan segera terwujud. "Kamu terus tersenyum, ada apa?" Teguran Luvina membuat tampang Levin segera berubah. Dia berkata, "Anak kecil hingga perlu tahu. Kamu hanya harus menjalani kehidupan ini dengan senang dan ceria." Luvina berdecak kesal, mereka hanya berbeda beberapa menit saja tetapi Levin berlagak seperti orang yang lebih tua sepuluh tahun darinya. Tetapi gadis kecil itu tidak bisa mengelak. Dia memilih menikmati harinya seperti apa yah dikatakan Levin tadi. 'Dia pasti akan datang lagi untuk melihat kami,' ucap Levin dalam hati. ****Setelah tahu status Alvons di negara ini terbilang berada di atas, Elov pun mulai menyusun waktu untuk kembali bertemu.Tetapi di sini Elov lebih tertarik pada hubungan Andrea dan Alvons. Dalam keterangannya dikatakan dia
"Sebenarnya ada apa ini, Grandpa?"Pertanyaan Levin membuat dua pria yang sedang bersetigang itu terdiam. Bocah kecil ini sebenarnya sudah tahu apa yang sedang mereka ributkan tetapi dia ingin mereka menyelesaikannya dengan kepala dingin, dan tentu saja dia tahu bahwa Grandpa Alvons tidak akan mungkin membeberkan siapa mereka di hadapan Elov meskipun dia tahu Elov pun sudah tahu tentang mereka. Levin sangat tahu kedatangan Elov kemari adalah untuk menjemputnya dan juga saudari kembarnya. Bocah ini hanya ingin membantu meluruskan dan mengabulkan niat ayahnya. Selain itu Levin juga ingin berbicara berdua dengan Elov nanti dan ingin mempertanyakan alasan mengapa mereka tidak memiliki Ayah sejak kecil. "Nggak ada apa-apa. Bisakah kalian berangkat ke sekolah lebih dulu bersama sopir? Grandpa memiliki urusan dengan orang ini.""Tetapi mengapa kalian membahas tentang Mama? Ada apa dengan Mama? Jangan membuat aku panik," cecar Luvina yang sejak tadi tidak berbicara. Alvons sama sekali ti
Ekspresi di wajah Alvons berubah-ubah saat dia mendengarkan penjelasan versi Elov yang tidak pernah dia dapatkan dari Andrea.Sempat dia merasa geram karena Andrea mendapat kekerasan fisik dari lelaki di hadapannya ini. Elov bahkan memperkosanya dalam keadaan mabuk hingga membuat Andrea mengandung anaknya serta di usir dari rumahnya.Tidak ada yang coba ditutupi Elov, dia bahkan mengatakan jika Andrea menggunakan identitas orang lain untuk bisa masuk ke kamarnya di hotel.Alvons tidak bisa menyalahkan Elov sepenuhnya. Andrea juga ceroboh karena menyabotase pertemuan mereka."Aku nggak mencari pembelaan tetapi itu adalah kebenarannya. Aku bahkan nggak tahu kalau sempat memperkosamu seorang wanita. Aku melupakan kejadian malam itu tetapi karena aku khawatir karierku dan juga pada gadis perawan itu, aku terus mencarinya."Elov berkata lagi, "Dia sangat pandai bersembunyi. Tetapi sejauh mana pun dia pergi dia tidak bisa berbohong jika dia pergi tanpa membawa benihku karena aku yang mengal
Andrea merasa sangat canggung karena saat ini di dalam mobil hanya dia dan Ayden. Keduanya kesulitan menentukan topik pembicaraan sehingga yang terjadi hanya kesunyian hingga mobil itu parkir di salah satu restoran. "Ayo, Sarah sudah menunggu di dalam," ucap Ayden sedikit gugup tetapi wajahnya tetap terlihat biasa saja. Rupanya Sarah sedang menanti di dalam, Andrea merasa lega karena akhirnya dia tidak berdua saja dengan Ayden. Andrea turun dari mobil tanpa menunggu Ayden untuk membukakan pintu. Hal itu membuat Ayden kehilangan satu kesempatan untuk lebih dekat lagi dan bersikap manis pada wanita yang sudah membuatnya terpesona.Ayden berjalan lebih dahulu dan Andrea mengikutinya dari belakang. Tetapi pria jangkung itu kemudian berhenti hingga Andrea yang sedang melamun tak sengaja membenturkan wajahnya di punggung lebar Ayden."Maafkan aku ... mengapa kamu tiba-tiba berhenti?"Ayden yang bertubuh tinggi itu menoleh ke belakang dan melihat Andrea sedang memusat dahinya."Maaf karen
Di dalam kamarnya Andrea duduk di sofa sambil menggigit bibirnya. Dia berpikir keras bagaimana mungkin dia bisa membawa si kembar datang sementara situasinya tidak aman. Dia pasti akan bertemu dengan orang-orang di masa lalu, belum lagi dia tidak pernah bertemu dengan keluarga Elov sebelumnya. Beberapa kali Andrea menarik napas lalu menghembuskannya dengan sedikit kasar. Dia benar-benar belum siap membawa si kembar Dia sangat takut dengan kemungkinan terburuk— keluarga Elov akan mengambil mereka secara paksa. Walau bagaimanapun dia tidak memiliki hubungan dengan Elov. Lelaki itu tidak terlihat tertarik padanya begitupun dengan dia yang tidak memiliki perasaan apapun terhadap Elov. "Nggak! Aku nggak mau kedua anakku ambil secara paksa oleh keluarga Elov. Mereka nggak boleh datang ke negara ini."Karena gelisah Andrea berdiri sambil mondar-mandir. Tiba-tiba dia teringat Alvons, dia kemudian menghubungi pria itu. "Ada apa Rea? Kamu butuh sesuatu atau terjadi sesuatu denganmu?" tanya
Andrea sedikit kebingungan dengan maksud ucapan Elov yang memintanya untuk sedikit lebih memohon. Apakah Elov bermaksud untuk memintanya bersujud dan meminta untuk bertanggung jawab?Memikirkannya saja Andrea sudah tidak sanggup. Dia tidak ingin hidup dengan lelaki yang suka menindasnya seperti Elov, bisa-bisa dia akan mati bunuh diri karena berhadapan dengannya setiap saat."Kamu minta aku untuk memohon agar kamu bertanggung jawab?" tanya Andrea. Padahal pertanyaan itu hanya tersimpan dalam hatinya, tetapi tiba-tiba keluar begitu saja dari mulutnya.Elov menaikkan sudut alisnya. Dia melihat Andrea tidak benar-benar menginginkan hal itu. Maka dia berkata, "Lupakan! Aku nggak mengatakan apapun tadi. Sekarang lanjutkan suapi aku!"Benar saja, untung Andrea tidak begitu berharap hingga membuat laki-laki ini besar kepala, sedangkan dia hanya akan menelan pil pahit lagi dan lagi. Dengan wajah yang terlihat masam Andrea kembali menyuapi Elov. Dia tidak mau menatap pria ini karena tidak ing
Elov menatap Guzelim atau yang biasa disapa Geez itu dengan tajam. Sudah begitu lama mereka tidak bertemu, terhitung hampir 10 tahun sejak gadis ini ke luar negeri untuk menuntut ilmu. Dulu mereka berpisah saat Geez memilih untuk melanjutkan studinya di luar negeri. Keluarga mereka cukup dekat hingga akhirnya Elov yang patah hati memilih melabuhkan hatinya pada Celine namun akhirnya dia pun dikhianati."Mengapa diam saja di sana, Geez? Ayo sini duduk, bukankah kamu sangat merindukan Elov? Dia sudah datang sesuai keinginan kamu," ujar Reyna yang terlihat begitu bersemangat. Elov tidak bisa berbohong jika dia berdebar saat melihat wajah Geez yang semakin cantik dan mempesona. Tetapi sebagian hatinya merasa tidak lagi begitu dekat sebab seseorang mulai menempati ruang itu. "Sejak kapan kamu kembali, Geez? Mengapa tidak memberi kabar?" tanya Elov berusaha bersikap biasa saja."Jika aku memberitahumu bukan kejutan namanya. Bagaimana, apa kamu terkejut? Aku sungguh sangat merindukanmu, s