Di dalam kamarnya Andrea duduk di sofa sambil menggigit bibirnya. Dia berpikir keras bagaimana mungkin dia bisa membawa si kembar datang sementara situasinya tidak aman. Dia pasti akan bertemu dengan orang-orang di masa lalu, belum lagi dia tidak pernah bertemu dengan keluarga Elov sebelumnya. Beberapa kali Andrea menarik napas lalu menghembuskannya dengan sedikit kasar. Dia benar-benar belum siap membawa si kembar Dia sangat takut dengan kemungkinan terburuk— keluarga Elov akan mengambil mereka secara paksa. Walau bagaimanapun dia tidak memiliki hubungan dengan Elov. Lelaki itu tidak terlihat tertarik padanya begitupun dengan dia yang tidak memiliki perasaan apapun terhadap Elov. "Nggak! Aku nggak mau kedua anakku ambil secara paksa oleh keluarga Elov. Mereka nggak boleh datang ke negara ini."Karena gelisah Andrea berdiri sambil mondar-mandir. Tiba-tiba dia teringat Alvons, dia kemudian menghubungi pria itu. "Ada apa Rea? Kamu butuh sesuatu atau terjadi sesuatu denganmu?" tanya
Andrea sedikit kebingungan dengan maksud ucapan Elov yang memintanya untuk sedikit lebih memohon. Apakah Elov bermaksud untuk memintanya bersujud dan meminta untuk bertanggung jawab?Memikirkannya saja Andrea sudah tidak sanggup. Dia tidak ingin hidup dengan lelaki yang suka menindasnya seperti Elov, bisa-bisa dia akan mati bunuh diri karena berhadapan dengannya setiap saat."Kamu minta aku untuk memohon agar kamu bertanggung jawab?" tanya Andrea. Padahal pertanyaan itu hanya tersimpan dalam hatinya, tetapi tiba-tiba keluar begitu saja dari mulutnya.Elov menaikkan sudut alisnya. Dia melihat Andrea tidak benar-benar menginginkan hal itu. Maka dia berkata, "Lupakan! Aku nggak mengatakan apapun tadi. Sekarang lanjutkan suapi aku!"Benar saja, untung Andrea tidak begitu berharap hingga membuat laki-laki ini besar kepala, sedangkan dia hanya akan menelan pil pahit lagi dan lagi. Dengan wajah yang terlihat masam Andrea kembali menyuapi Elov. Dia tidak mau menatap pria ini karena tidak ing
Elov menatap Guzelim atau yang biasa disapa Geez itu dengan tajam. Sudah begitu lama mereka tidak bertemu, terhitung hampir 10 tahun sejak gadis ini ke luar negeri untuk menuntut ilmu. Dulu mereka berpisah saat Geez memilih untuk melanjutkan studinya di luar negeri. Keluarga mereka cukup dekat hingga akhirnya Elov yang patah hati memilih melabuhkan hatinya pada Celine namun akhirnya dia pun dikhianati."Mengapa diam saja di sana, Geez? Ayo sini duduk, bukankah kamu sangat merindukan Elov? Dia sudah datang sesuai keinginan kamu," ujar Reyna yang terlihat begitu bersemangat. Elov tidak bisa berbohong jika dia berdebar saat melihat wajah Geez yang semakin cantik dan mempesona. Tetapi sebagian hatinya merasa tidak lagi begitu dekat sebab seseorang mulai menempati ruang itu. "Sejak kapan kamu kembali, Geez? Mengapa tidak memberi kabar?" tanya Elov berusaha bersikap biasa saja."Jika aku memberitahumu bukan kejutan namanya. Bagaimana, apa kamu terkejut? Aku sungguh sangat merindukanmu, s
Wajah Brandon memerah, dia tidak menyangka dengan penolakan Elov secara terang-terangan. Bahkan Elov tidak meminta waktu untuk memikirkannya.Brandon memijat pelipisnya. Dia sendiri sudah memilihkan wanita yang paling pantas mendampingi Elov sebagian istri dan juga menantu untuknya. Pilihan terbaik jatuh pada Geez yang baru saja berhasil meraih gelar doktor."Seharusnya kamu tahu jika Daddy tidak menerima penolakan. Kamu harus mulai membangun kembali hubunganmu dengan Geez, hanya dia yang sepadan denganmu."Elov tertawa sumbang. "Ini adalah hidupku, cukup Daddy merenggut kebahagiaanku dengan memaksaku menjadi penerusmu di perusahaan ini, tidak untuk menentukan pendamping hidupku!"Brandon sama sekali tidak peduli dengan penolakan. Dia berkata, "Hari ini luangkan waktumu untuk Geez. Daddy sudah menjanjikan padanya, jangan membuat kita malu. Turuti keinginan Daddy, kamu pasti akan menemukan kembali perasaanmu seperti dulu terhadap Geez."Setelah Brandon pergi, ingin rasanya Elov memban
Mobil Maybach itu terparkir sempurna di garasi rumah, lelaki itu turun dengan membawa aura keceriaan. Semenjak dia menyadari ada perasaan yang perlahan mulai menyelinap di hatinya untuk Andrea, dia selalu bersemangat untuk kembali ke rumah.Sebenarnya dia sangat lelah, hampir seharian dia menemani Geez berpetualang kesana kemari bagaikan seorang pengawal yang tak boleh protes, lalu dilanjutkan dengan pekerjaan yang menumpuk. Namun karena di rumah ini ada Andrea, Elov kembali dengan wajah cerianya."Selamat malam Tuan," sapa Jimmy.Elov menganggukkan kepalanya, dia bertanya, "Di mana Nona Andrea?""Nona berada di kamarnya, Tuan. Seharian ini dia tidak keluar," jawab Jimmy."Siapkan makan malam!" titah Elov kemudian dia menaiki anak tangga langsung ke kamar Andrea.Elov mengetuk pintu cukup lama untuk mendapatkan sebuah jawaban hingga pintu itu terbuka dan terlihatlah Andrea dengan penampilannya yang acak-acakan.Andrea menatapnya dengan sinis sedangkan Elov memberikan tatapan lembut. T
Begitu Andrea masuk ke kamar, tatapan Elov menjadi begitu suram. Jimmy yang berada di sana pun langsung mengetahui jika ada hubungan tak biasa di antara mereka. Wanita benar-benar makhluk yang sangat rumit untuk dipahami, pikir Elov. Padahal dia ingin memberikan kebahagiaan tetapi mengapa Andrea justru menolaknya dengan mentah-mentah Elov memutuskan untuk meninggalkan meja makan, dia juga tidak berniat menyusul Andrea melainkan pergi ke ruang kerjanya. Sambil memeriksa beberapa berkas-berkas pekerjaan, Elov menghubungi Finn untuk menanyakan tiket pesawat yang dia minta. Entah Andrea setuju atau tidak dengan rencananya, dia akan tetap pergi untuk menjemput si kembar. Dia tidak ingin anak-anaknya hidup bersama orang lain sedangkan dia masih sangat kuat dan masih memiliki banyak uang untuk membiayai hidup mereka. Begitu mengetahui jika Finn sudah mengantongi tiket untuk mereka, Elov merasa lega. Dia kemudian melanjutkan pekerjaannya. Sementara itu Andrea di dalam kamarnya sedang me
Sampai tengah malam berlalu, Andrea masih kesulitan memejamkan kedua matanya. Dia masih terus mengingat bagaimana Elov menciumnya.Memang mereka pernah melakukan hal yang lebih, Andrea bahkan masih sangat ingat seperti apa rasanya, hanya saja saat itu dia dalam keadaan tertekan.Lalu Elov mulai menciumnya dan memang Andrea perhatikan sikap Elov akhir-akhir ini agak berbeda.Aktor mesum—mengutip julukan dari Andrea untuk Elov mulai bersikap hangat meskipun ada beberapa perilakunya yang membuat Andrea selalu kesal. Belum lagi Elov yang selalu ingin disuapi ketika makan, semua tentu menimbulkan tanda tanya di benak Andrea. Sayup-sayup mata Andrea mulai terpejam. Beberapa saat kemudian Elov memasuki kamar. Elov memperhatikan Andrea yang sudah tertidur lelap, dia menarik garis bibirnya lalu dia membersihkan diri di kamar mand. Setelah itu dia akan menyusul masuk ke alam mimpi di sebelah Andrea.Elov naik ke tempat tidur, dia membelai wajah polos Andrea. Dia baru menyadari jika wanita yang
Melihat keraguan dari sorot mata Andrea, Elov menahan diri untuk mengumpat. Padahal mereka yang akan menjalani semua ini tetapi Andrea terus saja memikirkan orang lain.“Kamu seharusnya nggak mencemaskan sesuatu yang nggak akan terjadi. Cukuplah berada di sisiku maka semua akan baik-baik saja.”Ucapan Elov terdengar begitu manis di telinga Andrea. Dia hampir saja terbuai tetapi ketika teringat foto yang dikirimkan Sarah, dia kembali menekan perasaannya.Andrea memilih untuk menutup mulutnya. Dia juga harus bisa menjaga hatinya agar tidak jatuh pada pesona Elov. Kelak jika semua kecemasannya terjadi maka yang akan dia dapatkan hanyalah rasa sakit.Menyadari Andrea yang tidak lagi meragukan ucapannya i love langsung membawanya masuk ke dalam dekapan. Andrea bisa merasakan debaran jantung Elf karena saat ini wajahnya menempel di dada bidang Elov. Kehangatan dari sentuhan Elov seakan menjalar kes seluruh tubuhnya hingga dia merasakan kenyamanan.“Aku nggak akan mengecewakanmu,” bisik Elo