Ketika mengungkit soal orang gila itu, raut wajah Tony tidak setegang tadi lagi.Tony tahu betapa hebatnya orang gila itu. Kalau Caden mencari ke Kuil Cinta Kasih, bisa jadi dia akan kehilangan nyawanya sebelum menemukan abu jenazah itu!“Apa Pak Tony khawatir ada jebakan dalam adendum ini?” tanya Melvin lagi.Tony menghela napas panjang. “Aku memang nggak menyangka, tapi aku memahaminya. Isi dari surat adendum ini memang kelihatan sangat menakutkan. Tapi, asalkan nggak ada masalah dengan abu jenazah itu, kita juga nggak merasa terancam.”“Emm, apa kita tanda tangan saja?”“Tanda tangan! Telepon dia!”“Emm, setelah tanda tangan surat perjanjian, kita pun sudah terbebas dari krisis. Setelah Tuan Muda Caden menyadarinya, sepertinya dia akan merasa syok. Haha.”Tony juga tersenyum dingin. Dia kelihatan sangat puas.Setelah Braden menerima telepon, dia langsung menandatangani surat elektronik itu tanpa ragu sama sekali. Selesai tanda tangan, terlintas aura dingin di dalam tatapan Braden.M
Beberapa saat kemudian, Caden pun kembali.Baru saja mobil memasuki vila dan belum dihentikan sempurna, Naomi pun langsung berlari keluar gedung.Caden membuka pintu mobil, lalu menuruni mobil. Dalam sekilas mata, dia dapat melihat sosok Naomi.Caden berlagak tidak terjadi apa-apa. Dia menarik napas dalam-dalam, baru berkata, “Naomi, ada kabar bagus yang ingin aku katakan kepadamu. Abu jenazah ibuku sudah ditemukan. Aku sudah mencari selama bertahun-tahun. Akhirnya abu jenazahnya ditemukan juga. Aku … Naomi … aku ….”Usai berbicara, Caden tidak sanggup melanjutkannya lagi. Matanya kelihatan sangat merah.Hati Naomi sungguh sakit ketika melihat kondisi seperti ini. Dia bergegas berlari pergi memeluk Caden.“Aku tahu. Aku tahu semuanya. Baguslah kalau kamu bisa menemukan abu jenazah ibumu. Kami nggak sedih. Kami … kami ….”Naomi tidak sanggup mengendalikan dirinya. Belum sempat dia menyelesaikan omongannya, air mata langsung menetes dari sudut matanya. Dia tahu betapa Caden mencintai Wan
Tidak bisa membayangkan! Caden benar-benar tidak bisa membayangkannya ….Hayden berjalan menuruni mobil di samping. Dia pun berlari ke sisi Braden dan Hayden. Mereka berdiri di depan pintu rumah sembari menatap ke sisi orang tua mereka. Tidak ada lagi yang mereka rasakan selai rasa sakit hati.Biasanya Caden selalu hidup di atas dan tidak terkalahkan! Namun, Caden yang sekarang membungkukkan tubuhnya menangis di dalam pelukan Naomi. Dia bagai burung elang yang kehilangan sayapnya saja. Dia kelihatan sangat kasihan, membuat orang-orang yang melihatnya pun ikut merasa sakit hati.Meskipun seseorang sangat hebat, dia juga dilahirkan dari rahim ibunya. Mereka juga dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Jadi, tidak peduli berapa usia seorang anak, mereka tetaplah anak-anak di mata ibu mereka. Mereka pasti memiliki sisi lemah mereka.Mereka bertiga menatap Caden dengan penuh sakit hati. Mereka juga kasihan dengan ibu mereka. Jika Caden sedih, Naomi pasti akan ikut merasa sedih.Semakin dipiki
Suasana hati Hayden sangat tidak bagus. Ketika melihat sosok hitam itu, dia pun semakin tidak senang lagi! Sosok hitam memiliki dendam terhadap gurunya, juga membantu Tony untuk menjaga abu jenazah neneknya. Jadi, sosok hitam ini adalah musuh Hayden!“Kalau kamu ingin berkelahi, kamu bisa turun tangan langsung. Untuk apa kamu membuntutiku?”Pria bercodet menatap Hayden dengan tatapan menantang. “Apa kamu nggak takut sama aku?”Hayden menggertakkan giginya. “Kalau mau turun tangan, ayo cepat! Jangan omong kosong lagi!”Usai berbicara, Hayden langsung turun tangan. Gerakannya sangat gesit dan kasar. Kali ini, amarah telah memenuhi dirinya. Dia merasa emosi hendak segera mengakhiri peperangan. Sebab, Hayden sudah tidak sabar ingin melampiaskan amarahnya ke diri Tony!Pria bercodet berhasil menghindari serangan Hayden dengan gampangnya. Dia berkata, “Nyalimu besar sekali. Temperamenmu juga nggak bagus. Tapi, kamu lebih hebat daripada si pengecut itu.”“Jangan hina kakek buyutku!” Hayden sa
Baru saja berjalan beberapa langkah, tiba-tiba Hayden menerima panggilan dari Rayden. Entah apa yang dikatakan Rayden, kening Hayden pun berkerut. Dia mengangguk, lalu berkata, “Oke, aku ikuti rencana kalian. Setelah kalian selesai nanti, baru giliran aku turun tangan!”…Di vila tengah lereng gunung.Tony masih larut dalam rasa gembira. Setelah menandatangani adendum, dia merasa akhirnya dia sudah terlepas dari masa bahaya. Sekarang dengan adanya bantuan Braxton, dia pun tidak perlu takut akan menjatuhkan Caden!Tony ingin meminjam kekuatan Braxton untuk mengalahkan Caden. Setelah mencari sikon yang tepat, dia baru akan mencarikan cara untuk menjatuhkan Braxton. Dia ingin menelan semua kekayaan Caden dan juga Braxton!Pada saat itu, Tony akan menjadi orang terkaya di dunia ini. Tidak akan ada lagi yang berani bersikap arogan terhadapnya! Dia akan memandang semua orang dari atas! Kelak, ketika ada yang mengungkit nama Tony, mereka semua hanya akan merasa iri dan kagum terhadapnya!Sa
Hayden sedang bersembunyi di ujung. Saat melihat gambaran di dalam rumah, keningnya kelihatan berkerut!Ternyata hidup Tony juga terasa tidak tenang setelah melakukan banyak kejahatan!Padahal mereka hanya menggunakan sedikit siasat saja, Tony pun ketakutan setengah mati!Saat Hayden mendengar ucapan Rayden, dia tidak langsung bersikap kasar terhadap Tony, melainkan memperbesar dosis obat halusinasi di dalam ruangan!Obat halusinasi itu dimasukkan oleh Rayden ke dalam sakunya sebelum dia pergi tadi. Rayden juga menggunakan alat pengubah suara meniru suara Abigail dan Wanda untuk menakuti Tony.Di bawah pengaruh obat halusinasi, Tony yang telah berbuat kesalahan itu spontan mengeluarkan rasa takut dari dalam hatinya. Semua pemandangan yang paling tidak ingin dia lihat muncul di hadapannya!Jelas-jelas saat ini, Tony sedang dikerumuni oleh para pelayannya, tapi dia malah melihat Wanda, Abigail, Yamin, dan juga orang-orang yang dia celakai ….“Ah, ah, ah ….” Tiba-tiba Tony menjerit. Dia
Rayden membaca komentar-komentar di bawah rekaman video. Ada yang mencaci-maki Tony, ada juga yang merasa kasihan terhadap Caden dan juga Darman.Pada saat ini, rasa murka di dalam hati Rayden baru mulai berkurang.Konon katanya, hubungan darah mengalahkan segalanya. Namun di mata Rayden, Tony sudah bukan lagi anggota keluarganya! Dia bukan kakek buyutnya, melainkan adalah musuhnya!“Hayden, tutup kamera di depan sana, nggak usah direkam lagi. Aku sudah selesai.”“Emm, kalau begitu, aku tutup dulu!”Hayden menutup kamera, lalu melangkahi jendela untuk memasuki rumah. Dia pergi mengunci pintu ruangan dari dalam, lalu berjalan ke sisi Tony. Dia memaksa Tony untuk menelan sebutir pil obat jantung, lalu menamparnya untuk membangunkannya ….Baru saja Tony melebarkan matanya, segelas air dingin disiramkan ke wajahnya.Tony berdeham. “Siapa? Siapa? Lancang!”Hayden berjongkok untuk melihat ke hadapannya. “Sudah bangun?”Tony menyeka air di atas wajahnya, lalu menatap Hayden dengan raut murung
Anggota Keluarga Pangestu sungguh merasa syok. Putra kedua Caden? Maksudnya, si Hayden? Apa mungkin Hayden bisa memukul Tony hingga separah ini?“Pa, apa ada yang salah? Hayden baru berusia 5 tahun. Mana mungkin dia bisa ….”Raut Tony kelihatan muram. Dia berusaha sekuat tenaganya untuk menjerit, “Pokoknya dia pelakunya! Cepat! Cepat telepon … Caden!”Ketika anggota Keluarga Pangestu lainnya melihat Tony emosi tinggi, mereka tidak berani bertanya terlalu banyak lagi. Dia juga tidak peduli dengan masalah di video, lalu bergegas menghubungi Caden untuk memanggilnya kemari.Sekarang video sudah disebarluaskan. Riwayat Tony sudah berakhir! Alangkah bagusnya jika dia bisa menyeret Hayden dalam masalah ini. Sekarang Hayden baru berusia 5 tahun. Semua kesalahan yang dia perbuat mesti ditanggung oleh orang tuanya. Hayden telah memukul Tony hingga babak belur, Caden pun mesti tanggung jawab!Kebetulan belakangan ini Caden sedang memaksa mereka untuk menyerahkan saham di tangan mereka. Mungkin d
Hayden sangat gembira dan menyahut, “Mama sudah tahu semua ini. Dia cua mau tahu Mama Camila sadar atau nggak.”“Aku sadar kok! Aku nggak berani tunjukkan aku sadar karena tahu Leon akan mengawasi ruangan ini. Lagian, aku tahu suster itu orang Leon!”Sebelum kejadian yang menimpa Camila, Camila sudah menyadari keanehan Leon dan segera menyewa detektif swasta untuk menyelidiki Leon. Alhasil, dia bukan hanya menemukan masalah Leon dengan Sanny, tetapi juga menemukan begitu banyak wanita yang berhubungan dengan Leon. Selain berselingkuh, Leon juga hendak mencaplok aset Keluarga Nandara!Setelah diselamatkan hari ini, Camila hanya bisa bersembunyi ketakutan di sudut ruangan. Setelah melihat ibunya dan Naomi, dia juga tidak berani berkata jujur karena ada suster itu. Dia tahu jelas bahwa suster itu adalah orang Leon. Dia takut dirinya akan dikurung Leon lagi setelah diselamatkan dengan susah payah.Leon bukan hanya mencelakai Camila, juga ingin mencelakai Keluarga Nandara. Camila tentu saja
Di luar kamar pasien, Naomi bertanya dengan suara yang kecil, “Kalian sudah menyadari masalahnya? Paman Herbert jelas-jelas nggak selingkuh. Mana mungkin Camila batalkan kontrak dengan kru gara-gara masalah ini? Camila sebenarnya lagi sandiwara atau sudah dicuci otak sama Leon?”Caden menjawab, “Dia sepertinya bukan dicuci otak. Begitu dia ungkit soal perselingkuhan sambil menatap Leon, Leon juga terkejut. Kalau dia memang sudah dicuci otak, Leon nggak mungkin panik.”“Maksudmu, Camila cuma sandiwara?”“Emm.”“Dia kan sudah aman sebelum Leon datang. Kenapa dia nggak langsung jujur sama kita?”Dylan menyela, “Karena ada suster cantik itu di dalam.”“Hmm?” Naomi merasa sangat terkejut.Dylan memicingkan mata dan menambahkan, “Suster itu orang Leon dan punya hubungan nggak jelas sama Leon. Camila seharusnya juga tahu, makanya dia nggak berani jujur sama kalian di hadapan suster itu.”Naomi makin terkejut. “Kok kamu tahu?”“Waktu mereka berdua saling bertatapan di dalam, aku langsung menya
Meskipun tidak tahu jelas apa yang sudah terjadi, Leon bisa menebak bahwa hal ini pasti berkaitan dengan Caden. Dia masih berani datang karena tahu tidak ada bukti yang menunjuknya sebagai pelaku atas insiden Camila ini.Dylan memicingkan matanya dan menyapa, “Leon, jangan bengong lagi! Cepat jenguk istrimu! Kamu bahkan nggak bisa jaga istrimu dengan baik! Dasar pecundang!”Leon mengernyit sejenak, lalu berjalan masuk ke kamar pasien. Di dalam kamar pasien, Naomi dan Tiara sedang memperkenalkan diri mereka kepada Camila.“Camila, aku ini Tiara. Kamu nggak ingat lagi sama aku dan Naomi?”Camila mengerutkan keningnya dan menatap kedua wanita itu dengan hati-hati. Saat menyaksikan hal ini, Leon sama sekali tidak terkejut. Dia sudah memastikan dari awal bahwa Camila telah melupakan banyak hal dan orang. Selain orang tuanya dan Leon, Camila tidak mengingat siapa pun lagi.Leon memanggilnya dengan berlinang air mata, “Camila!”Semua orang pun menoleh ke arah Leon.Begitu melihat Leon, Camil
Pada pukul 10 malam, ponsel Caden berbunyi. Itu adalah telepon dari Dylan. Semua orang langsung menoleh ke arah Caden dengan tegang.Caden menjawab, “Gimana?”“Aku sudah berhasil menyelamatkannya. Tapi, keadaannya agak labil, kayak sudah alami semacam trauma.”“Cepat bawa dia ke rumah sakit! Robbin lagi tunggu di rumah sakit. Aku sudah aturkan semuanya.”“Oke! Sampai jumpa di rumah sakit!”Setelah memutuskan sambungan telepon, Caden menatap Naomi dan berseru, “Camila sudah aman!”Naomi langsung meneteskan air mata. Seluruh tubuhnya juga gemetar hebat. “Ayo ke rumah sakit! Cepat!”...Ketika Naomi dan yang lain tiba di rumah sakit, Robbin baru saja selesai memeriksa Camila secara menyeluruh. Camila meringkuk di sudut kamar pasien dan terlihat sangat ketakutan. Seorang perawat muda yang cantik sedang menghiburnya.Nancy terlebih dahulu menerjang masuk ke kamar pasien. Begitu melihat keadaan putrinya, hatinya langsung hancur.“Camila!”Begitu mendengar suara ibunya, Camila langsung mendon
Hayden juga menambahkan, “Papaku itu orang paling hebat di seluruh dunia! Cuma papaku yang bisa selamatkan Mama Camila! Papaku boleh terlibat secara diam-diam!”Naomi bertanya, “Gimana kalau kita biarkan Caden mencobanya? Kakimu sudah terluka. Kamu harus dirawat di rumah sakit untuk beberapa saat. Selama Camila masih di tangan penculik, aku nggak bisa tenang. Lagian, aku rasa yang dibilang anak-anak juga masuk akal. Caden sangat hebat. Dia pasti punya cara untuk selamatkan Camila.”Begitu mendengar ucapan Naomi, Leon langsung merasa tidak senang. Dia sangat ingin memberi tahu Naomi bahwa di dunia ini, hanya dia seorang yang bisa menyelamatkan Camila. Tidak ada gunanya Naomi bergantung pada Caden. Camila ada di tangannya sehingga Caden tidak mungkin bisa menemukan Camila.Leon mengembuskan napas panjang. “Demi keselamatan Camila, sebaiknya jangan biarkan Caden ikut campur. Naomi, tenang saja. Aku pasti selamatkan Camila! Kamu boleh percaya padaku.”“Tapi, kamu sudah terluka. Gimana kamu
Setelah menelepon beberapa orang, Caden kembali ke sisi Naomi dan menghiburnya, “Jangan khawatir. Leon nggak akan bisa kabur, sedangkan Camila juga nggak akan kenapa-napa. Aku sudah atur semuanya.”Naomi yang baru memutuskan sambungan telepon Leon bertanya dengan panik, “Gimana ini sekarang? Aku benar-benar harus pergi cari Leon dengan bawa uangnya?”“Nggak usah. Waktu dia telepon kamu nanti, kamu temui saja dia di rumah sakit.”Naomi bertanya dengan bingung, “Rumah sakit?”“Emm. Braden, Hayden, nanti kalian temani Mama ke rumah sakit. Rayden, kamu hubungi Kakek Surendra dan yang lain ....”Baru saja Caden selesai mengatur segalanya, Leon pun menelepon Naomi. Dia berkata dengan suara berat, “Naomi, untuk sementara, aku nggak bisa ke mana-mana.”Naomi tanpa sadar melirik Caden, sedangkan Caden mengisyaratkannya untuk tidak gugup. Dia menenangkan diri, lalu bertanya, “Kamu kenapa?”“Aku terluka. Sekarang, aku lagi dalam perjalanan ke rumah sakit.”“Hah? Kok kamu bisa terluka?”“Baru saja
“Ingat! Kamu cuma boleh bawa uangnya keluar rumah sendiri! Kalau ada orang lainnya, kami akan langsung habisi Camila! Bu Naomi, demi keselamatan sahabatmu, sebaiknya kamu turuti perintah kami. Kami lagi mengawasimu!”Seusai berbicara, orang itu langsung memutuskan sambungan telepon.Naomi masih berada dalam keadaan terkejut ketika Leon menelepon. Leon bertanya dengan panik, “Naomi, penculiknya sudah hubungi kamu?”“Dia baru putuskan sambungan teleponnya. Ada apa ini sebenarnya?”Leon menjawab, “Penculiknya sudah tahu kita ketemu sore ini. Dia takut kamu lapor polisi, juga takut kamu kasih tahu Pak Caden, makanya dia sengaja memberimu peringatan. Mereka tahu Pak Caden sulit dihadapi dan takut Pak Caden terlibat.”Naomi berusaha untuk menenangkan diri, lalu berkata dengan kening berkerut, “Mereka suruh aku mencarimu.”“Emm. Aku lagi pergi ambil pusaka Keluarga Nandara sesuai perintah mereka. Habis itu, aku akan menjemputmu.”“Kamu mau jemput aku ke mana?”“Aku juga nggak tahu, mereka ngg
Setelah kembali ke Vila Maison, Naomi langsung melemparkan diri ke pelukan Caden dan menangis.“Aku sudah melihat Camila! Camila yang asli! Aku yakin 100% ... orang di video itu memang Camila!”“Aku tahu. Aku juga sudah melihatnya. Ini hal yang baik. Dia benar-benar masih hidup.”“Tapi, dia terluka. Lagian, tatapannya juga penuh rasa takut. Dia pasti sudah disiksa. Dia ... dia pasti menderita banget.”Caden memeluk Naomi sambil menghibur, “Kita sudah makin dekat dengannya. Percayalah padaku, kita pasti bisa segera menyelamatkannya.”Naomi menyeka air mata dan berkata, “Leon ingin memanfaatkannya untuk menipu uangmu.”“Aku punya uangnya dan bisa kasih ke dia kapan pun itu. Kamu nggak usah khawatir.”Naomi segera menjawab, “Itu uang kita! Atas dasar apa kita harus kasih ke dia! Aku lagi mikir cara gimana kita bisa selamatkan Camila tanpa kasih dia uangnya.”Caden berujar dengan lembut, “Kamu nggak usah khawatir soal cara menolong orang. Aku punya caranya.”Naomi menghela napas. Dia kuran
Naomi sedih lagi! Setelah beberapa saat, Naomi baru berjalan keluar dari rumah sakit. Matanya terlihat merah dan bengkak.“Mama!”“Mama nggak apa-apa. Jangan khawatir. Kalian main saja.”Setelah menenangkan Braden dan Hayden, Naomi kembali ke tempat duduk dan lanjut berbincang dengan Leon.“Yang di dalam video itu Camila. Kali ini, itu benar-benar Camila!”“Emm, aku juga merasa begitu. Kamu jangan terlalu sedih. Masalahnya belum mencapai titik terburuk. Meski sudah disiksa, Camila masih hidup.”Naomi menarik napas dalam-dalam, lalu bertanya, “Kalau nggak lapor polisi, gimana kita bisa tolong Camila?”“Aku punya pemikiran seperti ini. Demi keselamatan Camila, sebaiknya kita jangan lapor polisi dulu dan lakukan perintah penculik. Habis Camila diselamatkan, kita baru lapor polisi.”Naomi mengangguk dan menjawab, “Benar, keselamatan Camila itu yang paling penting. Apa yang diminta penculik?”“Mereka mau uang, juga mau pusaka Keluarga Nandara.”“Berapa banyak uang yang mereka minta?”“Sepu