Share

Bab 826

Penulis: Erlina
Braden bertanya, "Apa mereka itu diutus oleh penyokongmu?"

Samuel terkejut. Braden lanjut bertanya, "Kamu begitu menyukai Baby dan anak-anak. Kamu pasti nggak tega melukaiku. Seharusnya penyokongmu yang melukaiku waktu rekreasi sebelumnya, 'kan?"

Samuel mengernyit. Dia menatap Braden lekat-lekat. Waktu itu Samuel memang menyiapkan rencana cadangan, tetapi bukan melukai Braden. Jadi, bukan Samuel yang merencanakan untuk mencelakai Braden.

Hanya saja, Samuel tidak menyangka Braden bisa menyadari ada yang tidak beres. Bahkan, Braden langsung menanyakannya.

Samuel memang tidak boleh menyamakan kepintaran Braden dengan Baby. Braden jauh lebih pintar dari anak seumurannya.

Samuel tidak langsung menjawab pertanyaan Braden. Dia hanya berkata, "Tolong kalian jaga Baby untuk beberapa hari. Setelah selesaikan masalah pribadiku, aku akan jemput dia."

Selesai bicara, Samuel hendak pergi. Braden memanggilnya, "Pak Samuel, aku mengerti kamu membenci Keluarga Pangestu. Tony dan Keluarga Pangestu sudah
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 827

    Samuel tidak menanggapi perkataan Braden, lalu Braden melanjutkan, "Selain itu, setelah Paman Yamin dan Bibi Abigail meninggal, bagaimana caranya kamu bisa hidup dan jatuh ke tangan penculik? Berdasarkan sifat Tony yang kejam, dia nggak mungkin membiarkan kamu hidup.""Penculik itu juga nggak hanya menghasilkan uang dengan memperdagangkan anak-anak. Perbuatan mereka lebih kejam. Dalam situasi seperti itu, kenapa mereka malah menjualmu dan membiarkanmu hidup?" lanjut Braden.Braden meneruskan, "Mengenai Kakek, kalau dia nggak ingin Nenek mengadopsimu, nggak mungkin dia pergi ke Desa Silas untuk bicara dengan orang tua asuhmu. Kalau perhatiannya cuma akting dan dia cuma ingin menunjukkan ketulusannya di depan Nenek, kenapa dia nggak langsung membunuhmu di gunung?"Samuel tertegun. Braden menatap Samuel lekat-lekat sembari lanjut bicara, "Bukannya lebih baik kalau dia langsung membunuhmu? Kalau membiarkanmu hidup, Kakek pasti takut kamu mencari Nenek dan menceritakan hal itu padanya."Bra

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 828

    Caden langsung melihat Hayden. Dia tahu Hayden berpesan seperti itu karena melihat para pengawal sangat setia kepada Baby. Biarpun tidak dibawa ke rumah sakit, mereka akan tetap dihabisi."Bagaimana dengan anak buah yang diutus pihak lain?" tanya Caden.Bawahan menyahut, "Mereka masih hidup dan nggak ada yang menyelamatkan mereka."Caden memandang Samuel. Kala ini, Samuel terlihat emosional. Dia mengatupkan bibirnya dan menghela napas. Samuel yang murka memerintah, "Oke, jangan bertindak tanpa izinku."Setelah mengakhiri panggilan telepon, Samuel melihat Caden dan menjelaskan, "Beberapa orang itu sudah menjaga Baby bertahun-tahun dan sangat setia pada Baby. Kali ini, mereka membawa Baby ke Kota Jawhar tanpa sepengetahuanku karena nggak tega lihat Baby menangis. Mereka juga nggak mau melawan perintah Baby ...."Mata Samuel memerah. Caden berkata, "Itu bukan perbuatan bawahanku.""Aku tahu. Jangan beri tahu Baby. Selain itu, tolong makamkan mereka," timpal Samuel.Selesai bicara, Samuel

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 829

    Distrik Jafi adalah wilayah yang terletak di pinggiran Kota Jawhar. Jaraknya cukup jauh dari pusat kota. Di distrik itu terdapat banyak gunung dan proyek pariwisata.Setelah meninggalkan Vila Maison, Samuel naik ke sebuah mobil hitam dan pergi ke Distrik Jafi. Dia dicegat saat sampai di persimpangan jalan gunung. Ini adalah jalan menuju ke sebuah lokasi agrowisata.Mobil berhenti. Sopir melihat Samuel dengan ekspresi khawatir dan memanggil, "Kak Samuel."Samuel memerintah dengan ekspresi muram, "Jangan keluar dari mobil!"Samuel turun dari mobil sendirian dan membanting pintu. Dua pria yang tampak garang mengamati Samuel. Sudah jelas mereka tidak mengenal Samuel. Salah satu dari mereka berujar dari kejauhan, "Hari ini agrowisata nggak beroperasi, cari tempat lain saja."Samuel mengabaikan mereka dan terus berjalan ke depan. Kedua orang itu baru merasakan ada yang tidak beres. Mereka bertanya, "Kamu cari siapa?"Samuel tidak berbicara. Kedua pria itu bertatapan dan langsung bertindak. S

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 830

    Samuel mengancam pria berkacamata, "Kalau kamu berani bicara lagi, aku akan habisi kamu sekarang. Dia juga nggak akan berani menyakitiku meskipun aku menghabisimu. Dia itu bos kalian, tapi dia bukan apa-apa bagiku! Bawa aku untuk temui dia!"Pria berkacamata gemetaran. Dia tidak berani melawan. Samuel mencekik leher pria berkacamata sambil berjalan masuk. Orang lain mengikuti mereka dengan waswas dan tidak tahu harus melakukan apa.Semua orang yang bisa bekerja di tempat ini pasti orang kejam. Namun, mereka malah takut melihat Samuel. Kala ini, Samuel terlihat seperti iblis!Ponsel salah satu pria berdering. Dia langsung menjawab panggilan telepon, "Halo?""Samuel datang sendiri?" tanya penelepon.Pria itu menjawab, "Iya. Mobilnya berhenti di persimpangan jalan. Dia masuk sendiri.""Ada orang yang mengikuti Samuel?" tanya penelepon.Pria itu menyahut, "Nggak ada. Kami sudah menyelidikinya begitu dia muncul. Dia nggak membawa apa pun."Putih yang bersembunyi di rerumputan menjulurkan li

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 831

    Caden berkata dengan ekspresi serius, "Sekarang kita belum bisa pastikan lokasi orang misterius. Kemungkinan usaha kita sia-sia kalau kita menerobos masuk. Selain itu, agrowisata ini terlibat dalam penjualan obat-obatan terlarang. Kalau kita menerobos masuk, pasti akan menimbulkan kecurigaan dan memengaruhi rencana polisi."Menyelidiki orang misterius adalah urusan pribadi keluarga mereka. Namun, hal ini melibatkan pihak kepolisian dan obat-obatan terlarang sehingga merupakan masalah publik. Obat-obatan terlarang adalah masalah serius, jadi mereka tidak boleh mengacaukan rencana polisi karena urusan pribadi.Ketiga anak itu bertanya dengan ekspresi kaget, "Mereka menjual obat-obatan terlarang?""Iya," sahut Caden. Dia merasa nama agrowisata ini sangat familier. Setelah merenungkannya, Caden baru teringat Dylan pernah mengungkitnya.Tadi Caden menelepon Dylan. Dia sudah memastikan memang ini agrowisata yang dibicarakan Dylan sebelumnya.Bulan lalu, terjadi masalah di bar milik Dylan. Ad

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 832

    Caden melanjutkan, "Aku akan menyelesaikan masalah Samuel dan orang misterius. Aku pasti bilang kalau butuh bantuan kalian. Sebaiknya kalian fokus pada Baby. Dia baru pulang, kalian harus sering temani dia."Braden dan kedua adiknya memandang Caden, mereka merasa kasihan padanya. Caden juga baru bertemu Baby. Namun, Baby hanya mengakui ibu dan kakak-kakaknya.Baby menganggap Caden sebagai paman. Caden pasti merasa sakit hati melihat Baby mengakui Samuel sebagai ayahnya.....Caden dan ketiga anaknya berdiskusi di ruang kerja cukup lama. Mereka baru keluar saat siang hari. Begitu keluar, Braden dan kedua adiknya langsung mencari Baby.Masalah Samuel dan orang misterius memang sangat penting. Namun, mereka tetap memprioritaskan Baby. Adik mereka yang baru pulang butuh ditemani.Naomi dan Jayden sedang menemani Baby. Mereka bermain di kamar tidur. Baby sangat senang saat melihat Braden, Hayden, dan Jayden. Dia memanggil dengan manja, "Kak Braden, Kak Hayden, Kak Rayden."Mereka bertiga la

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 833

    Samuel memakai setelan jas putih. Dia datang untuk menjemput Baby pulang. Dibandingkan dengan kondisinya yang menyedihkan tadi pagi, sekarang penampilan Samuel jauh lebih rapi.Samuel sudah mandi, mencukur janggutnya, dan merapikan rambutnya. Dia bagaikan pangeran yang datang untuk menjemput putrinya. Walaupun wajahnya terluka dan dia terlihat kurang tidur, Samuel tetap energik dan tampan.Baby sangat senang ketika melihat Samuel. Dia berlari menghampiri Samuel dan memanggil, "Papa!"Suara Baby yang riang bergema di vila. Samuel menyambut Baby sembari tersenyum dan menggendongnya. Baby bersandar di pelukan Samuel, sedangkan Samuel mendekap Baby dengan erat.Samuel merasa bahagia memeluk Baby. Kemudian, Baby bertanya, "Tadi pagi Papa ke mana? Kenapa Papa nggak pamitan sama Baby sebelum pergi?"Samuel mencubit pipi Baby dan menyahut, "Tadi pagi Papa pergi membereskan urusan penting. Kamu kangen Papa, nggak?"Baby berujar, "Iya. Aku kangen Papa."Samuel langsung merasa senang begitu melih

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 834

    Jangankan Samuel, biarpun Caden dan Samuel bekerja sama, tidak mungkin mereka bisa melenyapkan komplotan orang misterius dalam waktu singkat. Kemungkinan Samuel bernegosiasi dengan mereka.Caden bertanya, "Apa persyaratan yang kamu setujui sehingga mereka berhenti mengincar Baby?"Samuel menjawab dengan dingin, "Nggak ada hubungannya denganmu."Braden menyela seraya mengernyit, "Pak Samuel, seharusnya kamu juga tahu jelas mereka bukan orang baik. Kalau kamu membuat kesepakatan dengan mereka, pasti sangat berbahaya. Kamu pasti rugi."Samuel memandang Braden. Ekspresinya menjadi lembut. Samuel membalas, "Siapa bilang aku membuat kesepakatan dengan mereka?"Braden tertegun sejenak, lalu bertanya, "Mana mungkin mereka melepaskan Baby kalau kalian nggak membuat kesepakatan? Masa mereka menyetujui permintaanmu tanpa menuntut apa pun?"Jika orang-orang itu ingin merebut Baby dari Samuel, sudah jelas mereka berselisih pendapat dengan Samuel. Mereka berniat memperalat Baby untuk mengendalikan C

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1182

    Leon melangkah maju dengan garang. Alhasil ....Sebelum Leon sempat mendekati Caden, Caden sudah menendangnya hingga dia terpental sangat jauh. Setelah berkelahi secara langsung, Leon baru menyadari seberapa besar perbedaannya dengan Caden.Gerakan Caden sangat lincah, juga bertenaga dan tepat sasaran. Jangankan memukul Caden, Leon bahkan tidak sempat menghindari serangan Caden. Setelah meninju wajah Leon beberapa kali, Caden menendang lututnya sehingga Leon langsung jatuh berlutut di lantai. Kemudian, Caden yang berekspresi dingin berdiri di belakang Leon dan membidik tepat pergelangan kakinya sebelum menginjaknya dengan kuat.Seiring dengan suara tulang patah yang nyaring, Leon pun berteriak kesakitan, “Ah!”Namun, Caden masih belum mengampuni Leon. Dia menendang tulang rusuk Leon sehingga Leon terpental sangat jauh. Tulang rusuk Leon pun patah akibat tendangan itu.Caden berjalan mendekati Leon dengan ekspresi suram. Kali ini, tidak ada lagi kearoganan dan ejekan dalam mata Leon sa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1181

    Leon berseru dengan marah, “Aku orang picik, sedangkan dia pria sejati? Kalau dia itu pria sejati, dia nggak akan bilang mencintaimu, tapi malah bawa kamu datang untuk meneliti virus baru dan obat penawarnya!”“Kamu tahu seberapa berbahaya virus ini? Begitu nggak hati-hati, kamu akan langsung terinfeksi! Setelah terinfeksi, kamu akan sangat menderita! Ini nggak ada bedanya dengan mau celakai kamu, juga nggak peduli sama hidup dan matimu!”Begitu mendengar ucapan Leon, Naomi makin murka dan menyahut sambil menggertakkan gigi, “Caden nggak membujukku untuk meneliti virus ini! Aku sendiri yang mau melakukannya! Dia setuju aku datang kemari bukan karena nggak peduli sama hidup dan matiku, tapi karena tahu dia nggak akan bisa menghentikanku!”“Sebaliknya kamu. Kamu juga tahu seberapa berbahaya virus ini? Kamu tahu betapa menderitanya orang yang terinfeksi virus ini? Tapi, kamu malah mau gunakan virus ini untuk celakai orang? Kenapa kamu bisa sekejam itu!”Leon berseru, “Ini semua demi kamu!

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1180

    Leon awalnya mengira Naomi tidak akan peduli padanya dalam waktu dekat. Jadi, saat melihat Naomi berjalan mendekatinya, dia merasa sangat gembira. Setelah berjarak dekat dengan Naomi, dia menyapa, “Naomi.”“Plak!” Begitu mendengar sahutan Leon, Naomi langsung menamparnya. Kepala Leon terkulai ke samping akibat tamparan itu. Di pipinya, terlihat bekas telapak tangan yang sangat jelas.Leon menoleh ke arah Naomi dan menatapnya dengan perasaan campur aduk. “Naomi ....”Naomi menggertakkan gigi dan berseru dengan tubuh gemetar, “Aku bukan cuma salah menilaimu, juga terlalu meremehkanmu. Leon, kamu benar-benar hebat! Kamu sudah sepenuhnya mengubah pengertianku terhadap sampah masyarakat!”“Aku pernah ketemu banyak sampah masyarakat, tapi nggak pernah ketemu sama yang separah kamu! Selain mau celakai Camila, Paman Herbert, dan Keluarga Nandara, kamu juga berniat untuk celakai rakyat jelata? Leon, kamu benar-benar nggak layak jadi manusia!”Leon yang ditampar tidak sedih, malah berkata dengan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1179

    Setelah menerima data-data yang bersangkutan dengan virus itu, Naomi pun memusatkan semua perhatiannya pada hal ini hingga lupa makan dan tidur. Meskipun sudah membaca sampai jam 3 dini hari, dia masih menolak untuk tidur. Jika bukan karena dipaksa Caden, dia mungkin akan bergadang.Setelah tidur tidak sampai 4 jam, Naomi bangun pagi-pagi keesokan harinya dan lanjut meneliti hal ini seharian. Saat menjelang malam, dia tiba-tiba berkata, “Aku mau pergi ke rumah sakit.”Melihat ekspresi Naomi yang serius, Caden bertanya, “Nggak bisa ditunda?”“Nggak bisa! Aku harus pergi sekarang!”Caden tahu tidak ada gunanya dia menghentikan Naomi. Jadi, dia pun menemani Naomi. Joseph dan anak-anak tahu Naomi sedang menyibukkan hal serius. Mereka menyuruhnya untuk bekerja dengan tenang dan tidak perlu mengkhawatirkan urusan rumah.Selama perjalanan, Naomi tidak berhenti mengerutkan keningnya. Caden menggenggam tangannya dan berkata, “Yang penting kamu sudah berusaha yang terbaik. Untuk sisanya, kita se

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1178

    Caden pulang di malam hari. Begitu dia mendekati Naomi, Naomi langsung berkata, “Kamu sudah merokok, juga pergi ke rumah sakit. Ada apa? Apa ada masalah?”Indera penciuman Naomi sangat sensitif, terutama dalam mencium bau obat dan rokok. Caden pun tertegun setelah mendengar ucapan Naomi.Naomi lanjut berkata, “Jujurlah padaku. Kalau kamu menutupinya dariku, aku akan makin khawatir.”Caden akhirnya menjawab jujur, “Aku pergi ke rumah sakit untuk ketemu Robbin.”“Karena masalah obat penawar?”“Emm.”“Ada apa dengan obat penawarnya? Hari ini, Camila juga meneleponku untuk tanya masalah obat penawar dan virus itu. Leon sudah menghubunginya.”Caden bertanya dengan kening berkerut, “Apa yang dikatakan Leon?”“Dia masih mau pakai Paman Herbert buat ancam Camila supaya bisa rebut harta Keluarga Nandara. Dia bilang cuma dia yang bisa tolong Paman Herbert.”“Suruh Camila abaikan dia.”“Emm. Apa yang kamu dan Robbin gusarkan? Bukannya Paman Herbert nggak terinfeksi virus?”Naomi tidak mengetahui

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1177

    Seusai sarapan, Caden tiba-tiba menerima telepon dari Robbin. Keadaan putra haram Zaskia sudah bertambah parah dan nyawanya juga terancam. Ini adalah kabar buruk. Jika virus ini bukan hanya membuat orang sakit, tetapi juga bisa merenggut nyawa, itu berarti masalahnya jauh lebih serius dari yang diperkirakan mereka.Caden mengernyit dan menyimpan kembali ponselnya. Kemudian, dia berpesan pada Naomi, “Kamu istirahat saja yang baik di rumah. Kalau ada apa-apa, telepon aku. Aku mau keluar dulu.”Naomi yang menyadari keanehan caden bertanya, “Ada masalah apa?”“Masalah kerja. Kamu nggak usah khawatir soal aku maupun Ayah. Aku akan tangani semuanya. Kamu cuma perlu istirahat yang tenang.”Seusai berbicara, Caden mengecup dahi Naomi dan menyelimutinya sebelum berjalan keluar. Setelah turun ke lantai bawah, dia menanyakan rencana Joseph untuk hari ini. Joseph khawatir mereka akan mengganggu istirahat Naomi. Jadi, dia ingin membawa Maria dan anak-anak jalan-jalan. Caden langsung mengaturkan or

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1176

    “Dia mau buka studio yang khusus menangani anak-anak dengan gangguan psikologis,” jawab Caden.Joseph bertanya dengan heran, “Dia kan bukan belajar psikologi waktu kuliah. Kenapa dia bisa berpikir untuk kerja di bidang itu?”“Dia pernah hidup di daerah pegunungan selama beberapa tahun dan belajar ilmu medis waktu senggang. Sekarang, dia sangat tertarik dalam bidang ini.”Begitu mengungkit tentang kehidupan Naomi di gunung, Joseph menyahut dengan bersemangat, “Aku baru mau tanya sama kamu. Waktu Celine kena masalah sebelumnya, dengar-dengar ada yang menolongnya, lalu bawa dia dan anak-anak hidup di gunung selama 5 tahun. Kamu tahu siapa yang menolongnya?”“Nggak tahu.”Joseph bertanya dengan terkejut, “Bahkan kamu juga nggak tahu?”“Emm. Naomi bilang, sebelum turun gunung, dia sudah pernah janji pada penyelamatnya untuk nggak cerita soal kehidupan mereka selama di gunung atau ungkapkan informasi tentang penyelamatnya.”Joseph merasa makin terkejut. “Hal ini perlu dirahasiakan sampai seg

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1175

    Sebelum masuk ke kamar mandi, Naomi berusaha untuk mencari kembali sedikit akal sehatnya. Dia memperingati Caden, “Cu ... cuma boleh sekali, ya!”Caden menarik napas berat dan buru-buru menyetujuinya. “Oke!”Malam ini, Naomi dan Caden melewati malam penuh gairah. Sesuai dugaan, Caden sudah berjanji hanya akan melakukannya sekali, tetapi akhirnya malah melakukannya berulang kali.Keesokan harinya, Naomi pun merasa sangat lemas. Dia berusaha untuk turun dari tempat tidur beberapa kali, tetapi malah gagal. Kedua kakinya sangat lemas hingga tidak sanggup menahan berat tubuhnya, sedangkan tubuhnya juga terasa sangat berat seperti ditimpa oleh batu yang besar.Naomi sama sekali tidak bisa turun dari tempat tidur. Begitu berdiri, kakinya langsung gemetar. Dia pun memelototi pria yang tidur di sampingnya dan mengumpat, “Caden! Dasar bajingan!”Caden tahu dirinya yang tidak dapat mengendalikan diri dan sudah menyiksa Naomi semalaman. Dia pun tidak berani melawan karena khawatir istrinya marah d

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1174

    Naomi langsung merinding, lalu hendak mendorong Caden. “Siapa yang mau mandi bareng kamu!”“Aku sudah mabuk, nggak bisa mandi sendiri, cuma bisa mandi bareng kamu.”Naomi tahu apa yang ingin dilakukan Caden. Dia pun membalas dengan malu, “Kalau nggak bisa mandi, kamu nggak usah mandi malam ini!”“Nggak bisa, kotor!”“Aku nggak merasa kamu kotor. Cepat pergi tidur sana!”Naomi hendak mendorong Caden, tetapi Caden malah berjalan mendekat dan menekan tubuh Naomi ke arah pintu. Tubuh mereka menempel dengan erat tanpa ada sedikit celah pun.Meskipun terhalang pakaian, Naomi bisa merasakan detak jantung Caden yang kuat dan seluruh tubuhnya yang panas. Jantung Naomi pun secara refleks berdetak makin kencang dan napasnya mulai memburu. Suasana di dalam kamar langsung berubah dan terasa sangat intim. Naomi diam-diam menelan ludah, lalu mengancam dengan suara rendah, “Caden! Cepat minggir! Kalau nggak, aku akan mulai maki orang, lho!”Naomi menolak permintaan Caden karena memiliki alasan kuat.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status