Share

Bab 830

Penulis: Erlina
Samuel mengancam pria berkacamata, "Kalau kamu berani bicara lagi, aku akan habisi kamu sekarang. Dia juga nggak akan berani menyakitiku meskipun aku menghabisimu. Dia itu bos kalian, tapi dia bukan apa-apa bagiku! Bawa aku untuk temui dia!"

Pria berkacamata gemetaran. Dia tidak berani melawan. Samuel mencekik leher pria berkacamata sambil berjalan masuk. Orang lain mengikuti mereka dengan waswas dan tidak tahu harus melakukan apa.

Semua orang yang bisa bekerja di tempat ini pasti orang kejam. Namun, mereka malah takut melihat Samuel. Kala ini, Samuel terlihat seperti iblis!

Ponsel salah satu pria berdering. Dia langsung menjawab panggilan telepon, "Halo?"

"Samuel datang sendiri?" tanya penelepon.

Pria itu menjawab, "Iya. Mobilnya berhenti di persimpangan jalan. Dia masuk sendiri."

"Ada orang yang mengikuti Samuel?" tanya penelepon.

Pria itu menyahut, "Nggak ada. Kami sudah menyelidikinya begitu dia muncul. Dia nggak membawa apa pun."

Putih yang bersembunyi di rerumputan menjulurkan li
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
FAtun
apa wanita tadi camelia.krn cmn Naomi dan Leon Tara aja yg tahu rupa Camelia, di balik semua teman² caden pasti ada rahasia
goodnovel comment avatar
Nazuwinisa Isa
firasatku dalam permasalahan ini Camelia terlibat
goodnovel comment avatar
Silvia VI
makin pnasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 831

    Caden berkata dengan ekspresi serius, "Sekarang kita belum bisa pastikan lokasi orang misterius. Kemungkinan usaha kita sia-sia kalau kita menerobos masuk. Selain itu, agrowisata ini terlibat dalam penjualan obat-obatan terlarang. Kalau kita menerobos masuk, pasti akan menimbulkan kecurigaan dan memengaruhi rencana polisi."Menyelidiki orang misterius adalah urusan pribadi keluarga mereka. Namun, hal ini melibatkan pihak kepolisian dan obat-obatan terlarang sehingga merupakan masalah publik. Obat-obatan terlarang adalah masalah serius, jadi mereka tidak boleh mengacaukan rencana polisi karena urusan pribadi.Ketiga anak itu bertanya dengan ekspresi kaget, "Mereka menjual obat-obatan terlarang?""Iya," sahut Caden. Dia merasa nama agrowisata ini sangat familier. Setelah merenungkannya, Caden baru teringat Dylan pernah mengungkitnya.Tadi Caden menelepon Dylan. Dia sudah memastikan memang ini agrowisata yang dibicarakan Dylan sebelumnya.Bulan lalu, terjadi masalah di bar milik Dylan. Ad

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 832

    Caden melanjutkan, "Aku akan menyelesaikan masalah Samuel dan orang misterius. Aku pasti bilang kalau butuh bantuan kalian. Sebaiknya kalian fokus pada Baby. Dia baru pulang, kalian harus sering temani dia."Braden dan kedua adiknya memandang Caden, mereka merasa kasihan padanya. Caden juga baru bertemu Baby. Namun, Baby hanya mengakui ibu dan kakak-kakaknya.Baby menganggap Caden sebagai paman. Caden pasti merasa sakit hati melihat Baby mengakui Samuel sebagai ayahnya.....Caden dan ketiga anaknya berdiskusi di ruang kerja cukup lama. Mereka baru keluar saat siang hari. Begitu keluar, Braden dan kedua adiknya langsung mencari Baby.Masalah Samuel dan orang misterius memang sangat penting. Namun, mereka tetap memprioritaskan Baby. Adik mereka yang baru pulang butuh ditemani.Naomi dan Jayden sedang menemani Baby. Mereka bermain di kamar tidur. Baby sangat senang saat melihat Braden, Hayden, dan Jayden. Dia memanggil dengan manja, "Kak Braden, Kak Hayden, Kak Rayden."Mereka bertiga la

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 833

    Samuel memakai setelan jas putih. Dia datang untuk menjemput Baby pulang. Dibandingkan dengan kondisinya yang menyedihkan tadi pagi, sekarang penampilan Samuel jauh lebih rapi.Samuel sudah mandi, mencukur janggutnya, dan merapikan rambutnya. Dia bagaikan pangeran yang datang untuk menjemput putrinya. Walaupun wajahnya terluka dan dia terlihat kurang tidur, Samuel tetap energik dan tampan.Baby sangat senang ketika melihat Samuel. Dia berlari menghampiri Samuel dan memanggil, "Papa!"Suara Baby yang riang bergema di vila. Samuel menyambut Baby sembari tersenyum dan menggendongnya. Baby bersandar di pelukan Samuel, sedangkan Samuel mendekap Baby dengan erat.Samuel merasa bahagia memeluk Baby. Kemudian, Baby bertanya, "Tadi pagi Papa ke mana? Kenapa Papa nggak pamitan sama Baby sebelum pergi?"Samuel mencubit pipi Baby dan menyahut, "Tadi pagi Papa pergi membereskan urusan penting. Kamu kangen Papa, nggak?"Baby berujar, "Iya. Aku kangen Papa."Samuel langsung merasa senang begitu melih

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 834

    Jangankan Samuel, biarpun Caden dan Samuel bekerja sama, tidak mungkin mereka bisa melenyapkan komplotan orang misterius dalam waktu singkat. Kemungkinan Samuel bernegosiasi dengan mereka.Caden bertanya, "Apa persyaratan yang kamu setujui sehingga mereka berhenti mengincar Baby?"Samuel menjawab dengan dingin, "Nggak ada hubungannya denganmu."Braden menyela seraya mengernyit, "Pak Samuel, seharusnya kamu juga tahu jelas mereka bukan orang baik. Kalau kamu membuat kesepakatan dengan mereka, pasti sangat berbahaya. Kamu pasti rugi."Samuel memandang Braden. Ekspresinya menjadi lembut. Samuel membalas, "Siapa bilang aku membuat kesepakatan dengan mereka?"Braden tertegun sejenak, lalu bertanya, "Mana mungkin mereka melepaskan Baby kalau kalian nggak membuat kesepakatan? Masa mereka menyetujui permintaanmu tanpa menuntut apa pun?"Jika orang-orang itu ingin merebut Baby dari Samuel, sudah jelas mereka berselisih pendapat dengan Samuel. Mereka berniat memperalat Baby untuk mengendalikan C

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 835

    Melihat Samuel ragu, Caden berkata dengan ekspresi muram, "Kamu harus setujui semua persyaratannya! Kalau nggak, jangan harap kamu bisa bawa Baby pergi. Aku akan menahan Baby secara paksa!"Caden melanjutkan, "Mungkin Baby akan membenciku, tapi apa kamu kira Baby nggak akan membencimu karena kamu memisahkan dia dengan ibunya secara paksa? Baby memang menyukaimu, tapi dia juga menyukai ibunya."Satu-satunya cara untuk mencegah Baby sedih adalah kedua belah pihak berdamai. Kalau tidak, kedua belah pihak terpaksa memberi tahu Baby mereka bermusuhan dan hal ini akan membuat Baby sedih.Samuel merenung sejenak, lalu menyahut, "Oke, aku setuju."Selesai bicara, Samuel langsung berjalan ke halaman dan buru-buru membawa Baby pergi. Dia tidak ingin Baby berlama-lama di rumah Caden.Braden dan kedua adiknya merasa tidak senang, tetapi mereka juga tidak menemukan jalan keluar. Braden dan Rayden mengikuti Samuel. Mereka takut Samuel menyakiti Naomi.Hayden mengepalkan tangannya sambil berujar kepa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 836

    Baby sudah dibawa Samuel pergi. Demi menjaga perasaan Baby, Naomi dan keempat anaknya berusaha mengendalikan emosi mereka saat Baby pergi. Mereka tidak menangis.Namun, mereka langsung kehilangan kendali begitu mobil Samuel meninggalkan Vila Maison. Semuanya menangis tersedu-sedu, terutama Naomi dan Jayden.Sementara itu, di mobil Samuel. Baby yang bersandar di pelukan Samuel memang tidak melihat Naomi dan keempat kakaknya menangis. Akan tetapi, dia punya ikatan batin dengan keluarganya. Baby juga merasa tidak senang.Baby mengernyit. Dia terlihat lesu. Samuel bertanya, "Kenapa? Kamu nggak senang, ya?"Baby menyahut dengan mata memerah, "Aku kangen Mama dan Kakak. Mereka pasti juga kangen aku begitu aku pergi."Samuel mengusap kepala Baby dengan lembut dan menghibur, "Mereka mencintai Baby, sama seperti Baby mencintai mereka. Jadi, mereka pasti kangen sama Baby. Tapi, nggak masalah. Mereka bisa mengunjungi Baby kapan saja dan Baby bisa melakukan panggilan video dengan mereka kalau kang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 837

    Samuel mengernyit. Wajahnya menegang. Dia hendak turun dari mobil untuk melihat. Tiba-tiba, mobil jip itu melaju pergi.Lampu hijau menyala. Mobil Samuel juga melaju. Samuel membuka jendela mobil dan melihat ke luar. Mobil jip itu sudah melewati persimpangan jalan dan melaju sangat cepat. Mobil Samuel tidak mungkin bisa mengejar mobil jip itu lagi.Sebenarnya Samuel ingin menyuruh sopir mengejar mobil jip itu, tetapi dia khawatir Baby ketakutan. Lagi pula, Samuel tidak berani menyuruh sopir membalap karena Baby berada di mobil. Dia terpaksa menyerah untuk mengejar mobil jip itu.Samuel menutup jendela mobil, lalu merenung dengan ekspresi muram. Kemudian, dia mengeluarkan ponsel dan menelepon, "Apa masalah yang aku suruh kalian selidiki sudah ada hasilnya?"Bawahan menyahut, "Sudah ada kabar. Katanya orang itu juga ada di Kota Jawhar. Tapi, kami nggak temukan lokasinya."Samuel memerintah, "Percepat penyelidikannya! Segera hubungi aku kalau ada kabar."Setelah mengakhiri panggilan telep

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 838

    Para penduduk Desa Silas mengungkit 3 hal. Pertama, mengenai adopsi. Wanda ingin mengadopsi Lucky, lalu pacar Wanda juga datang.Kedua, menonton layar tancap. Pacar Wanda membawa seseorang untuk memasang layar tancap agar para penduduk bisa menonton. Kala itu, semua penduduk di desa sangat miskin sehingga tidak mampu membeli televisi. Mereka sangat antusias karena itu adalah pertama kalinya mereka menonton.Ketiga, hujan lebat. Sewaktu Wanda hendak membawa Lucky, turun hujan lebat yang hampir mengakibatkan longsor. Situasinya sangat mengerikan.Braden dan kedua adiknya tahu masalah adopsi dan hujan lebat. Yang harus diperhatikan adalah masalah menonton layar tancap.Para penduduk mengatakan orang yang memasang layar tancap dibawa oleh Darman dan seumuran dengannya. Orang itu pasti berasal dari kota karena penampilannya sangat rapi dan modis.Pada malam hari, orang itu memasang layar tancap untuk penduduk. Pagi harinya, dia memfoto penduduk dan anak-anak. Dia juga merekam berbagai tempa

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1580

    [ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1579

    Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1578

    [ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1577

    Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1575

    Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, “Masalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.”“Kita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.”Furla pun menangis. “Waktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku ….”Furla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, “Furla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.”“Kita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1574

    Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. “Dylan, selamatkan aku. Huhuhu ….”Tanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!“Enak?” Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. “Kelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!”Kedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. “Aku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1573

    Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, “Kak Camila ….”Camila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja ….Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, ‘Furla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.’Dylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status