Caden berkata dengan ekspresi serius, "Sekarang kita belum bisa pastikan lokasi orang misterius. Kemungkinan usaha kita sia-sia kalau kita menerobos masuk. Selain itu, agrowisata ini terlibat dalam penjualan obat-obatan terlarang. Kalau kita menerobos masuk, pasti akan menimbulkan kecurigaan dan memengaruhi rencana polisi."Menyelidiki orang misterius adalah urusan pribadi keluarga mereka. Namun, hal ini melibatkan pihak kepolisian dan obat-obatan terlarang sehingga merupakan masalah publik. Obat-obatan terlarang adalah masalah serius, jadi mereka tidak boleh mengacaukan rencana polisi karena urusan pribadi.Ketiga anak itu bertanya dengan ekspresi kaget, "Mereka menjual obat-obatan terlarang?""Iya," sahut Caden. Dia merasa nama agrowisata ini sangat familier. Setelah merenungkannya, Caden baru teringat Dylan pernah mengungkitnya.Tadi Caden menelepon Dylan. Dia sudah memastikan memang ini agrowisata yang dibicarakan Dylan sebelumnya.Bulan lalu, terjadi masalah di bar milik Dylan. Ad
Caden melanjutkan, "Aku akan menyelesaikan masalah Samuel dan orang misterius. Aku pasti bilang kalau butuh bantuan kalian. Sebaiknya kalian fokus pada Baby. Dia baru pulang, kalian harus sering temani dia."Braden dan kedua adiknya memandang Caden, mereka merasa kasihan padanya. Caden juga baru bertemu Baby. Namun, Baby hanya mengakui ibu dan kakak-kakaknya.Baby menganggap Caden sebagai paman. Caden pasti merasa sakit hati melihat Baby mengakui Samuel sebagai ayahnya.....Caden dan ketiga anaknya berdiskusi di ruang kerja cukup lama. Mereka baru keluar saat siang hari. Begitu keluar, Braden dan kedua adiknya langsung mencari Baby.Masalah Samuel dan orang misterius memang sangat penting. Namun, mereka tetap memprioritaskan Baby. Adik mereka yang baru pulang butuh ditemani.Naomi dan Jayden sedang menemani Baby. Mereka bermain di kamar tidur. Baby sangat senang saat melihat Braden, Hayden, dan Jayden. Dia memanggil dengan manja, "Kak Braden, Kak Hayden, Kak Rayden."Mereka bertiga la
Samuel memakai setelan jas putih. Dia datang untuk menjemput Baby pulang. Dibandingkan dengan kondisinya yang menyedihkan tadi pagi, sekarang penampilan Samuel jauh lebih rapi.Samuel sudah mandi, mencukur janggutnya, dan merapikan rambutnya. Dia bagaikan pangeran yang datang untuk menjemput putrinya. Walaupun wajahnya terluka dan dia terlihat kurang tidur, Samuel tetap energik dan tampan.Baby sangat senang ketika melihat Samuel. Dia berlari menghampiri Samuel dan memanggil, "Papa!"Suara Baby yang riang bergema di vila. Samuel menyambut Baby sembari tersenyum dan menggendongnya. Baby bersandar di pelukan Samuel, sedangkan Samuel mendekap Baby dengan erat.Samuel merasa bahagia memeluk Baby. Kemudian, Baby bertanya, "Tadi pagi Papa ke mana? Kenapa Papa nggak pamitan sama Baby sebelum pergi?"Samuel mencubit pipi Baby dan menyahut, "Tadi pagi Papa pergi membereskan urusan penting. Kamu kangen Papa, nggak?"Baby berujar, "Iya. Aku kangen Papa."Samuel langsung merasa senang begitu melih
Jangankan Samuel, biarpun Caden dan Samuel bekerja sama, tidak mungkin mereka bisa melenyapkan komplotan orang misterius dalam waktu singkat. Kemungkinan Samuel bernegosiasi dengan mereka.Caden bertanya, "Apa persyaratan yang kamu setujui sehingga mereka berhenti mengincar Baby?"Samuel menjawab dengan dingin, "Nggak ada hubungannya denganmu."Braden menyela seraya mengernyit, "Pak Samuel, seharusnya kamu juga tahu jelas mereka bukan orang baik. Kalau kamu membuat kesepakatan dengan mereka, pasti sangat berbahaya. Kamu pasti rugi."Samuel memandang Braden. Ekspresinya menjadi lembut. Samuel membalas, "Siapa bilang aku membuat kesepakatan dengan mereka?"Braden tertegun sejenak, lalu bertanya, "Mana mungkin mereka melepaskan Baby kalau kalian nggak membuat kesepakatan? Masa mereka menyetujui permintaanmu tanpa menuntut apa pun?"Jika orang-orang itu ingin merebut Baby dari Samuel, sudah jelas mereka berselisih pendapat dengan Samuel. Mereka berniat memperalat Baby untuk mengendalikan C
Melihat Samuel ragu, Caden berkata dengan ekspresi muram, "Kamu harus setujui semua persyaratannya! Kalau nggak, jangan harap kamu bisa bawa Baby pergi. Aku akan menahan Baby secara paksa!"Caden melanjutkan, "Mungkin Baby akan membenciku, tapi apa kamu kira Baby nggak akan membencimu karena kamu memisahkan dia dengan ibunya secara paksa? Baby memang menyukaimu, tapi dia juga menyukai ibunya."Satu-satunya cara untuk mencegah Baby sedih adalah kedua belah pihak berdamai. Kalau tidak, kedua belah pihak terpaksa memberi tahu Baby mereka bermusuhan dan hal ini akan membuat Baby sedih.Samuel merenung sejenak, lalu menyahut, "Oke, aku setuju."Selesai bicara, Samuel langsung berjalan ke halaman dan buru-buru membawa Baby pergi. Dia tidak ingin Baby berlama-lama di rumah Caden.Braden dan kedua adiknya merasa tidak senang, tetapi mereka juga tidak menemukan jalan keluar. Braden dan Rayden mengikuti Samuel. Mereka takut Samuel menyakiti Naomi.Hayden mengepalkan tangannya sambil berujar kepa
Baby sudah dibawa Samuel pergi. Demi menjaga perasaan Baby, Naomi dan keempat anaknya berusaha mengendalikan emosi mereka saat Baby pergi. Mereka tidak menangis.Namun, mereka langsung kehilangan kendali begitu mobil Samuel meninggalkan Vila Maison. Semuanya menangis tersedu-sedu, terutama Naomi dan Jayden.Sementara itu, di mobil Samuel. Baby yang bersandar di pelukan Samuel memang tidak melihat Naomi dan keempat kakaknya menangis. Akan tetapi, dia punya ikatan batin dengan keluarganya. Baby juga merasa tidak senang.Baby mengernyit. Dia terlihat lesu. Samuel bertanya, "Kenapa? Kamu nggak senang, ya?"Baby menyahut dengan mata memerah, "Aku kangen Mama dan Kakak. Mereka pasti juga kangen aku begitu aku pergi."Samuel mengusap kepala Baby dengan lembut dan menghibur, "Mereka mencintai Baby, sama seperti Baby mencintai mereka. Jadi, mereka pasti kangen sama Baby. Tapi, nggak masalah. Mereka bisa mengunjungi Baby kapan saja dan Baby bisa melakukan panggilan video dengan mereka kalau kang
Samuel mengernyit. Wajahnya menegang. Dia hendak turun dari mobil untuk melihat. Tiba-tiba, mobil jip itu melaju pergi.Lampu hijau menyala. Mobil Samuel juga melaju. Samuel membuka jendela mobil dan melihat ke luar. Mobil jip itu sudah melewati persimpangan jalan dan melaju sangat cepat. Mobil Samuel tidak mungkin bisa mengejar mobil jip itu lagi.Sebenarnya Samuel ingin menyuruh sopir mengejar mobil jip itu, tetapi dia khawatir Baby ketakutan. Lagi pula, Samuel tidak berani menyuruh sopir membalap karena Baby berada di mobil. Dia terpaksa menyerah untuk mengejar mobil jip itu.Samuel menutup jendela mobil, lalu merenung dengan ekspresi muram. Kemudian, dia mengeluarkan ponsel dan menelepon, "Apa masalah yang aku suruh kalian selidiki sudah ada hasilnya?"Bawahan menyahut, "Sudah ada kabar. Katanya orang itu juga ada di Kota Jawhar. Tapi, kami nggak temukan lokasinya."Samuel memerintah, "Percepat penyelidikannya! Segera hubungi aku kalau ada kabar."Setelah mengakhiri panggilan telep
Para penduduk Desa Silas mengungkit 3 hal. Pertama, mengenai adopsi. Wanda ingin mengadopsi Lucky, lalu pacar Wanda juga datang.Kedua, menonton layar tancap. Pacar Wanda membawa seseorang untuk memasang layar tancap agar para penduduk bisa menonton. Kala itu, semua penduduk di desa sangat miskin sehingga tidak mampu membeli televisi. Mereka sangat antusias karena itu adalah pertama kalinya mereka menonton.Ketiga, hujan lebat. Sewaktu Wanda hendak membawa Lucky, turun hujan lebat yang hampir mengakibatkan longsor. Situasinya sangat mengerikan.Braden dan kedua adiknya tahu masalah adopsi dan hujan lebat. Yang harus diperhatikan adalah masalah menonton layar tancap.Para penduduk mengatakan orang yang memasang layar tancap dibawa oleh Darman dan seumuran dengannya. Orang itu pasti berasal dari kota karena penampilannya sangat rapi dan modis.Pada malam hari, orang itu memasang layar tancap untuk penduduk. Pagi harinya, dia memfoto penduduk dan anak-anak. Dia juga merekam berbagai tempa
Andrew terdiam sejenak, lalu menyimpannya.Tiara segera berkata, “Kalung itu sudah aku pakai dari kecil. Kalung itu sangat penting bagiku. Jangan sampai kamu menghilangkannya! Kamu mesti balikin ke aku! Setelah misimu selesai, kembalilah, lalu kembalikan kalung itu kepadaku!”Andrew tidak menjawab. Dia menutup pintu mobil dengan paksa. Mesin mobil dinyalakan. Mobil pun melaju pergi. Andrew memang dingin dan tidak punya hati!Setelah mobil menjauh, Andrew baru mengintip melalui kaca spion tengah. Saat ini, Tiara masih berdiri di tempat dengan menangis. Dia kelihatan mirip dengan anak-anak saja.Kening Andrew berkerut. Dia mengalihkan pandangannya untuk melihat kalung di telapak tangannya, kemudian memasukkannya ke dalam kantong.Saat meninggalkan arena ski, kebetulan Andrew bertemu dengan para gadis yang menindas Tiara.Mereka sudah melepaskan perlengkapan ski, bersiap-siap untuk meninggalkan tempat.Mereka semua mengenakan pakaian yang norak dengan rambut yang dicat dengan warna norak
Steven berdiri di samping. Matanya sudah kelihatan merah. Dia tahu kepergian Andrew kali ini ke Yenar sangat berbahaya. Hanya saja, dia tidak sanggup untuk menghalangi Andrew. Jika Andrew tidak mencabut duri itu, hidupnya juga tidak akan tenang!Suara Steven terdengar serak. “Kita akan rayakan keberhasilanmu setelah kamu pulang nanti. Ingatlah, apa pun yang terjadi, kamu mesti pertahankan nyawamu!”Andrew menatapnya sekilas, lalu mengangguk. “Emm.”Naomi memapah Tiara ke sisi mereka. Steven segera mengusap air matanya. Caden juga segera mematikan rokoknya.Dari kejauhan, Naomi pun berkata, “Kaki Tiara keseleo. Dia perlu dibawa ke rumah sakit.”Tiara menatap Andrew dengan sedih. Maksudnya sudah sangat jelas. Dia ingin diantar oleh Andrew. Ketika melihat Andrew tidak berbicara, Caden pun bertanya. “Kebetulan kamu mau kembali ke kota. Gimana kalau kamu sekalian bawa Tiara ke rumah sakit?”“Nggak bisa,” tolak Andrew secara langsung.Andrew membalikkan tubuhnya hendak berjalan ke sisi mobi
Pagi harinya, Leon baru menghubungi seseorang untuk menemuinya di rumah sakit. Sekarang Andrew pun telah mendapatkan informasi.Demi tidak menghebohkan massa, mereka tidak segera beraksi. Setelah orang itu meninggalkan kamar pasien Leon, mereka baru memulai pemeriksaan.Hasil dari pemeriksaan adalah orang yang menerima misi membunuh Caden adalah berasal dari Warma.Warma terletak di dalam perbatasan Yenar, berbatasan langsung dengan negara kita, juga merupakan salah satu daerah otonom Yenar.Keadaan di Warma sangat kacau, dengan kasus penipuan yang tersebar di mana-mana, serta marak dengan perdagangan organ manusia.Banyak pelaku kejahatan bersembunyi di sana, melakukan pembunuhan, perdagangan manusia, dan penyelundupan. Intinya, mereka melakukan segala bentuk kejahatan tanpa batas.Tempat itu benar-benar pantas dijuluki sebagai neraka di dunia!Kening Caden berkerut. “Apa orang itu berasal dari Keluarga Panoma?”Andrew berkata, “Bos yang menerima misi biasanya kerap disapa Bos Arden.
Pada jam 5 sore, di arena ski.Tiara masih meminta bantuan Andrew untuk mengajarinya bermain ski. Dia sudah mengganggu Andrew selama seharian. Andrew bahkan tidak mengenakan busana ski. Jelas sekali dia bukan datang untuk bermain ski. Dia juga tidak meladeni Tiara.Tiara juga tidak marah. Semakin Andrew tidak meladeninya, Tiara pun akan mengusiknya.Lagi pula, Tiara juga bukan datang demi bermain ski! Demi mengejar Andrew, Tiara pun sudah latihan untuk bersikap semakin tidak tahu malu saja.Saat Andrew memelototi Tiara, Tiara malah tersenyum padanya. Saat Andrew menjulingkan bola matanya, Tiara malah mengedipkan mata genitnya.Hingga ponsel Andrew berdering, Tiara baru menghentikan aksinya.Andrew pergi ke samping untuk mengangkat telepon. Dia berdiri di dekat untuk melihat Andrew. Dia sungguh mirip dengan seorang penggemar yang jatuh cinta dengan idolanya, terus menatap si pria idaman dengan tatapan berkilauan.Entah apa yang dikatakan orang di ujung telepon, kening Andrew kelihatan
Tanpa organ vital itu, bagaimana Leon bisa bersama dengan Naomi?Bagaimana Leon bisa memberikan kebahagiaan yang utuh kepada Naomi?Anika masih sedang menangis di samping. “Camila si wanita jalang itu sadis sekali. Kalau tahu seperti ini, nggak seharusnya kamu menikahi dia! Waktu kamu menikahi dia dulu, aku memang nggak setuju. Dia kurus kering begitu, pasti nggak bisa melahirkan anak laki-laki buat kamu!”“Sekarang, dia bukan hanya nggak bisa melahirkan anak laki-laki buat keluarga kita, dia malah membuat kamu juga nggak bisa mempunyai anak lagi! Sebenarnya dosa apa yang kita perbuat! Kenapa kita bisa bertemu dengan wanita jalang yang sadis itu!”“Anakku kasihan sekali. Padahal kamu belum memiliki anak sama sekali. Huhuhu …. Kalau tahu masalah akan menjadi seperti ini, seharusnya aku suruh Sanny untuk melahirkan anak itu. Huhu ….”Anak di dalam kandungan Sanny adalah milik Leon!Janin sudah berumur 5 bulan. Anak juga sudah berwujud. Leon dan Anika malah menggugurkan anak itu! Alasanny
Tiara segera membuka pintu mobil samping pengemudi, kemudian tersenyum manis terhadap Andrew. “Hai.”Andrew membalas dengan ekspresi dingin, tanpa berbicara sama sekali.Tiara juga sudah terbiasa dengan sikap Andrew. Dia pun tidak merasa marah. Pintu mobil ditutup. Tiara memasang sabuk pengaman, lalu membalikkan tubuhnya untuk melihat Baby. “Nah, ini buat kamu. Terima kasih sudah jemput aku.”Ketika melihat makanan di depan mata, kedua mata Baby langsung berkilauan. “Terima kasih, Mama Tiara.”Tiara pun tersenyum manis. “Sama-sama.”Si kecil duduk di baris belakang dengan tenang. Dia sedang menyantap makanannya sembari menonton kartun.Tiara membuka sebuah kotak kecil, lalu menyerahkannya kepada Andrew. “Coba kamu cicipi, aku bangun pagi buat bikin sendiri.”Andrew hanya mengendarai mobilnya. Dia tidak menyahut dan juga tidak melirik sekilas pun.Tiara mencemberutkan bibirnya. “Apa aku perlu minta bantuan Baby, baru kamu mau makan?”Kening Andrew berkerut. “Aku nggak makan yang manis-m
Baby kelihatan sangat kasihan!Andrew menggigit bibirnya. Saat mendengar suara tangisan keras Baby, dia baru segera berkata, “Ayo!”Baby segera tersenyum. Tidak ada lagi air mata di dalam matanya. Dia menarik tangan Andrew, lalu melompat kegirangan. “Terima kasih, Paman Andrew!”Baby memalingkan kepalanya, kemudian berkata pada Naomi, “Mama, aku dan Paman Andrew pergi jemput Mama Tiara dulu.”Naomi dapat melihat betapa tidak bersedianya Andrew. Hanya saja, dia juga tidak berdaya.Tiara menyukai Andrew. Semua orang juga mengetahuinya. Namun, apa daya, Dylan sama seperti Andrew, memilih untuk tidak menikah. Perbedaannya adalah Dylan tidak mau menikah, tetapi dia memiliki banyak kekasih. Sementara, Andrew bukan hanya tidak mau menikah, dia bahkan tidak tertarik dengan wanita!Naomi tahu Tiara menyuruh Baby untuk menjadi makcomblangnya. Dia pun melambaikan tangannya. “Pergilah! Pergi!”Caden menyipitkan matanya melihat sosok Andrew. Dia diam-diam memuji Tiara sangatlah pintar. Jika Caden m
Naomi mengesampingkan pemikirannya. Dia mengusap Angel yang berada di dalam pelukan Baby, lalu menyapa Maria dan juga anak-anak. Setelah itu, dia berkata pada anak-anak, “Hari ini kita main sampai puas. Selesai main, besok kalian mesti masuk kelas lagi. Jangan bandel! Semuanya mesti ke sekolah.”Saat mendengar besok masuk kelas lagi, ekspresi anak-anak langsung berubah.Baby tidak ingin pergi karena tidak ingin berpisah dengan orang tuanya dan juga Angel. Braden dan Rayden juga tidak ingin pergi. Pelajaran di taman kanak-kanak terlalu kekanak-kanakan bagi mereka.Mengenai Hayden dan Jayden, mereka juga tidak mempermasalahkannya. Mereka bisa berteman dengan anak baru dan bermain bersama. Hal yang tidak seru adalah mesti berpisah dengan ibu mereka. Hanya saja, mereka semua sangat menuruti ucapan Naomi. Yang penting ibu mereka gembira!Mereka semua menjawab dengan serentak, “Tenang saja, Mama. Kami nggak bakal ingkar janji!”Naomi merasa gembira. “Besok Mama dan Papa akan antar kalian ke
“Sudah dipanggil Hayden. Ayo, bangun!”Caden tidak membuka matanya. Dia masih merasa malas. “Tidur sebentar lagi.”Naomi mencubit pipi Caden dengan kuat. “Tidur kepalamu! Anak-anak sudah bangun semuanya. Kita malah masih malas-malasan. Apa kamu nggak merasa malu?”Caden pun tersenyum, tapi dia masih tidak membuka matanya.“Nggak malu. Siapa juga yang menetapkan setelah jadi orang tua, kita mesti bangun lebih pagi daripada anak-anak?”“Dasar nggak tahu malu. Ayo, cepat bangun! Kalau kamu nggak bangun lagi, aku marah, nih!”Caden mengangkat kelopak matanya. Meski dia masih kelihatan mengantuk, dia tetap kelihatan tampan bagai pemeran utama di dalam komik saja. “Ciuman pagi hari!”Naomi menggigit dagu Caden. “Selamat … pagi!”Caden pun tersenyum, lalu mengangkat dagu Naomi dan menciumnya dengan kuat. Tatapan Caden ketika menatap Naomi penuh dengan rasa manja. “Selamat pagi.”Naomi menjulingkan matanya, lalu mengesampingkan selimutnya untuk pergi membasuh tubuhnya.Semalam Caden memang sud