Setelah beberapa saat, Braden baru berujar, "Jangan berkelahi lagi. Baby pasti takut kalau lihat kalian berkelahi."Mendengar ucapan Braden, Caden dan Samuel langsung berhenti. Ucapan Braden berhasil mengendalikan mereka berdua. Berkelahi adalah masalah sepele, tetapi membuat Baby ketakutan adalah masalah serius.Caden dan Samuel menyayangi Baby. Mereka tidak lanjut berkelahi lagi. Keduanya duduk berseberangan di sofa dan dipisahkan meja. Mereka berdua yang berkeringat memelototi satu sama lain sambil menghela napas.Braden mengatupkan bibirnya setelah melihat ayah kandungnya dan Samuel. Dia merasa mereka berdua adalah pria licik.Caden dan Samuel menghajar satu sama lain, tetapi wajah mereka sama sekali tidak terluka. Keduanya pasti takut Baby akan khawatir melihat salah satu dari mereka yang wajahnya terluka. Mungkin Baby akan membenci pemukulnya.Jadi, Caden dan Samuel sama-sama menghindari wajah saat melayangkan pukulan. Mereka hanya fokus pada bagian-bagian yang tidak terlihat. Si
Braden bertanya, "Apa mereka itu diutus oleh penyokongmu?"Samuel terkejut. Braden lanjut bertanya, "Kamu begitu menyukai Baby dan anak-anak. Kamu pasti nggak tega melukaiku. Seharusnya penyokongmu yang melukaiku waktu rekreasi sebelumnya, 'kan?"Samuel mengernyit. Dia menatap Braden lekat-lekat. Waktu itu Samuel memang menyiapkan rencana cadangan, tetapi bukan melukai Braden. Jadi, bukan Samuel yang merencanakan untuk mencelakai Braden.Hanya saja, Samuel tidak menyangka Braden bisa menyadari ada yang tidak beres. Bahkan, Braden langsung menanyakannya.Samuel memang tidak boleh menyamakan kepintaran Braden dengan Baby. Braden jauh lebih pintar dari anak seumurannya.Samuel tidak langsung menjawab pertanyaan Braden. Dia hanya berkata, "Tolong kalian jaga Baby untuk beberapa hari. Setelah selesaikan masalah pribadiku, aku akan jemput dia."Selesai bicara, Samuel hendak pergi. Braden memanggilnya, "Pak Samuel, aku mengerti kamu membenci Keluarga Pangestu. Tony dan Keluarga Pangestu sudah
Samuel tidak menanggapi perkataan Braden, lalu Braden melanjutkan, "Selain itu, setelah Paman Yamin dan Bibi Abigail meninggal, bagaimana caranya kamu bisa hidup dan jatuh ke tangan penculik? Berdasarkan sifat Tony yang kejam, dia nggak mungkin membiarkan kamu hidup.""Penculik itu juga nggak hanya menghasilkan uang dengan memperdagangkan anak-anak. Perbuatan mereka lebih kejam. Dalam situasi seperti itu, kenapa mereka malah menjualmu dan membiarkanmu hidup?" lanjut Braden.Braden meneruskan, "Mengenai Kakek, kalau dia nggak ingin Nenek mengadopsimu, nggak mungkin dia pergi ke Desa Silas untuk bicara dengan orang tua asuhmu. Kalau perhatiannya cuma akting dan dia cuma ingin menunjukkan ketulusannya di depan Nenek, kenapa dia nggak langsung membunuhmu di gunung?"Samuel tertegun. Braden menatap Samuel lekat-lekat sembari lanjut bicara, "Bukannya lebih baik kalau dia langsung membunuhmu? Kalau membiarkanmu hidup, Kakek pasti takut kamu mencari Nenek dan menceritakan hal itu padanya."Bra
Caden langsung melihat Hayden. Dia tahu Hayden berpesan seperti itu karena melihat para pengawal sangat setia kepada Baby. Biarpun tidak dibawa ke rumah sakit, mereka akan tetap dihabisi."Bagaimana dengan anak buah yang diutus pihak lain?" tanya Caden.Bawahan menyahut, "Mereka masih hidup dan nggak ada yang menyelamatkan mereka."Caden memandang Samuel. Kala ini, Samuel terlihat emosional. Dia mengatupkan bibirnya dan menghela napas. Samuel yang murka memerintah, "Oke, jangan bertindak tanpa izinku."Setelah mengakhiri panggilan telepon, Samuel melihat Caden dan menjelaskan, "Beberapa orang itu sudah menjaga Baby bertahun-tahun dan sangat setia pada Baby. Kali ini, mereka membawa Baby ke Kota Jawhar tanpa sepengetahuanku karena nggak tega lihat Baby menangis. Mereka juga nggak mau melawan perintah Baby ...."Mata Samuel memerah. Caden berkata, "Itu bukan perbuatan bawahanku.""Aku tahu. Jangan beri tahu Baby. Selain itu, tolong makamkan mereka," timpal Samuel.Selesai bicara, Samuel
Distrik Jafi adalah wilayah yang terletak di pinggiran Kota Jawhar. Jaraknya cukup jauh dari pusat kota. Di distrik itu terdapat banyak gunung dan proyek pariwisata.Setelah meninggalkan Vila Maison, Samuel naik ke sebuah mobil hitam dan pergi ke Distrik Jafi. Dia dicegat saat sampai di persimpangan jalan gunung. Ini adalah jalan menuju ke sebuah lokasi agrowisata.Mobil berhenti. Sopir melihat Samuel dengan ekspresi khawatir dan memanggil, "Kak Samuel."Samuel memerintah dengan ekspresi muram, "Jangan keluar dari mobil!"Samuel turun dari mobil sendirian dan membanting pintu. Dua pria yang tampak garang mengamati Samuel. Sudah jelas mereka tidak mengenal Samuel. Salah satu dari mereka berujar dari kejauhan, "Hari ini agrowisata nggak beroperasi, cari tempat lain saja."Samuel mengabaikan mereka dan terus berjalan ke depan. Kedua orang itu baru merasakan ada yang tidak beres. Mereka bertanya, "Kamu cari siapa?"Samuel tidak berbicara. Kedua pria itu bertatapan dan langsung bertindak. S
Samuel mengancam pria berkacamata, "Kalau kamu berani bicara lagi, aku akan habisi kamu sekarang. Dia juga nggak akan berani menyakitiku meskipun aku menghabisimu. Dia itu bos kalian, tapi dia bukan apa-apa bagiku! Bawa aku untuk temui dia!"Pria berkacamata gemetaran. Dia tidak berani melawan. Samuel mencekik leher pria berkacamata sambil berjalan masuk. Orang lain mengikuti mereka dengan waswas dan tidak tahu harus melakukan apa.Semua orang yang bisa bekerja di tempat ini pasti orang kejam. Namun, mereka malah takut melihat Samuel. Kala ini, Samuel terlihat seperti iblis!Ponsel salah satu pria berdering. Dia langsung menjawab panggilan telepon, "Halo?""Samuel datang sendiri?" tanya penelepon.Pria itu menjawab, "Iya. Mobilnya berhenti di persimpangan jalan. Dia masuk sendiri.""Ada orang yang mengikuti Samuel?" tanya penelepon.Pria itu menyahut, "Nggak ada. Kami sudah menyelidikinya begitu dia muncul. Dia nggak membawa apa pun."Putih yang bersembunyi di rerumputan menjulurkan li
Caden berkata dengan ekspresi serius, "Sekarang kita belum bisa pastikan lokasi orang misterius. Kemungkinan usaha kita sia-sia kalau kita menerobos masuk. Selain itu, agrowisata ini terlibat dalam penjualan obat-obatan terlarang. Kalau kita menerobos masuk, pasti akan menimbulkan kecurigaan dan memengaruhi rencana polisi."Menyelidiki orang misterius adalah urusan pribadi keluarga mereka. Namun, hal ini melibatkan pihak kepolisian dan obat-obatan terlarang sehingga merupakan masalah publik. Obat-obatan terlarang adalah masalah serius, jadi mereka tidak boleh mengacaukan rencana polisi karena urusan pribadi.Ketiga anak itu bertanya dengan ekspresi kaget, "Mereka menjual obat-obatan terlarang?""Iya," sahut Caden. Dia merasa nama agrowisata ini sangat familier. Setelah merenungkannya, Caden baru teringat Dylan pernah mengungkitnya.Tadi Caden menelepon Dylan. Dia sudah memastikan memang ini agrowisata yang dibicarakan Dylan sebelumnya.Bulan lalu, terjadi masalah di bar milik Dylan. Ad
Caden melanjutkan, "Aku akan menyelesaikan masalah Samuel dan orang misterius. Aku pasti bilang kalau butuh bantuan kalian. Sebaiknya kalian fokus pada Baby. Dia baru pulang, kalian harus sering temani dia."Braden dan kedua adiknya memandang Caden, mereka merasa kasihan padanya. Caden juga baru bertemu Baby. Namun, Baby hanya mengakui ibu dan kakak-kakaknya.Baby menganggap Caden sebagai paman. Caden pasti merasa sakit hati melihat Baby mengakui Samuel sebagai ayahnya.....Caden dan ketiga anaknya berdiskusi di ruang kerja cukup lama. Mereka baru keluar saat siang hari. Begitu keluar, Braden dan kedua adiknya langsung mencari Baby.Masalah Samuel dan orang misterius memang sangat penting. Namun, mereka tetap memprioritaskan Baby. Adik mereka yang baru pulang butuh ditemani.Naomi dan Jayden sedang menemani Baby. Mereka bermain di kamar tidur. Baby sangat senang saat melihat Braden, Hayden, dan Jayden. Dia memanggil dengan manja, "Kak Braden, Kak Hayden, Kak Rayden."Mereka bertiga la
Setelah Naomi ditahan, Salvia akan memanfaatkan hubungan dan kekuatan Keluarga Salvia untuk menjatuhkan kesalahan kepada Naomi!Asalkan Naomi terbukti bersalah, siapa pun tidak bisa menyelamatkannya!Naomi tahu apa yang sedang dipikirkan Salvia. Dia menggigit bibirnya dan menjulingkan bola matanya. Dia memalingkan kepalanya berbicara kepada polisi, “Aku difitnah. Aku juga ada bukti.”Naomi membuka rekaman pembicaraan Salvia dan dirinya. Ada juga rekaman CCTV ruangan rapat sehari sebelum mereka menggunakan ruangan. Rekaman itu adalah pemberian Robbin. Dengan adanya bukti-bukti ini, semuanya akan lebih tepercaya daripada para saksi mata yang dicari Naomi!Saat Anton melihat rekaman mencuri sampel virus, dia merasa syok hingga tidak bisa bernapas dan juga berkata-kata.Begitu pula dengan Salvia, dia juga merasa sangat syok. Beberapa saat kemudian, dia baru berkata, “Palsu! Semua itu palsu! Jelas-jelas CCTV malam itu rusak. Bagaimana mungkin kamu bisa punya rekaman CCTV? Video ini pasti p
Naomi melihat ke sisi Anton yang mengerutkan keningnya, dia pun berkata, “Kalau aku dibuktikan bersalah, aku juga bersedia untuk menerima hukuman. Aku akan terima semua hukuman yang mesti aku tanggung. Aku juga nggak akan biarkan Caden dan ayahku untuk memperbesar masalah!”Anton menatap Naomi dengan ekspresi kalut. Dia mengerti Naomi bisa berbicara seperti ini supaya dia bisa menunjukkan sikapnya.Tatapan Anton ketika melihat cucu perempuannya kelihatan ragu. “Salvia, masalah ini sangat serius. Kalau sampai kamu berbohong, kamu pasti akan menerima hukuman. Kakek nggak akan membelamu! Kakek tanya sekali lagi, apa kamu berbohong?” Anton langsung bertanya secara langsung.Sengaja menyebar virus ke tim medis adalah perbuatan yang sangat keji! Perbuatan itu bukan hanya merugikan tim medis, bahkan akan mengancam keselamatan negara.Bagaimanapun juga, jika sampai virus itu tersebar, manusialah yang akan menjadi korbannya. Seandainya Salvia tidak berbohong, riwayat Naomi pun akan berakhir! Se
Naomi menghela napas panjang. Namun begitu kepikiran soal virus, perasaannya pun terasa tertekan. Sebab, di hadapan virus, nyawa manusia sangatlah lemah!Meskipun bisa diobati, kondisi tubuh juga sudah rusak. Saat terinfeksi virus, mereka akan merasa sangat menderita. Setelah sembuh, tetap ada risiko efek sampingnya.Naomi kepikiran lagi dengan kabar monyet-monyet yang membawa virus dan melarikan diri dari Negara Amuriko baru-baru ini, membuatnya merasa marah sekaligus pusing.Ada orang yang menghormati kehidupan, tetapi ada juga yang menginjak-injaknya!Naomi menoleh ke Caden dengan sikap tegas, “Kalau situasinya sulit diatasi, jangan lagi menyembunyikannya dariku. Bagaimanapun juga, kita nggak boleh membiarkan Salvia naik ke posisi itu!”Naomi lebih memilih identitasnya terbongkar daripada membiarkan Salvia menjadi ketua Asosiasi Medika!Jika setelah Anton pensiun nanti, tidak ada yang pantas menggantikan posisi beliau, Naomi lebih memilih untuk menduduki posisi itu sendiri!Sebab, S
“Apa yang terjadi?” tanya Caden.Robbin berkata dengan gusar, “Naomi nggak bisa terlepas dari masalah virus! Salvia memang sudah gila! Dia malah lapor polisi. Katanya Naomi sengaja meracuni mereka. Polisi sudah memulai pemeriksaan. Nggak lama kemudian, seharusnya Naomi akan ditelepon.”Raut wajah Caden berubah serius. “Mereka lapor Naomi ke polisi?”“Emm!”“Apa dia punya bukti?”“Katanya ada, tapi mengenai bukti apa yang ada di tangannya, aku juga nggak tahu. Dia sangat mewaspadaiku.”“Aku mengerti.”Baru saja Caden memutuskan panggilan, Naomi pun menerima panggilan dari pihak kepolisian ….Pada jam 7 malam, mereka sekeluarga kembali ke kota.Joseph dan Maria telah mengetahui Naomi sedang ada urusan. Mereka pun membawa anak-anak pulang untuk beristirahat.Naomi membawa Tiara untuk mengobati kakinya, lalu mengantarnya ke rumah Camila. Saat di perjalanan, Camila mengirim pesan kepadanya.[ Tiara nggak berhenti menangis. Apa Andrew nggak akan kembali lagi? ]Naomi mengerutkan keningnya, l
Andrew terdiam sejenak, lalu menyimpannya.Tiara segera berkata, “Kalung itu sudah aku pakai dari kecil. Kalung itu sangat penting bagiku. Jangan sampai kamu menghilangkannya! Kamu mesti balikin ke aku! Setelah misimu selesai, kembalilah, lalu kembalikan kalung itu kepadaku!”Andrew tidak menjawab. Dia menutup pintu mobil dengan paksa. Mesin mobil dinyalakan. Mobil pun melaju pergi. Andrew memang dingin dan tidak punya hati!Setelah mobil menjauh, Andrew baru mengintip melalui kaca spion tengah. Saat ini, Tiara masih berdiri di tempat dengan menangis. Dia kelihatan mirip dengan anak-anak saja.Kening Andrew berkerut. Dia mengalihkan pandangannya untuk melihat kalung di telapak tangannya, kemudian memasukkannya ke dalam kantong.Saat meninggalkan arena ski, kebetulan Andrew bertemu dengan para gadis yang menindas Tiara.Mereka sudah melepaskan perlengkapan ski, bersiap-siap untuk meninggalkan tempat.Mereka semua mengenakan pakaian yang norak dengan rambut yang dicat dengan warna norak
Steven berdiri di samping. Matanya sudah kelihatan merah. Dia tahu kepergian Andrew kali ini ke Yenar sangat berbahaya. Hanya saja, dia tidak sanggup untuk menghalangi Andrew. Jika Andrew tidak mencabut duri itu, hidupnya juga tidak akan tenang!Suara Steven terdengar serak. “Kita akan rayakan keberhasilanmu setelah kamu pulang nanti. Ingatlah, apa pun yang terjadi, kamu mesti pertahankan nyawamu!”Andrew menatapnya sekilas, lalu mengangguk. “Emm.”Naomi memapah Tiara ke sisi mereka. Steven segera mengusap air matanya. Caden juga segera mematikan rokoknya.Dari kejauhan, Naomi pun berkata, “Kaki Tiara keseleo. Dia perlu dibawa ke rumah sakit.”Tiara menatap Andrew dengan sedih. Maksudnya sudah sangat jelas. Dia ingin diantar oleh Andrew. Ketika melihat Andrew tidak berbicara, Caden pun bertanya. “Kebetulan kamu mau kembali ke kota. Gimana kalau kamu sekalian bawa Tiara ke rumah sakit?”“Nggak bisa,” tolak Andrew secara langsung.Andrew membalikkan tubuhnya hendak berjalan ke sisi mobi
Pagi harinya, Leon baru menghubungi seseorang untuk menemuinya di rumah sakit. Sekarang Andrew pun telah mendapatkan informasi.Demi tidak menghebohkan massa, mereka tidak segera beraksi. Setelah orang itu meninggalkan kamar pasien Leon, mereka baru memulai pemeriksaan.Hasil dari pemeriksaan adalah orang yang menerima misi membunuh Caden adalah berasal dari Warma.Warma terletak di dalam perbatasan Yenar, berbatasan langsung dengan negara kita, juga merupakan salah satu daerah otonom Yenar.Keadaan di Warma sangat kacau, dengan kasus penipuan yang tersebar di mana-mana, serta marak dengan perdagangan organ manusia.Banyak pelaku kejahatan bersembunyi di sana, melakukan pembunuhan, perdagangan manusia, dan penyelundupan. Intinya, mereka melakukan segala bentuk kejahatan tanpa batas.Tempat itu benar-benar pantas dijuluki sebagai neraka di dunia!Kening Caden berkerut. “Apa orang itu berasal dari Keluarga Panoma?”Andrew berkata, “Bos yang menerima misi biasanya kerap disapa Bos Arden.
Pada jam 5 sore, di arena ski.Tiara masih meminta bantuan Andrew untuk mengajarinya bermain ski. Dia sudah mengganggu Andrew selama seharian. Andrew bahkan tidak mengenakan busana ski. Jelas sekali dia bukan datang untuk bermain ski. Dia juga tidak meladeni Tiara.Tiara juga tidak marah. Semakin Andrew tidak meladeninya, Tiara pun akan mengusiknya.Lagi pula, Tiara juga bukan datang demi bermain ski! Demi mengejar Andrew, Tiara pun sudah latihan untuk bersikap semakin tidak tahu malu saja.Saat Andrew memelototi Tiara, Tiara malah tersenyum padanya. Saat Andrew menjulingkan bola matanya, Tiara malah mengedipkan mata genitnya.Hingga ponsel Andrew berdering, Tiara baru menghentikan aksinya.Andrew pergi ke samping untuk mengangkat telepon. Dia berdiri di dekat untuk melihat Andrew. Dia sungguh mirip dengan seorang penggemar yang jatuh cinta dengan idolanya, terus menatap si pria idaman dengan tatapan berkilauan.Entah apa yang dikatakan orang di ujung telepon, kening Andrew kelihatan
Tanpa organ vital itu, bagaimana Leon bisa bersama dengan Naomi?Bagaimana Leon bisa memberikan kebahagiaan yang utuh kepada Naomi?Anika masih sedang menangis di samping. “Camila si wanita jalang itu sadis sekali. Kalau tahu seperti ini, nggak seharusnya kamu menikahi dia! Waktu kamu menikahi dia dulu, aku memang nggak setuju. Dia kurus kering begitu, pasti nggak bisa melahirkan anak laki-laki buat kamu!”“Sekarang, dia bukan hanya nggak bisa melahirkan anak laki-laki buat keluarga kita, dia malah membuat kamu juga nggak bisa mempunyai anak lagi! Sebenarnya dosa apa yang kita perbuat! Kenapa kita bisa bertemu dengan wanita jalang yang sadis itu!”“Anakku kasihan sekali. Padahal kamu belum memiliki anak sama sekali. Huhuhu …. Kalau tahu masalah akan menjadi seperti ini, seharusnya aku suruh Sanny untuk melahirkan anak itu. Huhu ….”Anak di dalam kandungan Sanny adalah milik Leon!Janin sudah berumur 5 bulan. Anak juga sudah berwujud. Leon dan Anika malah menggugurkan anak itu! Alasanny