Keempat bocah cilik berkata dengan serempak, “Emm, kita itu kakak beradik!”Baby merasa bingung. “Tapi, Papa nggak pernah kasih tahu aku kalau aku masih punya kakak.”Ketika mendengar, amarah Hayden langsung meluap. “Dia nggak kasih tahu kamu karena ….”Braden menarik Hayden berusaha untuk menenangkan emosi Hayden. Dia mewakili Hayden menjelaskan kepada Baby dengan tersenyum, “Itu karena dia mau beri kejutan sama kamu.”Baby sangat mencintai Samuel. Dia bahkan menganggap Samuel sebagai ayahnya. Jika mereka mengatakan yang tidak bagus tentang Samuel, mereka hanya akan membuat Baby merasa risi terhadap mereka.Usai mendengar, Baby mengedipkan matanya. “Kejutan?”“Emm! Kalau kamu nggak percaya, sekarang aku akan telepon dia. Suruh dia ngomong sama kamu.”Braden menghubungi Samuel di hadapan Baby. “Pak Samuel, ini aku Braden. Sekarang aku lagi di rumahmu. Aku lagi bersama Baby.”Saat ini, Samuel sedang perjalanan pulang. Ketika mendengar ucapan itu, dia pun merasa kaget. “Kalian bertemu de
“Emm!” Baby mengangguk dengan patuhnya.Hayden, Jayden, dan Rayden diam-diam menghela napas.Akhirnya hati mereka tidak terasa tegang lagi!Mereka sungguh khawatir Baby tidak bersedia untuk pergi bersama mereka. Mereka tidak tega untuk memaksa Baby pergi. Mereka takut akan mengejutkan Baby. Seandainya Baby tidak setuju untuk pergi bersama mereka, mereka juga tidak tahu harus berbuat apa lagi!Hayden, Jayden, dan Rayden melihat ke sisi Braden dengan tatapan penuh rasa kagum. Seperti biasanya, Braden selalu menjadi yang paling tenang dalam mengatasi masalah!Saat hendak membawa Baby pergi, mereka sengaja menutup mata Baby. Setelah meninggalkan rumah Samuel, mereka baru menurunkan tangan mereka.Telah terjadi pertengkaran cukup hebat di dalam ruang tamu. Bekas darah mungkin akan mengejutkan Baby.Sebelum meninggalkan tempat, Hayden kepikiran sesuatu. Dia menyuruh Braden dan yang lain untuk turun dulu, kemudian dia kembali ke rumahnya Samuel.Pengawal Caden sudah menahan kedua kelompok ora
Adik perempuan mereka imut sekali. Hanya saja, mereka berempat tidak berani mengulurkan tangan mereka. Mereka takut tingkah mereka akan mengejutkan adik perempuan mereka!Naomi hanya melahirkan seorang anak perempuan saja, si Baby kesayangan mereka! Apalagi mereka sudah berpisah selama bertahun-tahun. Dengan tidak mudahnya mereka bertemu hari ini. Jadi, mereka tidak boleh mengejutkan adik mereka!Lantaran tidak berani bergerak, keempat bocah cilik hanya melebarkan matanya saja. Pandangan mereka serempak tertuju pada diri Baby. Mereka berempat yang biasanya bersikap ketus malah kelihatan sangat penuh waspada ketika berhadapan dengan adik mereka.Berhubung terlalu suka, mereka baru bersikap begitu hati-hati. Mereka takut akan mengagetkan adik perempuan mereka.Baby memeluk boneka kelinci sembari duduk manis di tengah mereka. Bola matanya dikedipkan. Dia menatap mereka dengan penuh penasaran. Dia kelihatan imut, tetapi tidak begitu pintar.Jujur saja, Baby juga merasa gembira bisa memili
Tadinya Naomi ingin menahan air matanya. Alhasil, air mata malah tidak menuruti kemauannya.Baby merasa gugup. “Mama, kenapa kamu malah menangis?”Naomi merasa terisak-isak. “Mama … Mama lagi gembira! Baby, Mama sungguh gembira … bisa melihatmu!”Air mata itu adalah air mata gembira … dan juga air mata bersalah! Selain itu, air mata itu juga adalah air mata terharu!Putrinya baik-baik saja dan berhasil ditemukan oleh Braden. Dia sungguh merasa gembira. Naomi dan Baby telah berpisah selama beberapa tahun ini. Alhasil, anak perempuannya tidak mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu!Naomi merasa dirinya tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu! Suara tangis Naomi semakin keras lagi. Sekujur tubuhnya gemetar. “Mama juga merindukan Baby … sangat amat merindukan Baby ….”“Mama jangan menangis. Biar Baby cium.”Baby mendekatkan bibirnya ke layar untuk mencium Naomi. Saking pengertiannya, Naomi merasa semakin sedih lagi.Kening keempat bocah cilik kelihatan berkeru
“Percayalah padaku, aku akan bertanggung jawab! Aku juga akan membuatmu jadi wanita paling bahagia dan dihormati di dunia ini!” bisik pria itu dengan nada tegas.Naomi menggeleng kuat dan berseru, “Jangan ... jangan .... Ah!”Begitu pria itu mengerahkan kekuatannya, Naomi pun berteriak kesakitan dan langsung pingsan saking sakitnya. Saat tersadar kembali, sudah tidak ada lagi orang di sisinya, hanya terlihat tumpukan tisu dan pakaiannya yang berserakan di atas lantai. Semua itu adalah bukti kegilaan yang baru saja terjadi sebelumnya.Naomi menggigit bibirnya sambil mencengkeram seprai dengan kuat. Pandangannya berangsur-angsur kabur ....Naomi Tandi sudah menikah. Hari ini, dia datang ke bandara untuk menjemput suaminya. Namun, dia tidak bertemu suaminya, malah kehilangan kesuciannya. Apa ini termasuk perselingkuhan? Selanjutnya, apa yang harus dia lakukan? Bagaimana dia bisa menghadapi suaminya?Saat Naomi datang menjemput suaminya, tiba-tiba terjadi kekacauan di bandara. Dalam kepani
Enam tahun kemudian, di stasiun kereta api Kota Jawhar. Naomi yang membawa 3 putra kembarnya keluar dari stasiun kereta api langsung menarik perhatian semua orang. Naomi sendiri berpenampilan sederhana, tetapi luar biasa cantik meski tidak berdandan. Gerak-geriknya mampu membuat orang-orang terpana. Sementara itu, anak-anaknya juga terlihat sangat menggemaskan. Mereka memakai masker sehingga hanya menunjukkan mata besar yang sangat jernih dan bulu mata yang panjang. Namun, semua itu sudah cukup untuk meluluhkan hati semua orang.Naomi mengabaikan tatapan orang-orang. Dia berdiri di depan gerbang stasiun kereta api sambil menatap lingkungan di sekitar yang terasa familier nan asing dengan perasaan campur aduk.Dulu, Naomi langsung diceraikan tanpa mendapatkan apa-apa karena Caden menuduhnya berselingkuh. Sebulan kemudian, dia dinyatakan hamil dan tuduhan Caden terbukti. Gosip-gosip yang timbul hampir mematahkan semangat hidupnya.Orang tua asuh Naomi merasa dia sangat memalukan dan sud
Berhubung tidak sempat menghentikan Hayden, Braden pun memapah Jayden untuk berdiri sambil bertanya dengan penuh kasih sayang, “Jayden, mana yang sakit?”“Bagian sini ... sama sini,” jawab Jayden dengan terisak sambil menunjuk bokong dan kakinya.Begitu mengangkat celana Jayden, Braden langsung tercengang. Sebab, ada memar besar yang menghiasi kaki mulus Jayden. Braden langsung mengepalkan tangannya dan merasa sangat marah. Dia awalnya tidak berharap Hayden menimbulkan masalah. Sekarang, dia justru mendukung Hayden memberi pelajaran pada orang itu. Apa orang itu mengira Jayden bisa ditindas dengan seenaknya?“Nggak apa-apa. Jayden, Kakak bantu tiup, ya. Habis ditiup, lukanya nggak akan sakit lagi,” hibur Braden.Jayden mengangguk dan menjawab dengan tampang sedih, “Emm.”Di sisi lain, Hayden sudah mengejar Jessica sampai ke luar stasiun kereta api. Begitu melihat Jessica hendak naik ke mobil, dia segera mengadang di hadapan Jessica dan bertanya dengan tampang garang, “Woi, Jelek! Beran
Pada saat yang sama, Hayden sudah berkumpul kembali dengan Naomi.Naomi tidak tahu masalah besar apa yang sudah ditimbulkan Hayden. Saat melihat Hayden berlari kembali, dia bertanya dengan khawatir, “Hayden, kamu ke mana saja? Mama sudah cari kamu dari tadi.”Melihat sikap ibunya, Hayden tahu bahwa ibunya yang polos itu pasti belum tahu apa yang sudah terjadi. Dia pun menjawab sambil tersenyum, “Mama, nggak usah khawatir. Karena baru pertama kali datang, aku pun penasaran, jadi aku jalan-jalan ke sekeliling. Tempat ini ramai banget, ya!”“Tentu saja! Ini adalah salah satu kota terbesar di negara ini! Jadi, kamu nggak boleh keluyuran, ya! Kalau kamu diculik orang, bagaimana dengan Mama, Braden, dan Jayden?”Hayden memukul dadanya sembari menjawab, “Mama, nggak usah khawatir. Kalau ada penculik yang ingin menangkapku, seharusnya Mama khawatir sama penculiknya. Siapa suruh mamaku melahirkan anak sepintar aku. Mana mungkin aku bisa diculik?”“Kamu memang paling jago melawan!” tegur Naomi.
Tadinya Naomi ingin menahan air matanya. Alhasil, air mata malah tidak menuruti kemauannya.Baby merasa gugup. “Mama, kenapa kamu malah menangis?”Naomi merasa terisak-isak. “Mama … Mama lagi gembira! Baby, Mama sungguh gembira … bisa melihatmu!”Air mata itu adalah air mata gembira … dan juga air mata bersalah! Selain itu, air mata itu juga adalah air mata terharu!Putrinya baik-baik saja dan berhasil ditemukan oleh Braden. Dia sungguh merasa gembira. Naomi dan Baby telah berpisah selama beberapa tahun ini. Alhasil, anak perempuannya tidak mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu!Naomi merasa dirinya tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu! Suara tangis Naomi semakin keras lagi. Sekujur tubuhnya gemetar. “Mama juga merindukan Baby … sangat amat merindukan Baby ….”“Mama jangan menangis. Biar Baby cium.”Baby mendekatkan bibirnya ke layar untuk mencium Naomi. Saking pengertiannya, Naomi merasa semakin sedih lagi.Kening keempat bocah cilik kelihatan berkeru
Adik perempuan mereka imut sekali. Hanya saja, mereka berempat tidak berani mengulurkan tangan mereka. Mereka takut tingkah mereka akan mengejutkan adik perempuan mereka!Naomi hanya melahirkan seorang anak perempuan saja, si Baby kesayangan mereka! Apalagi mereka sudah berpisah selama bertahun-tahun. Dengan tidak mudahnya mereka bertemu hari ini. Jadi, mereka tidak boleh mengejutkan adik mereka!Lantaran tidak berani bergerak, keempat bocah cilik hanya melebarkan matanya saja. Pandangan mereka serempak tertuju pada diri Baby. Mereka berempat yang biasanya bersikap ketus malah kelihatan sangat penuh waspada ketika berhadapan dengan adik mereka.Berhubung terlalu suka, mereka baru bersikap begitu hati-hati. Mereka takut akan mengagetkan adik perempuan mereka.Baby memeluk boneka kelinci sembari duduk manis di tengah mereka. Bola matanya dikedipkan. Dia menatap mereka dengan penuh penasaran. Dia kelihatan imut, tetapi tidak begitu pintar.Jujur saja, Baby juga merasa gembira bisa memili
“Emm!” Baby mengangguk dengan patuhnya.Hayden, Jayden, dan Rayden diam-diam menghela napas.Akhirnya hati mereka tidak terasa tegang lagi!Mereka sungguh khawatir Baby tidak bersedia untuk pergi bersama mereka. Mereka tidak tega untuk memaksa Baby pergi. Mereka takut akan mengejutkan Baby. Seandainya Baby tidak setuju untuk pergi bersama mereka, mereka juga tidak tahu harus berbuat apa lagi!Hayden, Jayden, dan Rayden melihat ke sisi Braden dengan tatapan penuh rasa kagum. Seperti biasanya, Braden selalu menjadi yang paling tenang dalam mengatasi masalah!Saat hendak membawa Baby pergi, mereka sengaja menutup mata Baby. Setelah meninggalkan rumah Samuel, mereka baru menurunkan tangan mereka.Telah terjadi pertengkaran cukup hebat di dalam ruang tamu. Bekas darah mungkin akan mengejutkan Baby.Sebelum meninggalkan tempat, Hayden kepikiran sesuatu. Dia menyuruh Braden dan yang lain untuk turun dulu, kemudian dia kembali ke rumahnya Samuel.Pengawal Caden sudah menahan kedua kelompok ora
Keempat bocah cilik berkata dengan serempak, “Emm, kita itu kakak beradik!”Baby merasa bingung. “Tapi, Papa nggak pernah kasih tahu aku kalau aku masih punya kakak.”Ketika mendengar, amarah Hayden langsung meluap. “Dia nggak kasih tahu kamu karena ….”Braden menarik Hayden berusaha untuk menenangkan emosi Hayden. Dia mewakili Hayden menjelaskan kepada Baby dengan tersenyum, “Itu karena dia mau beri kejutan sama kamu.”Baby sangat mencintai Samuel. Dia bahkan menganggap Samuel sebagai ayahnya. Jika mereka mengatakan yang tidak bagus tentang Samuel, mereka hanya akan membuat Baby merasa risi terhadap mereka.Usai mendengar, Baby mengedipkan matanya. “Kejutan?”“Emm! Kalau kamu nggak percaya, sekarang aku akan telepon dia. Suruh dia ngomong sama kamu.”Braden menghubungi Samuel di hadapan Baby. “Pak Samuel, ini aku Braden. Sekarang aku lagi di rumahmu. Aku lagi bersama Baby.”Saat ini, Samuel sedang perjalanan pulang. Ketika mendengar ucapan itu, dia pun merasa kaget. “Kalian bertemu de
Baby mengedipkan matanya untuk menatap Hayden, lalu menatap pengawalnya. Dia sedang meminta persetujuan dari pengawalnya.Sebelumnya Samuel pernah berpesan, saat Samuel tidak berada di sisinya, dia mesti menuruti apa kata pengawal.Pengawal memeluk Baby dengan erat, lalu menatap Hayden dengan penuh waspada. “Siapa kamu sebenarnya?”“Aku kakakmu … kakak kandungmu!”Baru saja Hayden menyelesaikan omongannya, tiba-tiba terdengar gerak-gerik dari luar sana. Pengawal yang sedang memeluk Baby semakin tegang lagi. Hayden mengerutkan keningnya. “Kamu jaga Baby dulu. Aku cari tahu apa yang terjadi di luar sana.”Hayden membuka pintu kamar, lalu melihat Braden, Jayden, dan Rayden. Selain itu ada juga pengawalnya Caden!Saat ini, Hayden segera menyapa, “Kak!”Braden melihat orang-orang yang terluka di atas lantai dengan mengernyitkan keningnya. “Ada apa ini?”Hayden menjelaskan, “Mereka semua adalah anggotanya Samuel. Kalau yang mengenakan jas itu, aku juga nggak tahu siapa mereka. Ketika aku dat
“Dari mana asal bocah tengik ini!”“Pasti bukan anggota kita. Jangan buang-buang waktu lagi. Segera pergi rebut orang itu. Kita mesti segera bawa dia pulang!”Para pria berjas masih meremehkan sosok Hayden. Mereka segera menyerbu ke sisi Hayden, ingin memasuki kamar untuk merebut Baby.Kening Hayden berkerut. Emosinya semakin membara!Padahal Hayden sudah memperingati mereka, mereka malah berani ingin menyentuh adik perempuan mereka lagi. Memang kurang ajar!Para pria yang mengenakan jas berguling-guling di atas lantai. Seluruh tangan dan kaki mereka sudah cedera semuanya!Baby dan para pengawalnya terbengong di tempat. Mata mereka hampir copot saja.Saat pertama kali bertemu, mereka mengira Hayden hanyalah seorang anak kecil saja! Ketika melihat gerakan Hayden menendang pintu, mereka mengira dia hanya seorang anak kecil yang agak dewasa saja! Saat ini, akhirnya mereka sadar bahwa anak kecil ini sangat hebat!Ketika melihat si bocah hebat menatap mereka, mereka semua spontan merinding.
Saat bertemu dengan anak perempuan itu tadi, Hayden juga hampir menggila!Sekarang setelah tahu anak perempuan yang sangat disukai Hayden adalah adiknya sendiri, Hayden hampir saja kehilangan kewarasannya!Braden tahun Hayden pasti akan pergi mencari Baby. Dia juga tidak menunda waktu, segera memanggil sopir dan tidak lupa juga dia menelepon Caden.“Kamu suruh Mama untuk jangan bersedih lagi. Kami sudah menemukan adik perempuan kami! Kalau informasi kami nggak salah, adik perempuan kami seharusnya lagi di Kompleks Futuria. Sekarang kami lagi berangkat ke sana untuk menjemput adik perempuan kami. Kalau kamu punya anggota di sana, kamu suruh mereka beraksi dulu.”Caden merasa kaget. Dia tidak menanyakan detailnya lagi, lalu mengakhiri panggilan. Dia bergegas menyuruh anggotanya ke Kompleks Futuria.…Hayden sudah tiba duluan di Kompleks Futuria. Namun baru saja berjalan keluar lift, terdengar suara berkelahi Samuel di rumah.Ketika menyadari kondisi tidak bagus, Hayden segera berlari kel
Telah terjadi banyak masalah dalam beberapa hari ini. Naomi tidak istirahat dengan baik. Masalah hilangnya Baby membuat Naomi semakin panik dan lesu.Kedua pasang mata memerah. Suaranya terisak-isak. “Mama.”Jayden yang paling cengeng itu tidak sanggup menahan dirinya. Dia pun menangis keras. “Mama, huhuhu ….”Mata Naomi juga ikut memerah! Dia berusaha menekan perasaannya dan menghibur anak-anak. “Jangan menangis lagi. Mama baik-baik saja. Setelah Mama menemukan adik perempuan kalian, Mama akan segera pulang. Jangan menangis lagi, ya ….”Namun, Naomi sendiri juga mulai meneteskan air mata.Masalah hilangnya Baby benar-benar telah mengejutkannya! Saat mengetahui Baby masih di tangan Samuel, Naomi tidak setakut ini. Sebab Naomi tahu Samuel sangat mencintai Baby, tidak akan melukainya!Namun sekarang, tidak ada yang tahu keberadaan Baby. Naomi sungguh merasa cemas. Dia sungguh takut Baby akan jatuh ke tangan orang jahat.Caden sedang duduk di samping Naomi. Dia mengusap air mata di wajah
Yang penting Hayden mesti menyimpan nomor kontak terlebih dahulu. Jangan sampai Hayden tidak bisa menemukan adik perempuan di kemudian hari.Oleh sebab itu, si anak perempuan memberi tahu nomor telepon Samuel. Hayden segera menyimpan nomor telepon itu. Kemudian, Hayden bertanya dengan gembira, “Siapa namamu?”“Baby Rasuri.”Baby Rasuri! Baby?Ketika mendengar nama itu, Hayden merasa cukup familier. Hanya saja, dalam seketika, dia tidak kepikiran dari mana dia mendengar nama itu.Saat ini, Hayden merasa sangat antusias. Semua perhatiannya tertuju pada diri anak perempuan itu. Dia tidak memiliki waktu untuk memikirkan yang lain. Hayden bertanya lagi, “Kamu tinggal di mana?”Si anak perempuan menjawab dengan patihnya, “Aku datang dari tempat lain untuk mencari papaku. Papaku tinggal di tempat yang namanya Kompleks Futuria.”Hayden sungguh merasa syok. “Apa papamu juga tinggal di Kompleks Futuria? Kebetulan sekali, mama angkatku juga tinggal di sana! Papamu tinggal di gedung nomor berapa?