Share

Bab 814

Author: Erlina
Baby mengedipkan matanya untuk menatap Hayden, lalu menatap pengawalnya. Dia sedang meminta persetujuan dari pengawalnya.

Sebelumnya Samuel pernah berpesan, saat Samuel tidak berada di sisinya, dia mesti menuruti apa kata pengawal.

Pengawal memeluk Baby dengan erat, lalu menatap Hayden dengan penuh waspada. “Siapa kamu sebenarnya?”

“Aku kakakmu … kakak kandungmu!”

Baru saja Hayden menyelesaikan omongannya, tiba-tiba terdengar gerak-gerik dari luar sana. Pengawal yang sedang memeluk Baby semakin tegang lagi. Hayden mengerutkan keningnya. “Kamu jaga Baby dulu. Aku cari tahu apa yang terjadi di luar sana.”

Hayden membuka pintu kamar, lalu melihat Braden, Jayden, dan Rayden. Selain itu ada juga pengawalnya Caden!

Saat ini, Hayden segera menyapa, “Kak!”

Braden melihat orang-orang yang terluka di atas lantai dengan mengernyitkan keningnya. “Ada apa ini?”

Hayden menjelaskan, “Mereka semua adalah anggotanya Samuel. Kalau yang mengenakan jas itu, aku juga nggak tahu siapa mereka. Ketika aku dat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 815

    Keempat bocah cilik berkata dengan serempak, “Emm, kita itu kakak beradik!”Baby merasa bingung. “Tapi, Papa nggak pernah kasih tahu aku kalau aku masih punya kakak.”Ketika mendengar, amarah Hayden langsung meluap. “Dia nggak kasih tahu kamu karena ….”Braden menarik Hayden berusaha untuk menenangkan emosi Hayden. Dia mewakili Hayden menjelaskan kepada Baby dengan tersenyum, “Itu karena dia mau beri kejutan sama kamu.”Baby sangat mencintai Samuel. Dia bahkan menganggap Samuel sebagai ayahnya. Jika mereka mengatakan yang tidak bagus tentang Samuel, mereka hanya akan membuat Baby merasa risi terhadap mereka.Usai mendengar, Baby mengedipkan matanya. “Kejutan?”“Emm! Kalau kamu nggak percaya, sekarang aku akan telepon dia. Suruh dia ngomong sama kamu.”Braden menghubungi Samuel di hadapan Baby. “Pak Samuel, ini aku Braden. Sekarang aku lagi di rumahmu. Aku lagi bersama Baby.”Saat ini, Samuel sedang perjalanan pulang. Ketika mendengar ucapan itu, dia pun merasa kaget. “Kalian bertemu de

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 816

    “Emm!” Baby mengangguk dengan patuhnya.Hayden, Jayden, dan Rayden diam-diam menghela napas.Akhirnya hati mereka tidak terasa tegang lagi!Mereka sungguh khawatir Baby tidak bersedia untuk pergi bersama mereka. Mereka tidak tega untuk memaksa Baby pergi. Mereka takut akan mengejutkan Baby. Seandainya Baby tidak setuju untuk pergi bersama mereka, mereka juga tidak tahu harus berbuat apa lagi!Hayden, Jayden, dan Rayden melihat ke sisi Braden dengan tatapan penuh rasa kagum. Seperti biasanya, Braden selalu menjadi yang paling tenang dalam mengatasi masalah!Saat hendak membawa Baby pergi, mereka sengaja menutup mata Baby. Setelah meninggalkan rumah Samuel, mereka baru menurunkan tangan mereka.Telah terjadi pertengkaran cukup hebat di dalam ruang tamu. Bekas darah mungkin akan mengejutkan Baby.Sebelum meninggalkan tempat, Hayden kepikiran sesuatu. Dia menyuruh Braden dan yang lain untuk turun dulu, kemudian dia kembali ke rumahnya Samuel.Pengawal Caden sudah menahan kedua kelompok ora

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 817

    Adik perempuan mereka imut sekali. Hanya saja, mereka berempat tidak berani mengulurkan tangan mereka. Mereka takut tingkah mereka akan mengejutkan adik perempuan mereka!Naomi hanya melahirkan seorang anak perempuan saja, si Baby kesayangan mereka! Apalagi mereka sudah berpisah selama bertahun-tahun. Dengan tidak mudahnya mereka bertemu hari ini. Jadi, mereka tidak boleh mengejutkan adik mereka!Lantaran tidak berani bergerak, keempat bocah cilik hanya melebarkan matanya saja. Pandangan mereka serempak tertuju pada diri Baby. Mereka berempat yang biasanya bersikap ketus malah kelihatan sangat penuh waspada ketika berhadapan dengan adik mereka.Berhubung terlalu suka, mereka baru bersikap begitu hati-hati. Mereka takut akan mengagetkan adik perempuan mereka.Baby memeluk boneka kelinci sembari duduk manis di tengah mereka. Bola matanya dikedipkan. Dia menatap mereka dengan penuh penasaran. Dia kelihatan imut, tetapi tidak begitu pintar.Jujur saja, Baby juga merasa gembira bisa memili

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 818

    Tadinya Naomi ingin menahan air matanya. Alhasil, air mata malah tidak menuruti kemauannya.Baby merasa gugup. “Mama, kenapa kamu malah menangis?”Naomi merasa terisak-isak. “Mama … Mama lagi gembira! Baby, Mama sungguh gembira … bisa melihatmu!”Air mata itu adalah air mata gembira … dan juga air mata bersalah! Selain itu, air mata itu juga adalah air mata terharu!Putrinya baik-baik saja dan berhasil ditemukan oleh Braden. Dia sungguh merasa gembira. Naomi dan Baby telah berpisah selama beberapa tahun ini. Alhasil, anak perempuannya tidak mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu!Naomi merasa dirinya tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu! Suara tangis Naomi semakin keras lagi. Sekujur tubuhnya gemetar. “Mama juga merindukan Baby … sangat amat merindukan Baby ….”“Mama jangan menangis. Biar Baby cium.”Baby mendekatkan bibirnya ke layar untuk mencium Naomi. Saking pengertiannya, Naomi merasa semakin sedih lagi.Kening keempat bocah cilik kelihatan berkeru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 819

    Saat keempat bocah cilik membawa Baby kembali ke Vila Maison, Yahya dan pembantu lainnya sedang berdiri di depan pintu.Ketika melihat Baby menuruni mobil, semuanya merasa kaget dan juga gembira. Kemudian, ada pula yang mulai meneteskan air mata!Waktu itu, mereka semua mengira Caden pasti tidak akan bisa bertahan hidup lagi di tangan anggota Keluarga Pangestu yang biadab itu ….Siapa sangka, Caden bukan hanya berhasil melindungi nyawanya! Sekarang dia malah memiliki istri dan juga anak, memiliki keluarga yang bahagia!Caden bahkan lebih beruntung dibandingkan dengan Darman dan Wanda! Sebelumnya dia menemukan putra yang dia hilangkan selama bertahun-tahun. Sekarang, dia malah menemukan putri kandungnya!Sekarang Caden memiliki anak laki-laki dan juga anak perempuan! Tuhan memang baik hati!Yahya menyeka air matanya, lalu membawa para pembantu untuk menyambut kedatangan mereka dan berkata dengan serentak, “Selamat pulang, Nona!”Baby memeluk boneka kelincinya sembari menatap mereka deng

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 820

    Keempat bocah cilik akan menyuruh Baby untuk menjauhi Samuel. Kemudian, masuk ke dalam pelukan Caden. Sayangnya, Samuel benar-benar sangat mencintai Baby!Dari diri Baby, dapat terlintas betapa sayangnya Samuel terhadapnya.Baby tumbuh dengan sehat, patuh, tahu tata krama, dan gembira. Dalam sekilas tatap, dapat diketahui bahwa Samuel telah menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membesarkan Baby. Ini adalah bentuk cinta Samuel kepadanya. Jadi, masalah ini tidak gampang untuk diatasi!Sepertinya Caden memang ditakdirkan untuk terluka dalam perjalanan menemukan putri kandungnya!Haih ….Mengenai masalah ini, keempat bocah cilik juga tidak kepikiran cara apa pun. Mereka terpaksa menyerahkan masalah ini untuk diselesaikan Caden.Setelah panggilan video diakhiri, keempat bocah cilik tinggal sejenak di dalam kamar, baru meninggalkan tempat.Saat istirahat siang, mereka kembali ke kamar masing-masing.Baru saja Hayden kembali ke kamarnya, tiba-tiba dia kepikiran dengan Attar. Dia segera b

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 821

    Braden berpikir sejenak, lalu memandang Hayden dan bertanya, "Mana Putih?"Hayden melihat pergelangan tangannya dan memeriksa sakunya. Dia menyahut seraya memelotot, "Dia hilang!""Putih pergi ke mana?" tanya Braden.Hayden merenung sesaat. Dia berujar dengan ekspresi muram, "Aku tahu!"Hayden berjalan ke luar. Braden dan Rayden juga mengikutinya. Mereka masuk ke kamar Baby dan menemukan Putih di tempat tidur Baby. Putih sedang tidur di bantal Baby.Hayden memutar bola matanya, lalu menangkap Putih dan menegur, "Kamu mau menakuti Baby, ya?"Hayden tidak yakin Baby takut ular, jadi hari ini dia tidak memperkenalkan Putih pada Baby. Namun, Putih malah tidur di samping Baby. Bagaimana kalau Baby takut ular? Baby pasti menangis begitu melihat Putih.Putih membuka mata dan menjulurkan lidahnya. Dia memelototi Hayden dan berusaha melepaskan diri dari tangan Hayden.Hayden makin kesal melihat Putih memberontak. Dia langsung menekan titik vital Putih untuk memberinya pelajaran. Sementara itu,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 822

    Mata Rayden berbinar-binar. Ucapan Braden memang benar. Setelah mencari tahu dendam di antara Keluarga Pangestu dan Samuel, mereka terus menyelidiki dendam di antara Darman dan Samuel. Mereka hanya fokus pada apa yang terjadi di gunung waktu itu.Mereka lupa memikirkan masalah ini dari sudut pandang lain. Sebenarnya mereka hanya perlu membuktikan orang yang membawa Samuel ke gunung waktu itu bukan Darman.Apa pun yang terjadi di gunung, kalau Darman yang mengabaikan nasib Samuel dan menyeretnya ke gunung, itu berarti Darman memang bermasalah. Jadi, wajar saja kalau Samuel menyimpan dendam kepada Darman. Kalau orang itu bukan Darman, berarti Samuel salah paham."Aku selidiki sekarang," ucap Rayden. Dia langsung membuka laptop setelah mendapatkan pencerahan."Beri tahu aku kalau sudah ada kabar," pesan Braden. Dia menepuk bahu Rayden, lalu keluar untuk mencari Steven.Kebetulan Steven sudah bangun. Dia baru tahu Baby sudah dijemput. Steven sangat kaget. Braden membiarkan Steven meluapkan

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1580

    [ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1579

    Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1578

    [ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1577

    Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1575

    Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, “Masalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.”“Kita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.”Furla pun menangis. “Waktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku ….”Furla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, “Furla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.”“Kita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1574

    Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. “Dylan, selamatkan aku. Huhuhu ….”Tanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!“Enak?” Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. “Kelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!”Kedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. “Aku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1573

    Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, “Kak Camila ….”Camila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja ….Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, ‘Furla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.’Dylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status