Share

Bab 593

Author: Erlina
Caden masih membayangkan momen indah saat mengungkapkan isi hati. Tiba-tiba, ponselnya berdering. Steven menelepon lagi.

Suasana hati Caden langsung menjadi buruk. Tidak ada yang suka bekerja, termasuk presdir. Begitu menjawab panggilan telepon, Caden langsung memarahi Steven, "Kalau kelak aku jomblo, kamu harus bertanggung jawab!"

Steven bergidik. Astaga, apa dia menyinggung Caden lagi? Caden mengakhiri panggilan telepon. Dia tidak memanggil sopir.

Caden turun dari mobil, lalu naik ke kursi pengemudi dan menjalankan mobilnya ke depan gerbang. Hari ini, plat nomor mobil Tiara termasuk dalam aturan ganjil genap. Jadi, dia hendak naik taksi ke sekolah.

Caden menghentikan mobil di depan Tiara, lalu menurunkan jendela mobil dan berujar, "Aku antar kamu saja."

"Ha?" sahut Tiara yang terkejut.

Caden berbicara jujur, "Aku ingin mengobrol denganmu."

Tiara mengangguk, lalu naik ke kursi pengemudi bagian depan setelah ragu-ragu sejenak. Tiara khawatir Caden salah paham jika dia duduk di kursi be
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Ashita Taaa
penasaran...gimana reaksi caden kalo tau mereka anak istrinya......... berbelit2 tp seru..
goodnovel comment avatar
Arum
nungguin lama bgt sambungan nya
goodnovel comment avatar
Apriluna Liz
up lebih banyak...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 594

    Tiara ragu-ragu untuk berbicara jujur pada Caden. Bagaimanapun, Naomi belum memikirkan rencana di masa depan.Belakangan ini, Naomi terus menebak Caden menyukainya atau tidak. Dia belum memikirkan apa yang akan dilakukannya jika Caden menyukainya.Kejadian 6 tahun yang lalu dan anak-anak membuat hubungan mereka berdua menjadi rumit. Jadi, Tiara hanya berani memotivasi Naomi dan tidak berani bicara sembarangan di depan Caden. Dia tidak ingin merepotkan Naomi.Caden tahu Tiara bimbang. Dia berbicara dengan tulus, "Aku bertanya padamu karena aku percaya kamu pasti ingin Naomi bahagia. Aku sudah memberitahumu perasaanku. Sekarang aku ingin tahu perasaan Naomi bukan cuma demi aku, tapi juga demi Naomi."Caden melanjutkan, "Kalau Naomi juga menyukaiku, aku akan mengungkapkan isi hatiku kepadanya dan mencintainya dengan tulus. Kami akan membangun masa depan yang bahagia."Caden meneruskan, "Kalau dia nggak menyukaiku atau perasaan sukanya nggak cukup dalam, aku akan terus menyembunyikan peras

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 595

    Caden tidak mengetahui hal ini. Melihat Tiara tidak berbicara, dia bertanya lagi, "Naomi punya keraguan apa?"Tiara tidak berani memberi tahu Caden. Dia hanya berucap, "Ini masalah pribadi Naomi. Kalau kamu ingin tahu, langsung tanyakan saja kepadanya."Caden tidak memaksa Tiara memberitahunya. Dia bertanya, "Apa kamu tahu tentang ayah Braden, Hayden, dan Jayden?"Caden mengira kemungkinan keraguan Naomi berhubungan dengan ayah anak-anak. Bagaimanapun, jika Caden dan Naomi bersama, itu berarti Caden akan menjadi ayah tiri anak-anak Naomi.Tiara terkejut. Dia membalas, "Nggak ... aku nggak tahu!"Caden yang curiga menanggapi, "Kamu itu sahabat yang paling dekat dengan Naomi, masa kamu nggak tahu tentang suaminya?"Tiara tertegun, suami Naomi? Bukannya Caden adalah ayah kandung Braden, Hayden, dan Jayden? Jadi, Caden menganggap suami Naomi sebagai ayah dari ketiga anak itu? Apa Caden bodoh?Namun, Rayden mengatakan sebelumnya Caden pernah melakukan tes DNA dan hasil tes DNA menunjukkan R

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 596

    Braden menjawab dengan serius, "Kelebihannya sangat banyak, tapi kekurangannya juga nggak sedikit.""Ha? Coba jelaskan," ujar Naomi.Braden menjelaskan, "Kelebihan terbesarnya itu karakternya bagus, dia berprinsip, kompeten, bertanggung jawab, dan bisa diandalkan. Poin tambahannya itu dia bukan cuma bisa menghasilkan uang, dia juga bisa menjaga keluarga dan lumayan tampan. Dia termasuk pria berkualitas."Braden melanjutkan, "Kekurangannya itu dia kaku, blak-blakan, galak, dominan, dan nggak pandai menghibur wanita. Kalau Mama bersamanya, mungkin harus dibimbing dulu."Wajah Naomi memerah. Dia menimpali, "Aku ... nggak bilang mau bersamanya."Braden menanggapi, "Maksudku ke depannya, aku merasa Mama sudah mulai menyukainya. Ke depannya mungkin kalian bisa bersama."Naomi memandang Braden dengan ekspresi terkejut. Bahkan, anaknya juga bisa melihat dia menyukai Caden. Apa perasaan sukanya begitu jelas?Naomi melihat Braden dengan hati-hati dan bertanya, "Kalau misalnya ke depannya kami be

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 597

    Mendengar suara perawat yang cemas, Naomi segera turun dari tempat tidur dan keluar. Dia bertanya, "Ada apa?"Keempat anak yang mendengar suara perawat juga keluar. Mereka berdiri di samping Naomi dan memandangi perawat dengan waswas.Perawat buru-buru menyahut, "Aku mau pinjam kotak obat, Pak Samuel jatuh dan lukanya berdarah. Aku mau bawa dia ke rumah sakit, tapi dia menolak. Pak Samuel cuma suruh aku bantu dia obati lukanya. Hanya saja, di rumahnya nggak ada kotak obat."Naomi berujar seraya mengernyit, "Aku mau periksa kondisinya."Naomi memahami ilmu medis, jadi dia tidak mungkin mengabaikan Samuel. Naomi menyampirkan jaket ke bahunya, lalu mengambil kotak obat dan hendak pergi ke rumah Samuel.Anak-anak saling bertatapan dan buru-buru mengikuti Naomi. Namun, Naomi dicegat Caden begitu keluar. Caden berdiri di depan Naomi sambil membawa buket bunga dan sekantong bahan makanan.Hari ini, Caden baru tahu Naomi menyukainya. Tentu saja dia ingin merayakan bersama Naomi karena merasa s

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 598

    Caden ingin mengatakan dia mengambilnya dari toko bunga Naomi. Namun, Naomi tidak tahu Caden memberinya toko bunga. Jadi, Caden terdiam.Caden tidak berani memberi tahu Naomi hal ini, sama seperti masalah saham 2 persen yang Caden minta dari Tony.Melihat ekspresi Naomi yang kebingungan, Caden berdeham dan berujar, "Aku tampan, jadi cukup dibayar dengan pesonaku."Naomi tidak bisa berkata-kata. Caden segera menambahkan, "Kamu istirahat saja. Malam ini aku yang masak. Aku akan memanggilmu setelah selesai."Caden melepaskan jaket, lalu menggantungnya di tiang gantungan dekat pintu dan memakai sandal. Dia pergi ke dapur dengan membawa sekantong bahan makanan.Caden tahu malam ini Tiara tidak pulang dan Tiara yang memberitahunya. Setelah mengobrol, Caden dan Tiara pun berteman. Tiara mendukung Caden mengejar Naomi.Naomi memandangi sosok Caden dan diam-diam mencium bunga mawarnya. Dia tersenyum semringah. Naomi meletakkan bunga mawar di rak televisi, lalu pergi ke dapur. Dia berniat memasa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 599

    Samuel berdiri, lalu pergi ke kamar mandi dengan membawa alkohol dan kain kasa. Begitu pintu kamar mandi ditutup, ekspresi Samuel langsung berubah drastis. Dia terlihat seperti orang yang berbeda.Samuel berdiri di depan wastafel dan memandangi dirinya sendiri di cermin. Dia menyipitkan matanya. Tatapan Samuel sangat mengerikan.Samuel menusuk luka di dahi dengan jari tangannya, lalu menuliskan marga "Pangestu" di cermin. Kemudian, dia membuat tanda silang pada tulisan itu.....Sementara itu, Tiara memberi tahu Naomi malam ini dia tinggal di rumah ibunya. Jika Naomi bersedia, dia boleh menyuruh Caden bermalam di rumahnya.Wajah Naomi langsung memerah. Dia berujar, "Jangan bicara sembarangan!"Tiara membalas seraya tersenyum, "Kamu nggak usah malu, kalian itu orang dewasa. Lagi pula, kalian saling menyukai. Naomi, kesempatan nggak datang 2 kali. Dia juga sangat tampan, kamu untung besar kalau tiduri dia."Naomi mengingatkan, "Kalau kamu bicara sembarangan lagi, aku akhiri panggilan tel

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 600

    Caden dan Naomi terkejut. Walaupun sekarang Caden berhasrat, dia tidak berani menginap. Caden memandang Naomi untuk menunggu keputusannya.Setelah terdiam sejenak, Naomi menolak, "Nggak bisa. Tempat tidur kalian terlalu kecil, nanti kalian nggak bisa tidur kalau terlalu sempit. Biar dia tidur di rumahnya saja."Selesai bicara, Naomi melihat Caden lagi. Tatapan Caden yang berhasrat membuat Naomi gugup. Akan tetapi, Naomi tetap berujar, "Sudah waktunya anak-anak tidur. Kamu juga sudah boleh pulang."Caden tahu Naomi pasti tidak mengizinkannya menginap. Dia tidak menanggapi ucapan Naomi.Caden memandang anak-anak sembari berucap, "Besok aku harus bangun pagi-pagi, jadi nggak leluasa kalau aku tidur di sini. Tapi, aku bisa bacakan cerita untuk kalian sebelum pergi."Anak-anak langsung bersemangat begitu mendengar Caden akan membacakan cerita untuk mereka. Terutama Hayden dan Jayden."Kamu bisa baca cerita?" tanya Hayden."Iya. Mau dengar, nggak?" sahut Caden.Hayden membalas, "Kamu bisa ba

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 601

    Waktu istirahat anak sangat teratur. Biasanya mereka akan tidur pada jam setengah sepuluh malam.Naomi tidak berencana mengusir Caden setelah anak-anak tidur. Dia merasa akan lebih aman jika mengusir Caden sebelum anak-anak tidur.Setelah mematikan televisi, Naomi berdiri, lalu berjalan ke kamar anak. Namun ketika Naomi mengangkat tangan hendak mengetuk pintu, dia malah kedengaran suara ramai di dalam ruangan, hatinya pun terasa luluh.Naomi mengurungkan niatnya untuk mengetuk pintu, lalu membalikkan tubuhnya berjalan kembali ke kamar.Setelah selesai membasuh tubuh, Caden masih belum pulang! Hati Naomi sungguh terasa penat. Apa Caden yakin dia sedang membaca cerita sebelum tidur? Kenapa ceritanya jadi sepanjang itu? Apa Caden bercerita dari masa kakek sampai masa cucunya? Naomi berjalan mondar-mandir di dalam ruang tamu, kemudian pergi ke ruang baca. Naomi ingin mencoba menenangkan dirinya dengan membaca buku. Namun, Naomi tidak bisa konsentrasi. Hanya ada Caden di dalam benaknya.En

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1580

    [ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1579

    Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1578

    [ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1577

    Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1575

    Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, “Masalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.”“Kita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.”Furla pun menangis. “Waktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku ….”Furla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, “Furla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.”“Kita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1574

    Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. “Dylan, selamatkan aku. Huhuhu ….”Tanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!“Enak?” Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. “Kelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!”Kedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. “Aku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1573

    Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, “Kak Camila ….”Camila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja ….Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, ‘Furla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.’Dylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status