“Belum sempat aku melihat dengan jelas, dia langsung menyimpannya.”Caden terdiam membisu.Saat pertemuan waktu itu, orang misterius berkata kepada Caden, ‘Sebenarnya kamu nggak tahu kamu punya seorang anak perempuan. Kalau kamu nggak berharap terjadi sesuatu dengannya, lepaskan aku. Hehe.’Waktu itu, Caden memang merasa syok dan juga curiga. Jadi, Caden tidak berani bertindak gegabah, langsung melepaskannya!Kemudian, Caden terus memikirkan masalah itu. Bukannya tidak mungkin jika ibunya Rayden melahirkan anak kembar beda gender. Hanya saja, berhubung Caden tidak menemukan petunjuk apa pun, dia hanya merasa curiga saja. Sekarang setelah mendengar omongan Tony, Caden merasa kemungkinan ucapan orang misterius adalah kenyataan!“Ting ….” Pada saat ini, Caden menerima notifikasi pesan masuk dari sebuah nomor virtual.[ Apa kamu puas dengan hadiah pemberianku? Hehe. ]Hati Caden seketika menjadi tegang. Ternyata dia orangnya!Caden segera membalas pesan, tetapi nomor itu telah menjadi nomo
“Caden, masalah ini nggak ada hubungannya sama kami. Kenapa kamu malah lampiaskan kekesalanmu ke diri kami?”“Iya! Lagi pula, kediaman ini peninggalan leluhur. Kediaman ini adalah milik bersama. Sepertinya nggak seharusnya kamu mengusir kami dari sini? Kediaman ini setidaknya bernilai beberapa triliun.”Caden tidak ingin omong kosong dengan mereka. “Andrew, coba kamu data siapa yang keberatan. Kamu negosiasi dengan mereka.”Andrew melempar bola mata Tony ke atas meja tamu. Kemudian, dia melihat semuanya dengan ekspresi tenang. “Siapa yang ingin negosiasi?”Semua orang terkejut hingga seluruh bulu kuduk merinding. Mereka menutup mulut mereka, tidak berani berbicara sama sekali. Saat ini, Steven pun datang untuk memberi tahu inti dari hasil interogasi Evano. Kemudian, dia bertanya, “Bagaimana mengenai 20% saham ini?”Anak buah ini sudah membantu Tony melakukan banyak hal tidak bermanusiawi. Dia memang berengsek! Steven juga sakit hati untuk menyerahkan 20% saham kepadanya. Pria berengse
Kedua bocah cilik sedang bertengger di atas dahan pohon, lalu menunduk untuk melihat Caden. Kedua mata bocah berkilauan itu bagai sebutir anggur saja. Kulitnya mulus dan empuk. Mereka kelihatan sangat gemas. Semakin dilihat-lihat, Caden semakin menyukainya.Ketika melihat sosok anak imut itu, Caden diam-diam merasa iri dengan ayah anak-anak yang meninggal dini itu. Pada saat ini, Caden berkata, “Ayo, turun, yang pelan.”Hayden merasa agak panik. “Bagaimana, Kak? Kita ketahuan!”Braden masih saja bersikap dingin. “Tenang saja, kebetulan ada yang ingin aku tanyakan sama dia. Turunlah.”Kedua bocah pun menuruni pohon. Hayden mengambil langkah duluan. Demi menunjukkan wibawanya di hadapan Caden, dia sengaja memamerkan kemampuannya, langsung melompat dari ketinggian 3 meter.Awalnya Hayden ingin berdiri tegak dengan keren. Siapa sangka, baru saja Hayden melompat, dia malah langsung digendong oleh Caden!Misi untuk bersikap keren gagal! Malah jatuh ke dalam pelukan Caden!Alhasil, Hayden yan
Mereka berdua diam-diam mengikuti Caden. Setelah sampai di sini, demi tidak dipergoki orang-orang, mereka sengaja mengganti mode diam dalam jam tangannya.Sebelumnya saat di rumah sakit, mereka hanya fokus dalam masalah Rayden saja. Jadi, mereka bahkan lupa untuk berpamitan dengan Naomi.Saat melihat wajah panik mereka berdua, Caden berkata lagi, “Jangan khawatir. Aku beri tahu dia kalau kalian lagi bersamaku. Selain itu, aku juga mengatakan aku yang mengajak kalian keluar, kalian bukan keluar secara diam-diam. Kalian kira aku sudah minta izin sama dia, makanya kalian nggak pamitan sama dia.”Hayden mencemberutkan bibirnya, lalu memutar bola matanya. Dia tidak ingin mengakui kebaikan Caden, tetapi dia mesti menerima kenyataan ini. Namun, perhatian Braden malah tertuju pada diri Naomi. “Apa reaksi Mama ketika dia tahu kita lagi bersama?”“Tentu saja merasa tenang. Kalian pasti aman ketika bersamaku.”Braden menyipitkan matanya. Dulu, jika Naomi tahu anak-anaknya sedang bersama dengan C
Terlintas aura sinis di dalam tatapan Caden. Dia ragu sejenak, lalu membalas, “Abu mamaku ada di tangannya.”Braden dan Hayden merasa syok.Raut wajah Caden semakin dingin lagi. Dia melanjutkan ucapannya, “Waktu itu saat orang tuaku meninggal, usiaku masih kecil. Semua prosedur pemakaman diatur oleh Tony. Saat itu, aku nggak bersedia untuk pulang ke Kediaman Keluarga Pangestu. Jadi, dia mengancamku dengan menggunakan abu mamaku.”Braden menggertakkan giginya. Tony memang biadab! Dia bahkan mengancam cucunya sendiri dengan abu orang yang sudah tiada!Seandainya Wanda gentayangan, dia pasti akan mencabik-cabik Tony! Selain merasa marah, Braden juga merasa kasihan terhadap Caden. Braden bisa memahami perasaan Caden. Setelah mamanya tua nanti, jika ada yang mengancamnya dengan menggunakan abu mamanya, Braden pasti akan merasa sangat marah!Hanya saja, selain marah, Braden juga mesti memaksa dirinya untuk memendam amarah itu. Dia tidak berani mengambil risiko untuk mempertaruhkan abu ibunya
Kening Hayden berkerut. Dia merasa tidak puas. Braden malah mengangguk. “Aku mengerti.”Keluarga Pangestu terlibat dalam masalah menyembunyikan abu Wanda dan pelaku pembunuhan Darman dan Wanda. Jadi, Braden tidak akan sembarangan menyentuh anggota Keluarga Pangestu. Dia tidak ingin mengacaukan rencana Caden, nantinya malah akan memperburuk situasi saja.“Oke, tenangkan diri kalian dulu. Nanti saat di rumah sakit, kalian cukup bilang aku yang membawa kalian pergi. Jangan sampai ketahuan sama Naomi.”Braden dan Hayden terdiam membisu.Baru saja mereka tiba di rumah sakit, Steven pun menghubunginya. Caden mengangkat panggilan di samping. Kedua anak pergi mencari Naomi.Steven mengatakan Evano melepaskan saham 20% itu, memilih untuk tetap hidup dan menyerahkan diri ke kantor polisi. Caden berpesan untuk menjaga keluarga Evano dengan baik.Mereka berdua berbicara sejenak, kemudian panggilan baru diakhiri. Setelah itu, Caden pun pergi mencari Naomi.Saat ini, Naomi sedang berada di kamar pas
Setelah dipegang oleh Naomi, jantung Caden berdebar semakin kencang lagi.Jari tangan Naomi bagai api yang membakar seluruh tubuh Caden saja. Saat ini, gambaran mimpi mereka berdua sedang bermesraan kembali terbayang di dalam benaknya ….Hawa panas di tubuh Caden semakin membara lagi. Napasnya juga terasa berat. Jakunnya sedikit bergerak.Naomi masih tidak begitu memahami Caden. Dia tidak tahu Caden telah jatuh cinta terhadapnya. Dia masih mengangkat kepalanya menatap Caden dengan bingung. “Sebenarnya ada apa sama kamu?” Tatapan Caden terus tertuju pada bibir Naomi. Dia ingin sekali mencium bibir Naomi, tetapi dia takut perbuatannya akan mengagetkan Naomi!Pada akhirnya, Caden berusaha untuk menekan hasratnya. Dia menarik tangannya, lalu membalikkan tubuhnya berjalan ke toilet dengan raut muram.Naomi terdiam membisu. Apa dia tidak senang? Apa karena masalah Rayden?Kening Naomi kelihatan berkerut. Dia merasa kasihan dengan Caden. Naomi sudah mendengar dari Braden dan Hayden mengenai
“Emm, kamu nggak makan dan juga nggak tidur. Kalau kamu begitu terus, nanti kamu akan jatuh sakit.”Tatapan Caden menjadi membara. Naomi khawatir dan peduli terhadapnya. Naomi juga merapikan kasur dan hendak memasak untuknya. Bukankah Naomi sedang menyukainya?Caden bagai anak remaja yang baru mengerti soal perasaan saja. Dia menatap Naomi dengan tersenyum. Senyuman Caden tulus dari lubuk hatinya. Dia sungguh merasa gembira saat ini.Naomi merasa bingung. “Kenapa? Kenapa kamu malah tersenyum?”Caden tidak berbicara, hanya menatap Naomi dengan tenang saja.Naomi sungguh kehabisan kata-kata. Kenapa Caden bagai burung merak yang sedang membuka sayapnya saja? Bukannya Caden tidak menyukai Naomi? Kenapa dia malah membuka sayapnya? Caden sedang sakit, ya?Kening Naomi kelihatan sedikit berkerut. Dia tidak menghiraukan Caden, lalu membalikkan tubuhnya untuk berjalan ke dalam dapur, meninggalkan Caden tersenyum sendiri.Ketika menyadari Naomi hendak pergi, Caden pun tidak tersenyum lagi, spont
Jadi, Samuel memeras otaknya untuk memikiran solusi ….Selanjutnya Samuel pun kepikiran dengan Naomi!Samuel tahu Caden masih kesulitan dalam mencari Naomi. Seandainya Naomi masih hidup, dia bisa memanfaatkan Naomi untuk mengancam Caden. Naomi bisa menggantikan Baby menjadi pion mereka untuk menjatuhkan Caden!Pada saat itu, Samuel sungguh menyesal. Dia menyesal telah meninggalkan Naomi di pegunungan dulu! Dia sungguh tidak menyangka Caden adalah seorang budak cinta!Hanya karena pernah tidur sekali, Caden pun hanya menginginkan Naomi saja!Jika tahu masalah akan seperti ini, waktu itu Caden seharusnya mencari tempat untuk menyembunyikan Naomi. Dengan begitu, dia bisa menggunakan Naomi untuk mengancam Caden!Jadi, setelah tiba di Kota Jawhar, Samuel langsung melamar untuk menjadi guru di taman kanak-kanak tempat Tiara bekerja.Pada saat itu, Samuel masih tidak tahu hidup matinya Naomi. Hanya saja, dia tahu seandainya Naomi masih hidup, dia pasti akan berhubungan dengan Tiara.Setelah b
Saat Samuel baru tiba di Kota Jawhar, Baby menangis histeris. Dia terus merengek bertanya di mana ayahnya?Baby yang berumur 3 tahun bagai Baby yang masih berumur 3 bulan saja. Dia tidak makan dan tidak minum, hanya terus menangis saja.Pembantu melakukan panggilan video dengan Samuel. Air mata yang diteteskan Baby waktu itu bagai mutiara saja, mengalir membasahi wajah putih si wanita. Waktu itu, hati Samuel langsung remuk!Samuel langsung membeli tiket pesawat untuk pulang! Sejak saat itu, Samuel mengerti bahwa dirinya tidak bisa terlepas dari Baby lagi! Dia telah terikat oleh bocah cilik itu!Samuel mencintai Baby, sangat amat mencintai Baby! Meskipun Baby tidak tergolong terlalu pintar, semuanya juga bukan masalah ….Sepertinya Baby mewarisi gen Naomi yang agak bodoh!Anak-anak pada umumnya bisa membalikkan tubuhnya pada umur bulan ke-3, sedangkan dia baru bisa melakukannya di bulan ke-4! Biasanya anak-anak bisa berjalan pada umur bulan ke-11, tetapi dia baru bisa berjalan di bulan
Demi memikirkan nama anak perempuan itu, Samuel memeras otaknya selama 2 minggu. Dia bahkan telah memilih ratusan nama! Pada akhirnya, Samuel baru memutuskan untuk memanggilnya “Baby”!Nama itu sungguh sesuai dengannya. Dia memang telah menjadi kesayangannya Samuel!Konon katanya, anak kecil bisa membalikkan tubuhnya di usia 3 bulan dan bisa duduk di usia 6 bulan. Namun, Baby tidaklah pintar. Saat dia hampir menginjak usia 7 bulan, dia masih tidak bisa duduk!Samuel merasa panik. Dia membawa Baby ke rumah sakit untuk diperiksa, bukan hanya ke satu rumah sakit saja. Semua dokter mengatakan kondisi Baby sangat normal. Namun, Samuel masih saja merasa tidak tenang. Dia mulai insomnia.Samuel terus bergadang untuk mencari data dari internet. Katanya, sangat wajar jika anak masih belum bisa duduk di usia 6 bulan. Namun, Samuel masih saja tidak tenang. Dia bahkan menggunakan status seorang ibu demi bergabung ke dalam forum ibu dan anak, demi menanyakan kondisi putrinya kepada para ibu.Akhirn
Keesokan harinya, di Desa Baiza. Desa Baiza adalah tempat bagai alam surga yang dipermak Samuel dalam waktu 10 tahun. Lokasi desa ini dekat dengan pegunungan dan perairan. Pemandangan setempat juga sangat indah. Tidak berlebihan apabila mendeskripsikan pemandangan desa ini bagai lukisan saja.Setiap batu, genteng, rumput, kayu, bahkan penduduk yang tinggal di sini diatur langsung oleh Samuel.Desa Baiza adalah desa yang diciptakan Samuel khusus untuk Wanda. Dia tahu impian Wanda sewaktu masih hidup dulu. Jadi, dapat terlihat banyak tanaman yang disukai Wanda dulu.Setiap gaya bangunan di desa ini juga mengikuti hasil desain yang pernah digunakan Wanda sebelumnya. Samuel menggunakan cara ini untuk mengenang Wanda dan mewujudkan keinginan yang tidak sempat dia selesaikan.Samuel juga mendirikan sekolah dan perpustakaan atas nama Abigail. Sebab, Wanda dan Abigail adalah 2 wanita yang paling dia rindukan.Kemudian, tempat ini juga menjadi kampung halaman Samuel dan Baby …. Sebenarnya ket
”Benar apa kata Samuel, terkadang orang biasa bukan apa-apa di hadapan kekuasaan dan kekayaan.”Caden tidak membantah. Orang biasa zaman sekarang saja sulit untuk melawan kekuasaan, apalagi zaman dulu?Waktu itu, Tony baru berumur 40-an tahun. Dia masih dalam masa-masa arogannya! Ditambah lagi dengan pengaruh lingkungan sosial waktu itu, kedudukannya memang mengizinkannya untuk bersikap arogan! Hanya saja, roda terus berputar. Nasib baik tidak mungkin hanya berpihak pada seseorang saja. Siapa pun pasti akan menerima akibat dari perbuatannya. Keadilan mungkin akan datang terlambat, tetapi pasti akan datang!Caden berusaha untuk menenangkan Naomi. “Tenang, nasib mereka nggak akan baik-baik saja.”Naomi menarik napas dalam-dalam. Dia menatap Caden dengan mata merah sembari bertanya, “Samuel memang bersalah, tapi yang pantas mati itu adalah Tony dan anggota Keluarga Pangestu itu. Seandainya Samuel berhenti sekarang, apa dia masih bisa diselamatkan?”Naomi tidak tahu masalah kasus kematian
Naomi menarik napas dalam-dalam. “Samuel sendiri juga nggak tahu. Katanya setelah sadar dari pingsan, dia sudah di tangan penculik.”Caden merasa bingung.Pengawal Tony sangat peka dan waspada. Saat menangani jasad, tidak mungkin dia tidak menggeledah lokasi kejadian.Samuel masih sangat kecil. Bagaimana dia bisa melarikan diri dari mata pengawal profesional?“Gimana dengan kakak perempuannya?”“Aku juga nggak tahu. Kata Samuel, dia nggak menemukan kakaknya lagi setelah bangun. Mengenai masalah yang berkaitan dengan kakaknya, dia juga nggak ungkit lagi.”Caden terdiam beberapa detik, lalu bertanya, “Jadi, kenapa dia bisa membenci seluruh Keluarga Pangestu? Semua ini ulah Tony. Apa hubungannya dengan yang lain?”Ketika mengungkit masalah ini, Naomi merasa semakin emosional lagi.“Tony itu berengsek. Anggota Keluarga Pangestu lainnya juga berengsek ….”Samuel bisa membantu anggota Keluarga Pangestu lainnya juga karena Tony. Alasan lainnya juga karena ruangan lukisan Yamin.Setelah Tony m
Ketika melihat Wanda, Angelo langsung teringat Abigail. Wanda cantik, lembut, dan sering tersenyum manis kepadanya. Wanda menyayangi Angelo seperti Abigail.Hati Angelo yang terluka perlahan pulih. Akhirnya, dia berani bicara dan punya sedikit harapan terhadap masa depan. Angelo bertekad untuk melanjutkan hidupnya. Dia ingin mencari kakak perempuannya.Angelo juga ingin belajar hukum dan menjadi pengacara. Dia ingin membalas dendam orang tua dan kedua kakak laki-lakinya.Wanda memberi tahu Angelo hukum bisa membantunya menegakkan keadilan dan menghukum orang jahat. Jika Angelo disakiti, dia bisa memakai hukum untuk melampiaskan kemarahannya.Angelo memercayai ucapan Wanda sepenuhnya. Semuanya perlahan membaik. Namun, takdir mengubah hidup Angelo. Dia kehilangan kebahagiaan lagi.Darman tiba-tiba muncul. Begitu melihat Darman, Angelo langsung teringat Tony dan semua kejadian di studio.Kemudian, Angelo dibawa Darman ke gunung. Hati Angelo yang sudah perlahan pulih hancur lagi. Bahkan, k
Yamin bertelungkup di lantai. Tubuhnya gemetaran dan matanya memerah. Dia hanya bisa melihat istrinya ditindas.Yamin sangat murka hingga ingin membunuh Tony, tetapi dia tidak bisa melakukan apa pun. Yamin melihat anaknya terluka dan wanita yang dicintainya dinodai. Yamin merasa tidak berdaya dan juga marah. Air matanya mengalir.Tony menodai Abigail sampai tengah malam. Dia memang abnormal. Tony sengaja menodai Abigail dengan berbagai gaya di depan Yamin.Abigail yang awalnya berteriak histeris dan memberontak perlahan terdiam. Akhirnya, dia hanya bisa membiarkan Tony mengendalikan tubuhnya.Yamin yang awalnya memelotot perlahan memejamkan matanya. Air matanya terus mengalir. Pasangan suami istri yang sangat mesra ini mengalami kejadian tragis. Tony menghancurkan kehidupan keluarga mereka.Padahal, hari ini keluarga Yamin sangat gembira. Sekarang yang tersisa hanya keputusasaan. Akhirnya, mereka mati tragis.Abigail mati setelah disiksa Tony. Pakaiannya koyak dan air matanya sudah ker
Lilin di atas kue langsung mati tertiup angin. Tony langsung berjalan masuk. Dia seperti iblis yang tiba-tiba muncul di depan Abigail dan Yamin.Yamin tidak mengenal Tony. Dia bertanya dengan sopan dan juga waswas, "Pak, kamu cari siapa?"Tony mengabaikan Yamin. Dia mengamati Abigail dengan ekspresi mesum. Yamin mengernyit. Sebelum dia sempat bicara, Tony bertanya, "Berapa harga satu malam?"Yamin dan Abigail kebingungan. Tony duduk, lalu memandang Abigail dan berujar seraya menyipitkan matanya, "Aku tertarik padamu, layani aku satu malam. Satu miliar cukup, nggak? Kalau nggak cukup, boleh tambah."Yamin dan Abigail baru tersadar setelah tertegun sejenak. Abigail membalas dengan ekspresi marah, "Kamu gila, ya?"Amarah Yamin memuncak. Tidak ada pria normal yang bisa terima diprovokasi seperti ini. Yamin hendak menghajar Tony, tetapi Abigail menghentikannya.Abigail tidak mengenal Tony. Dia hanya menganggap Tony sebagai orang gila. Bagaimanapun, ini adalah negara hukum. Semua orang tidak