Naomi menghela napas panjang. “Si Dylan itu sulit untuk dinilai!”Kalau menilai Dylan dengan kata baik, dia malah memiliki reputasi buruk dalam soal hubungan asmaranya. Kalau mengatakan Dylan itu jahat, dia malah benar-benar cukup setia kawan dan cukup baik terhadap temannya.Caden berkata, “Dylan itu selain nggak bisa diandalkan dalam soal perasaan, dia cukup berbakti terhadap orang tuanya dan juga setia kawan terhadap temannya.”Naomi tidak menyangkal. Dylan memang tergolong berbakti terhadap Kevin dan Lyana. Tidak membalas ketika dipukul dan juga ketika dimarah. Dia juga cukup setia kawan terhadap temannya!Jika mengatakan Dylan tidak bisa diandalkan dalam soal asmaranya … dia juga tidak pernah merebut atau berselingkuh, dia selalu memperlakukan setiap hubungannya dengan sangat serius. Hanya saja, waktu berpacarannya terlalu pendek. Kecepatan ganti pacarnya terlalu cepat!Meskipun demikian, Dylan mendapat penilaian bagus dari para mantan kekasihnya! Naomi kembali menghela napas pan
Kening Caden berkerut. “Apa kamu benar-benar menyukainya?”Dylan menjawab, “Aku cukup menyukainya. Dia berbeda dengan wanita-wanita sebelumnya.”Tanpa menunggu balasan dari Caden, Dylan pun berkata, “Dia membuatku kepikiran seseorang. Aku bisa melihat bayangan Citrus dari dirinya.”Caden terdiam membisu. Ketika mendengar nama “Citrus”, keningnya berkerut dengan erat. Dia langsung menelan kembali omelan yang hendak dilontarkannya untuk Dylan.Tiba-tiba Caden ingin merokok. Dia mengusap sakunya, tetapi tidak ada rokok di dalam sakunya.Belakangan ini, bukan hanya Naomi saja, bahkan anak-anak juga mengawasi Caden. Caden pun tidak bisa banyak merokok dalam sehari.Mereka berdua terdiam untuk beberapa saat. Caden pun berkata, “Camila itu korban. Seharusnya kamu beri dia sebuah penjelasan. Furla itu kekasihmu. Camila juga bisa menerima penderitaan itu gara-gara kamu. Kamu mesti tanggung jawab.”Dylan berkata, “Tenang saja. Aku pasti akan beri penjelasan kepadamu.”Caden mengingatkan, “Dia it
“Percayalah padaku, aku akan bertanggung jawab! Aku juga akan membuatmu jadi wanita paling bahagia dan dihormati di dunia ini!” bisik pria itu dengan nada tegas.Naomi menggeleng kuat dan berseru, “Jangan ... jangan .... Ah!”Begitu pria itu mengerahkan kekuatannya, Naomi pun berteriak kesakitan dan langsung pingsan saking sakitnya. Saat tersadar kembali, sudah tidak ada lagi orang di sisinya, hanya terlihat tumpukan tisu dan pakaiannya yang berserakan di atas lantai. Semua itu adalah bukti kegilaan yang baru saja terjadi sebelumnya.Naomi menggigit bibirnya sambil mencengkeram seprai dengan kuat. Pandangannya berangsur-angsur kabur ....Naomi Tandi sudah menikah. Hari ini, dia datang ke bandara untuk menjemput suaminya. Namun, dia tidak bertemu suaminya, malah kehilangan kesuciannya. Apa ini termasuk perselingkuhan? Selanjutnya, apa yang harus dia lakukan? Bagaimana dia bisa menghadapi suaminya?Saat Naomi datang menjemput suaminya, tiba-tiba terjadi kekacauan di bandara. Dalam kepani
Enam tahun kemudian, di stasiun kereta api Kota Jawhar. Naomi yang membawa 3 putra kembarnya keluar dari stasiun kereta api langsung menarik perhatian semua orang. Naomi sendiri berpenampilan sederhana, tetapi luar biasa cantik meski tidak berdandan. Gerak-geriknya mampu membuat orang-orang terpana. Sementara itu, anak-anaknya juga terlihat sangat menggemaskan. Mereka memakai masker sehingga hanya menunjukkan mata besar yang sangat jernih dan bulu mata yang panjang. Namun, semua itu sudah cukup untuk meluluhkan hati semua orang.Naomi mengabaikan tatapan orang-orang. Dia berdiri di depan gerbang stasiun kereta api sambil menatap lingkungan di sekitar yang terasa familier nan asing dengan perasaan campur aduk.Dulu, Naomi langsung diceraikan tanpa mendapatkan apa-apa karena Caden menuduhnya berselingkuh. Sebulan kemudian, dia dinyatakan hamil dan tuduhan Caden terbukti. Gosip-gosip yang timbul hampir mematahkan semangat hidupnya.Orang tua asuh Naomi merasa dia sangat memalukan dan sud
Berhubung tidak sempat menghentikan Hayden, Braden pun memapah Jayden untuk berdiri sambil bertanya dengan penuh kasih sayang, “Jayden, mana yang sakit?”“Bagian sini ... sama sini,” jawab Jayden dengan terisak sambil menunjuk bokong dan kakinya.Begitu mengangkat celana Jayden, Braden langsung tercengang. Sebab, ada memar besar yang menghiasi kaki mulus Jayden. Braden langsung mengepalkan tangannya dan merasa sangat marah. Dia awalnya tidak berharap Hayden menimbulkan masalah. Sekarang, dia justru mendukung Hayden memberi pelajaran pada orang itu. Apa orang itu mengira Jayden bisa ditindas dengan seenaknya?“Nggak apa-apa. Jayden, Kakak bantu tiup, ya. Habis ditiup, lukanya nggak akan sakit lagi,” hibur Braden.Jayden mengangguk dan menjawab dengan tampang sedih, “Emm.”Di sisi lain, Hayden sudah mengejar Jessica sampai ke luar stasiun kereta api. Begitu melihat Jessica hendak naik ke mobil, dia segera mengadang di hadapan Jessica dan bertanya dengan tampang garang, “Woi, Jelek! Beran
Pada saat yang sama, Hayden sudah berkumpul kembali dengan Naomi.Naomi tidak tahu masalah besar apa yang sudah ditimbulkan Hayden. Saat melihat Hayden berlari kembali, dia bertanya dengan khawatir, “Hayden, kamu ke mana saja? Mama sudah cari kamu dari tadi.”Melihat sikap ibunya, Hayden tahu bahwa ibunya yang polos itu pasti belum tahu apa yang sudah terjadi. Dia pun menjawab sambil tersenyum, “Mama, nggak usah khawatir. Karena baru pertama kali datang, aku pun penasaran, jadi aku jalan-jalan ke sekeliling. Tempat ini ramai banget, ya!”“Tentu saja! Ini adalah salah satu kota terbesar di negara ini! Jadi, kamu nggak boleh keluyuran, ya! Kalau kamu diculik orang, bagaimana dengan Mama, Braden, dan Jayden?”Hayden memukul dadanya sembari menjawab, “Mama, nggak usah khawatir. Kalau ada penculik yang ingin menangkapku, seharusnya Mama khawatir sama penculiknya. Siapa suruh mamaku melahirkan anak sepintar aku. Mana mungkin aku bisa diculik?”“Kamu memang paling jago melawan!” tegur Naomi.
Saat melihat Naomi, ada kilatan aneh yang juga melintasi mata Caden. Dia bereaksi seperti itu bukan karena Naomi sangat cantik, melainkan merasa Naomi lumayan familier .... Caden merasa seperti pernah bertemu dengan Naomi sebelumnya. Namun, setelah mengamati Naomi dengan saksama, dia tetap tidak ingat di mana mereka pernah bertemu. Setelah itu, dia pun berjalan ke depan meja rapat dan duduk dengan ekspresi dingin.Saat melihat tatapan membunuh Naomi, Caden mau tak mau mengerutkan keningnya. Putra Naomi sudah merusak mobilnya, tetapi Naomi bukannya meminta maaf, malah menatapnya dengan tatapan seperti sedang memelototi musuh. Meskipun berperawakan kecil, Naomi benar-benar bernyali seperti putranya.“Kenapa kamu suruh anakmu merusak mobilku?” tanya Caden. Dia langsung menyalahkan Naomi atas perbuatan Hayden.Naomi masih mengepalkan tangannya dan memelototi Caden. Berhubung terlalu emosi, seluruh tubuhnya pun gemetar. Begitu mendengar ucapan Caden, dia merasa agak bingung. Apa pria itu t
Sangat jelas bahwa Caden telah menyalahartikan maksud Naomi. Dia merasa Naomi sedang merayunya di depan umum. Dia pun memaki, “Dasar nggak tahu malu!”Naomi membelalak dan tahu bahwa Caden telah salah paham. Dia buru-buru menjelaskan, “Kamu salah paham. Aku cuma mau lihat ....” (Apa ada bekas gigitan di bahumu atau nggak!)Setelah pingsan dulu, Naomi sempat tersadar lagi karena kesakitan. Jadi, dia pun menggigit bahu pria itu dengan kuat. Dengan kekuatan seperti itu, gigitannya pasti akan meninggalkan bekas di kulit orang normal. Apabila ada bekas gigitan di bahu Caden, dia sudah bisa membuktikan bahwa Caden adalah pria bajingan itu. Namun, sebelum Naomi menyelesaikan kalimatnya, ponsel Caden tiba-tiba berdering. Dia pun mengangkat teleponnya dan bertanya, “Ada apa?”Entah apa yang dikatakan orang di ujung telepon sehingga membuat ekspresi Caden berubah drastis. Kemudian, terdengar Caden menjawab, “Aku akan segera pulang.”Setelah memutuskan sambungan telepon, Caden langsung pergi den
Kening Caden berkerut. “Apa kamu benar-benar menyukainya?”Dylan menjawab, “Aku cukup menyukainya. Dia berbeda dengan wanita-wanita sebelumnya.”Tanpa menunggu balasan dari Caden, Dylan pun berkata, “Dia membuatku kepikiran seseorang. Aku bisa melihat bayangan Citrus dari dirinya.”Caden terdiam membisu. Ketika mendengar nama “Citrus”, keningnya berkerut dengan erat. Dia langsung menelan kembali omelan yang hendak dilontarkannya untuk Dylan.Tiba-tiba Caden ingin merokok. Dia mengusap sakunya, tetapi tidak ada rokok di dalam sakunya.Belakangan ini, bukan hanya Naomi saja, bahkan anak-anak juga mengawasi Caden. Caden pun tidak bisa banyak merokok dalam sehari.Mereka berdua terdiam untuk beberapa saat. Caden pun berkata, “Camila itu korban. Seharusnya kamu beri dia sebuah penjelasan. Furla itu kekasihmu. Camila juga bisa menerima penderitaan itu gara-gara kamu. Kamu mesti tanggung jawab.”Dylan berkata, “Tenang saja. Aku pasti akan beri penjelasan kepadamu.”Caden mengingatkan, “Dia it
Naomi menghela napas panjang. “Si Dylan itu sulit untuk dinilai!”Kalau menilai Dylan dengan kata baik, dia malah memiliki reputasi buruk dalam soal hubungan asmaranya. Kalau mengatakan Dylan itu jahat, dia malah benar-benar cukup setia kawan dan cukup baik terhadap temannya.Caden berkata, “Dylan itu selain nggak bisa diandalkan dalam soal perasaan, dia cukup berbakti terhadap orang tuanya dan juga setia kawan terhadap temannya.”Naomi tidak menyangkal. Dylan memang tergolong berbakti terhadap Kevin dan Lyana. Tidak membalas ketika dipukul dan juga ketika dimarah. Dia juga cukup setia kawan terhadap temannya!Jika mengatakan Dylan tidak bisa diandalkan dalam soal asmaranya … dia juga tidak pernah merebut atau berselingkuh, dia selalu memperlakukan setiap hubungannya dengan sangat serius. Hanya saja, waktu berpacarannya terlalu pendek. Kecepatan ganti pacarnya terlalu cepat!Meskipun demikian, Dylan mendapat penilaian bagus dari para mantan kekasihnya! Naomi kembali menghela napas pan
“Bukannya aku nggak bisa diajak kompromi, coba kamu bilang sendiri, apa seharusnya aku marah sama dia? Meskipun masalah ini bukan ulah dia, semua ini bisa terjadi juga gara-gara dia!”Caden mengangguk. “Betul! Jangankan kamu, aku saja merasa marah!”Naomi berkata, “Kalau dia nggak cari cewek yang sembarangan, mana mungkin Camila akan terluka?”Caden membalas, “Betul! Dia memang kelaparan, ya, cewek apa pun dilahapnya.”Naomi berucap lagi, “Sudah 3 kali. Baru berapa lama, Camila pun sudah dipersulit sebanyak 3 kali!”Caden berkata, “Dia itu memang bukan manusia. Permasalahannya banyak sekali!”Naomi menimpali, “Aku benar-benar sangat marah. Sekarang semua orang di internet lagi memarahi Camila. Camila malah masih bersabar karena melihat wajahnya!”Caden berucap, “Kamu nggak usah suruh Camila bersabar. Terserah kamu mau marah atau omelin dia, aku akan menanggung semuanya. Aku akan bantu dia untuk menyelesaikan masalah ini! Sahabat istriku nggak boleh menerima penderitaan seperti ini!”Na
Tidak masalah jika dulu Camila menyukai Leon. Semua itu karena Camila tidak mengetahui karakter asli Leon. Sekarang Camila telah mengetahuinya, malah masih menyukainya. Apa tidak ada masalah dengan pola pikir Camila?Jika pola pikir seorang public figure bermasalah, apa dia masih bisa menjadi public figure? Naomi tidak percaya Furla tidak tahu betapa seriusnya masalah ini!Naomi berusaha menahan amarahnya, lalu bertanya pada Tiara, “Sekarang Camila lagi di tempatmu?”“Emm, manajernya juga sudah datang. Mereka berdua lagi bahas sesuatu di ruang baca.”“Apa Furla ada telepon Camila?”“Pasti, tapi Camila nggak angkat. Jadi, Furla pun suruh Dylan yang telepon. Begitu Camila mengangkat, Furla langsung menangis dan meminta maaf. Aku saja hampir muntah ketika mendengarnya! Kalau bukan karena Camila menahanku, aku pasti sudah merebut ponselnya dan memaki 18 keturunan mereka!”Kening Naomi berkerut. “Apa kata Dylan?”Tiara merasa marah. “Apa lagi yang bisa dia katakan? Dia wakili kekasihnya unt
[ Model begini malah jadi duta citra? Aku mau mengadu ke saluran televisi pusat! Orang murahan seperti ini nggak pantas jadi figur publik, harus segera diboikot! ]Satu siaran langsung dari Furla langsung membuat Camila terjebak dalam pusaran kontroversi! Bahkan, dalam siarannya, Furla juga mengungkapkan detail alamat tempat tinggal pernikahan Camila dan Leon.Siaran langsung Furla masih belum selesai, tapi sudah ada orang yang berbondong-bondong ke gerbang Vila Anggara, menunggu di sana untuk mengambil foto Camila.Bahkan ada orang yang menyamar sebagai kurir untuk menyusup ke dalam kompleks. Kemudian, mengintip dari luar jendela rumah Camila.Camila sungguh sakit kepala. Dia diam-diam keluar dari kompleks, lalu bersembunyi di rumah Tiara.Kehebohan di internet semakin menjadi-jadi. Ditambah dengan adanya orang-orang yang sengaja menggiring opini, reputasi Camila anjlok seperti pesawat jatuh saja, yang merosot dengan cepat!Masalah ini semakin membesar. Sementara itu, Furla justru men
Tiara sudah memendam selama beberapa hari. Rasa kesal sudah memenuhi hatinya!Begitu mulai mengeluh, Tiara benar-benar tidak bisa berhenti, terus berbicara selama lebih dari setengah jam.Pacar baru Dylan bernama Furla, yaitu gadis yang meminta ratusan tanda tangan dari Camila pada malam ulang tahun Caden. Saat ini, dia masih seorang mahasiswi di akademi tari.Dulu Furla tidak dikenal orang-orang. Namun, berkat Dylan, sekarang dia memiliki jutaan penggemar. Lebih tepatnya, bukan berkat Dylan, tapi berkat Camila!Meskipun Dylan sangat memanjakan Furla sekarang, semua orang tahu seberapa cepat dia berganti kekasih. Satu detik sebelumnya masih kekasih. Satu detik berikutnya bisa langsung menjadi mantan! Kekasih akan diagungkan orang-orang, sedangkan mantan kekasih malah tidak bernilai sama sekali!Furla hanyalah salah satu dari kekasih Dylan, bukan satu-satunya. Jadi, Dylan tidak bisa memberinya penggemar yang terlalu banyak. Hampir setengah dari satu juta penggemar adalah berkat Camila.
Mereka harus segera menyerahkan virus itu kepada Nenek Buyut. Jika mereka bisa menyerahkan virus lebih cepat ke tangan Nenek Buyut, Nenek Buyut pun bisa lebih cepat meneliti obat penawar!Setelah obat penawar selesai diteliti, bahaya pun sudah disingkirkan, mereka pun tidak memiliki pertimbangan apa pun lagi!Dendam mesti dibalas, konflik mesti diselesaikan!…Pada tanggal 6 Oktober, Naomi dan Caden membawa Baby dan Rayden terbang ke Kota Lokin.Mereka ingin menjemput Jayden. Jadi, mereka segera terbang dari Kota Lokin ke Kota Jawhar.Joseph dan Maria tidak pergi bersama mereka. Telah terjadi sesuatu dengan Perusahaan Keluarga Howie. Joseph terpaksa terlambat beberapa hari untuk kembali ke Kota Jawhar.Di atas pesawat, Naomi bertanya pada Caden, “Apa hari ini Braden dan Hayden menghubungimu?”Tidak ada sinyal di dalam pegunungan. Peralatan komunikasi yang dirakit oleh Kakek Keempat hanya bisa digunakan di dalam pegunungan dan tidak dapat terhubung dengan dunia luar.Caden tidak bisa me
Sepasang demi sepasang mata berkilauan. Semuanya langsung mengerumuni mereka.Master Bercodet mengerutkan keningnya. Waktu itu saat berada di pegunungan, dia juga pernah mengalami hal yang sama. Jadi, dia tidak berani bertindak gegabah.Master mengamati sekeliling dengan waspada, lalu berjalan ke dalam tenda untuk membangunkan Hayden. “Apa semua yang di depan sana … datang untuk mencari si Putih?”Hayden segera membangkitkan dirinya, lalu berlari ke luar tenda untuk melihat. Kemudian, dia segera mengerutkan keningnya dan mengepalkan tangannya!Putih juga terbangun, lalu melilitkan tubuhnya di pergelangan tangan Hayden. Kepala didongakkan. Lidah dijulurkan ke sisi depan.Tatapan di sekitar kelihatan sangat bersemangat ketika melihat Putih. Hayden kembali memastikan, lalu bertanya pada si Putih, “Mereka semua musuhmu?”Putih memalingkan kepala untuk menatap Hayden sembari menjulurkan lidahnya.Hayden menggertakkan gerahamnya, lalu berkata pada Master, “Paman, kamu bantu aku buat jaga ka
Waktu itu, Dinala juga berada di tempat. Saking syoknya, wajahnya pun memucat. Ketika dia maju hendak melindungi Steven, sekujur tubuhnya gemetar. Dinala menutupi bagian luka Steven untuk menghentikan aliran darah. Darah pun mengalir dari celah jari tangan Dinala.Steven tidak ingin membuat Caden khawatir. Jadi, dia pun tidak memberi tahu Caden. Namun, pengawal merasa tidak tenang. Hari ini dia pun memberi tahu masalah itu kepada Caden.Mengenai mata-mata yang diutus orang misterius, tentu saja nasib mereka juga tidak berakhir bagus. Inilah hasil dari perbuatan yang mereka lakukan. Berhubung mereka berani menjadi monster, mereka pun mesti memiliki keberanian untuk menanggung akibatnya.Steven tidak lapor polisi, melainkan langsung membuang mereka ke rumah sakit jiwa. Dia juga berpesan kepada dokter, menyuruh dokter untuk lebih “menjaga” mereka. Jika diperlukan, disetrum dan dipukul saja.Dengan adanya tusukan itu, sementara waktu ini, Steven tidak bisa meninggalkan Kota Amari. Kebetul