Share

Bab 1458

Author: Erlina
Baru saja Steven menyelesaikan omongannya, tinjuan langsung dilayangkan ke atas wajahnya!

Si Gila kelihatan sangat marah. “Hubungi komplotanmu untuk jangan lukai Diaz! Sudah dengar, belum?”

Steven melawan sembari menjerit Dinala, “Dinala, selamatkan aku! Dia memang sudah gila! Percaya sama aku, jangan dengar omong kosong si Gila itu!”

Si Gila menjerit dan kembali melayangkan tinjuan, “Kamu yang gila! Kalau kamu nggak menghubungi komplotanmu lagi, aku akan habisi kamu! Aku akan habisi kamu!”

Dinala segera melerai. “Paman, hentikan dulu. Ada yang perlu aku tanyakan sama dia.”

Si Gila menatap Dinala dengan mata memerah. Suaranya terdengar terisak-isak. “Dinala, dia benar-benar sudah menculik Diaz. Dia itu orang jahat! Mereka ingin melukaimu dan juga Diaz! Dia ingin menjual orang tubuh kalian! Dia juga bilang akan memotong lidah Diaz!”

“Aku sudah kedengaran! Aku sudah mendengarnya! Aku mendengar dengan telingaku sendiri! Paman nggak gila! Kamu percaya sama Paman! Paman nggak gila!”

Steven
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1459

    Tanpa menunggu balasan dari Caden, si Gila langsung meraih pergelangan tangannya! Dia menarik Caden ke ruang tamu!Dinala segera menyeka air matanya. Baru saja dia hendak menyusul, langkahnya pun dihalangi oleh Steven. “Biarkan mereka berbicara berdua.”Kening Dinala berkerut. “Apa mereka saling kenal?”Steven membalas, “Ada … sedikit kisah.”Dinala merasa syok. “Kalian mendekatiku, sebenarnya demi mendekati Paman?”Steven merasa bersalah.Dinala benar-benar menganggap Steven sebagai teman, tetapi Steven malah bersikap tidak jujur, malah mendekatinya dengan maksud lain.Napas Dinala menjadi terengah-engah. Keningnya kelihatan berkerut. “Sebenarnya siapa kalian?”Steven merasa bersalah. “Aku sudah memanfaatkan adikmu, membuatku mencemaskannya. Aku minta maaf. Mengenai yang lain … kita bicarakan lagi nanti. Kami benar-benar nggak bermaksud jahat.”Dinala terdiam.Di dalam ruang tamu.Si Gila emosional. Dia menunjuk foto ayahnya Dinala. “Dia … dia ….”Caden melihat foto tua itu sekilas, l

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1460

    ”Dia mengatakan aku mesti menyerahkannya kepada Dikara! Dia juga memberiku banyak uang, lalu berpesan kepadaku untuk jangan kembali lagi setelah meninggalkan Negara Amuriko. Katanya, di sana sangat bahaya!”“Dia juga berpesan kepadaku untuk jangan mengatakan kepada orang-orang kalau aku kenal sama dia, juga nggak boleh mengatakan kepada orang-orang masalah aku membawa barang itu kembali dari luar negeri! Dia bilang kalau ada kesempatan lagi, dia akan kembali untuk mengambil barang itu langsung dari Dikara. Kalau Darman nggak mengambilnya sendiri, dia akan menyuruh putranya untuk mengambilnya!”“Katanya, aku nggak boleh memberikannya kepada siapa pun selain kalian berdua! Aku nggak tahu benda apa itu. Waktu itu, aku pergi mencari bosku mengajukan pengunduran diri dengan menggunakan alasan keluargaku.”“Kemudian aku menaiki kapal dan berlayar melintasi lautan, butuh hampir sebulan penuh untuk kembali ke Kota Amari! Di tengah perjalanan, aku bahkan bertemu dengan bajak laut. Aku terpaksa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1461

    Sembari berbicara, si Gila terisak-isak lagi. Dia menatap Caden dengan mata merah. “Aku adalah seorang anak yatim piatu. Orang tuaku sudah meninggal dini. Dulu demi bertahan hidup, aku sengaja berperilaku jahat agar ditakuti orang lain dan nggak ada yang berani untuk menindasku!”“Waktu itu, orang-orang di sisiku membenciku. Hanya Dikara saja yang memperlakukanku dengan sabar! Dia bilang kami itu teman sejak kecil. Dia tahu aku nggak jahat. Meskipun aku menghantam kepalanya dengan batu bata, dia marah dan bertengkar denganku, malam harinya dia tetap mengantar makanan buat aku! Dia nggak punya hubungan darah sama aku, tapi dia itu saudara kandungku!”“Kemudian, dia sakit parah dan hampir meninggal. Kebetulan dia bertemu dengan papamu, papamu turun tangan untuk membantunya, mengeluarkan uang untuk membayar dokter. Waktu itu, jalanan ditutup karena salju tebal, papamu tinggal sebulan lebih di rumah Dikara. Hubungan mereka pun dimulai dari sana.”“Setelah papamu keluar negeri, dia menghubu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1462

    Hanya saja ….Caden menyadari ada yang terus mengamatinya. Dia pergi ke atas gunung untuk mengambil barang. Dia merasa sangat bahaya!Caden berpikir sejenak, kembali berkata, “Demi nggak menghebohkan massa, aku nggak boleh pergi bersamamu. Apa kamu bisa membawa barangnya dan mengantarnya ke klinik?”Berhubung ingin bersandiwara, sandiwara mesti dilakukan secara menyeluruh! Caden datang untuk menjemput Steven. Demi mengelabui orang-orang, tentu saja Caden mesti duluan mengantar Steven ke klinik.Si Gila merasa ragu dan juga gelisah. “Benda itu ada di tebing curam, tempat yang sangat tersembunyi dan berbahaya. Manusia sama sekali nggak bisa mencapainya, hanya burung elang yang bisa menggigitnya ke sana. Kalau ingin mengambilnya kembali, mesti ada elang yang terbang ke atas untuk mengambilnya.”“Tapi sebelum aku berpura-pura gila, aku sudah melepas elangku kembali ke alam. Sekarang, kalau ingin mengambilnya, kita harus mencari cara.”Caden bertanya, “Gimana dengan elangnya Dinala?”Kening

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1463

    Begitu pintu dibuka, ada warga yang bertanya, “Dinala, apa yang terjadi?”Kening Dinala berkerut. Ekspresinya kelihatan serius. “Paman memukul orang hingga terluka. Aku bawa mereka ke klinik.”Para warga mulai membahas.“Si Gila itu memang nggak waras. Kenapa dia suka sekali memukul orang lain? Dia malah cari masalah buat Dinala! Haih!”“Apa dia nggak bisa bersikap lebih patuh? Selalu saja memukul orang!”Usai mendengar, si Gila memungut sebatang kayu hendak memukul mereka. Para warga pun terkejut hingga segera melarikan diri. Mereka berlari sembari memakinya sebagai orang gila!Setibanya di klinik, dokter memeriksa Steven sejenak. Katanya, cedera Steven terlalu serius, mesti diinfus anti inflamasiDinala berkata, “Bibi, kamu infuskan dia dulu, ya. Aku antar Paman kembali ke pegunungan dulu. Aku akan segera kembali. Aku akan tanggung biaya pengobatannya.”Dokter mengangguk dengan tidak berdaya. “Pergi sana.”Setelah Dinala meninggalkan tempat, dokter berkata pada Caden dan Steven, “Ak

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1464

    Dinala tidak perlu melayani orang gila, malah akan memiliki bala bantuan. Apa pun ceritanya, hidupnya akan lebih bagus daripada sekarang. Apalagi mereka telah menjaga virus generasi ke-8 selama bertahun-tahun, mereka juga sudah berjasa!Tidak peduli terhadap negara ataupun hubungan Darman dengan mereka, sudah seharusnya Caden menjaga Dinala dan si Gila di kemudian hari.Steven mengerti maksud Caden, hanya saja dia tidak mengerti bahwa ….“Kenapa aku yang tanggung jawab, bukan kamu?”Caden berkata, “Aku nggak leluasa.”Steven merasa bingung. “Apa maksudnya nggak leluasa?”Caden mengangkat kelopak matanya melirik Steven sekilas. Di benaknya terlintas ucapan Hayden. Hayden mengatakan Dinala adalah kakak perempuan ….Tadi Caden juga telah memperhatikannya, memang mirip!Sekarang Caden sudah memiliki istri, tidak leluasa dalam menjaga seorang gadis! Caden menggerakkan bibirnya, tetapi tidak menjelaskan. Bagaimanapun, hal itu adalah privasi Dinala. Caden tidak bisa membongkarnya. “Kalau aku

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1

    “Percayalah padaku, aku akan bertanggung jawab! Aku juga akan membuatmu jadi wanita paling bahagia dan dihormati di dunia ini!” bisik pria itu dengan nada tegas.Naomi menggeleng kuat dan berseru, “Jangan ... jangan .... Ah!”Begitu pria itu mengerahkan kekuatannya, Naomi pun berteriak kesakitan dan langsung pingsan saking sakitnya. Saat tersadar kembali, sudah tidak ada lagi orang di sisinya, hanya terlihat tumpukan tisu dan pakaiannya yang berserakan di atas lantai. Semua itu adalah bukti kegilaan yang baru saja terjadi sebelumnya.Naomi menggigit bibirnya sambil mencengkeram seprai dengan kuat. Pandangannya berangsur-angsur kabur ....Naomi Tandi sudah menikah. Hari ini, dia datang ke bandara untuk menjemput suaminya. Namun, dia tidak bertemu suaminya, malah kehilangan kesuciannya. Apa ini termasuk perselingkuhan? Selanjutnya, apa yang harus dia lakukan? Bagaimana dia bisa menghadapi suaminya?Saat Naomi datang menjemput suaminya, tiba-tiba terjadi kekacauan di bandara. Dalam kepani

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2

    Enam tahun kemudian, di stasiun kereta api Kota Jawhar. Naomi yang membawa 3 putra kembarnya keluar dari stasiun kereta api langsung menarik perhatian semua orang. Naomi sendiri berpenampilan sederhana, tetapi luar biasa cantik meski tidak berdandan. Gerak-geriknya mampu membuat orang-orang terpana. Sementara itu, anak-anaknya juga terlihat sangat menggemaskan. Mereka memakai masker sehingga hanya menunjukkan mata besar yang sangat jernih dan bulu mata yang panjang. Namun, semua itu sudah cukup untuk meluluhkan hati semua orang.Naomi mengabaikan tatapan orang-orang. Dia berdiri di depan gerbang stasiun kereta api sambil menatap lingkungan di sekitar yang terasa familier nan asing dengan perasaan campur aduk.Dulu, Naomi langsung diceraikan tanpa mendapatkan apa-apa karena Caden menuduhnya berselingkuh. Sebulan kemudian, dia dinyatakan hamil dan tuduhan Caden terbukti. Gosip-gosip yang timbul hampir mematahkan semangat hidupnya.Orang tua asuh Naomi merasa dia sangat memalukan dan sud

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1464

    Dinala tidak perlu melayani orang gila, malah akan memiliki bala bantuan. Apa pun ceritanya, hidupnya akan lebih bagus daripada sekarang. Apalagi mereka telah menjaga virus generasi ke-8 selama bertahun-tahun, mereka juga sudah berjasa!Tidak peduli terhadap negara ataupun hubungan Darman dengan mereka, sudah seharusnya Caden menjaga Dinala dan si Gila di kemudian hari.Steven mengerti maksud Caden, hanya saja dia tidak mengerti bahwa ….“Kenapa aku yang tanggung jawab, bukan kamu?”Caden berkata, “Aku nggak leluasa.”Steven merasa bingung. “Apa maksudnya nggak leluasa?”Caden mengangkat kelopak matanya melirik Steven sekilas. Di benaknya terlintas ucapan Hayden. Hayden mengatakan Dinala adalah kakak perempuan ….Tadi Caden juga telah memperhatikannya, memang mirip!Sekarang Caden sudah memiliki istri, tidak leluasa dalam menjaga seorang gadis! Caden menggerakkan bibirnya, tetapi tidak menjelaskan. Bagaimanapun, hal itu adalah privasi Dinala. Caden tidak bisa membongkarnya. “Kalau aku

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1463

    Begitu pintu dibuka, ada warga yang bertanya, “Dinala, apa yang terjadi?”Kening Dinala berkerut. Ekspresinya kelihatan serius. “Paman memukul orang hingga terluka. Aku bawa mereka ke klinik.”Para warga mulai membahas.“Si Gila itu memang nggak waras. Kenapa dia suka sekali memukul orang lain? Dia malah cari masalah buat Dinala! Haih!”“Apa dia nggak bisa bersikap lebih patuh? Selalu saja memukul orang!”Usai mendengar, si Gila memungut sebatang kayu hendak memukul mereka. Para warga pun terkejut hingga segera melarikan diri. Mereka berlari sembari memakinya sebagai orang gila!Setibanya di klinik, dokter memeriksa Steven sejenak. Katanya, cedera Steven terlalu serius, mesti diinfus anti inflamasiDinala berkata, “Bibi, kamu infuskan dia dulu, ya. Aku antar Paman kembali ke pegunungan dulu. Aku akan segera kembali. Aku akan tanggung biaya pengobatannya.”Dokter mengangguk dengan tidak berdaya. “Pergi sana.”Setelah Dinala meninggalkan tempat, dokter berkata pada Caden dan Steven, “Ak

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1462

    Hanya saja ….Caden menyadari ada yang terus mengamatinya. Dia pergi ke atas gunung untuk mengambil barang. Dia merasa sangat bahaya!Caden berpikir sejenak, kembali berkata, “Demi nggak menghebohkan massa, aku nggak boleh pergi bersamamu. Apa kamu bisa membawa barangnya dan mengantarnya ke klinik?”Berhubung ingin bersandiwara, sandiwara mesti dilakukan secara menyeluruh! Caden datang untuk menjemput Steven. Demi mengelabui orang-orang, tentu saja Caden mesti duluan mengantar Steven ke klinik.Si Gila merasa ragu dan juga gelisah. “Benda itu ada di tebing curam, tempat yang sangat tersembunyi dan berbahaya. Manusia sama sekali nggak bisa mencapainya, hanya burung elang yang bisa menggigitnya ke sana. Kalau ingin mengambilnya kembali, mesti ada elang yang terbang ke atas untuk mengambilnya.”“Tapi sebelum aku berpura-pura gila, aku sudah melepas elangku kembali ke alam. Sekarang, kalau ingin mengambilnya, kita harus mencari cara.”Caden bertanya, “Gimana dengan elangnya Dinala?”Kening

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1461

    Sembari berbicara, si Gila terisak-isak lagi. Dia menatap Caden dengan mata merah. “Aku adalah seorang anak yatim piatu. Orang tuaku sudah meninggal dini. Dulu demi bertahan hidup, aku sengaja berperilaku jahat agar ditakuti orang lain dan nggak ada yang berani untuk menindasku!”“Waktu itu, orang-orang di sisiku membenciku. Hanya Dikara saja yang memperlakukanku dengan sabar! Dia bilang kami itu teman sejak kecil. Dia tahu aku nggak jahat. Meskipun aku menghantam kepalanya dengan batu bata, dia marah dan bertengkar denganku, malam harinya dia tetap mengantar makanan buat aku! Dia nggak punya hubungan darah sama aku, tapi dia itu saudara kandungku!”“Kemudian, dia sakit parah dan hampir meninggal. Kebetulan dia bertemu dengan papamu, papamu turun tangan untuk membantunya, mengeluarkan uang untuk membayar dokter. Waktu itu, jalanan ditutup karena salju tebal, papamu tinggal sebulan lebih di rumah Dikara. Hubungan mereka pun dimulai dari sana.”“Setelah papamu keluar negeri, dia menghubu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1460

    ”Dia mengatakan aku mesti menyerahkannya kepada Dikara! Dia juga memberiku banyak uang, lalu berpesan kepadaku untuk jangan kembali lagi setelah meninggalkan Negara Amuriko. Katanya, di sana sangat bahaya!”“Dia juga berpesan kepadaku untuk jangan mengatakan kepada orang-orang kalau aku kenal sama dia, juga nggak boleh mengatakan kepada orang-orang masalah aku membawa barang itu kembali dari luar negeri! Dia bilang kalau ada kesempatan lagi, dia akan kembali untuk mengambil barang itu langsung dari Dikara. Kalau Darman nggak mengambilnya sendiri, dia akan menyuruh putranya untuk mengambilnya!”“Katanya, aku nggak boleh memberikannya kepada siapa pun selain kalian berdua! Aku nggak tahu benda apa itu. Waktu itu, aku pergi mencari bosku mengajukan pengunduran diri dengan menggunakan alasan keluargaku.”“Kemudian aku menaiki kapal dan berlayar melintasi lautan, butuh hampir sebulan penuh untuk kembali ke Kota Amari! Di tengah perjalanan, aku bahkan bertemu dengan bajak laut. Aku terpaksa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1459

    Tanpa menunggu balasan dari Caden, si Gila langsung meraih pergelangan tangannya! Dia menarik Caden ke ruang tamu!Dinala segera menyeka air matanya. Baru saja dia hendak menyusul, langkahnya pun dihalangi oleh Steven. “Biarkan mereka berbicara berdua.”Kening Dinala berkerut. “Apa mereka saling kenal?”Steven membalas, “Ada … sedikit kisah.”Dinala merasa syok. “Kalian mendekatiku, sebenarnya demi mendekati Paman?”Steven merasa bersalah.Dinala benar-benar menganggap Steven sebagai teman, tetapi Steven malah bersikap tidak jujur, malah mendekatinya dengan maksud lain.Napas Dinala menjadi terengah-engah. Keningnya kelihatan berkerut. “Sebenarnya siapa kalian?”Steven merasa bersalah. “Aku sudah memanfaatkan adikmu, membuatku mencemaskannya. Aku minta maaf. Mengenai yang lain … kita bicarakan lagi nanti. Kami benar-benar nggak bermaksud jahat.”Dinala terdiam.Di dalam ruang tamu.Si Gila emosional. Dia menunjuk foto ayahnya Dinala. “Dia … dia ….”Caden melihat foto tua itu sekilas, l

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1458

    Baru saja Steven menyelesaikan omongannya, tinjuan langsung dilayangkan ke atas wajahnya!Si Gila kelihatan sangat marah. “Hubungi komplotanmu untuk jangan lukai Diaz! Sudah dengar, belum?”Steven melawan sembari menjerit Dinala, “Dinala, selamatkan aku! Dia memang sudah gila! Percaya sama aku, jangan dengar omong kosong si Gila itu!”Si Gila menjerit dan kembali melayangkan tinjuan, “Kamu yang gila! Kalau kamu nggak menghubungi komplotanmu lagi, aku akan habisi kamu! Aku akan habisi kamu!”Dinala segera melerai. “Paman, hentikan dulu. Ada yang perlu aku tanyakan sama dia.”Si Gila menatap Dinala dengan mata memerah. Suaranya terdengar terisak-isak. “Dinala, dia benar-benar sudah menculik Diaz. Dia itu orang jahat! Mereka ingin melukaimu dan juga Diaz! Dia ingin menjual orang tubuh kalian! Dia juga bilang akan memotong lidah Diaz!”“Aku sudah kedengaran! Aku sudah mendengarnya! Aku mendengar dengan telingaku sendiri! Paman nggak gila! Kamu percaya sama Paman! Paman nggak gila!”Steven

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1457

    Steven sengaja merendahkan nada bicaranya. “Sebentar lagi turun hujan. Akan gampang untuk beraksi! Aku sudah menyelidikinya. Orang tuanya sudah meninggal. Hanya ada seorang orang gila dan adik berumur 7 tahun di sisinya. Setelah hilang nanti, nggak ada yang bakal mencarinya.”“Kamu sudah berhasil menangkap adiknya? Bagus, kalian sembunyikan adiknya dengan baik! Nanti, aku akan bohongi dia untuk mencari adiknya. Saat di perjalanan, aku akan membuatnya jatuh pingsan, lalu membawanya pergi!”“Beri tahu pembeli, besok sudah bisa melakukan transplantasi hati. Suruh dia persiapkan uangnya! Selain itu, kamu hubungi lagi orang yang membutuhkan retina dan juga jantung. Anak-anak juga nggak masalah. Kondisi adiknya juga sangat sehat.”“Sudahlah. Sekarang aku akan pergi mencarinya. Kalian kirim video adiknya kepadaku. Aku mesti buat dia tahu kalau adiknya benar-benar lagi diculik.”Si Gila menahan napasnya berdiri di luar. Keningnya pun berkerut!Tiba-tiba si Gila kedengaran suara tangis Diaz. “S

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1456

    Mereka melakukan panggilan video selama setengah jam. Saat Naomi memanggil Hayden untuk makan, Hayden baru mengakhiri panggilan dengan tidak rela. Dia janjian untuk bertemu esok pagi.Panggilan diakhiri. Dinala segera bertanya pada Steven, “Apa ular itu ular asli?”Steven mengangguk dengan tersenyum. “Iya.”Dinala merasa sangat kaget. “Ular itu kecil sekali. Kenapa Nine malah terkejut seperti itu?”Steven berkata, “Putih bukan ular biasa. Ia sangat berbisa.”Kening Dinala berkerut. “Kenapa Hayden bisa punya hewan peliharaan yang begitu berbahaya?”Steven membalas dengan tersenyum, “Hayden pernah menyelamatkan Putih. Putih juga pernah menyelamatkan Hayden. Hubungan mereka sangat bagus, sama seperti kamu dengan Nine.”Dinala bertanya lagi, “Bukannya Hayden baru berusia 5 tahun? Kenapa dia bisa sehebat itu?”Steven berkata, “Dia belajar dari guru yang hebat. Ditambah lagi, Hayden memang punya bakat. Jadi, dia sangat hebat.”Dinala berkata, “Adikku lebih besar 2 tahun daripada Hayden, tapi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status