Share

Bab 1337

Penulis: Erlina
Raut wajah Dylan seketika menjadi muram. Dia yang biasanya suka tersenyum, langsung kelihatan muram. Dia seolah-olah kepikiran dengan suatu hal serius!

Beberapa saat kemudian, Dylan baru kembali bersikap santai seperti biasa. Dia pun berkata dengan menyipitkan matanya, “Ini masalah di antara aku dengan Catherine. Aku nggak bisa membocorkannya, tapi kamu tenang saja. Aku jamin aku akan mengatasi masalah ini dengan baik! Aku pasti nggak bakal tarik kamu dalam masalah ini. Aku pergi telepon dulu.”

Sebelum Dylan menelepon, dia pun menyerahkan selembar tisu kepada Camila, lalu berkata dengan nada tenang, “Jangan menangis. Nanti kamu jadi jelek.”

Camila melihat Dylan berjalan ke balkon. Keningnya berkerut. Padahal Camila sudah menangis seperti ini, Dylan masih saja tidak bersedia untuk mengatakannya! Sebenarnya ada apa di antara Dylan dengan Catherine? Kenapa begitu rahasia?

“Kring, kring, kring ….” Ponsel Camila berdering.

Ketika melihat ada panggilan masuk dari Lyana, Camila segera mengusa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1338

    [ Aku jomlo dan aku gembira! ]Disusul, postingan ini hangat diperbincangkan!Para warganet seolah-olah menjadi seorang detektif, mulai menebak-nebak.[ Beberapa waktu lalu, Keluarga Hermanto mengusir Dylan dari rumah. Semua itu pasti karena Dylan nggak suka sama Catherine. Dia ingin membatalkan pernikahan. ][ Jadi, Keluarga Hermanto marah langsung mengusir Dylan. Orang tuanya ingin menggunakan cara ini untuk memaksa Dylan melangsungkan pernikahan! ][ Sekarang Keluarga Hermanto menyadari nggak ada gunanya untuk memaksa Dylan lagi, pada akhirnya mereka pun mengalah. Anak yang terlantar itu telah kembali menjadi anak kaya raya! ]Banyak gadis yang gembira bagai sedang merayakan Tahun Baru saja. Mereka juga memberi selamat kepada Dylan yang kembali ke masa lajangnya.Kemudian, ada juga yang menginjak-injak Catherine, lalu berkata kasar.Begitu Camila membaca berita itu, dia pun terbengong di tempat. Dia sungguh tidak menyangka Dylan akan mempublikasikan hubungannya dengan Catherine. Se

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1339

    “Ayo, kita makan, nanti makanannya dingin.” Dylan mengulurkan tangan ke hadapan Camila. Camila juga tidak menolak, langsung meraih pergelangan tangannya dan berdiri.Mereka berdua berjalan ke ruang makan. Camila berkata, “Kamu klarifikasi hubungan kamu dengan Catherine. Apa kamu nggak takut dia bakal cari masalah sama kamu?”Dylan merasa sangat percaya diri. “Dia nggak berani!”“Gimana? Apa aku cukup setia kawan? Asal kamu tahu, kamu nggak rugi bisa berteman sama aku. Nanti saat kamu kenalin cewek buat aku, kamu mesti puji-puji aku.”Camila mengangguk. “Emm! Nggak masalah!”“Selain itu, aku juga sudah tahu masalah Leon. Kamu tenang saja, aku pasti akan melindungimu. Kalau sampai Leon berani mencelakaimu, akan kuhabisi dia!”Camila juga tidak bersikap sungkan. Dia berterima kasih, kemudian berkata, “Tapi lebih baik kamu jelaskan masalah aku dan kamu kepada Bibi Lyana. Aku nggak ingin dia punya harapan terlalu besar, nantinya dia malah akan merasa kecewa. Suruh dia ganti sasaran. Jangan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1340

    Selain William yang merasa kesal dengan pernikahan bisnis yang tidak berhasil itu, yang lain sedang mentertawakan Catherine.Mereka semua sungguh berharap pernikahan bisnis tidak berjalan lancar. Dengan begitu, mereka bisa kembali menindas Catherine.Jika Catherine berhasil menjadi istrinya Dylan, itu sama saja dia akan menginjak mereka semua!Kening Catherine kelihatan berkerut. Dia duduk dengan terdiam. Tidak peduli betapa marahnya William dan betapa kasarnya sindiran Siska dan kakak-kakaknya, dia tetap tidak berkata-kata.Mereka semua sudah menjerit dari tadi. Akhirnya dia pun terdiam.Meskipun demikian, anggota Keluarga Suryadi tetap merasa tidak puas, malahan merasa semakin marah lagi. Namun apa daya? Catherine tidak berbicara sama sekali, tidak membantah, tidak mengomel, dan tidak marah.Pada akhirnya, William berkata, “Kamu kembali ke kamar dan renungkan kesalahanmu. Coba kamu pikirkan cara untuk mendapatkan hati Dylan!”Catherine berdiri sembari mengangguk. Dia berpamitan deng

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1341

    Di kamar lantai atas.Naomi sedang duduk di sofa sembari menunggu orang.Caden memasuki kamar, lalu berkata dengan tersenyum, “Ada apa?”Caden ingin duduk menempel di samping istrinya. Alhasil, belum sempat Caden duduk, istrinya pun bersuara, “Berdiri! Ada yang ingin aku tanyakan!”Caden sangat penurut. Dia berdiri dengan patuh. Naomi bertanya dengan mengerutkan keningnya, “Jujur, apa kamu tahu masalah Paman Kevin dan Bibi Lyana ingin menjodohkan Camila dengan Dylan?”Caden menyipitkan matanya. Ternyata masalah ini? Dia pun berterus terang. “Aku tahu.”Saking marahnya, Naomi langsung menendang Caden. “Kalau kamu tahu, kenapa kamu nggak kasih tahu aku?”Caden berusaha untuk menghibur Naomi, “Karena aku tahu Paman Kevin dan Bibi Lyana itu orang baik. Nggak peduli betapa berengseknya putra mereka, mereka juga nggak akan membuat Camila hidup menderita.”Ucapan Caden sungguh masuk akal. Naomi sendiri juga kenal dengan karakter Kevin dan Lyana.“Kamu juga seharusnya beri tahu aku. Masalah i

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1342

    Keesokan harinya, setelah mengantar anak-anak ke sekolah, Caden dan Naomi pergi ke kuil tempat mereka menitip abu Wanda.Mereka berdua datang untuk mencari tanggal bagus dan bertanya hal yang perlu diperhatikan dalam penguburan.Biksu di kuil sudah memberi tahu banyak hal. Naomi mendengar dengan sangat serius. Lantaran takut akan melupakan sesuatu, dia sengaja mengeluarkan catatan untuk mencatatnya. Saat pergi, dia membeli banyak kardus berisi kertas berwarna emas di kaki gunung, lalu memasukkannya di dalam bagasi mobil. “Kenapa kamu beli sebanyak ini?” Caden tidak terlalu mengerti.Naomi berkata dengan menepuk-nepuk tangannya. “Aku ingin lipat kertas sembahyang untuk Mama.”“Kenapa nggak beli yang siap jadi?”“Beda, dong. Dengar-dengar mereka baru bisa menerimanya kalau kita lipat sendiri. Sebelum lipat, di belakangnya bisa ditulis nama Papa dan Mama, lalu tulis doa juga. Bisa juga tulis kata-kata yang ingin kita katakan sama mereka.”Naomi memiliki pandangan sendiri terhadap keyaki

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1343

    “Mamamu emosi, langsung menampar orang tua anak itu. Sekarang kondisi pun menjadi kacau.”Naomi sungguh merasa panik. “Apa Mama terluka?”“Nggak, ada aku dan sekuriti sekolah yang melindunginya. Hanya saja, sekarang masalah semakin kacau, orang tua anak itu juga nggak bersedia untuk damai. Guru juga nggak izinkan kami untuk bicara dengan orang tua anak itu. Pihak sekolah minta kamu dan Caden untuk kemari.”Naomi bertanya lagi, “Apa hari ini Tiara nggak di sekolah?”“Nggak. Sepertinya dia ada seminar.”Kening Naomi berkerut. “Sekarang aku masih dalam perjalanan pulang. Papa beri tahu guru dulu, kami akan tiba sekitar 40-an menit. Kamu dan Mama jaga anak-anak dulu. Jangan berdebat sama mereka lagi.”“Oke, oke.”Panggilan diakhiri, Naomi segera menelepon guru taman kanak-kanak untuk menanyakan kondisi. Guru memberi tahu kondisi di sekolah, kemudian berkata berharap bisa membahasnya dengan tatap muka.Ketika melihat Naomi mengakhiri panggilan lagi, Caden bertanya, “Mereka berantem dengan s

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1344

    Kening Naomi berkerut. Dia tidak percaya dengan omongan Nico! Naomi tahu jelas bagaimana karakter anak-anaknya. Rayden memang tidak suka berhubungan dengan orang asing, tapi dia memiliki sopan santun. Seandainya Nico benar-benar ingin berteman dengan Rayden, Radyen tidak mungkin akan mengabaikannya!Sementara, karakter Jayden lebih lembut, tidak mungkin dia mengambil inisiatif untuk memukul orang lain! Hayden memang jago berkelahi, tapi dia juga punya batasan saat turun tangan. Tidak mungkin dia akan memukul Nico secara habis-habisan!“Apa kata Hayden, Jayden, dan Rayden?” Guru merasa tidak berdaya. “Rayden nggak bersedia mengatakan apa pun. Aku sudah bertanya beberapa kali. Dia hanya terdiam saja.”Ketika kepikiran Rayden yang sedang mengerutkan keningnya, Naomi pun merasa sakit hati. “Apa kata Hayden dan Jayden?”Guru menjawab, “Kata Jayden, dia melihat Nico mengambil pensil dan menusuk Rayden. Itulah sebabnya Jayden bisa pergi melindungi Rayden. Kalau kata Hayden, Nico selalu meni

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1345

    Rayden menangis terisak-isak. “Aku nggak suka sama Nico. Dia selalu ambil barangku tanpa permisi, juga suka panggil aku Bisu. Tadi dia paksa aku buat bicara, tapi aku nggak mau. Dia pun marah, ingin pukul aku. Dia bisa seni bela diri. Aku dan Jayden nggak bisa mengalahkannya.”Jayden berkata, “Aku juga nggak suka dia. Dia jahat sekali!”Baby menangis. “Dia … dia tahu aku punya Angel. Dia bilang dia mau bunuh Angel, lalu dimasak jadi sup. Huhu ….”Hayden mengepal erat kedua tangannya. “Aku memang nggak suka sama dia. Dia selalu saja mengangkat jari tengahnya untuk provokasi aku. Aku sudah bersabar, tapi hari ini aku nggak bisa bersabar lagi. Dia malah berani turun tangan terhadap Rayden dan Jayden!”Raut wajah Braden kelihatan muram. Saat bertengkar hari ini, dia tidak berada di ruang kelas. Jika tidak, semua itu pasti tidak akan terjadi. Hanya saja, Braden tahu semua itu adalah ulah Nico.“Mama, aku sudah tanya beberapa teman di kelas. Mereka semua bilang Nico yang duluan turun tangan.

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1580

    [ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1579

    Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1578

    [ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1577

    Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1575

    Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, “Masalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.”“Kita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.”Furla pun menangis. “Waktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku ….”Furla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, “Furla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.”“Kita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1574

    Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. “Dylan, selamatkan aku. Huhuhu ….”Tanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!“Enak?” Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. “Kelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!”Kedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. “Aku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1573

    Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, “Kak Camila ….”Camila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja ….Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, ‘Furla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.’Dylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status