Share

Bab 1223

Author: Erlina
Ketika Kakek Pertama tidak ada di tempat, wanita tua itu akan mewakilinya untuk mengatasi masalah. Seandainya wanita itu kehabisan akal, masih ada Kakek Ketiga dan juga Kakek Keempat.

Kakek Kedua dan Kakek Kelima hanya suka bermain saja. Satunya suka menyelesaikan masalah dengan tinjuan. Satunya lagi suka melakukan serangan mendadak dengan senjata! Jadi, biasanya masalah di pegunungan bukan urusan mereka. Mereka berdua hanya perlu menunggu misi dari organisasi saja.

Kedudukan mereka berdua dari para master mirip seperti kedudukan Hayden di depan Braden dan Rayden.

Caden mengangguk. “Masalah itu jadi tanggung jawabku. Aku minta halusinogen sama Nenek. Aku mau ….”

Baru saja Caden melontarkan ucapannya, Kakek Kedua dan Hayden langsung berkata dengan penuh antusias, “Oke! Bagus! Aku dukung kamu! Lakukan saja!”

Caden terdiam membisu.

Mereka berdua juga tidak peduli dengan reaksi Caden. Terdengar lagi suara penuh semangat mereka.

“Aku merasa rencananya menarik sekali. Nanti aku mau tunggang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1224

    Cahaya dari lampu malam menerangi area tepat di depan, membuat Caden teringat pada salah satu karakter dalam anime.Pria tanpa wajah.Iya, tepat sekali, di depan sana ada pria tanpa wajah. Dia bahkan memiliki tinggi badan lebih dari 2 meter!Hanya saja, pria tanpa wajah di dalam anime sangatlah pendiam. Berbeda dengan pria tanpa wajah di depan Caden, dia malah mengeluarkan suara raungan bagai seekor beruang saja! Sangat tidak sesuai dengan karakter pria tanpa wajah.Caden menebak sesuatu, lalu menggigit bibirnya. Baru saja dia hendak bertanya, tiba-tiba muncul kericuhan dari atas kepala.Begitu mengangkat kepala, Caden langsung melihat sosok hantu. Hantu tergantung terbalik di atas dahan pohon. Wajahnya bersimbahan darah. Dalam sekilas lihat, dia sungguh menyeramkan! Bukan hanya wajahnya saja, lebih tepatnya seluruh tubuhnya bersimbahan darah.Caden sungguh kehabisan kata-kata. Dia terdiam sejenak, lalu menyapa, “Hayden, Kakek Kedua ….”Hayden segera melepaskan topeng “tanpa wajah”, l

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1225

    “Oke …,” balas Caden.Suara raungan kembali terdengar. Caden segera memalingkan kepalanya melihat ke sisi Hayden, lalu mengalihkan topik pembicaraan. “Kamu masih bisa mengeluarkan suara raungan?”“Suara raungan? Oh, aku tahu, bukan suaraku, tapi dia!” Hayden melepaskan seprai, lalu menunjukkan sesuatu.Jantung Caden hampir saja copot. Ada beruang … beruang asli!Hayden sedang menunggangi beruang, lalu menjewer telinganya sembari menggoyang kaki kecilnya.“Teman baruku, namanya Bego! Bego, dia itu papaku, beri salam dulu!”Beruang hitam raksasa kelihatan tidak gembira. Ia langsung menjerit ke sisi Caden dengan gusar! Suaranya sangat keras sampai memekakkan telinga! Seolah-olah ada amarah besar di dalam hatinya. Semuanya hendak dilampiaskan ke diri Caden!Ujung bibir Caden berkedut. Apa di mata beruang, dibandingkan dengan mereka berdua, Caden paling gampang ditindas?“Ayo, pergi, kata nenekmu, kita mesti segera pulang. Dia dan Naomi lagi menunggu kita untuk makan malam bersama.” Usai be

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1226

    Hayden pun merasa makin panik. “Mereka lagi berantam?”Caden berbisik, “Belum, jangan terlalu khawatir. Kakek Kedua tahu rencana kita. Meskipun mau berantam, mereka juga nggak akan melakukannya sekarang. Dia pasti akan pilih tempat yang sesuai.”Kakek Kedua pasti akan memilih tempat yang jauh dari Caden dan Hayden agar tidak merusak rencana mereka. Selain itu, dinilai dari kondisi sekelompok orang ini, Kakek Kedua pasti sudah menakut-nakuti mereka sebelum pergi.“Kita tangani dulu orang-orang ini secepatnya. Habis itu, kita baru pergi cari mereka.”Hayden merasa gelisah, tetapi tetap mematuhi ucapan Caden. “Emm!”Ayah dan anak itu bekerja sama dengan baik. Caden menyebarkan halusinogen, sedangkan Hayden menakut-nakuti mereka. Sekelompok pemburu itu pada dasarnya sudah merasa tegang. Di bawah pengaruh obat, mereka langsung kehilangan akal sehat sepenuhnya.Sekelompok orang itu mulai berteriak ketakutan dan melarikan diri ke segala arah. Ada orang yang dilukai secara tidak sengaja oleh r

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1227

    Begitu Kakek Kedua menambah kekuatannya, dia bisa langsung membunuh master.“Kakek Buyut Kedua!” Hayden langsung menerjang keluar dengan panik.Kakek Kedua mengerutkan kening, lalu terdiam sejenak sebelum melepaskan master dan bangkit. “Aku akan menunggumu di sini. Cari saja aku kalau kemampuanmu sudah meningkat. Pergi sana!”Wajah master sudah sepenuhnya merah dan dia juga terbatuk hebat. Hayden segera menghampirinya dan bertanya, “Hei, kamu baik-baik saja, ‘kan?”Master berlinang air mata dan memelototi Kakek Kedua dengan marah. Dia tidak menyeka darah di wajahnya, tetapi menyeka air matanya dengan kasar tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Kemudian, dia bangkit dan turun dari puncak gunung dengan langkah tertatih-tatih.Hayden menatap punggung master dengan kening berkerut. Dia menghampiri master, lalu menyelipkan sebotol obat ke tangannya secara paksa. “Ini bisa sembuhkan lukamu.”Master melirik Hayden dengan ekspresi yang sulit ditebak, lalu menerima botol obat itu dan pergi.Setel

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1228

    Ketika berbicara, Kakek Kedua terlihat menyesal dan merasa bersalah.“Aku memang berhasil balas dendam, juga memopulerkan nama guruku. Aku bahkan membawakan kehormatan bagi negara. Tapi, caraku balas dendam terlalu arogan. Orang yang nggak bisa mengalahkanku pun mulai berniat buruk.”“Mereka pakai cara yang sangat kejam untuk bunuh istri guruku, juga mengancamku dengan nyawa adik seperguruanku. Mereka paksa aku untuk melakukan pertarungan curang, juga menyuruhku untuk sengaja kalah dari para ahli bela diri luar negeri supaya bisa mengembalikan harga diri negara mereka. Kalau aku menolak, mereka mau aku bunuh diri. Kalau nggak, mereka akan bunuh adik seperguruanku.”“Para penculik itu juga membiarkanku melakukan panggilan video dengan adik seperguruanku. Adik seperguruanku sangat sedih dan sudah putus asa karena kematian ibunya. Dia menatapku dan menyuruhku untuk balas dendam dengan penuh amarah. Dia mau aku balaskan dendam ibunya dan nggak usah peduli padanya.”“Setelah guruku meningga

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1229

    “Aku benar-benar nggak berdaya. Jadi, aku beri tahu dia, di saat dia bisa mengalahkanku, aku akan kasih tahu dia siapa pelaku pembunuh ibunya dan membawanya pergi balas dendam bersama. Dia percaya pada ucapanku dan berlatih bela diri dengan sangat rajin. Seolah-olah, tujuan hidupnya hanya itu. Tapi ....”Kakek Kedua memandang ke kejauhan dan menghela napas panjang lagi.“Sebenarnya, sampai sekarang, aku juga masih belum temukan siapa pelakunya. Aku nggak berhenti selidiki hal ini, tapi mereka sama sekali nggak tinggalkan petunjuk apa pun. Kalau bahkan aku juga nggak bisa menyelidikinya, dia juga lebih nggak mungkin bisa menyelidikinya.”“Jadi, aku hanya bisa bersembunyi dan menolak untuk menemuinya. Aku nggak tahu siapa pelaku pembunuh ibunya. Aku pun nggak bisa membiarkannya menang. Tapi, begitu kalah, dia akan merasa sangat sedih dan marah. Haih ....”Caden dan Hayden hanya mendengar cerita Kakek Kedua dalam diam. Setelah sesaat, Caden baru berkata, “Kakek sudah memalsukan kematian

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1230

    Setelah berpikir sejenak, Caden pun kembali ke kabin seorang diri.Di kejauhan, perburuan di hutan masih belum berakhir. Berhubung jaraknya jauh, Caden tidak mendengar jeritan orang. Namun, dia bisa mendengar auman binatang buas yang samar. Saat ini, dari 50 pemburu ilegal, yang masih hidup hanyalah 22 orang.Caden melirik angka pada jam tangan pintar tanpa terkejut atau merasa iba. Dia beralih layar, lalu mengikuti petunjuk navigasi untuk pulang ke rumah.Rumah para kakek terdiri dari 8 bangunan kecil. Setiap bangunan terbuat dari kayu dan memiliki 2 tingkat. Modelnya juga pada dasarnya sama. Keenam orang tua menempati masing-masing satu bangunan, Naomi dan anak-anak menempati satu bangunan, dan bangunan yang satu lagi dijadikan sebagai gudang. Gudang itu menyimpan makanan dan kebutuhan hidup sehari-hari semua orang.Kedelapan bangunan itu berdiri bersebelahan dan membentuk lingkaran. Di luar bangunan, tidak ada tembok yang tinggi, hanya ada pagar bambu yang tingginya semeter. Pagar i

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1231

    Setelah bertemu Putih, Caden merasa makin yakin lagi. Putih keluar untuk mencari orang. Ia tentu saja baru akan pulang setelah menemukan orangnya. Sementara itu, Kakek Pertama dan Kakek Keempat sedang tidak berada di hutan. Caden sudah bertemu dengan Kakek Kedua. Jadi, kedua pria tua ini pasti adalah Kakek Ketiga dan Kakek Kelima.Kedua pria tua itu mengamati Caden untuk sesaat.“Dia kelihatan kayak orang yang hebat.”“Sayangnya, dia juga yang membuat Naomi hidup menderita dulu.”Caden pun tidak bisa berkata-kata. Beberapa orang tua ini menganggap Naomi sebagai cucu kandung mereka dan memiliki kesan yang buruk terhadapnya. Seberapa besar kasih sayang mereka terhadap Naomi, seberapa besar pula kesan buruk mereka terhadap Caden.Bagaimanapun juga, tidak peduli apa pun alasannya, seluruh penderitaan dan bahaya yang menimpa Naomi serta anak-anak berkaitan dengan Caden. Ancaman Nenek, serangan Kakek Kedua tanpa belas kasihan, ranjau darat yang “dihadiahkan” Kakek Ketiga dan Kakek Kelima ada

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1390

    Angeline pun terdiam.Sementara itu, Dylan mengucapkan kata-kata yang sangat menusuk hati dan menghancurkan mental Angeline.“Awalnya, aku nggak berpikiran untuk putus denganmu. Tapi, aku paling benci sama wanita yang suka pakai trik kotor. Berhubung kita pernah pacaran, aku akan berbaik hati dan memperingatimu. Camila itu bukan orang yang bisa disinggung seenaknya, apalagi sahabatnya itu. Menyinggung Camila setara dengan menyinggung Naomi. Berhati-hatilah.”Seusai berbicara, Dylan langsung mengusir Angeline. Dia bahkan sudah tidak berniat untuk membawa Angeline ke rumah sakit. Awalnya, dia hendak membawa Angeline ke rumah sakit karena ingin menjalankan tugasnya sebagai seorang pacar. Sekarang, mereka sudah putus, juga putus dengan tidak gembira. Dia pun malas meladeni Angeline lagi.Angeline tidak ingin meninggalkan Dylan. Namun, Dylan mengancam, “Ibuku itu penggemar berat Camila. Kalau dia tahu kamu ada di sini, dia pasti akan datang dan memukulmu. Kalau dia memukulmu, aku nggak akan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1389

    Dylan menyimpan ponselnya, lalu membuka pintu kaca balkon dan kembali ke ruang tamu.Angeline masih menangis tersedu-sedu dan terlihat sangat sedih. Melihat wajahnya yang babak belur, Dylan menyodorkan tisu untuknya.“Jangan nangis lagi. Nih, seka air matamu. Aku bawa kamu ke rumah sakit dulu.”Angeline menerima tisu itu dan menangis makin kencang. “Sayang, kamu harus membelaku. Aku memukulnya benar-benar karena salah paham, bukan sengaja.”Dylan langsung menjawab dengan jujur, “Aku bisa tanggung konsekuensi dari kamu yang melukai Camila. Tapi, aku nggak bisa bela kamu.”Angeline bertanya dengan mata berkaca-kaca, “Kenapa?”Dylan menyahut, “Aku ini pacarmu, jadi aku bersedia terima konsekuensinya. Aku akan keluar semua biaya pengobatan Camila, termasuk ganti rugi atas tekanan mentalnya. Kamu nggak usah khawatir. Tapi, aku benar-benar nggak bisa bela kamu.”Angeline bertanya dengan tampang yang sangat sedih, “Kamu nggak peduli meski dia sudah memukul pacarmu?”Dylan menjawab, “Kalau dia

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1388

    Naomi pun menjawab dengan marah, “Tanyakan saja sama sahabatmu itu! Pacar barunya itu memukuli Camila sampai kepala Camila berdarah. Sekarang, aku lagi bawa Camila ke rumah sakit untuk menjahit lukanya!”Caden sangat terkejut dan bertanya, “Apa yang terjadi?”Naomi menjawab dengan kesal, “Suruh saja Dylan menjelaskannya padamu. Kalau dia nggak cari tahu masalahnya sampai jelas, aku nggak akan diam saja!”Seusai berbicara, Naomi langsung memutuskan sambungan telepon.Camila berkata, “Buat apa kamu marah sama Pak Caden? Dia kan nggak salah.”Naomi menjawab dengan marah, “Dia tentu saja salah! Siapa suruh dia punya hubungan yang begitu dekat sama Dylan! Dia juga harus ikut menanggung kesalahan Dylan!”Naomi tahu bahwa Dylan sebenarnya juga tidak bersalah. Namun, masalah ini terjadi gara-gara Dylan. Dia yang membawa pulang Angeline. Jadi, dia harus bertanggung jawab!Di sisi ini, Naomi dan Camila sudah naik ke ambulans. Di sisi lain, kedua orang yang tidak bersalah itu juga sedang melakuka

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1387

    Angeline mengamati Camila sekali, lalu meminta maaf.“Maaf, Bu Camila. Aku yang salah paham. Aku akan bayar biaya pengobatanmu. Aku masih muda dan masih belum bisa berpikir dewasa. Maafkan aku, ya?”Angeline meminta maaf bukan demi Camila, melainkan untuk menenangkan Naomi. Dia tidak berani menyinggung Naomi. Selain itu, dia juga ingin meninggalkan kesan baik di depan Dylan.Angeline memang sudah memikirkan semuanya dengan baik. Sayangnya, Camila sama sekali tidak berniat untuk mengampuninya. Camila langsung menjawab, “Nggak bisa! Aku nggak terima permintaan maafmu!”Angeline pun tercengang.Camila lanjut berkata, “Kalau kamu benar-benar salah paham, aku bisa memaafkanmu. Lagian, aku ngerti siapa pun pasti bisa salah paham waktu lihat ada wanita asing yang tidur di rumah pacarnya. Tapi, kamu memukulku bukan karena salah paham!”“Tadi, kamu baru mau memukulku karena melihat wajahku! Kalau bukan karena aku menghindar tepat waktu, wajahku pasti sudah hancur dipukulmu! Jadi, kamu bukan pu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1386

    Angeline sudah bangkit dan berdiri dengan sangat dekat di sisi Dylan sambil memelototi Camila. Melihat Camila yang menunjukkan ekspresi kesakitan, dia hanya memasang tampang mengejek.Seusai Naomi menghentikan darahnya, ambulans masih belum tiba. Tubuh Camila sudah dibasahi keringat dingin saking sakitnya. Amarahnya pun memuncak. Dia memelototi Dylan, lalu berseru sambil menggertakkan gigi, “Jangan pura-pura mati! Cepat bicara!”Begitu Camila berseru, lukanya terasa sakit lagi. “Hk!”Naomi buru-buru berujar, “Kamu tenang dulu. Aku akan gantikan kamu bertanya padanya.”Kemudian, Naomi memelototi Dylan dan Angeline sambil bertanya, “Katakanlah, atas dasar apa dia memukul orang!”Dylan menjawab dengan ekspresi menyesal, “Begitu lihat ada wanita yang tidur di rumahku, dia pun salah paham dan mengira Camila datang untuk merayuku. Dia langsung ambil sebuah pajangan dan mulai memukuli orang.”Naomi mencibir, “Dia langsung main pukul tanpa bertanya dulu? Apa dia itu orang normal?”Angeline ber

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1385

    Dylan menghela napas. “Otak itu barang yang penting. Bisa nggak kamu punya otak sedikit? Orang yang agak-agak bodoh memang imut. Tapi kalau terlalu bodoh, siapa yang suka?”Angelina sangat peka dan segera meminta maaf. “Aku salah, Sayang. Jangan marah, ya. Aku begitu nggak suka sama mereka kan cuma karena aku takut mereka merebutmu. Jangan marah lagi, ya. Aku yang salah. Kalau kamu masih marah, aku ... aku pergi minta maaf sama mereka deh. Gimana?”Sebelum Dylan sempat berbicara, Angeline sudah berlari ke sisi Naomi dan berkata, “Kak, aku salah. Maaf ....”Naomi hanya menjulingkan matanya tanpa mengatakan apa-apa. Dia langsung mengabaikan Angeline, lalu lanjut berjalan ke depan rumah Camila dan membuka pintu dengan memindai wajahnya.Angeline sangat terkejut. Dia menoleh ke arah Dylan dan bertanya, “Sayang, kamu tinggal di samping rumah Camila?”“Emm.”Angeline langsung merasa cemburu. “Kenapa kalian tinggalnya begitu dekat ....”Setelah masuk ke rumah, Naomi menjulingkan matanya lagi.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1384

    Naomi membawa sarapan yang dipersiapkannya untuk Camila masuk ke vila.“Nana!” Tiba-tiba, ada suara seseorang yang familier memanggil Naomi dari belakang. Begitu menoleh, Naomi langsung melihat Dylan yang baru kembali Di sampingnya, terdapat seorang gadis bertubuh seksi dan bertampang imut. Gadis itu terlihat sangat muda, sepertinya baru berusia sekitar 20 tahun. Dia adalah tipikal gadis bertubuh seksi, tetapi berwajah bak malaikat yang sangat disukai para pria.Dylan hanya menyukai wanita yang cantik alami. Semua pacarnya adalah wanita cantik yang memiliki pesona masing-masing. Gadis ini merangkul lengan Dylan dan keduanya terlihat sangat mesra.Begitu melihat Naomi, gadis itu langsung mengamatinya dengan penuh rasa permusuhan. Naomi hanya mengatupkan bibirnya dan merasa agak pusing. Camila pernah memberi tahu Naomi bahwa hanya dalam waktu 20-an hari, Dylan sudah mengganti 3 pacar. Sebelum tubuhnya pulih, dia sudah langsung mulai berpacaran. Gadis di hadapannya ini seharusnya adalah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1383

    Naomi memeluk Caden sambil berbisik, “Sekarang, semua orang nggak berhenti memuji Ayah dan Ibu. Negara sudah turun tangan untuk bersihkan nama mereka dan mereka bisa beristirahat dengan tenang. Kamu juga nggak perlu khawatir lagi.”Caden menyahut, “Menemukan abu Ibu dan membiarkannya dikubur bersama Ayah secara terang-terangan adalah impianku selama ini. Sekarang, impian itu sudah terwujud. Aku senang banget kok. Kamu nggak usah khawatirkan aku.”Naomi merasa sangat sedih dan menepuk-nepuk punggung Caden. Setelah terdiam sejenak, Naomi memanggil, “Sayang.”“Hmm?”“Kamu sudah mau ulang tahun.”Caden membuka matanya, lalu menengadah dan menatap Naomi. “Lalu?”“Apa kamu harus tinggal di aula leluhur di kediaman lama selama beberapa hari ini?”“Nggak juga sih. Kalau ada masalah mendesak, aku bisa pulang kapan saja. Ada para biksu yang melakukan upacaranya, aku nggak ada di sana juga nggak apa-apa.”Naomi berkata, “Kalau begitu, kamu harus makan dan tidur yang baik di sana. Di hari ulang ta

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1382

    Braden mengalihkan perhatiannya dari virus ke orang misterius. “Papa, kamu sudah temukan petunjuk baru mengenai orang misterius?”Caden mengernyit lagi. Ketika mengungkit tentang orang misterius, ekspresinya langsung berubah menjadi sangat dingin. Ada amarah, kebencian, dan kekecewaan yang terkandung dalam matanya.Setelah sesaat, Caden baru menjawab, “Mengenai masalah orang misterius, itu masalah pribadiku dengannya. Kalian nggak perlu ikut campur atau menyelidiki tentangnya. Kalau butuh bantuan, aku akan cari kalian. Waktu kalian senggang, carilah informasi tentang Kakek Buyut Pertama dan Kakek Buyut Keempat kalian.”Kakek Pertama dan Kakek Keempat sudah turun gunung untuk beberapa saat. Anehnya, masih tidak ada informasi mengenai keberadaan mereka sampai sekarang.Braden dan Rayden menatap Caden dengan kening berkerut, lalu mengangguk dan menjawab, “Kami mengerti.”Seusai menyiapkan makanan, Naomi mengetuk pintu dan berjalan masuk. “Ayo makan.”Setelah berjalan mendekat dan melihat

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status