Caden bersikap sangat sopan terhadap Morris.“Jayden sangat patuh. Dia sudah membawa banyak kegembiraan dan kehangatan pada keluarga kami. Semua itu nggak ternilai. Lagian, aku juga ingin berterima kasih padamu karena kamu tetap bersikap rasional, juga setuju untuk membiarkan Jayden lanjut hidup bersama kami. Jadi, jangan berkata begitu. Semua yang kita lakukan adalah demi kebaikan Jayden.”Setelah mengobrol sesaat, Morris mengetahui bahwa Naomi dan Caden sudah bergadang di rumah sakit semalaman demi menjaga Mia. Dia segera menyuruh mereka pulang untuk beristirahat.“Aku akan jaga Mia. Kalau ada apa-apa, aku akan segera hubungi kalian. Kalian pulang saja dan istirahat yang baik. Sekalian bawa Jayden pulang juga, ya. Di rumah sakit banyak kuman.” Naomi merasa tenang karena ada Morris yang menjaga Mia. Dia juga memang merasa lelah. Jadi, dia pun berpamitan dengan Morris.Jayden tidak lupa memberikan sarapan yang dimasaknya kepada Morris. Morris pun merasa sangat terharu dan tidak berhen
Orang tua Yuna meninggal karena dibuat kesal oleh Yuna. Keluarganya yang lain juga sudah memutuskan hubungan dengannya dari dulu. Sementara itu, kedua mertuanya telah meninggal. Sanak saudara dari pihak ayah tirinya Loki juga tidak peduli pada Yuna. Jika Naomi sekeluarga tidak peduli, mungkin tidak akan ada orang yang menangani jasadnya.“Oke, aku akan tangani hal ini,” jawab Caden tanpa keberatan.“Kalau Mia sudah sadar, kita pindahkan saja dia ke rumah sakit Jawhar. Kebetulan, Pak Morris juga mau menetap di Jawhar. Kita semua bisa pulang bersama.”“Oke, aku akan telepon Robbin untuk memberitahunya. Biarkan saja Mia transfer ke rumah sakitnya.”“Oh iya, apa Loki akan dijatuhkan hukuman berat?”“Tentu saja! Kejahatannya itu sangat berat. Meski nggak dihukum mati, dia juga akan dijatuhkan hukuman penjara seumur hidup. Dia nggak mungkin dibebaskan dari penjara selama sisa hidupnya.”Naomi menimpali dengan marah, “Mampus! Dia pantas menerimanya!”Naomi bukanlah orang maha pengasih. Dia ti
Orang yang berbuat salah harus menerima konsekuensi. Hanya menutup mulut setelah menyadari kesalahan tidaklah cukup. Bagaimanapun juga, luka yang ditimbulkan makian-makian mereka itu nyata.Pagi ini, Morris sudah mengirim surat pengacara kepada orang-orang itu. Selanjutnya, Joseph juga menyuruh Perusahaan Pelayaran Howie untuk mengirim surat pengacara kepada mereka. Morris melakukannya untuk menegakkan keadilan bagi cucunya, sedangkan Joseph melakukannya untuk menegakkan keadilan bagi putrinya.Surat pengacara yang dikirim kedua orang itu bukanlah surat pengacara biasa. Bagaimanapun juga, Morris memiliki dukungan seluruh dunia mode, dunia perfilman, dan para tokoh besar di dunia ekonomi. Sementara itu, Joseph memiliki dukungan Perusahaan Pelayaran Howie yang reputasinya mendunia dan Keluarga Cempaka yang misterius.Setelah mengetahui diri mereka menyinggung begitu banyak orang, mereka pun mulai ketakutan. Namun, begitu Caden bertindak, mereka baru tahu bahwa mereka sudah ketakutan terl
Naomi mengambil ponsel dari meja di samping tempat tidur. Awalnya, dia hanya ingin melihat waktu. Alhasil, layar ponselnya malah dipenuhi notifikasi berita yang direkomendasikan untuknya. Dia pun tercengang.Begitu melihat Caden menduduki peringkat pertama trending topic, Naomi segera melihat kolom komentar.[ Sudah kubilang, siapa yang nggak suka sama presdir dingin yang berkuasa dan berwibawa. Jangankan wanita, bahkan seorang pria sepertiku juga suka! ][ Meski nggak bisa jadi orang Pak Caden selama masih hidup, aku akan menghantuinya setelah mati nanti dan berjaga di sisinya! ][ Masalah Caden sudah membuatku menyadari kebaikan Bu Naomi. Tapi, aku tetap nggak bisa memaafkannya karena dia sudah berebutan suami denganku! ]Ketika membaca komentar-komentar itu, Naomi pun sesekali tersenyum dan sesekali merinding. Rasa suka orang-orang ini terhadap Caden benar-benar ... sulit dideskripsikan. Selain melihat komentar aneh orang terhadap Caden, dia juga mengetahui alasan Caden menjadi tren
Saat makan malam, Naomi menyadari bahwa Jayden terlihat kurang gembira dan hanya makan beberapa suap bubur. Naomi tentu saja merasa sedih.Akhir-akhir ini, ada banyak masalah yang menimpa Jayden. Meskipun masih kecil, dia pasti juga akan terpengaruh oleh hal-hal itu. Jika bukan karena Loki menarik perhatian media dan mengekspos foto Jayden, Naomi pasti akan menyelesaikan masalah ini secara pribadi tanpa memberi tahu Jayden. Bagaimanapun juga, ini bukanlah hal baik. Jayden pasti sedih setelah mengetahuinya. Naomi diam-diam mengernyit. Ini semua gara-gara Loki! Pria bajingan itu sama sekali tidak layak menjadi ayah Jayden!Seusai makan malam, Naomi mencari alasan dan membawa Jayden ke taman hotel. Anak dan ibu itu duduk di bangku taman sambil memandang bintang di langit.Setelah mengobrol sejenak, Naomi bertanya, “Jayden punya beban pikiran, ya?”Jayden menatap Naomi, lalu mengedipkan matanya dengan imut. Naomi pun tersenyum dan mengelus kepalanya sambil berkata dengan lembut, “Jayden p
Setelah mendengar ucapan Naomi, Jayden akhirnya merasa jauh lebih lega. Dia lanjut bertanya, “Kalau begitu ... kenapa Ayah melukai Ibu? Mereka itu suami istri, bukannya mereka seharusnya saling mencintai?”Naomi menjawab dengan jujur, “Di dunia ini, nggak setiap pasangan suami istri itu saling mencintai.”Jayden bertanya lagi, “Apa kelak Papa akan pukul Mama?”Naomi pun tertawa dan menjawab, “Tentu saja nggak. Papa baik banget sama Mama.”Mendengar jawaban Naomi, Jayden pun menghela napas lega. Dia mengkhawatirkan Naomi karena kematian Yuna diakibatkan oleh tindak kekerasan yang dilakukan suaminya. Jayden benar-benar polos, baik hati, dan perhatian.“Mama, apa Kakak bisa sembuh?”Naomi diam-diam menghela napas dan menjawab, “Kita doakan saja supaya dia cepat sadar. Kalau memang terjadi sesuatu, kita cuma bisa menerimanya dengan lapang dada. Yang namanya hidup, pasti ada hal baik dan buruk. Tapi, Kak Mia pasti berharap Jayden bisa gembira. Selama kamu gembira, dia juga akan gembira. Dem
Pagi ini, setelah menjenguk Mia di rumah sakit, Naomi dan Caden membawa Jayden ke rumah duka. Setelah menangani urusan upacara pemakaman besok, Naomi juga menyuruh Jayden untuk memilih sendiri makam untuk Yuna.Keesokan harinya lagi adalah hari upacara pemakaman Yuna. Jayden menghadiri upacara itu dengan status putra kandung, sedangkan Naomi dan Caden hadir dengan status teman. Maria, anak-anak lain, Tiara, dan Intan juga hadir.Tidak peduli bagaimana sikap Yuna saat masih hidup, dia sudah meninggal dan semua masalah sebelumnya tidak perlu diungkit lagi. Semua orang memberikan penghormatan terakhir kepadanya untuk berterima kasih atas jasanya melahirkan Jayden.Morris juga datang secara pribadi dan memberi hormat pada Yuna dengan serius. Dia merasa berterima kasih kepada Yuna karena sudah melahirkan sepasang anak perempuan dan laki-laki untuk meneruskan keluarganya.Tak disangka, para paman, bibi, dan saudara sepupu Yuna juga datang. Begitu masuk ke rumah duka, mereka mulai menangis hi
Orang tua Yuna tentu saja tidak setuju. Namun, Loki malah menyuruh Yuna untuk merekayasa sebuah penculikan. Mereka tidak mungkin tidak peduli pada putri mereka. Pada akhirnya, mereka menjual rumah dan toko demi menebus Yuna.Setelah mengetahui bahwa itu hanyalah sandiwara Yuna dan Loki, orang tua Yuna pun meninggal saking syok dan marah. Tanpa orang tua Yuna, Yuna dan Loki juga kehilangan sumber pendapatan mereka. Jadi, mereka pun mulai mencari bantuan kerabat Yuna.Awalnya, kerabat Yuna merasa sangat marah dan menasihati Yuna untuk meninggalkan Loki. Namun, Yuna malah menolak. Para kerabat Yuna langsung murka dan memutuskan hubungan keluarga dengannya.Dengan begitu, hidup Yuna bertambah sulit. Setiap merasa jengkel, Loki akan langsung memukulnya. Yuna sering dipukul dan bahkan juga tetap dipukul meskipun sedang hamil.Setelah melahirkan Mia, Mia malah memiliki penyakit bawaan lahir yang tidak dapat disembuhkan. Loki pun menyalahkan Yuna, lalu menghajarnya yang baru saja melahirkan be
Camila segera menggeleng. “Nggak, kok. Jujur saja, dia yang merasa tersiksa. Bagaimanapun, aku duluan yang memulai. Kamu nggak usah khawatirin aku. Aku nggak rugi untuk tidur sama dia. Dia tampan dan tubuhnya juga bagus. Lagi pula, teknik di atas ranjangnya juga bagus.”Naomi menjulingkan bola matanya melihat ke sisi Camila. Kemudian, dia menghela napas panjang. Yang penting Camila tidak merasa tersiksa.“Jadi, bagaimana dengan selanjutnya? Apa yang kamu pikirkan?”Camila berterus terang. “Kita semua juga sudah dewasa, nggak ada yang perlu dipikirkan lagi. Kami tidur bersama juga berdasarkan kemauan kita masing-masing. Dunia belum kiamat juga. Lagi pula, aku nggak suka sama dia, dia juga nggak suka sama aku. Alangkah baiknya kalau kami masih bisa berteman. Kalau memang nggak bisa, ya sudah.”“Oh, ya, jangan sampai kamu beri tahu masalah ini sama Kak Fiona. Aku juga nggak ingin Bibi Lyana dan Paman Kevin tahu masalah ini.”Naomi mengangguk. “Aku nggak akan ngomong. Aku lihat sekarang ka
Tidak lama kemudian, Robbin pun datang untuk mengambil sampel Dylan dan janin.Camila berkata, “Pak Robbin, kamu ambil sampel yang banyak, lalu lakukan tes DNA pada beberapa tempat demi berjaga-jaga.”Robbin paham. “Oke!”Camila bertanya lagi, “Bisa nggak tanpa melukai janin, biarkan dia terus tidur dulu? Setidaknya jangan biarkan dia bangun sebelum hasil tes DNA keluar.”Kalau Catherine bangun, dia pasti akan beronar. Lebih baik dia terus pingsan saja.Setelah hasil tes DNA keluar, baru Camila akan memberi pelajaran kepadanya!Naomi berkata, “Aku punya cara.”Setelah Robbin meninggalkan ruangan dengan membawa sampel, Naomi melakukan akupunktur di tubuh Catherine agar dia bisa tidur dengan nyenyak.Camila mengejar keluar kamar pasien. Dia meminta sampel janin dari Robbin. Dia langsung membawa sampel menuruni gedung untuk mencari si pria.“Kamu serahkan ini kepada kakakmu. Dia tahu apa yang seharusnya dia lakukan. Pegang yang bagus, jangan sampai kamu merusaknya. Hal ini sangat penting
Bahkan saat Camila memukul Catherine hingga jatuh pingsan untuk melakukan tes DNA, Dylan malah mengatakan tes DNA perlu persetujuan kedua belah pihak. Semua ini cukup membuktikan bahwa Dylan tidak ingin melukai Catherine dan juga sangat menghormatinya.Sebenarnya Camila benar-benar penasaran, ada apa dengan dia dan Catherine?Setelah mendengar masalah ini semalam, Camila menyelidiki latar belakang Catherine, tetapi dia tidak menemukan hubungan apa-apa di antara Catherine dengan Dylan.Entah ada hubungan apa di antara mereka berdua?Tiba-tiba suasana di dalam mobil menjadi hening. Camila mengendarai mobil, lalu melihat Dylan sekilas dari kaca spion tengah.Dylan menoleh untuk melihat ke luar jendela. Keningnya sedikit berkerut. Suasana hatinya terasa berat.Camila menggerakkan bibirnya, tetapi dia tidak berbicara. Dalam sesaat, dia tidak tahu apa yang seharusnya dia katakan?Camila mengendarai mobilnya dengan tenang. Di tengah perjalanan, dia mengirim pesan kepada temannya.Sepuluh meni
Camila tidak meladeni Dylan. Dia memapah Catherine kembali ke dalam mobil, lalu berpesan, “Kamu duduk di baris belakang buat jaga dia. Aku kendarai mobil.”Dylan menuruti apa kata Camila, duduk di samping Catherine. Dia pun bertanya dengan kening berkerut, “Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?”Camila kembali menyalakan mesin mobil. Dari kaca spion tengah, dia melihat Dylan sekilas. Dia melihat kening berkerut di atas wajah tampan itu, lalu berkata, “Jangan khawatir. Dia hanya pingsan, nggak terluka.”Dylan membuka mulutnya. “Apa aku lagi mencemaskannya? Aku lagi mencemaskanmu! Aku sudah peringati kamu sebelumnya, dia itu ibu hamil, sedangkan kamu itu selebritas. Kamu nggak boleh sentuh dia!”Camila mencemberutkan bibirnya. “Aku tahu, makanya aku bersembunyi di kawasan yang nggak terliput kamera CCTV?”Dylan terdiam membisu. Pantas saja Camila menyuruhnya untuk pura-pura muntah di pinggir jalan. Ternyata supaya kamera CCTV terhalangi orang-orang.“Tapi, Catherine kenal sama kamu! Se
[ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland
Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang
[ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca
Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k
Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m