Pengawal yang bertugas untuk mengawasi Naomi segera membuka jalan untuknya. Naomi pun berjalan melewati kerumunan dan menggendong Jayden dengan erat.“Jayden, jangan takut. Ada Mama di sini. Jangan takut, ya.”Jayden melingkarkan tangannya ke leher Naomi dengan erat sambil menangis tersedu-sedu. “Mama .... Huhuhu .... Mama ....”Jayden memang bisa menarik perhatian, tetapi Naomi lebih bisa menarik perhatian lagi. Para wartawan pun segera mengerumuninya.Ada beberapa wartawan yang tidak takut mati dan segera bertanya pada Naomi, “Bu Naomi, sekarang, ada banyak orang yang mengatakan bahwa Jayden adalah anak pembawa sial. Ada juga yang mengatakan dia mewarisi gen orang jahat. Apa kamu masih berencana untuk lanjut mengasuhnya?”Naomi langsung memelototi wartawan itu dan membentak, “Siapa yang bilang Jayden itu anak pembawa sial! Siapa yang benar-benar mewarisi gen orang jahat! Jangan asal fitnah! Jayden itu anak paling baik hati di dunia ini. Dia akan menjadi putraku selamanya!”“Apa kamu
“Loki itu sampah masyarakat, dia pasti juga sama buruknya!”“Dia memang bukan orang baik kok! Bukannya dia yang telantarkan anak istrinya? Dengar-dengar, ibunya Loki langsung dicampakkan begitu hamil. Makanya, Loki baru hidup bersama ayah tirinya!”“Ternyata begitu! Makanya kubilang gen mereka bermasalah! Lihat saja nanti! Kakeknya bermasalah, ayahnya juga bermasalah. Setelah dewasa nanti, kalau Jayden nggak bermasalah, aku akan buka siaran langsung dan akhiri hidupku dengan potong lidahku!”Para wartawan mulai menghina pria tua itu. Meskipun pria tua itu terlihat berwibawa dan sepertinya bukan orang biasa jika dinilai dari penampilannya, mereka tetap tidak takut padanya.Tiba-tiba, ada 2 mobil hitam yang melaju mendekat dan berhenti di belakang kerumunan. Meskipun mobil itu biasa-biasa saja, orang yang turun dari mobil bukanlah orang biasa. Mereka semua mengenakan jaket khusus. Orang yang berwawasan pasti mengenali mereka.Para pemimpin yang muncul secara bersamaan itu langsung menari
Berkat Morris, orang-orang dari luar negeri tidak berani mengatakan rakyat negara ini kampungan atau tidak memiliki selera fesyen. Seluruh merek mewah terkenal di dunia ingin merekrutnya, tetapi dia memiliki kearoganan tersendiri. Dia bukan milik merek atau perusahaan mana pun. Dia hanya miliknya sendiri. Biasanya, Morris menjalani kehidupan yang terpencil. Dia sangat jarang menunjukkan diri, juga nyaris tidak pernah menghadiri acara apa pun. Namun, hampir semua orang mengetahui reputasinya.Desain Moris tidak memiliki pembeli yang tetap karena siapa pun boleh memilikinya. Dia biasanya menjual hasil desainnya kepada penawar harga tertinggi atau orang yang berjodoh dengannya. Setiap musim, Morris akan meluncurkan produk baru. Akan tetapi, tidak dapat dipastikan produk baru ini akan jatuh di tangan siapa. Hal paling ajaib adalah, tidak peduli siapa pun yang mendapatkan desain baru Morris, mereka pasti akan meraup keuntungan besar.Selama hampir 20 tahun, setiap desain Morris pasti akan
Begitu mendengar ucapan pemimpin utama, para wartawan langsung tercengang. Kali ini, mereka benar-benar tertimpa masalah besar. Namun, meskipun merasa terkejut dan ketakutan, mereka juga tidak berani bersuara.Morris berucap pada para pemimpin Kota Lokin, “Terima kasih atas bantuan kalian. Aku mau tangani urusan keluargaku dulu. Kalau sudah selesai, aku akan kunjungi kalian.”Para pemimpin Kota Likin segera menjawab, “Pak Morris, jangan begitu sungkan. Kalau kamu sudah senggang, telepon saja kami. Kami akan pergi menemuimu. Kalau butuh bantuan kami, hubungilah kami kapan saja!”Morris adalah orang yang bahkan disukai ibu negara. Jika dia ditindas di Kota Lokin dan mengadu pada ibu negara, semua pejabat di Kota Lokin pasti akan dikritik habis-habisan. Selain kritikan dari ibu negara, para penggemar Morris juga tidak akan diam saja. Mereka khawatir penggemar Morris akan memboikot perekonomian Kota Lokin dan tidak lagi membeli produk dari kota ini.Dalam 2 tahun terakhir, situasi global k
“Haih ....” Mata Morris dipenuhi dengan kesedihan. Kejadian yang menimpanya dan ibunya Loki pada dasarnya adalah sebuah tragedi. Akhirnya tentu saja tidak akan sempurna.Ibunya Loki sudah meninggal dari dulu. Dia meninggal karena mengidap penyakit yang didapatkannya dari kehidupan seksual yang kacau. Sekarang, Loki juga ditahan di penjara karena berbagai kejahatan yang dilakukannya. Dia tidak mungkin dibebaskan dari penjara selama sisa hidupnya.Ini semua benar-benar tragedi ....Morris menghela napas, lalu menoleh ke arah asistennya dan berkata, “Kamu tahu soal masalahku dengan ibunya Loki. Rilislah pengumuman yang menjelaskan secara jujur tentang masalahku dengannya. Akui juga bahwa Loki itu putra kandungku. Hal ini nggak perlu disembunyikan atau sengaja diperbagus. Jelaskan saja semuanya dengan jujur.”“Nggak peduli karena alasan apa pun, aku gagal penuhi tanggung jawabku sebagai seorang ayah. Aku memang bersalah terhadap Loki. Tapi, sebagai penduduk negara ini, apa yang dilakukan L
Oleh karena itu, Morris memutuskan untuk menetap di Kota Jawhar. Selain bisa melihat cucunya setiap saat, dia juga bisa mengajarkan keterampilannya kepada Jayden kapan pun itu. Dia ingin mengajarkan semua pengetahuannya kepada Jayden selama dia masih hidup. Dengan begitu, Jayden bisa mewarisi posisinya dan lanjut berkembang di dunia mode.Naomi berkata dengan terharu, “Terima kasih! Maaf, kamu jadi harus mengalah.”“Nggak masalah. Aku yang seharusnya berterima kasih padamu. Tanpamu, mana mungkin ada Jayden yang sekarang. Dia bisa hidup sehat dan begitu pengertian berkat kamu. Hari ini, aku datang terburu-buru sehingga nggak sempat persiapkan hadiah. Tapi jangan khawatir, waktu kita masih panjang.”Naomi ingin menolak, tetapi dia tiba-tiba teringat Camila. Camila sangat menyukai karya Morris. Jika mengetahui putra angkatnya adalah cucu kandung Morris, dia pasti akan sangat gembira. Jadi, Naomi akan menerima hadiah dari Morris supaya bisa memberikannya pada Camila. Setelah Camila kembali
Caden bersikap sangat sopan terhadap Morris.“Jayden sangat patuh. Dia sudah membawa banyak kegembiraan dan kehangatan pada keluarga kami. Semua itu nggak ternilai. Lagian, aku juga ingin berterima kasih padamu karena kamu tetap bersikap rasional, juga setuju untuk membiarkan Jayden lanjut hidup bersama kami. Jadi, jangan berkata begitu. Semua yang kita lakukan adalah demi kebaikan Jayden.”Setelah mengobrol sesaat, Morris mengetahui bahwa Naomi dan Caden sudah bergadang di rumah sakit semalaman demi menjaga Mia. Dia segera menyuruh mereka pulang untuk beristirahat.“Aku akan jaga Mia. Kalau ada apa-apa, aku akan segera hubungi kalian. Kalian pulang saja dan istirahat yang baik. Sekalian bawa Jayden pulang juga, ya. Di rumah sakit banyak kuman.” Naomi merasa tenang karena ada Morris yang menjaga Mia. Dia juga memang merasa lelah. Jadi, dia pun berpamitan dengan Morris.Jayden tidak lupa memberikan sarapan yang dimasaknya kepada Morris. Morris pun merasa sangat terharu dan tidak berhen
Orang tua Yuna meninggal karena dibuat kesal oleh Yuna. Keluarganya yang lain juga sudah memutuskan hubungan dengannya dari dulu. Sementara itu, kedua mertuanya telah meninggal. Sanak saudara dari pihak ayah tirinya Loki juga tidak peduli pada Yuna. Jika Naomi sekeluarga tidak peduli, mungkin tidak akan ada orang yang menangani jasadnya.“Oke, aku akan tangani hal ini,” jawab Caden tanpa keberatan.“Kalau Mia sudah sadar, kita pindahkan saja dia ke rumah sakit Jawhar. Kebetulan, Pak Morris juga mau menetap di Jawhar. Kita semua bisa pulang bersama.”“Oke, aku akan telepon Robbin untuk memberitahunya. Biarkan saja Mia transfer ke rumah sakitnya.”“Oh iya, apa Loki akan dijatuhkan hukuman berat?”“Tentu saja! Kejahatannya itu sangat berat. Meski nggak dihukum mati, dia juga akan dijatuhkan hukuman penjara seumur hidup. Dia nggak mungkin dibebaskan dari penjara selama sisa hidupnya.”Naomi menimpali dengan marah, “Mampus! Dia pantas menerimanya!”Naomi bukanlah orang maha pengasih. Dia ti
Camila segera menggeleng. “Nggak, kok. Jujur saja, dia yang merasa tersiksa. Bagaimanapun, aku duluan yang memulai. Kamu nggak usah khawatirin aku. Aku nggak rugi untuk tidur sama dia. Dia tampan dan tubuhnya juga bagus. Lagi pula, teknik di atas ranjangnya juga bagus.”Naomi menjulingkan bola matanya melihat ke sisi Camila. Kemudian, dia menghela napas panjang. Yang penting Camila tidak merasa tersiksa.“Jadi, bagaimana dengan selanjutnya? Apa yang kamu pikirkan?”Camila berterus terang. “Kita semua juga sudah dewasa, nggak ada yang perlu dipikirkan lagi. Kami tidur bersama juga berdasarkan kemauan kita masing-masing. Dunia belum kiamat juga. Lagi pula, aku nggak suka sama dia, dia juga nggak suka sama aku. Alangkah baiknya kalau kami masih bisa berteman. Kalau memang nggak bisa, ya sudah.”“Oh, ya, jangan sampai kamu beri tahu masalah ini sama Kak Fiona. Aku juga nggak ingin Bibi Lyana dan Paman Kevin tahu masalah ini.”Naomi mengangguk. “Aku nggak akan ngomong. Aku lihat sekarang ka
Tidak lama kemudian, Robbin pun datang untuk mengambil sampel Dylan dan janin.Camila berkata, “Pak Robbin, kamu ambil sampel yang banyak, lalu lakukan tes DNA pada beberapa tempat demi berjaga-jaga.”Robbin paham. “Oke!”Camila bertanya lagi, “Bisa nggak tanpa melukai janin, biarkan dia terus tidur dulu? Setidaknya jangan biarkan dia bangun sebelum hasil tes DNA keluar.”Kalau Catherine bangun, dia pasti akan beronar. Lebih baik dia terus pingsan saja.Setelah hasil tes DNA keluar, baru Camila akan memberi pelajaran kepadanya!Naomi berkata, “Aku punya cara.”Setelah Robbin meninggalkan ruangan dengan membawa sampel, Naomi melakukan akupunktur di tubuh Catherine agar dia bisa tidur dengan nyenyak.Camila mengejar keluar kamar pasien. Dia meminta sampel janin dari Robbin. Dia langsung membawa sampel menuruni gedung untuk mencari si pria.“Kamu serahkan ini kepada kakakmu. Dia tahu apa yang seharusnya dia lakukan. Pegang yang bagus, jangan sampai kamu merusaknya. Hal ini sangat penting
Bahkan saat Camila memukul Catherine hingga jatuh pingsan untuk melakukan tes DNA, Dylan malah mengatakan tes DNA perlu persetujuan kedua belah pihak. Semua ini cukup membuktikan bahwa Dylan tidak ingin melukai Catherine dan juga sangat menghormatinya.Sebenarnya Camila benar-benar penasaran, ada apa dengan dia dan Catherine?Setelah mendengar masalah ini semalam, Camila menyelidiki latar belakang Catherine, tetapi dia tidak menemukan hubungan apa-apa di antara Catherine dengan Dylan.Entah ada hubungan apa di antara mereka berdua?Tiba-tiba suasana di dalam mobil menjadi hening. Camila mengendarai mobil, lalu melihat Dylan sekilas dari kaca spion tengah.Dylan menoleh untuk melihat ke luar jendela. Keningnya sedikit berkerut. Suasana hatinya terasa berat.Camila menggerakkan bibirnya, tetapi dia tidak berbicara. Dalam sesaat, dia tidak tahu apa yang seharusnya dia katakan?Camila mengendarai mobilnya dengan tenang. Di tengah perjalanan, dia mengirim pesan kepada temannya.Sepuluh meni
Camila tidak meladeni Dylan. Dia memapah Catherine kembali ke dalam mobil, lalu berpesan, “Kamu duduk di baris belakang buat jaga dia. Aku kendarai mobil.”Dylan menuruti apa kata Camila, duduk di samping Catherine. Dia pun bertanya dengan kening berkerut, “Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?”Camila kembali menyalakan mesin mobil. Dari kaca spion tengah, dia melihat Dylan sekilas. Dia melihat kening berkerut di atas wajah tampan itu, lalu berkata, “Jangan khawatir. Dia hanya pingsan, nggak terluka.”Dylan membuka mulutnya. “Apa aku lagi mencemaskannya? Aku lagi mencemaskanmu! Aku sudah peringati kamu sebelumnya, dia itu ibu hamil, sedangkan kamu itu selebritas. Kamu nggak boleh sentuh dia!”Camila mencemberutkan bibirnya. “Aku tahu, makanya aku bersembunyi di kawasan yang nggak terliput kamera CCTV?”Dylan terdiam membisu. Pantas saja Camila menyuruhnya untuk pura-pura muntah di pinggir jalan. Ternyata supaya kamera CCTV terhalangi orang-orang.“Tapi, Catherine kenal sama kamu! Se
[ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland
Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang
[ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca
Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k
Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m