Tidak ada siapa pun di belakang! Hanya saja, Naomi baru saja menerima foto yang diambil langsung dari belakangnya. Naomi merasa kaget hingga seluruh bulu kuduknya berdiri!“Ting ….” Ponsel Naomi kembali berbunyi. Dia menerima sebuah pesan baru lagi.Naomi segera memeriksa ponselnya. Ketika melihat kata “Sayangku”, kedua mata Naomi langsung terbuka lebar! Dia sungguh ketakutan! Naomi spontan kepikiran orang misterius itu. Orang misterius itu selalu menghasut Naomi untuk membunuh Caden! Hanya saja ada yang aneh! Waktu itu, orang misterius menyusun rencana penculikan Baby. Kemudian, bukannya dia sudah mati saat pesawat jatuh? Sekarang dia malah muncul lagi?Naomi memberanikan dirinya untuk membalas pesan. [ Siapa kamu sebenarnya? Untuk apa kamu mencariku? ]Pesan yang dikirim gagal.Naomi mengerutkan keningnya menunggu sejenak. Orang itu tidak mengirim pesan lagi. Hanya ada selembar foto dan juga satu percakapan di dalam laman percakapan mereka. [ Sayangku, sudah lama nggak bertemu. ]
Naomi memang tidak ingin Yuna berhubungan dengan Jayden, juga tidak berharap Jayden berhubungan dengannya. Hanya saja, Jayden berhak untuk bertemu dengan ibu kandungnya.Naomi memang tidak berniat untuk menemukan Jayden dengan Yuna. Hanya saja, berhubung semua itu keinginan Jayden, dia juga tidak akan menolak.Beberapa saat kemudian, Naomi membawa Jayden ke depan kamar Mia. Tiara dan Hayden juga mengikuti langkah mereka.Saat Yuna melihat mereka, dia juga merasa kaget, terutama ketika melihat Jayden! Dia sungguh tidak menyangka Jayden akan berinisiatif untuk mencarinya.Mata Yuna terasa memanas. Suaranya terdengar serak. “Jayden.”Yuna mengira Jayden datang untuk mengakuinya sebagai ibu. Dia pun mengulurkan tangannya hendak memeluk Jayden. Namun, Jayden malah langsung memeluk leher Naomi sembari menatapnya dengan gugup.Air mata membasahi wajah Yuna. “Jayden, aku mamamu.”Hati Jayden terasa tidak tenang.Yuna kembali berkata dengan sakit hati, “Jayden, Mama yang melahirkanmu. Akulah ma
Tiara tahu seberapa besar arti kartu itu. Dia pun mengerutkan kening dan merasa sakit hati. Itu memang adalah uang jajan Jayden, tetapi jumlahnya sangatlah besar. Terlepas dari seberapa banyak uang yang diberikan Caden, Keluarga Howie dan Keluarga Cempaka sudah memberi banyak uang jajan kepadanya beberapa hari lalu. Jika dijumlahkan, totalnya mungkin mencapai lebih dari 2 miliar.Namun, Naomi tidak merasa sakit hati. Bukan karena sekarang dirinya sudah kaya dan tidak menyukai uang lagi, melainkan karena dia merasa tindakan Jayden itu tepat. Terlepas dari segalanya, Yuna memang telah mengandung Jayden selama 10 bulan dan melahirkannya dengan susah payah.Kehidupan Jayden itu diberikan oleh Yuna. Membalas budi Yuna yang melahirkannya merupakan bentuk dari bakti seorang anak. Tindakan Jayden memang tepat.Yuna menatap Jayden dengan terkejut. “Jayden ....”Jayden berdiri di hadapannya dan memohon dengan hati-hati, “Bo ... boleh nggak kamu jangan merebutku dari Mama? Mama nggak bisa tingga
Namun, setelah melihat Jayden, Naomi merasa sangat terhibur.“Selama Jayden memilihku, aku nggak keberatan kasih dia kompensasi sebanyak apa pun. Lagian, dengan kasih dia uang itu, Jayden nggak akan merasa bersalah lagi karena nggak kembali ke sisinya. Selain itu, kalau dipikir dari sudut pandang lain, itu berarti Jayden tahu berterima kasih dan ini merupakan hal yang bagus.”“Benar juga. Jayden benar-benar pengertian.”Saat menjelang siang, Caden pun kembali. Sementara itu, Naomi sudah membawa Hayden dan Jayden kembali ke kamar pasien Tiara. Setelah menyerahkan anak-anak pada Tiara, dia menarik Caden ke koridor.“Gimana?”“Sudah nggak ada masalah. Loki nggak punya bukti untuk tuduh kita yang culik Jayden. Tapi, dia masih dalam penyelidikan di kantor polisi.”Naomi menghela napas panjang dan bertanya, “Apa dia mungkin dipenjara?”Jika Loki ditahan di penjara, itu merupakan hal baik bagi Jayden, Yuna, dan Mia.Caden tidak mengangguk maupun menggeleng, melainkan hanya menjawab dengan tul
“Dia pasti bukan orang biasa. Menurutmu, apa dia akan ikut campur dalam masalah Jayden?” tanya Naomi dengan khawatir.Jika tidak ada campur tangan orang luar, Naomi masih yakin Jayden bisa tetap berada di sisinya. Bagaimanapun juga, dengan keadaan keluarga Loki dan Yuna, mereka sama sekali tidak cocok untuk membesarkan Jayden.Naomi hanya khawatir ada orang yang akan memanfaatkan Jayden demi menghadapi Caden. Terlebih lagi, hak asuh Jayden berada di tangan Loki. Dia dan Caden berada di posisi yang dirugikan.Caden menarik napas berat, lalu mengesampingkan sosok familier itu dari benaknya. Dia mengangkat tangannya dan mengelus kepala Naomi dengan penuh kasih sayang, lalu menghiburnya dengan lembut, “Ada suamimu di sini. Kamu nggak usah takut meski ada yang bantu Loki.”Naomi menatap wajah tampan Caden yang penuh percaya diri dan akhirnya merasa jauh lebih lega.“Oh iya. Hari ini, Jayden sudah temui Yuna dan berikan uang jajannya kepada Yuna untuk balas budi.”Caden mengangguk dan memuji
Begitu informasi itu terungkap, seluruh internet makin heboh. Caden dan Naomi memang kaya, juga berkuasa. Pasangan suami istri dengan latar belakang yang sangat kuat itu ternyata adalah penculik anal? Selain itu, mereka juga menyuruh polisi menangkap ayah kandung anak yang mereka culik supaya bisa mencegah ayah dan anak itu bertemu kembali? Tindakan ini benar-benar keterlaluan!Ada orang yang takut pada status Naomi dan Caden sehingga tidak berani berkomentar. Jadi, mereka hanya diam-diam mengikuti gosip. Namun, ada juga orang yang tidak peduli pada semua itu dan ingin menegakkan keadilan. Mereka pun mulai memaki Naomi dan Caden di internet. Mereka bahkan juga ikut memaki anggota Keluarga Howie dan Keluarga Cempaka.Beberapa media yang tidak begitu menyukai Caden dan Keluarga Howie juga memanfaatkan kesempatan ini untuk menghancurkan mereka. Jadi, mereka sengaja membesar-besarkan masalah ini.Ketika menemukan trending topic ini, Naomi langsung tercengang dan marah. Yuna bahkan pergi
Di rumah sakit, Tiara juga sangat murka. Dia langsung pergi mencari Yuna di kamar pasien dan memakinya, “Aku pernah ketemu wanita bermuka dua, wanita yang sok polos, wanita penggoda, dan berbagai jenis wanita lain, tapi masih nggak pernah ketemu orang seaneh kamu!”“Apa waktu ibumu melahirkanmu, otakmu masih ketinggalan dalam perutnya? Kamu nggak bisa nilai bagaimana sikap Naomi, Jayden, dan Pak Caden terhadap kalian sekeluarga? Waktu putrimu masuk UGD 2 kali, siapa yang bayar biaya pengobatannya yang mencapai ratusan juta! Mereka suruh kamu ekspos kejahatan Loki sebenarnya demi siapa!”“Naomi sudah tolong putramu, juga membesarkannya dengan susah payah selama 5 tahun. Dia dan Caden juga menganggap Jayden sebagai putra kandung mereka. Mereka itu termasuk orang yang berjasa bagi keluarga kalian! Kalian bukannya balas budi, malah memfitnah mereka! Kenapa kalian bisa begitu jahat! Kalian benar-benar keterlaluan!” “Lagian, meski kalian nggak tahu balas budi dan nggak peduli pada nasib ora
Yuna memeluk kaki Loki erat-erat sambil berkata, “Loki, kita lepaskan saja Bu Naomi sekeluarga. Jayden sudah kasih kita sejumlah besar uang. Sebaiknya kita jangan cari masalah lagi sama mereka. Huhuhu ....”Loki hanya mendengus. Jika itu dulu, dia pasti akan merasa 2 miliar adalah jumlah yang sangat besar. Namun, setelah mengetahui identitas Naomi dan Caden, dia merasa 2 miliar ini bukanlah apa-apa.“Darah yang mengalir di tubuhnya itu darahku! Nyawanya itu juga pemberianku! Kalau nggak ada aku, mana mungkin ada dia! Mau pakai uang sesedikit itu untuk mengusirku? Jangan mimpi! Aku pasti akan hantui dia seumur hidup! Dia juga harus menghidupi aku sampai tua dan mati!”Saat ini, yang diinginkan Loki bukan hanya 2 miliar, melainkan kekayaan seumur hidup.“Loki, Jayden masih kecil. Dia ....”Ekspresi Loki langsung menjadi muram dan dia menyuruh Yuna untuk diam. Kemudian, dia tiba-tiba melihat sketsa di samping meja tempat tidur Mia dan bertanya dengan penasaran, “Siapa yang gambar ini?”Yu
[ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland
Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang
[ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca
Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k
Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m
Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, “Masalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.”“Kita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.”Furla pun menangis. “Waktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku ….”Furla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, “Furla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.”“Kita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada
Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. “Dylan, selamatkan aku. Huhuhu ….”Tanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!“Enak?” Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. “Kelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!”Kedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. “Aku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu
Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, “Kak Camila ….”Camila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja ….Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, ‘Furla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.’Dylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter
Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu