Share

Bab 1002

Author: Erlina
Tidak ada yang membalas.

Abian dan Yugo melihat ke sisi Marcus. Saat ini, Marcus sedang menatap orang itu dengan terbengong.

Yugo menoel-noel Marcus. “Dik, apa kamu nggak dengar apa kataku?”

Tubuh Marcus terhuyung-huyung. Dia hampir saja berlutut di lantai. Untung saja ada Yugo yang langsung memapahnya!

Yugo terbengong. “Apa kamu baik-baik saja?”

Marcus memelototinya. Napasnya terengah-engah. “Itu … itu ….”

“Kenapa? Apa kamu kenal sama orang itu?”

“Dia itu Inspektur Morgan yang baru diutus oleh atasan!”

“Siapa? Apa pangkatnya lebih besar daripada kamu?”

“Astaga! Dia itu inspektur! Inspektur! Apalah aku di hadapannya! Dia itu adalah bos di seluruh kepolisian Kota Haidi! Atasanku bahkan mesti hormat sama dia!”

Abian dan Yugo merasa syok. Begitu pula dengan Joseph dan anggota Keluarga Cempaka.

Apa yang terjadi? Apa situasi berbalik?

Keringat dingin mulai bercucuran di tubuh Marcus. “Pak Caden berteman sama dia! Celaka! Celaka! Paman, kita nggak boleh singgung orang itu. Kalian nggak usah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
DIAN MUKWERI SIREGAR
1001 nya mana??
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1003

    Morgan kembali menatap ke sisi Joseph. Nada bicaranya mulai terdengar lembut. “Aku sudah hubungi pihak berwajib. Mereka akan mengutus orang untuk datang memeriksa luka Bu Maria. Tenang saja, aku akan mengawasi setiap proses penyidikan kepolisian Kota Haidi. Aku pasti akan menegakkan keadilan untuk Bu Maria!”Kedua mata Joseph mulai memerah. “Oke, kami juga akan bekerja sama dengan pemeriksaan kepolisian! Terima kasih!”“Sudah seharusnya. Keadilan memang selalu datang terlambat, tapi keadilan nggak akan tenggelam!”Morgan melirik Caden dan Naomi sekilas, lalu berkata pada Joseph, “Aku tahu belakangan ini kondisi Pak Joseph sangat nggak bagus. Kamu mesti tegar. Badai pasti akan berlalu!”Dengan adanya menantu seperti Caden, siapa lagi yang berani menindas Joseph?Joseph tidak mengerti maksud ucapan Morgan. Dia mengira polisi sedang menghiburnya. Jadi, dia hanya terus mengucapkan terima kasih saja.Di bawah pengawasan Morgan, sebagian kepolisian membawa Marcus dan anggota Keluarga Khoman

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1004

    Di luar pintu, ketiga saudara Keluarga Cempaka sedang berdiri di samping dengan mengepal erat tangan mereka. Napas mereka terengah-engah. Mata mereka kelihatan memerah.Joseph masih berbaring di atas lantai. Tidak terlihat bekas luka di wajahnya. Hanya bagian tubuh yang tertutupi pakaian saja yang terluka.Caden berjalan mendekat, lalu memapahnya dengan perlahan. Joseph duduk di lantai. Air mata tidak berhenti bercucuran di wajahnya.“Semua ini salahku. Aku nggak menjaga Maria dengan baik. Semua ini salahku! Aku terlalu percaya dengan Umran dan Keenan! Aku sudah membuat Maria hidup menderita selama bertahun-tahun! Semua ini salahku! Semua ini salahku ….”Setelah ketiga saudara Keluarga Cempaka memukul Joseph, mereka mulai menyalahkan diri sendiri. Mereka merasa lalai dalam menjaga adik mereka. Seharusnya mereka membawa adik mereka untuk melakukan pemeriksaan tubuh tahunan! Para lelaki paruh baya pun menangis di sini. Setelah mereka mulai menenangkan diri mereka, Caden baru bersuara, “

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1005

    Joseph bertanya, “Siapa Rayden dan Baby?”Naomi pun tersenyum. “Mereka anakku. Keluarga kami juga beruntung bisa punya anak kembar.”Anggota Keluarga Cempaka terkejut. “Berarti sama dengan kondisi Keluarga Cempaka? Keluarga Cempaka juga punya gen anak kembar. Kami bertiga saudara kembar.”Naomi tersenyum tipis. Apa mungkin tidak sama? Mengalir darah yang sama di dalam tubuh mereka!Meski tiga dari empat anak-anak memiliki wajah yang mirip dengan Caden, gen kembar itu juga diwariskan oleh Keluarga Cempaka.“Jodoh! Kita memang berjodoh! Kalian tinggal di hotel mana? Aku akan suruh asisten untuk pergi menjemput mereka, sekalian kalian check-out saja. Kalian semua tinggal di rumahku saja.” Joseph sungguh merasa antusias. Dia segera mengatur asistennya untuk pergi menjemput anak-anak.Namun, Caden malah menolak. “Aku akan atur anggotaku untuk menjemput mereka.” Kemudian, Caden bertanya kepada Naomi, “Apa perlu aku membawa Jayden?”Naomi mengerti apa maksud Caden. Dia mengerutkan keningnya s

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1006

    Setelah hening sesaat, tatapan semua orang tertuju pada diri Joshua.“Pak Joshua, apa kamu bisa cari cara untuk melakukan tes DNA?”Joshua menggigit erat bibirnya. “Istriku sudah menyusun rencana menganiaya putranya Pak Caden. Apa kalian merasa Pak Caden akan mengizinkanku untuk mendekati Naomi? Jangan libatkan aku dalam masalah seperti ini!”“Haih!” Mereka semua mengernyitkan kening mereka.Joshua pun berkata, “Mata-mata yang aku utus di sisi kakakku mengatakan bahwa Pak Caden melawan Keluarga Khoman bukan demi membantu kakakku, melainkan demi melampiaskan amarah istri dan anaknya! Selain itu, Naomi itu memanggil kakakku dengan panggilan ‘Pak Joseph’. Kalau dia benar-benar putri kakakku, dia pasti akan langsung berterus terang, untuk apa menunda waktu?”“Lagi pula, aku sangat memahami kakakku. Dia sangat merindukan putrinya. Kalau dia benar-benar adalah putri kakakku, dia pasti akan menunjukkan sisi yang berbeda dari biasanya! Dia itu orangnya nggak pintar sandiwara. Kalau dia benar-b

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1007

    Berhubung masih ada banyak waktu sebelum makan malam, Hayden pun membawa Putih diam-diam meninggalkan kediaman Keluarga Howie. Baru saja dia keluar dari rumah, dia sudah bertemu dengan master.  Melihat Hayden, master yang wajahnya dipenuhi luka pun memicingkan matanya. Sementara itu, Hayden juga terkejut begitu melihatnya. Setelah saling memandang untuk beberapa detik, Hayden melihat master membawa sesuatu, lebih tepatnya orang! Begitu melihat dengan saksama, Hayden baru menyadari bahwa itu adalah Umran yang memiliki hubungan dekat dengan Joseph dan melarikan diri di tengah kekacauan. Saat ini, dia sedang tidak sadarkan diri dan tergeletak di lantai. Sebelah kakinya dipegang dan diseret oleh master.Hayden bertanya dengan terkejut, “Kamu mau apa?”“Bukannya kamu cari dia? Aku sudah bantu kamu tangkap dia. Mau dia mati dengan cara apa?” jawab master dengan nada acuh tak acuh yang mengandung sedikit harapan untuk dipuji.Hayden langsung membelalak. “Aku memang mau cari dia, tapi aku ng

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1008

    “Demi kamu, aku sudah tunjukkan belas kasihan,” jawab master.“A ... apa yang sudah kamu lakukan?” tanya Hayden.Master menjawab dengan bangga, “Aku lebih jago menyiksa orang dari kamu!”Hayden bertanya dengan bingung, “Kenapa kamu membantuku?”“Anggap saja itu hadiah pertemuan dari gurumu.”“Apa?”“Nak, aku sudah bantu kamu. Kelak, kamu harus nurut sama aku!”Hayden merasa sangat tercengang. Apa-apaan ini? Menuruti orang ini? Dia merasa ini pasti hanyalah jebakan dan buru-buru berseru, “Berhenti! Aku nggak suruh kamu bantu aku!”Baru saja Hayden selesai berbicara, lututnya tiba-tiba terasa lemas. Sebelum sempat bereaksi, dia sudah berlutut di lantai. Master juga dengan cepat menekan kepalanya supaya dia bersujud pada master.Hayden buru-buru menepis tangan master, lalu berdiri dengan marah dan melangkah mundur. “Apa-apaan kamu!”Master menjawab dengan gembira, “Upacara penerimaan murid sudah selesai. Mulai sekarang, kamu itu muridku! Kamu dan bajingan tua itu nggak punya hubungan apa-

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1009

    “Papa, mana Mama?” tanya Baby begitu melihat Caden.Caden menggendongnya dan menjawab, “Mama lagi masak di dapur. Kalian sapa dulu kakek-kakek kalian.”Caden membawa Rayden dan Baby masuk ke rumah, lalu memperkenalkan mereka pada kakak beradik Keluarga Cempaka. Saat ini, hanya ada mereka bertiga di ruang tamu. Setelah mendengar kabar mengenai Umran, Joseph langsung pergi dengan terburu-buru.Rayden sudah mengenal Surendra bertahun-tahun dari internet, tetapi tidak pernah bertemu dengan Surendra. Dia pun dengan sopan menyapa Surendra dengan sebutan kakek.Di sisi lain, Surendra juga tidak mengungkapkan identitasnya. Dia ingin menemukan Celine terlebih dahulu sebelum mengungkapkan identitasnya pada Rayden. Ini adalah janji mereka. Jika dia mengungkapkan identitasnya pada Rayden sekarang, dia merasa dirinya terkesan seperti sudah tidak bisa menemukan Celine lagi.Selain itu, keadaan Keluarga Cempaka saat ini kurang bagus. Mereka yang membantu Joseph setara dengan bermusuhan dengan publik.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1010

    “Ada kabar baik. Kediaman lama Keluarga Khoman kebakaran. Mereka mengalami kerugian yang sangat besar dan beberapa gedung itu juga rusak total. Para dewan direksi Perusahaan Pelayaran Howie juga dihajar orang sampai masuk rumah sakit."“Lisa dan Keenan dipaksa minum air cabai dan makan wasabi. Mereka juga rasakan bagaimana perasaan ditusuk jarum. Waktu ditemukan, bukan cuma kesepuluh jari tangan mereka yang tertancap jarum, bahkan jari kaki mereka juga begitu. Keadaan mereka sangat tragis,” ujar Caden.Joseph pun tertegun dan bertanya, “Serius? Siapa yang melakukannya?”“Iya, tapi aku juga nggak tahu siapa yang melakukannya,” jawab Caden. Dia tahu itu bukan perbuatan Hayden.Joseph buru-buru mengeluarkan ponselnya dan membaca berita. Meskipun semua warganet mencurigainya sebagai pelaku, dia tidak peduli dan malah merasa gembira.“Bagus! Bagus sekali! Ini benar-benar bukan tindakan Pak Caden?”“Bukan aku.”Joseph melirik kakak beradik Keluarga Cempaka lagi dan bertanya, “Ini tindakan Ke

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1575

    Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, “Masalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.”“Kita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.”Furla pun menangis. “Waktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku ….”Furla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, “Furla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.”“Kita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1574

    Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. “Dylan, selamatkan aku. Huhuhu ….”Tanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!“Enak?” Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. “Kelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!”Kedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. “Aku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1573

    Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, “Kak Camila ….”Camila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja ….Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, ‘Furla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.’Dylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1571

    Camila tidak menjelaskan. Dia berkata dengan galak, “Sebenarnya kamu sudah hubungi Catherine belum? Hari ini dia datang atau nggak? Kalau dia nggak datang, aku pergi, nih!”Dylan segera berkata, “Datang, datang, datang. Dia balas aku kalau dia bakal datang, tapi dia datangnya agak sorean.”Kening Camila berkerut. “Kenapa sore?”Dylan berterus terang. “Aku juga nggak tahu. Kutebak mungkin sekarang dia lagi nggak di Kota Jawhar. Dia lagi perjalanan dari luar kota.”Camila merasa tidak senang. “Jadi, kenapa kamu nggak beri tahu aku sebelumnya?”Jika Camila tahu Catherine baru akan datang di sore hari, dia pun tidak akan datang ke rumah sakit di pagi hari!Apalagi hubungan mereka berdua sudah canggung!Dylan merasa agak kesal. “Kamu juga nggak tanya ….”Camila memelototinya.Belum sempat Camila kepikiran bagaimana untuk mengomeli Dylan, Dylan malah mulai muntah lagi. Dia berbaring di samping ranjang sembari mual-mual.Tadinya Camila tidak ingin menghiraukannya. Namun, ketika melihat dia mu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1570

    Kevin juga menambahkan, “Aku juga sama! Seluruh tubuhku terasa rileks!”Di kamar rawat sebelah.Begitu melihat orang tuanya, Dylan buru-buru duduk tegak dan menyapa mereka dengan hati-hati karena takut dipukul, “Ayah, Ibu.”Kevin kembali menjadi ayah yang bijaksana dan penuh kasih sayang. “Nggak usah gugup, kami datang bukan untuk memukulmu. Kamu benar-benar beruntung karena ketemu sama Camila! Kelak, kamu harus perlakukan Camila dengan baik. Kalau kamu berani membuatnya marah, aku dan ibumu pasti akan menghabisimu!”Lyana juga tertawa. “Putraku yang baik, gimana keadaanmu hari ini? Sudah punya selera makan?”Dylan merasa sangat terkejut setelah melihat perubahan sikap orang tuanya. Dia juga sudah berubah dari putra durhaka menjadi putra yang baik? Camila benar-benar berhasil menghibur orang tuanya? Ya Tuhan, bagaimana Camila melakukannya?Dylan diam-diam melirik Camila. Begitu tatapan mereka bertemu, Camila segera mengalihkan pandangannya dan mengabaikan Dylan.Dylan pun mengalihkan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1569

    Kali ini, Kevin juga langsung menunjukkan sikapnya.“Camila, tenang saja. Kali ini, kami nggak akan paksa Dylan untuk menikahinya lagi. Meski aku ... sangat ingin Keluarga Hermanto memiliki penerus, juga benar-benar inginkan anak itu, aku lebih rela Keluarga Hermanto nggak punya penerus daripada harus memisahkan kalian!”Kevin bahkan hampir meneteskan air mata. Dia benar-benar menginginkan seorang cucu. Kata orang, ada 3 bentuk ketidakberbaktian seorang anak dan yang terbesar adalah tidak memiliki penerus keluarga. Keinginan agar putranya meneruskan garis keturunan Keluarga Hermanto selalu menjadi beban dalam hatinya.Tidak peduli siapa yang melahirkannya, semua itu sebenarnya sama saja bagi Keluarga Hermanto. Oleh karena itu, Kevin baru mengucapkan kata-kata seperti itu. Dia lebih rela tidak memiliki cucu daripada menghancurkan kehidupan Camila dan Dylan.Camila mengetahui beban pikiran Kevin. Setelah mendengar ucapan Kevin, dia merasa lumayan terharu. Selain merasa terharu, dia juga

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1568

    “Camila, kamu benar-benar pacaran sama Dylan?”“Emm! Kami juga berencana untuk menikah dan punya anak. Tapi, aku masih belum tenang karena Leon belum tertangkap. Jadi, aku undur dulu masalah pernikahan.”Mata Lyana dan Kevin langsung berbinar. Mereka bertanya dengan tidak percaya, “Se ... serius?”“Serius!”Lyana dan Kevin buru-buru bertanya lagi, “Kamu nggak keberatan nikah sama dia?”Camila pun tertawa. “Dia bahkan nggak keberatan aku ini seorang janda. Kenapa aku harus keberatan nikah sama dia? Dia memang pernah punya banyak pacar, tapi dia juga bukan cowok berengsek. Dia punya pandangan hidup dan kepribadian yang baik, juga bisa menyenangkan orang. Setelah kami bersama, dia cuma setia padaku dan memperlakukanku dengan baik.”Hati Lyana dan Kevin yang sudah mati pun hidup kembali! Meskipun Camila tidak mengandung, Camila dan Dylan benar-benar sedang berpacaran. Selain itu, mereka juga memiliki rencana untuk menikah dan melahirkan anak. Bagi Lyana dan Kevin, ini adalah hal yang sang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status