Joseph bertanya dengan suara mengantuk, “Ada apa?”“Bu Ester hilang!”Mata Joseph langsung terbuka lebar dan kantuknya seketika hilang. Dia duduk di tempat tidur sambil bertanya, “Bukannya dia ada di kuil?”“Kuil itu tiba-tiba kebakaran di tengah malam dan baru berhasil dipadamkan jam 4-5 dini hari tadi. Habis itu, semua orang baru menyadari Bu Ester hilang.”Joseph bertanya dengan napas berat, “Hilang atau ....”“Hilang. Waktu baru mulai kebakaran, Bu Ester sudah diselamatkan tanpa terluka sedikit pun.”Joseph diam-diam menghela napas lega. “Lapor polisi, lalu aturkan orang untuk mencarinya!”Setelah memutuskan sambungan telepon, Joseph turun dari tempat tidur dengan hati-hati supaya tidak membangunkan Maria yang sudah tidur lelap. Dia berjalan ke kamar mandi dengan mengambil ponselnya untuk lanjut menelepon.Joseph menelepon pembantu yang selalu bersama Ester, orang di kuil, dan pengawal yang ditempatkannya di gunung sekitar kuil. Setelah menelepon begitu banyak orang untuk mencari t
Joseph mengerti dan menjawab, “Paman, jangan menyalahkan diri. Aku mengerti nggak ada yang bisa menolongku dalam masalah saham ini.”Wahyu dan Lingga merasa sangat bersalah.“Meski kami nggak bisa bantu kamu soal itu, kamu boleh cari kami kalau ada kesulitan lain. Habis rapat dewan direksi besok, orang-orang itu pasti akan menghabisimu. Kamu dan Maria nggak bisa lanjut tinggal di Kota Haidi lagi.”“Aku dan Wahyu sudah berdiskusi. Nanti, kami akan kasih kamu sejumlah uang. Kamu dan Maria pindah saja ke luar negeri.”Joseph merasa sangat terharu, tetapi menggeleng dan berujar, “Paman, terima kasih atas niat baik kalian. Tapi, Maria nggak akan setuju untuk tinggalkan Kota Haidi. Aku juga nggak mungkin tinggalkan dia. Kita hadapi saja satu per satu masalah yang datang. Kalau mereka memang mau habisi aku, itu nasibku. Aku akan merelakannya.”“Haih .... Joseph, kami sudah dengar tentang masalah kemarin. Coba jujur dulu sama kami, Pak Caden dari Kota Jawhar itu bala bantuan yang kamu cari?”J
Siapa sangka begitu Joseph tiba di rumah sakit, Joshua tiba-tiba muncul di hadapannya. Hal yang paling mengejutkan adalah, Joshua langsung menyerang Joseph tanpa mengatakan apa-apa. Berhubung hal ini terlalu mendadak, Joseph pun tertinju.“Apa-apaan kamu!”Joshua menjawab dengan marah, “Gara-gara kamu, Ibu baru tertimpa bencana! Kalau bukan karena kamu, Ibu pasti baik-baik saja! Joseph, kalau terjadi sesuatu pada Ibu, aku akan habisi kamu!”Joseph merasa sangat terkejut. Apa Joshua sengaja mau membangun citra sebagai anak berbakti? Joseph pun berseru marah, “Ibu sudah hilang, tapi kamu masih sempat sandiwara? Dasar bajingan!”“Kamu yang bajingan! Kamu itu bencana! Pembawa sial! Putrimu hilang, istrimu jadi gila, ibu kandungmu hilang karena kamu! Apa lagi ini namanya kalau bukan pembawa sial? Untung aku nggak dekat sama kamu. Kalau nggak, aku pasti juga ketimpa sial! Semua orang yang punya hubungan dekat denganmu pasti tertimpa masalah!”Ucapan itu sudah sepenuhnya menusuk hati Joseph.
Di kediaman lama Keluarga Howie.Caden, Braden, Hayden, dan Rayden sedang menonton sebuah video. Melihat keadaan tragis Joseph di luar rumah sakit, Hayden langsung berseru marah, “Papa, apa kita masih nggak bisa tolong Kakek? Kakek dipukul orang dan bahkan muntah darah!”Caden mengerutkan keningnya. “Kakek Ravindra dan yang lain sudah pergi ke sana. Kita nggak usah bertindak!”Semalam, sudah terjadi banyak hal dan pasti menimbulkan kecurigaan orang lain. Jika Caden bertindak sekarang, dia pasti akan menimbulkan kecurigaan lagi. Jadi, dia hanya bisa bersembunyi dan berlagak tidak peduli pada Joseph. Dengan begitu, orang-orang licik itu baru bisa menunjukkan kedok asli mereka dengan tenang.Bukannya Naomi menahan diri untuk tidak mengenali orang tuanya karena ingin menyelesaikan masalah ini sampai tuntas? Caden tidak boleh menyia-nyiakan semua usaha awal mereka.Rayden bertanya dengan kening berkerut, “Jadi, apa kita perlu hadapi orang-orang yang memaki Kakek di internet?”Kerutan di ken
Tiba-tiba, sebuah sosok hitam menerjang ke arah Hayden. Putih sudah pulang! Putih menjalar naik ke tangan Hayden, lalu menjulurkan lidahnya pada Hayden.Mata Hayden langsung berbinar. “Ada kabar baik! Nenek buyut sudah ketemu! Dia benar-benar ada di kediaman Keluarga Wijaya! Putih bilang, nenek buyut dikurung di ruang bawah tanah rumah itu. Saat ini, dia kelihatan baik-baik saja!”Begitu bangun dan mendengar sudah terjadi sesuatu pada Ester, kakak beradik Keluarga Cempaka segera menyelidiki hal ini dan menemukan bahwa hal ini berkaitan dengan Keluarga Wijaya. Namun, berhubung Keluarga Wijaya memiliki hubungan yang baik dengan Joseph, mereka tidak sepenuhnya yakin.Oleh karena itu, Hayden pun menyuruh Putih untuk menyelinap ke kediaman Keluarga Wijaya untuk mencari Ester. Putih tidak akan menarik perhatian, juga bisa menyelidiki hal ini dengan cepat. Sekarang, sudah dapat dipastikan bahwa Ester memang berada di kediaman Keluarga Wijaya.Caden menggigit bibirnya dan ekspresinya terlihat
Di rumah, Baby dan Jayden sedang bermain bersama Angel. Maria yang duduk di kursi roda untuk berjemur memandang mereka dengan sangat gembira. Sementara itu, Naomi berdiri di belakang Maria dengan tampang gelisah.Begitu melihat Caden berjalan mendekat, Naomi buru-buru menghampirinya dan bertanya, “Gimana? Sudah ada kabar Nenek?”“Emm. Sudah ketemu. Nenek juga aman-aman saja. Tapi, supaya nggak narik perhatian, aku baru bisa selamatkan dia besok. Jadi, Nenek mau nggak mau bersabar sehari. Setelah rapat dewan direksi besok dimulai, aku akan langsung selamatkan dia.”Naomi mengangguk dengan kuat. “Baguslah kalau sudah ketemu. Ayah dan Paman sudah tahu?”Caden terdiam sejenak, lalu menjawab, “Aku belum kasih tahu mereka.”Naomi tahu apa alasan mereka belum diberi tahu. Dia pun mengerutkan kening dan mengepalkan tangannya.Caden menyentuh wajah Naomi dengan lembut dan menghibur, “Sabar dulu, ya. Besok, kita sudah bisa ungkapkan semuanya.”“Emm!”Di malam hari, Naomi baru melihat tampang Jos
Pada pukul 8 pagi, Joseph mengamati kediaman utama dengan perasaan yang berat. Setelah hari ini, dia harus pindah dari rumah ini. Menurut aturan Keluarga Howie, hanya kepala keluarga yang berhak tinggal di kediaman utama.Setelah rapat dewan direksi berakhir, Joseph akan kehilangan Perusahaan Pelayaran Howie, juga status sebagai kepala Keluarga Howie dan kediaman utama. Semua ini akan menjadi milik Joshua. Begitu menjabat menjadi kepala Keluarga Howie yang baru, Joshua juga akan pindah ke kediaman utama. Jika bukan karena orang-orang itu tiba-tiba menculik Ester, Joseph pasti akan mendonasikan sahamnya di Perusahaan Pelayaran Howie hari ini. Perusahaan itu adalah hasil kerja kerasnya. Dia lebih rela mendonasikannya kepada orang lain daripada memberikannya kepada bajingan-bajingan itu.Sayangnya, Joseph tidak memiliki jalan keluar lain ataupun kemampuan untuk mengubah situasi. Jadi, dia hanya bisa menerima semua ini dengan berat hati.“Haih ....” Joseph menghela napas panjang, lalu mel
Kedua asisten itu sama sekali tidak bersikap hormat pada Joseph, juga tidak memanggilnya “bos” seperti dulu. Ini bukan masalah besar, tetapi bisa mencerminkan masalah besar.Bahkan hanya asisten saja sudah berani bersikap kurang ajar terhadap Joseph. Dari hal ini, dapat dilihat bagaimana kedudukannya dalam perusahaan. James dipukul mereka karena hendak menghentikan mereka memindahkan barang-barang Joseph.Joseph langsung berseru marah, “Kalian berani sentuh barang-barangku tanpa seizinku? Apa kalian lupa saat ini, aku ini masih bos kalian?”Kedua asisten itu pun tertegun dan tidak tahu harus bagaimana menanggapi hal ini. Jadi, mereka langsung mengabaikan Joseph dan lanjut berjalan ke arah kamar mandi. Gudang berada di samping kamar mandi.Joseph berkata dengan ekspresi muram, “James, beri tahu SDM untuk pecat kedua orang itu! Kalau mereka nggak mau nurut, pecat mereka juga!”Kedua asisten itu langsung panik dan berdiri sambil memeluk kotak besar itu dengan gelisah. Begitu melihat pria
Lisa tidak berhenti bergumam. Sangat jelas bahwa dia sudah mulai tidak waras.Hayden menggigit bibirnya dan mengepalkan tangannya dengan erat. Napasnya juga mulai memburu. Wanita berhati kejam itu benar-benar pantas mati!Setelah mengelilingi rumah sakit sekali, Hayden melompat masuk ke kamar pasien Lisa. Dia yang memberi perintah, sedangkan master melaksanakan perintahnya. Dia ingin membuat Lisa merasakan penderitaan yang jauh lebih menyakitkan dari yang dialami Maria.Ketika suster menemukan Lisa, Lisa sudah berubah menjadi seperti landak. Tubuhnya dipenuhi dengan jarum, selain bola matanya.Ada orang yang memosting keadaan tragis Lisa dan Keenan di internet. Para warganet pun terkejut, tetapi mereka semua memberi komentar yang sama.[ Ini akibat perbuatan mereka sendiri! ]Berhubung masalah ini sudah menimbulkan keributan besar, polisi tentu saja harus menyelidikinya. Namun, mereka sama sekali tidak menemukan apa-apa. Rekaman CCTV sudah dihancurkan, bahkan sosok Hayden dan master ju
Keenan tahu Joseph adalah orang yang berpegang pada janjinya. Dia buru-buru berkata, “Dulu, Lisa yang merencanakan penculikan Celine. Dia menyuap pembantu untuk membawa pergi Celine di saat Bibi Maria dan Nenek Ester lengah, lalu Yugo yang membawanya meninggalkan dermaga.”“Lisa juga sengaja menghasut Yugo untuk membunuh Celine dan diam-diam merekam videonya. Dia mau pakai video ini untuk mengendalikan Keluarga Khoman supaya dirinya nggak akan pernah ditelantarkan mereka.”“Aku nggak sengaja tahu tentang rahasia ini, juga sekalian menyalin video Yugo menyiksa dan membunuh anak kecil. Jadi, Keluarga Khoman baru bersedia menyelamatkanku dengan segala cara. Tapi, sepertinya Yugo salah membunuh orang. Kalau nggak, Celine nggak mungkin bisa kembali dengan selamat.”Joseph menggertakkan giginya dan mengerutkan keningnya. Dia pernah mencurigai Lisa, tetapi tidak pernah menemukan buktinya.“Di mana videonya?”“Pa .... Paman janji dulu untuk ampuni aku. Habis itu, aku akan kasih Paman videonya.
Ester buru-buru menyeka air matanya dan mengamati Caden dengan serius. Kemudian, dia memuji, “Bagus! Bagus! Aku tahu kamu itu anak yang baik dan bertanggung jawab! Celine kelihatan terawat dengan baik. Ini pasti juga berkat kamu! Terima kasih, ya.”“Nenek, jangan begitu sungkan. Aku justru merasa terhormat karena dia menerimaku. Sudah seharusnya aku memanjakannya. Nenek tenang saja. Aku akan lanjut memanjakannya dan membuatnya bahagia setiap hari.”“Oke! Oke!”Seorang pembantu mendorong Maria yang duduk di kursi roda mendekati mereka. Begitu melihat Naomi, Maria pun tertegun. Ini adalah pertama kalinya dia melihat wajah asli Naomi.Naomi berjongkok dan menyapa, “Ibu.”Maria mengangkat tangannya yang diperban dan menyentuh wajah Naomi. “Celine mirip Ibu.” Maria menoleh ke arah Ester dan lanjut berkata, “Ibu, ini Celine. Celine sudah tumbuh dewasa.”Ester mengangguk dan menjawab, “Aku tahu. Dia Celine kita. Celine kita sudah pulang.”Maria tertawa dengan gembira seperti seorang anak kec
Baru saja Joseph tiba ke rumah dan bahkan belum sempat turun dari mobil, James sudah meneleponnya. Saat mengetahui Keenan ingin menemuinya, dia langsung menunjukkan ekspresi muak. Begitu mendengar nama orang tidak tahu berterima kasih itu, dia sudah kesal. Namun, setelah mengetahui Keenan mengetahui rahasia di balik hilangnya Celine, dia segera setuju untuk menemui Keenan.“Ada apa, Ayah?” tanya Naomi dengan penuh perhatian setelah menyadari ekspresi aneh Joseph.Joseph memandang Naomi dengan penuh kasih sayang. Dia tidak ingin Naomi merasa tidak senang. Jadi, dia tidak mengungkit tentang Keenan dan hanya menjawab dengan santai, “Nggak apa-apa.”Begitu Joseph selesai berbicara, terdengar suara beberapa anak dari luar mobil.“Papa! Mama! Kakek!” Kelima anak kecil sedang berlari ke sisi mobil.Joseph merasa sangat bersemangat dan buru-buru turun dari mobil untuk menyambut mereka. Dia pada dasarnya menyukai anak-anak itu. Setelah mengetahui bahwa mereka adalah cucunya, dia pun makin menyu
“Perusahaan Pelayaran Howie sudah ganti pemilik. Sekarang, bos perusahaan ini adalah Pak Erwin. Kalau kalian mau cari Joseph, sebaiknya tunggu di depan! Kami akan hajar kalian kalau kalian bersikeras menerjang masuk!”“Kalau kalian nggak mau tunggu di sini, tunggu saja di kantor polisi! Sudah lihat polisi yang menerjang masuk tadi? Mereka datang untuk menangkap Joseph! Kalian benar-benar bodoh! Joseph sudah bukan siapa-siapa, tapi kalian masih memihaknya!”Begitu selesai berbicara, satpam itu langsung ditinju. Danendra dulunya adalah seorang tentara. Selain itu, dia juga memiliki sifat yang berapi-api. Jadi, dia langsung main tangan karena malas berbicara omong kosong dengan satpam itu.Satpam itu juga sangat arogan. Dia segera memanggil sekelompok orang datang untuk melawan. Hanya saja, sebelum mereka sempat bertindak, polisi tiba-tiba keluar dengan menggiring sekelompok orang.Kakak beradik Keluarga Cempaka langsung tegang. Mereka awalnya mengira orang yang digiring polisi adalah Jos
Joshua melongo sejenak, lalu buru-buru berlutut di hadapan Joseph dengan berlinang air mata. “Kak!”Joseph langsung membentak, “Jangan panggil aku kakak! Kamu sendiri yang bilang mau putus hubungan denganku. Sekarang, aku sudah nggak punya hubungan apa-apa sama kamu!”“Kak, kita ini saudara kandung. Mana mungkin hubungan kita bisa putus semudah itu! Kak, aku salah. Semua yang kukatakan itu cuma omong kosong. Jangan dengarkan omong kosongku!”“Huh! Jangan sandiwara lagi. Aku juga merasa muak!”“Kak ....”Caden memberikan setumpuk dokumen kepada Joseph dan berkata, “Selama ini, Joshua sudah melakukan banyak kejahatan. Ini semua buktinya. Kalau diserahkan ke polisi, dia paling nggak akan dikurung 10 tahun penjara.”Joseph melirik menantunya dengan penuh kasih sayang, lalu baru menerima setumpuk dokumen itu dan berujar sambil menggertakkan gigi, “Lapor polisi! Orang sepertinya nggak layak punya kebebasan!”Joshua langsung ketakutan. “Kak, aku salah. Aku bisa melakukan kesalahan ini karena
Steven dan James sangat terharu hingga meneteskan air mata. Sementara itu, Erwin dan orang lainnya masih tercengang. Setelah sesaat, semua orang baru menjadi heboh.“Nggak mungkin! Mustahil! Celine sudah mati! Dia nggak mungkin adalah Celine! Dia pasti Celine palsu!”“Benar! Benar! Pasti Joseph yang sengaja merencanakan semua ini. Demi menang, dia sengaja menampilkan sandiwara ini!”“Beberapa hari yang lalu, tampangnya bukan seperti itu. Dia pasti sudah operasi plastik! Demi nyamar jadi Celine, dia operasi wajahnya agar mirip sama Maria waktu masih muda!”Apa pun yang terjadi, orang-orang itu tidak akan percaya Celine masih hidup dan kembali dalam keadaan baik. Bagaimanapun juga, begitu Celine kembali dengan membawa 15% saham itu, mereka akan kalah total.Caden menenangkan diri, lalu memapah ayah dan anak yang masih berlutut di lantai sambil menangis. Setelah itu, dia melirik semua orang dan memberi isyarat pada Steven.Steven segera menyeka air matanya, lalu berjalan ke hadapan semua
Jika itu orang lain, semua orang pasti akan menganggap Caden gila. Namun, tidak ada berani yang mengatakan Caden gila. Mereka pun merasa bahwa diri mereka salah dengar.Caden memanggil Joseph dengan sebutan “ayah”? Tidak mungkin! Mustahil!Joseph juga mengira dirinya salah dengar. Dia dan Caden tidak memiliki hubungan darah. Kenapa Caden memanggilnya ayah? Dia pasti salah dengar!Setelah itu, Caden bertanya dengan ragu, “Pak Caden, ka ... kamu panggil aku apa barusan?”“Ayah!” panggil Caden dengan sangat serius sekali lagi. Suara Caden sangat lantang dan tegas. Semua orang di ruang rapat dapat mendengarnya dengan jelas dan membelalak. Setelah memastikannya, ternyata bukan telinga mereka yang rusak, melainkan Caden yang sudah gila.Setelah terkejut sesaat, Joseph mengerutkan keningnya dan bertanya dengan ekspresi khawatir, “Pak Caden, kamu baik-baik saja, ‘kan?”Joseph merasa Caden bisa memanggilnya ayah pasti karena otak Caden bermasalah. Caden paham kenapa Joseph merasa begitu terke
Wahyu menatap Erwin dan berkata, “Jangan dengarkan omong kosongnya lagi. Sudah waktunya. Ayo kita mulai rapatnya!”Joseph jatuh terduduk ke kursinya. Dia terlihat bagaikan orang yang sudah kehilangan jiwa. Dia merasa marah karena Erwin mengkhianatinya. Dia merasa benci karena Joshua mengkhianatinya. Namun, pengkhianatan Wahyu dan Lingga benar-benar membuatnya sakit.Pada saat ini, yang merasa marah dan sedih di dalam ruang rapat ini hanyalah Joseph serta James. Sementara itu, orang lainnya terlihat sangat gembira. Bagaimanapun juga, setelah Joseph lengser, mereka sudah bisa memanfaatkan Perusahaan Pelayaran Howie untuk menghasilkan lebih banyak uang.Pembawa acara senior perusahaan berkata, “Menurut aturan, dewan direksi yang nggak hadir hari ini dianggap menyerahkan hak suaranya. Jadi, yang berpartisipasi dalam pemungutan suara hari ini hanya 85% pemegang saham.”“Semua orang boleh memberi suara pada Pak Joseph atau Pak Erwin. Setelah pemungutan suara berakhir, orang dengan total saha