Share

Bab 118. Ken mah, beda.

"Kenapa Tuan ikut masuk???" Teriak Rimbun spontan saat melihat Ken masuk dan malah menutup pintu.

Yang diteriaki tak menggubris, matanya beredar. Pandangan yang begitu menyakitkan matanya bagi Ken. Kamar seorang gadis sungguh berantakan.

Beberapa gantungan baju tergeletak di lantai dan dibiarkan begitu saja. Bahkan bekas nasi bungkus dan Es Teh masih terlihat menumpuk di pojokan ruangan. Menambah sempit saja.

Ken duduk di kasur tak berseprai yang tergeletak dilantai. Lalu membaringkan tubuhnya dengan kedua tangan tertumpu dibawah kepalanya. Menatap langit langit kamar kost sempit itu. Bau apek, hanya itu yang bisa dicium oleh hidung Ken.

"Apa kamu tidak TBC tinggal di kamar ini? Ini seperti kandang Ayam." ucap Ken melirik Rimbun yang berdiri di sudut dengan bibir yang manyun.

"Begini begini aku punya tempat tinggal. Dari pada harus tinggal di pinggir Rel Kereta Api atau di bawah Jembatan, hayoo." sahut Rimbun.

Ken langsung duduk. "Kalau begitu rapih kan! Kamu ini anak gadis! Seperti
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status