Share

Bab 9

Dengan tergesa-gesa, Dika kembali ke rumahnya dengan motornya.

"Ananda! Nanda!" Belum juga sampai, Dika sudah berteriak memanggil istrinya dengan suara yang tinggi. Tak ada sahutan dari dalam. Biasanya kalau ia memanggil nama Ananda, batang hidung perempuan itu langsung nampak.

"Kemana sih tuh orang sebenarnya! Awas saja, gak akan dikasih uang kau ya Ananda!" Umpatnya lagi. Ia matikan motornya, lalu berjalan dengan cepat ke rumahnya.

Ternyata pintunya juga dikunci? Semakin menjadi lah amarah laki-laki itu.

"Sialan! Dikunci lagi!" Umpatnya kembali. Dika menggaruk kepalanya, menoleh kesana kemari, berharap kalau ada seseorang yang bisa ia tanyai. Kebetulan sekali ada Bu Hindun tetangganya lewat.

"Maaf Bu, lihat Ananda tidak? Kenapa dia gak ada dirumah ya?" Tanya Dika bersikap ramah.

"Oh Mbak Ananda, tadi sih saya lihat beliau ke rumahnya Bu Siroh,"

"Oh iya. Makasih banyak Bu," jawab Dika mengeratkan giginya.

"Sudah kuduga! Rumah nenek tua itu lagi. Ada apa sih sebenarnya disana, senen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status