Home / All / Amanda, Angel dan Ana / BAB VII KISAH CINTA ANA

Share

BAB VII KISAH CINTA ANA

Author: Poetri Fadjar
last update Last Updated: 2021-07-25 00:50:50

            “Woy!” Amanda mengagetkan Angel. “Melamun aja, masih pagi kali Buuu, bagi minum aku haus!”

            “Noh…”Angel melempar botol minumnya pada Amanda.

            “Mana Mbak Ana?”tanya Angel karena melihat Ana tidak bersama Amanda.

            “Tuh, nyangkut! Amanda menunjuk ke arah Ana yang sedang membeli siomay.

            “Huh… percuma aja lari keliling-keliling udahnya langsung beli siomay.”gerutu Angel.

            “Itu seimbang namanya, Jumlah kalori keluar dan masuknya!”protes Amanda.

            “Terserah deh,…. Nda, coba kamu liat pasangan yang lari itu! Kok aku kayak kenal ya ama si Bapaknya!” Angel melihat Danu kekasih Ana sedang lari bersama perempuan. Apa itu istrinya batin Angel. Kalau itu istrinya, tidak kalah cantik istrinya dengan Mbk Ana gumam Angek dalam hati.

            “Oh… itu Mas Danu lah Njel. Masa kamu lupa.”jawab Amanda santai.

            “Terus itu istrinya?”tanya Angel lagi.

            “Ho oh itu istrinya.” Lagi lagi Amanda menjawab dengan santai.

            “Mbk Ana gimana dong?”Angel mulai gusar.

            “Kok kamu panik sih Njel, Mbk Ana aja santai aja tu! Mas Danu dan Mbk Ana tadi udah ngobrol sama istrinya pula. Aku aja geli liat mereka, jago banget aktingnya Mbk Ana dan Mas Danu. Padahal emang janjian mereka tuh.”jelas Amanda.

            “Serius kamu? Kapan?” Angel bertanya lagi.

            “Tadi waktu kamu lagi berbucin ria ama Hari.”ledek Amanda.

            “Kamu lihat ada Hari tadi?”

            “Lihat dong! Dan dengan jelas melihat matamu berbinar-binar melihat si berondong Hari.”ejek Amanda lagi.

            “Awas kamu ya ! Tapi, beneran Mbk Ana itu aman?” Angel masih gundah.

            “Insya Allah. Mohon doanya ya guys!”kelakar Amanda.

            “Aku serius loh Nda, kita ajak Mbk Ana pulang aja yuk! Aku takut terjadi perang dunia nanti!” kata Angel khawatir.

            “Uh, lebay amat sih kamu Njel. Udah diem ajalah disini. Bentar lagi juga Mbk Ana kesini.”lanjut Amanda kemudian."Nah, kan betul kata aku. Orangnya udah datang.”ujar Amanda sambil menunjuk kea rah Ana yang sedang menghampiri mereka.

            “Pulang kita Mbk?” ajak Angel pada Ana, dia sungguh cemas dengan situasi ini.

            “Bentar lagi, Njel. Mas Danu katanya mau ketemu Mbak lagi tadi.”jawab Ana sambil celingukan.

            “Duh, Mbk! Pulang aja yuk, kan ada bininya itu Mbk.”Angel masih khawatir, firasatnya tidak enak setelah melihat pasangan suami istri itu. Angel melihat, bagaimana Ny. Danu itu tadi melihat Mbak Ana. Sepertinya istri Mas Danu itu pura-pura tidak tahu siapa Mbk Ana itu.

            "Ya...ya... Kita tunggu mobil aja. Biar Mas Danu ke Mobil aja nanti."ajak Ana pada kedua wanita itu. Angel segera berkemas dan cepat-cepat kembali ke Mobil. Dia  membujuk Ana untuk segera pulang. Namun, dia gagal lagi. Ana bersikeras mau bertemu dengan Danu sebelum pulang. 

Related chapters

  • Amanda, Angel dan Ana   BAB VIII Terimakasih, Telah Membahagiakan Suami Saya!

    Tok..tok.”seseorang mengetuk jendela mobil Angel. Sontak mereka bertiga kaget melihat sosok yang mengetuk jendela. “Mbk, gimana?”tanya Angel panik. “Ya uda buka aja gih.”jawab Ana. Angel pun membuka kaca jendelanya. “Ada apa bu?”tanya Angel kepada perempuan yang ada diluar mobilnya “Cuma mau balikin ini, kayaknya ini punya Ana. Iya bukan An?”ungkap wanita itu dengan menunjukkan sebuah gelang. Gelang itu gelang yang sama dengan milik Angel dan Amanda. Kebetulan hari ini gelang itu dipakai oleh Angel dan Amanda. Sedangkan Ana tidak mengenakannya. “Eh…hmm…iya Mbk, itu pu

    Last Updated : 2021-07-27
  • Amanda, Angel dan Ana   Bab IX Pertemuan

    Café HDS sore itu belum begitu ramai, hanya ada beberapa orang terlihat di dalam café. Waktu menunjukkan Pukul 14.55 WIB. Ana masih duduk dengan pandangan hampa, masih ada seribu tanya yang mungkin dia akan temukan jawabnya sore ini. Aini nampak belum tiba, hanya segelas es kopi susu alpukat favorit Ana yang menemani Ana menunggu kedatangan Aini. Tak lama waktu berselang, sebuah sedan berwarna ungu tiba di halaman Café HDS. Ana menebak-nebak bahwa itu adalah mobil Aini. Sedikit banyak Danu menceritakan sosok istrinya ini. Aini istri yang baik menurut Danu. Hanya menjadi baik saja tidak cukup. Betul dugaan Ana, mobil sedan berwarna ungu itu memanglah Aini. “ Sudah lama An?”tanya Aini sesampainya dia di café itu. “Nggak mbk, baru sebentar juga.”jawab Ana. Aini pun langsung dud

    Last Updated : 2021-07-31
  • Amanda, Angel dan Ana   BAB X PANIK

    “Nda, kok gak kasih tau Mbk sih.”protes Ana pada Amanda setibanya dikamar Zea dirawat. “Udah dikasih tau kali Mbk, coba liat WA Mbk deh! Telpon juga nggak diangkat-angkat.”sambar Angel pada Ana. “Iya…ya…maaf yah. Mbk, tadi pusing banget. Terus juga tadi mbk ketemuan sama Istrinya Mas Danu.” “Apa?” Amanda dan Angel kaget berbarengan. “Biasa aja dong. Nanti aja ceritanya. Gimana Zea?”Ana menolak bercerita, sebelum ditagih dua sahabtnya itu. Sambil duduk disebelah ranjang Zea yang sedang tidur. Anak berumur 3 th itu tampak lemas dengan jarum infus ditangannya. &nbs

    Last Updated : 2021-08-03
  • Amanda, Angel dan Ana   BAB XI DILEMA

    Amanda berjalan melewati koridor rumah sakit, ia hendak menenangkan dirinya sejenak. Pernikahan yang sudah tak tahu harus dibawa kemana arahnya. Dulu Puja adalah sosok yang dia puja. “Halo, Ma!”Amanda mengangkat telepon yang sedari tadi berdering. “Halo,sayang! Apa kabar?”tanya suara diseberang sana. “Baik,Ma! Mama apa kabar?”Amanda balik bertanya. “Baik juga sayang, Nda ini udah tanggal 30, Aida belum bayar semesterannya. Katanya besok terakhir, Nda!”ujar sang Mama. “Ya, ma! Manda ngerti, nanti malam Manda transfer ya.

    Last Updated : 2021-08-07
  • Amanda, Angel dan Ana   BAB 1 Hai........

    POV AMANDA Namaku Amanda, Amanda Shafa Damayanti. Namaku cantik tapi tidak secantik fisikku. Yah, aku wanita yang gampang insecure dengan kecantikan wanita lain. Bagiku aku bukanlah wanita yang menarik. Sangking merasa tidak menarik, aku sering menyangkal jika ada lawan jenis yang tertarik padaku. Bagiku mereka mendekatiku selalu ada udang dibalik rempeyek”opss…bukan udang dibalik batu. Di usia 25 tahun aku sudah menikah. Yah, tidak terlalu cepat dan tidak juga terlalu lama. Standar, cukup dan pas. Itulah jalan hidupku, selalu pas, cukup dan standar. Tidak ada yang special. Diusiaku yang sudah kepala 3 sekarang, aku sudah memiliki dua anak laki-laki dan perempuan. Lagi-lagi standar, cukup dan pas. Aku bekerja di sebuah perusahaan perbankan. Jabatanku juga standar,pas dan cukup. Sejauh ini aku bersyukur atas semua yang aku miliki diusia kepala 3 ku ini. Walup

    Last Updated : 2021-07-19
  • Amanda, Angel dan Ana   BAB II Amanda

    POV AMANDAAku, Angel dan Ana makan siang bersama siang ini. Ada hal yang ingin kuceritakan pada dua sahabatku ini. Hal yang membuat sesak dadaku beberapa minggu belakangan ini. Saat asyik becengkrama mengeluarkan segala keluh kesah dan cerita dengan mereka, aku teringat Haryo. “Kenapa harus pergi sih, Nda?Aku pasti bantu kamu kok kalo kamu mau tetap disini.”tanya Haryo waktu itu. Waktu dimana aku menyampaikan niatku untuk pindah ke cabang baru perusahaan. Haryo, kisah terlarang yang sampai saat ini masih kujaga.“Kenapa kamu begini, Yo?”tanyaku pada Haryo ketika dia menyatakan cintanya padaku disaat kami berdua sudah memiliki pasangan hidup masing-masing.“Ini masalah perasaan,Nda. Jauh sebelum kita menikah dengan pasangan kita masing-masing aku sudah memiliki perasaan kepadamu,Nda! Tapi,kamu begitu sulit untuk aku dekati sebagai kekasih. Kamu memberi benteng persahabatan kepadaku.”aku Haryo padaku.&l

    Last Updated : 2021-07-20
  • Amanda, Angel dan Ana   Bab III Angel

    POV ANGEL Waktu menunjukkan Pukul 11.00 WIB, hari ini Amanda menelpon mengajak aku dan Mbak Ana untuk makan siang bersama. Bukan karena dia mau menraktir kami berdua, tetapi dia sedang ada masalah dan ingin berbagi dengan kami. Amanda, awalnya aku cukup iri dengan kehidupannya. Ternyata, hidupnya tidak seindah terlihat. Sebelum berangkat ke Resto tempat kami janjian, aku mencari Mbk Ana diruangannya tapi dia tidak ada di ruangannya. “Gung, Mbk Ana dimana?”tanyaku pada Agung, staf Mbk Ana. “Tadi dipanggil Pak Yoga, Mbak. Mungkin masih diruangan Pak Yoga.”jawab Agung. “Oh, nanti kalo Mbak Ana udah keluar dar

    Last Updated : 2021-07-22
  • Amanda, Angel dan Ana   Bab IV Ana

    POV Ana “Iya, sayang! Nanti, perginya cuma ama Manda dan Angel kok. Klo gak percaya telepon saja si Angel.” Ujarku pada Mas Danu. Pria beristri yang kukencani dan tergila-gila padaku. “Yadeh, hati-hati ya sayang. I Love U.”ungkapnya padaku. “Love u too, Mas jangan lupa makan siang ya.” Kami mengakhiri panggilan. Tok..tok!” Suara pintu ruanganku diketuk. “Masuk!”perintahku sambil memasukkan ponselku dalam tas. Seorang pria Nampak muncul dari balik pintu, pria yang umurnya nyaris setengah dari umurku. Ya… dia Agung s

    Last Updated : 2021-07-22

Latest chapter

  • Amanda, Angel dan Ana   BAB XI DILEMA

    Amanda berjalan melewati koridor rumah sakit, ia hendak menenangkan dirinya sejenak. Pernikahan yang sudah tak tahu harus dibawa kemana arahnya. Dulu Puja adalah sosok yang dia puja. “Halo, Ma!”Amanda mengangkat telepon yang sedari tadi berdering. “Halo,sayang! Apa kabar?”tanya suara diseberang sana. “Baik,Ma! Mama apa kabar?”Amanda balik bertanya. “Baik juga sayang, Nda ini udah tanggal 30, Aida belum bayar semesterannya. Katanya besok terakhir, Nda!”ujar sang Mama. “Ya, ma! Manda ngerti, nanti malam Manda transfer ya.

  • Amanda, Angel dan Ana   BAB X PANIK

    “Nda, kok gak kasih tau Mbk sih.”protes Ana pada Amanda setibanya dikamar Zea dirawat. “Udah dikasih tau kali Mbk, coba liat WA Mbk deh! Telpon juga nggak diangkat-angkat.”sambar Angel pada Ana. “Iya…ya…maaf yah. Mbk, tadi pusing banget. Terus juga tadi mbk ketemuan sama Istrinya Mas Danu.” “Apa?” Amanda dan Angel kaget berbarengan. “Biasa aja dong. Nanti aja ceritanya. Gimana Zea?”Ana menolak bercerita, sebelum ditagih dua sahabtnya itu. Sambil duduk disebelah ranjang Zea yang sedang tidur. Anak berumur 3 th itu tampak lemas dengan jarum infus ditangannya. &nbs

  • Amanda, Angel dan Ana   Bab IX Pertemuan

    Café HDS sore itu belum begitu ramai, hanya ada beberapa orang terlihat di dalam café. Waktu menunjukkan Pukul 14.55 WIB. Ana masih duduk dengan pandangan hampa, masih ada seribu tanya yang mungkin dia akan temukan jawabnya sore ini. Aini nampak belum tiba, hanya segelas es kopi susu alpukat favorit Ana yang menemani Ana menunggu kedatangan Aini. Tak lama waktu berselang, sebuah sedan berwarna ungu tiba di halaman Café HDS. Ana menebak-nebak bahwa itu adalah mobil Aini. Sedikit banyak Danu menceritakan sosok istrinya ini. Aini istri yang baik menurut Danu. Hanya menjadi baik saja tidak cukup. Betul dugaan Ana, mobil sedan berwarna ungu itu memanglah Aini. “ Sudah lama An?”tanya Aini sesampainya dia di café itu. “Nggak mbk, baru sebentar juga.”jawab Ana. Aini pun langsung dud

  • Amanda, Angel dan Ana   BAB VIII Terimakasih, Telah Membahagiakan Suami Saya!

    Tok..tok.”seseorang mengetuk jendela mobil Angel. Sontak mereka bertiga kaget melihat sosok yang mengetuk jendela. “Mbk, gimana?”tanya Angel panik. “Ya uda buka aja gih.”jawab Ana. Angel pun membuka kaca jendelanya. “Ada apa bu?”tanya Angel kepada perempuan yang ada diluar mobilnya “Cuma mau balikin ini, kayaknya ini punya Ana. Iya bukan An?”ungkap wanita itu dengan menunjukkan sebuah gelang. Gelang itu gelang yang sama dengan milik Angel dan Amanda. Kebetulan hari ini gelang itu dipakai oleh Angel dan Amanda. Sedangkan Ana tidak mengenakannya. “Eh…hmm…iya Mbk, itu pu

  • Amanda, Angel dan Ana   BAB VII KISAH CINTA ANA

    “Woy!” Amanda mengagetkan Angel. “Melamun aja, masih pagi kali Buuu, bagi minum aku haus!” “Noh…”Angel melempar botol minumnya pada Amanda. “Mana Mbak Ana?”tanya Angel karena melihat Ana tidak bersama Amanda. “Tuh, nyangkut! Amanda menunjuk ke arah Ana yang sedang membeli siomay. “Huh… percuma aja lari keliling-keliling udahnya langsung beli siomay.”gerutu Angel. “Itu seimbang namanya, Jumlah kalori keluar dan masuknya!”protes Amanda. 

  • Amanda, Angel dan Ana   BAB VI CINTA ANGEL

    Pagi minggu yang cerah, ketika matahari baru saja menunjukkan wajahnya dilangit biru. Amanda, Angel dan Ana sudah berada di Pantai Rindu. Ini adalah agenda rutin mereka, olahraga pagi sekaligus melepas penat setelah seminggu full beraktivitas. “Berasa gadis ya bu!”ledek Angel pada Amanda. “Ho oh, nggak keliatan kan diriku ini emak anak dua.” Amanda memuji dirinya sendiri. “Nggak usah sok deh, Mbk ni keliatan sebaya kan dengan kalian? Padahal 10 tahun lo jarak kita.”ungkap Ana sambil berkacak pinggang. “Ya…ya… itu lebih tepat memang.”aku Angel atas peenyataan Ana. Mereka pun melanjutkan olahraga pagi mereka. Dinginnya pagi cukup menusuk ku

  • Amanda, Angel dan Ana   Bab V Pernikahan Amanda

    “Ya, kalo Mbk sih mendingan kamu ambil keputusan. Pisah atau lanjut. Udah gitu aja!”ungkap Ana pada Amanda. “Anak-anak aku gimana mbk?”tanya Amanda sambil menyeka air matanya. “Dari dulu akum aku mau pisah dengan Mas Puja sejak Zea lahir, tapi selalu aku kembali berpikir gimana kehidupan selanjutnya nanti. Aku berharap Mas Puja itu bisa berubah,Mbk.”Lanjut Amanda kemudian. “Manda, susah buat kita merubah seseorang. Kamu aja deh, kamu bilang kamu gak bisa masak, kamu gak bisa dandan dan kamu cuek. Bisa gak kamu berubah? Setelah sekian lama ini?” Angel memberi gambaran kepada Amanda. “Ya, aku tahu emang mengubah seseorang itu susah. Aku berharap dia selingkuh sehingga dengan mudah aku menceraikan dia. Kalo sekarang, selalu

  • Amanda, Angel dan Ana   Bab IV Ana

    POV Ana “Iya, sayang! Nanti, perginya cuma ama Manda dan Angel kok. Klo gak percaya telepon saja si Angel.” Ujarku pada Mas Danu. Pria beristri yang kukencani dan tergila-gila padaku. “Yadeh, hati-hati ya sayang. I Love U.”ungkapnya padaku. “Love u too, Mas jangan lupa makan siang ya.” Kami mengakhiri panggilan. Tok..tok!” Suara pintu ruanganku diketuk. “Masuk!”perintahku sambil memasukkan ponselku dalam tas. Seorang pria Nampak muncul dari balik pintu, pria yang umurnya nyaris setengah dari umurku. Ya… dia Agung s

  • Amanda, Angel dan Ana   Bab III Angel

    POV ANGEL Waktu menunjukkan Pukul 11.00 WIB, hari ini Amanda menelpon mengajak aku dan Mbak Ana untuk makan siang bersama. Bukan karena dia mau menraktir kami berdua, tetapi dia sedang ada masalah dan ingin berbagi dengan kami. Amanda, awalnya aku cukup iri dengan kehidupannya. Ternyata, hidupnya tidak seindah terlihat. Sebelum berangkat ke Resto tempat kami janjian, aku mencari Mbk Ana diruangannya tapi dia tidak ada di ruangannya. “Gung, Mbk Ana dimana?”tanyaku pada Agung, staf Mbk Ana. “Tadi dipanggil Pak Yoga, Mbak. Mungkin masih diruangan Pak Yoga.”jawab Agung. “Oh, nanti kalo Mbak Ana udah keluar dar

DMCA.com Protection Status