Merinding dari ujung kaki hingga kepala Zeion mendengar pernyataan ini. Dilihat dari mana pun makhluk yang ada di hadapannya adalah sosok mengerikan, baru pertama kali dia merasa jantungnya terasa sesak seperti ini.“Oi bocah, aku lihat kalau kau memiliki energi yang selama ini aku cari! Tampaknya kau sudah membuatku menunggu terlalu lama, hingga hari ini tiba...”Tangan Desmon mengarah pada Zeion, langsung Zeion menyadari kalau itu bukan hanya sekedar gerakan sederhana, tapi sebuah tindakan untuk melepaskan serangan.Brsst...Sebuah hantaman berupa cahaya terang meluncur sampai menyebabkan tanah berguncang dan meninggalkan bekas parit besar.Untuk saat-saat genting seperti ini, Zeion selamat dari kematian yang hampir menimpanya. Tapi.... jantungnya menjadi tidak karuan, selama dalam latihan, mungkin dia sering menerima beberapa pukulan dan serangan dari musuh, tapi berbeda dari hal ini.Semua adalah kenyataan yang tidak bisa untuk dibayangkan, dia hanya mampu melotot untuk melihat k
Suasana yang menegang ini memperlihatkan Lagyura dan Hander saling bertukar tatapan secara intens, mereka tidak melepaskan sedetik pun pandangan terhadap orang yang ada di depan mata.Dari dalam mata Lagyura dapat menyaksikan jelas bagaimana gejolak aliran di dalam tubuh Hander yang terasa begitu mengerikan, aliran yang tidak kunjung berhenti seperti asap.Senyuman yang mengukir di bibirnya memberi isyarat buruk terhadap Hander, sorot mata Lagyura perlahan mulai memberikan aura kengerian.“Apa yang akan dilakukan oleh dirinya ini?”Selama melatih Lagyura, dapat Hander sadari kalau sifat pria itu cukup pendiam dan sulit untuk ditebak. Butuh sebuah pemikiran yang begitu jernih untuk dapat menebak apa yang ada di dalam kepalanya.Tapi, itu bukan hal yang mudah, Lagyura selama ini selalu menyembunyikan sifat aslinya seakan dia hanya boneka yang dapat diperintah, tanpa memasang ekspresi a
Sebuah hal yang tidak diinginkan oleh seorang guru terhadap muridnya, tapi tetap saja ini harus dilakukan.Ketika sang murid sudah keterlaluan dan melampaui batas, maka kewajiban guru untuk menghentikan semua ini.Gejolak penuh energi yang begitu mengerikan, pandangan penuh kekecewaan dan sebuah kesiapan dalam keraguan.Sejauh apa pun murid sudah berubah, dia tetaplah sosok yang cukup polos untuk terus diberikan pelajaran.Lagyura merasa bersemangat sekali, akhirnya dia bisa melihat sosok guru yang selama ini menjaganya menjadi lebih serius.Dengan keberanian, Lagyura bersiap siaga untuk serangan yang akan datang.Whoosh...Kecepatan mengerikan sudah ditampilkan, melesat hanya dalam hitungan detik kemudian memberikan serangan berupa pukulan tongkat berkekuatan penuh.Tasp...Tapi, ini masih tidak cukup untuk memberikan sebuah pengertian, hanya dengan satu tangan untuk mampu menahan serangan tersebut.Di dalam kebanggaan yang begitu besar, Lagyura mulai melepaskan energi untuk menghabi
“Entah sudah berapa lama aku menghabiskan waktu dalam perjalanan ini! Tapi, setiap kali akan muncul momen yang tidak dapat dijelaskan! Bocah ini, dia sudah cukup berjuang, tidak memahami apa-apa yang terjadi di dunia ini, tapi tetap saja dipaksa...”Sebuah cermin tidak akan pernah berbohong dengan apa yang dipantulkan, dan hal inilah yang dirasakan Hander ketika melihat wajah Zeion yang polos. Sosok dulu yang pernah ada di dalam tubuhnya.Tidak dapat dimengertinya, kenapa sudah sejauh ini perubahan yang terjadi di dalam tubuhnya.Tubuh yang muda, jiwa yang sehat, dan pemikiran untuk hidup sudah kalah oleh hanya keinginan hidup yang kuat.Detik-detik yang sungguh memilukan, tapi senyuman di bibir Hander masih sempat untuk mengukir sukacita.“Aku harap kalau kau akan mampu untuk melakukan sebuah hal benar...”Gejolak energi yang sedang coba ditahan Hander tid
“I-Ingin hidup damai?”Dari setiap kejadian selama ini, memang Zeion tidak tahu apa yang akan dilakukannya, tidak ada tujuan yang jelas, dan dirinya berpikir kalau kehidupan ini tidak berguna, lebih baik kalau dia mati saja.“Selama ini selalu saja aku yang harus mengalami penderitaan...”Air matanya menetes secara bergilir, dia tidak sanggup terus menahan sesak di dada yang terus menyiksa.“Hidup bukanlah sesuatu yang selalu kau inginkan, dan kau harusnya sudah paham akan hal itu! Apakah dengan kau mati semua orang akan terselamatkan?”“Semua orang?”Sama sekali ini tidak dimengerti oleh Zeion, tidak ada ruang hanya untuk memikirkan orang lain, dia hanya tahu kalau penderitaannya akibat tindakan orang lain.“Memangnya kau tahu apa...” teriaknya.Plak...Satu pukulan sekali lagi menggulingkan tubuh Zeion hingga 2 meter, bagian tubuhnya yang masih dalam perawatan kini mulai kembali menyebarkan rasa ngilu.Meringis yang disertai tubuh gemetar, dia terus berkata dalam hati, “Aku tidak k
Plak...Latihan pun berlanjut, dari kejadian yang mengerikan itu, tubuh Zeion tidak dapat beristirahat dengan tenang, dia harus melakukan segala upaya hanya demi bertahan.Plak...Setiap saat pukulan dari sihir yang dilantunkan Hander tidak berhenti untuk menyentuh tubuhnya, ini benar-benar berbeda dari latihan sebelumnya.Biasanya dia hanya akan dilatih mengendalikan energi murni di dalam tubuh, tapi kali ini benar-benar dia harus mencoba untuk menghadapi lawan dengan seluruh kekuatan yang ada.“Ada apa? Kenapa kau berhenti, Zeion?”Terhempas sejauh beberapa meter, meski begitu, tubuhnya sama sekali tidak mengalami cedera yang berarti. Tubuhnya akan selalu saja dapat bangkit meski itu terasa sakit.“A-Aku tidak boleh menyerah di sini...”“Bagus, kau harus tetap bangkit, tidak peduli seberapa pedih, seberapa beratnya hal yang harus kau lalui! Kau harus tetap bangkit...”Berbicara mungkin adalah hal yang mudah, namun latihan yang diberikan menjadi tantangan utama.Tubuh Zeion yang saat
“Humph... kalau kau sudah selesai untuk merenung, maka kita harus segera pergi!”Hander dengan santainya membalikkan tubuh, melangkah pergi dari lokasi itu, meninggalkan Zeion sendirian.Perlahan tubuh Zeion bangun kembali, beberapa bagian tubuh di punggungnya terasa remuk.Ini sudah jauh dari kata normal, bagi manusia normal kemungkinan akan hancur lebur kalau sampai terjun dari ketinggian 17 meter.Sama sekali tidak ada cacat atau luka di tubuh Zeion, hanya rasa memar yang terus berdenyut sakit.“Argh... sama seperti biasanya, Guru tidak main-main kalau mau menyerangku...” Begitu berusaha untuk berdiri, punggungnya menjerit kesakitan.Bagi Hander apa yang sudah terlihat di depan matanya adalah hal yang tidak akan mudah dipercaya oleh orang banyak, sebuah kekuatan tingkat tinggi yang hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu dalam jangka waktu yang tidak singkat.Namun, dia tidak menemukan hal seperti itu di dalam tubuh Zeion.Satu hal yang dia telah mengerti, tubuh Zeion semakin lama
Rasanya tubuh Zeion sekarang sedang dilempar dari ketinggian seperti tadi siang, bahkan kalau itu terjadi, dia seharusnya dapat mendarat dengan cepat, namun saat ini, dia tidak dapat menemukan titik berhenti.“Kau sudah mengerti, bukan? Semua ini tidaklah abadi, cepat atau lambat kau akan dipaksa untuk mengikuti arus kehidupan yang kejam ini! Kau tidak akan mampu untuk menghentikan semua ini, dan aku pastikan bahwa kau harus berjuang dengan segenap kemampuan yang ada...”Terus menunduk kepala Zeion, benar-benar ini momen yang sungguh berat, rasanya tidak ada lagi tempat untuknya berpijak.“J-Jadi apa yang harus aku lakukan?” Dengan nada gemetar, dia menanyakan hal ini.Sebuah jawaban yang diinginkan tidak langsung diberikan Hander, mata pria tua ini menatap dengan sangat dalam kepada pemuda itu.Lagi-lagi tatapan kekecewaan yang biasa digunakan Han
Keduanya langsung beradu kekuatan, tapi tempo seperti ini sudah terjadi, semua tidak akan bertahan lama.Dan, benar saja, hanya beberapa detik saja sudah mampu membuat gadis tersebut terhempas.“Hahahaha... lemah sekali, jadi hanya seperti ini kekuatan dari seorang kesatria pengawal? Kau pantasnya menjadi penghibur untuk para lelaki...”Dia menyesal untuk mendengar kata-kata kotor ini, tapi mau bagaimana pun dia tetap harus mengakui kalau kekuatan dari orang tersebut jauh dari kemampuannya saat ini.“Kuat sekali, apa yang harus aku lakukan untuk dapat mengalahkannya! Kalau seperti ini..”“Tidak...”“Tuan Putri...”Teriakan itu menyebabkan kegaduhan semakin meningkat, seorang putri berambut hitam dengan pakaian biru terang telah dipaksa keluar.“Lepaskan aku...” gumamnya yang tubuhnya terus meronta-ronta.Hal seperti itu tidak akan menaruh rasa simpati terhadap orang-orang tersebut, mereka hanya menertawakan tidak berdayanya gadis tersebut.“Bajingan, kalian pasti akan menyesal telah m
Mau tidak mau dia tetap harus menerima kantung itu, terlebih lagi ini sebagai tanda terima kasih para penduduk telah dilindungi dari para serigala itu.Entah kenapa hatinya merasa ringan setelah pergi dari desa itu, bukan penyesalan yang seharusnya singgah di dalam tubuhnya.“Aku tidak tahu, tapi tampaknya memang sudah seharusnya seperti ini...”Walau sebenarnya dia tidak begitu sepenuhnya berhasil melindungi orang-orang, namun dia tetap akan menganggap ini sebagai pengalaman berharga.Berkat uang yang didapatnya, perjalanan ini tidak lagi dia harus merasa kelaparan ketika menemukan desa.Ini perjalanan hari kelima, arah yang telah ditujunya tidak dapat diketahuinya benar atau salah.Yang jelas hanya berjalan tanpa banyak pikir atau mengeluh. Selama waktu ini juga dia jauh lebih dapat melatih konsentrasi, beberapa makhluk buas ditemuinya untuk melatih daya tempur.Berkat semua pelatihan selama ini, dia merasa tidak menemukan masalah apa-apa. Namun, tetap saja kejadian pada waktu itu m
Aliran energi yang sangat besar ini terus menggiring Zeion ke dalam kondisi rumit, seakan tubuhnya jatuh ke dalam jurang lautan yang terus menariknya ke bawah.“Aku sudah ada di mana? Rasanya sangat nyaman, aku tidak ingin pergi dari sini...”“Dasar bodoh...”Pupil mata Zeion membesar, dia melihat bayangan wajah Hander, teriakan yang selalu saja menjadi musik mengganggu untuk telinganya.Walau sudah terpisah sejauh ini, masih saja wajah Hander akan hadir untuk mengganggu batinnya.“Kau itu punya bakat, tapi jangan terlalu terlena! Akan ada banyak hal yang tidak bisa kau prediksi! Yang bisa kau lakukan hanya belajar ikhlas dengan kondisi yang terjadi...”Kalimat yang langsung menghentikan aliran energi di dalam tubuh Zeion, perlahan dia membuka matanya.Suasana telah menjadi gelap, dia tidak sadar sudah melewati waktu begitu panjang hanya untuk menenangkan mentalnya.Tapi, dia merasa kalau itu ada artinya, di dalam ruangan yang begitu hening ini, hanya ada satu cahaya yang mampu membua
Bulir-bulir keringat masih mengucur di wajahnya, terus dia memandang ke arah telapak tangannya. Bergetar tanpa henti, bayangan mereka yang selama ini selalu menghinanya sudah menjadi hantu.“Kekuatan itu akan menjadi milikku...” Dengungan suara Desmon dengan senyuman yang begitu lebar.Napas yang terasa sempit ini sulit untuk dikendalikan, perlahan dia mengangkat wajahnya. Langkah kaki seseorang mendekat, dan tidak beberapa lama berganti dengan suara pintu yang terbuka.“Kau sudah bangun...” ucap Maria yang menyambutnya dengan senyuman hangat.Tapi, meski begitu tidak ada respons yang diberikan Zeion, wajah pria ini masih dipenuhi kecemasan.“Apa kau tidak apa-apa?” Masih tidak ada jawaban, Zeion hanya menundukkan pandangannya seolah takut akan sesuatu. Hal ini mengakibatkan Maria merasa enggan untuk bertanya lebih lanjut, dia khawatir akan mengganggu mental.Tidak ingin terus berlama-lama, dengan segenap keberanian, Zeion menghela napas panjang yang kemudian bertanya, “Bagaimana ko
“Apa ini? Kekuatan dalam tubuhku mendadak meluap-luap...” Kondisi yang mengingatkan dirinya akan peristiwa pertemuan dengan Desmon, tapi dia tidak punya waktu untuk merenung.Para serigala ini masih saja ingin melakukan serangan terhadapnya, satu persatu datang dan bersiap untuk menerkam ke arah tubuhnya.Satu serigala hendak untuk melompat, gigi tajam yang dipenuhi air liur siap merobek daging dan kulit tubuhnya.“Aku tidak akan tertipu dengan teknik seperti itu lagi...”Bukan menjauhkan tangan yang akan digigit, justru Zeion mengepalkan tangannya yang kemudian dilepaskan dengan pukulan maut.Crash...Seketika saja tulang di wajah serigala itu hancur, dan membuatnya terhempas menimpa serigala lainnya.Tubuh yang terlalu ringan, tadi dipikirnya tidak akan menimbulkan pukulan terlalu kuat, akan tetapi tidak disangkanya akan memiliki dampak yang begitu besar.Masih terlalu dini untuk bergembira, serigala lainnya seolah tidak memahami situasi ini. Mereka terus saja mendatangi Zeion, men
“Kenapa banyak orang yang sedang berkumpul. Apa sudah terjadi sesuatu?”Langkah kaki Zeion mulai beranjak ke arah kerumunan orang-orang itu, di sana ada Zedt yang tampak sedang memasang wajah serius. Kerutan di wajahnya sangat jelas untuk memperlihatkan betapa kritisnya situasi ini.“Tuan...”Sebelum Zeion bisa mendatangi kerumunan orang-orang itu, kakinya menjadi harus berhenti akibat suara Maria yang mendadak muncul.Spontan saja Zeion menoleh ke arah sumber suara, bertanya-tanya kenapa Maria harus menghentikannya di saat seperti ini.“Akhirnya Anda bangun juga...”Dari pertanyaan ini saja langsung menimbulkan kebingungan terhadap Zeion.Sebenarnya Zeion tidak mengetahui kalau banyak penduduk yang sedang dalam kepanikan, namun dalam kondisi yang cukup ribut ini tidak membuatnya terbangun. Bahkan, Maria dan Zedt sudah mencoba untuk membangunkannya, tapi itu semua hanya usaha yang sia-sia.Tidak mau terus bingung, Zeion segera bertanya, “Memangnya apa yang terjadi?”Maria sedikit mema
“Huh... bagaimana ini...”Rasanya sangat canggung untuk dia makan setelah kejadian tadi, hidangan makanan yang sudah disediakan tidak sempat untuk disentuh. Matanya hanya terus memandangi makanan tersebut.Ingin dimakannya, tapi dia sudah merasa telah merepotkan Maria dan Zedt.Kedua orang ini saling melihat, mereka juga tahu kalau sorotan mata Zeion berisi sebuah penyesalan tentang apa yang terjadi hari ini.“Tidak usah Tuan pikirkan hal tadi! Kami memakluminya kalau itu sebagai hal yang tidak disengaja...” ucap Maria yang mencoba menghibur Zeion.Sedikit melirik, masih sorot matanya berisi sebuah keraguan dan pertanyaan apakah dia memang sudah dimaafkan untuk kejadian hari ini.“Aku sudah merusak properti rumah kalian, tapi aku tidak punya uang untuk mengganti rugi...”Salah satu pelajaran lain yang diberikan Enia, meski sudah bertahun-tahun tidak melakukannya, dia tetap ingin menjaga hal yang telah diberikan orang lain, meski itu hanya sekedar nasihat.Rasa penyesalan yang begitu t
Sudah menjadi hal yang wajar, setelah melakukan kebaikan, maka Zeion akan disambut dengan ramah.Dia dipersilahkan untuk bertamu ke rumah Maria, duduk di depan meja yang sudah ada makanan dan minuman siap untuk menyegarkan tubuh.Mata Zeion langsung terpanah dengan jumlah makanan itu, sejak dari tadi perutnya yang berdemo semakin menggila.Tapi, mana mungkin dia dapat melakukan hal brutal untuk memakan makanan tersebut. Dia harus bersabar sampai waktu yang diinginkan tiba.Tap...Zedt datang dan duduk sembari menghadap Zeion. “Jangan malu-malu, silakan makan semua ini...”“Eh... benarkah?”Mengangguk Zedt dengan ramahnya.Tanpa banyak pikir lagi, Zeion dengan semangatnya memakan makanan tersebut. Dia mengunyah dan melakukan hal sudah sewajarnya, tapi...Siapa pun yang melihat dirinya makan, di
“A-Apa yang terjadi sebenarnya?”Si gadis yang baru saja berada di dalam kondisi bahaya, kini beralih dalam kondisi yang bingung. Melihat serigala buas yang tadi ingin memakan tubuhnya mengalami hal mengerikan.Selain hal itu, ada satu pemuda asing yang berdiri di sana sembari memasang posisi seolah telah menggunakan sihir tingkat tinggi.“Siapa orang ini? Kenapa dia mendadak muncul di hadapanku dan melakukan hal seperti ini?”Napas Zeion sedikit berdebar setelah menggunakan energi seperti itu.Tubuhnya membungkuk sembari menatap tangan kanan yang terus berdenyut.“Tidak aku pikirkan kalau sensasi dari menggunakan kekuatan semacam ini cukup mengerikan! Kalau dipikir-pikir lagi, memang setiap pertarungan yang dilakukan harus mengorbankan segala hal yang dimiliki...”Bagaimana Hander mengajarkan semua ini sudah terlihat jelas, bagi seorang sepertinya memang sejak awal tidak memiliki apa-apa.Tap! Tap...Suara langkah kaki terdengar hingga membuat Zeion harus menyimpan pemikirannya saat